Semua Bab MISTERI PIANO: Bab 31 - Bab 40
48 Bab
BAB 31. KELEMAHAN IVANA
Aulia zia memandang Sinta yang terjengkang di depannya dengan tatapan mata puas terpancar dari mata hitamnya. Kalau saja dia muncul terlambat, mungkin kakaknya sudah menjadi korban kedua Sinta. Aulia zia tidak akanmembiarkan itu terjadi.“ Apa yang sedang kamu lakukan kepada kakakku?Kamu berniat melakukan hal yang sama terhadapnya,begitu? Bagus sekali. Kamu akan membuat banyak sekali kekacauan, Ana,” Aulia zia menatap tajam Sinta yang ada di depannya.Ketika Sinta menyeringai tidak menyenangkan ke arahnya, Aulia zia ingin sekali menghampiri & meninjunya kuat-kuat dengan teknik wushunya. Namun untungnya, Aulia zia masih menyadari, bahwa dirinya berada di lingkungan sekolah. Tentu saja, dia akan membuat masalah baru kalau sampai ketahuan sedang bertengkar di sekolah.“ Ternyata, kamu masih mengingat namaku yang sebenarnya. Bagus sekali ingatanmu, Aulia.”“ Hei!” Aulia zia berteriak kencang & nafasnya terlihat memburu. “ Kalau kamu berani sekali lagi mengatak
Baca selengkapnya
BAB 32. NYAWA BERJATUHAN
“ Kejadian yang sama terulang lagi.”Aulia zia menghentikan kegiatannya menguyah makanan, saat mendengar perkataan seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk.Terdorong oleh rasa penasaran yang tinggi, Aulia zia membalikkan tubuhnya menghadap kepada gadis yang tengah heboh bercerita dengan teman-temannya itu.“ Tidak ada darah sama sekali. Sama seperti kematian Ronald tempo hari.”“ Uhuuukkk!”Aulia zia tersedak jus apel yang tengah diminumnya. Saat gadis-gadis itu menoleh ke arahnya dengan tatapan terganggu, Aulia zia langsung memasang wajah seramah mungkin & meminta maaf.“ Pihak sekolah masih mengurus kematiannya.”“ Dan anehnya, bagaimana ruangan itu bisa terbuka begitu saja. Padahal, selama ini ruangan itu termasuk ruangan yang tidak terawat?”“ Entahlah. Sekolah ini aneh sejak kematian Ronald. Tidak ada lagi yang memperingatkan murid-murid lain agar tidak mendekati ruangan itu.”Gadis itu membicarakan Ronald yang sudah meninggal beberapa hari yang lalu. Saat Auli
Baca selengkapnya
BAB 33. KALAH CEPAT
Alma zia membuka semua partitur yang dimilikinya dengan teliti karena sebentar lagi dia akan mengikuti festival musik bersama Andre & Raka, meskipun dirinya sedang berada di tengah masalah pelik.Kematian Ronald & murid lain bernama Lestari membuatnya tidak bisa berlatih piano dengan tenang, masalah itu berdampak keras kepadanya.Tap….tap….tap….Alma zia menghentikan permainan pianonya sejenak & meletakkan partitur ke dalam tas ketika telinganya mendengar langkah kaki mengalun lembut di depan ruang musik. Alma zia menghela nafas sebentar, berusaha menajamkan pendengaran, siapa tahu langkah kaki itu menuju ke ruang musik tempatnya berada.Langkah itu masih terdengar, tetapi semakin lama semakin pelan. Dan, langkah kaki itu tidak terdengar seperti milik seseorang, tapi dua orang dengan jarak yang berjauhan.Alma zia berjalan pelan ke pintu & bertekad mengikuti langkah kaki itu. Meskipun sebenarnya merasa takut, dia harus memberanikan diri karena tidak ingin ada hal aneh & mengerikan ter
Baca selengkapnya
BAB 34. KEMATIAN ANDRE
Melihat Aulia zia berlari terlebih dahulu meninggalkan Alma zia & Ratna membuat Alma zia segera mengekor tepat di belakang Aulia zia.Langkah Aulia zia terhenti tepat di depan pintu ruangan musik lama yang sedikit terbuka. Aulia zia ingin segera melangkahkan kakinya masuk, tetapi sedetik kemudian wajahnya terlihat ragu & takut.“ Tidak ada kak Ronald. Bagaimana kalau dia berniat untuk membunuhku lagi seperti saat itu? Akulah calon korban pertamanya saat itu.”Aulia zia berkata lirih nafasnya mulai tidak teratur. Alma zia menyelipkan jari-jarinya ke tangan adiknya sambil tersenyum untuk menenangkannya. Walaupun ketakutan Aulia zia tidak hilang, Alma zia sudah berusaha menguatkan hati adiknya.“ Ronald percaya, bahwa kamu bisa melakukannya. Dia ingin kamu melakukannya. Dia akan melindungi mu, kamu sudah seperti adiknya sendiri,”Alma zia memengangi kedua bahu adiknya, & mengangkat dagu adiknya agar mereka saling menatap. “ Tidak ada seorang kakak yang aka
Baca selengkapnya
BAB 35. KEDATANGAN POLISI
“ Setelah membunuh Ronald, Lestari, & sekarang Andre, apa kamu masih berniat untuk melukai orang lain? Kamu tidak lain seperti seorang iblis!”Sinta menyeringai & mengangkat sebelah tangannya yang terkena darah ke udara.“ Adikmu terlalu mencampuri urusan orang lain. Mungkin, lain kali dia yang akan bernasib sama dengan Ronald & yang lainnya.”“ Kamu tidak bisa melakukan hal keji terus-menerus, Ana. Kamu menggunakan tubuh Sinta untuk melakukannya & membuat Sinta berada dalam tuduhan. Padahal, dia tidak melakukan apa pun,” Ratna angkat bicara.“ Kamu pikir aku memikirkan soal itu? Aku hanyalah arwah yang bisa masuk ke dalam tubuh siapa pun yang kuinginkan & meninggalkannya kapan pun. Aku tidak memiliki tubuh abadi. Tetapi, arwahku akan abadi sampai ada orang yang berhasil menghancurkan laguku. Dan, asal kalian tahu, orang itu bahkan sudah mati.”Perkataan Sinta itu memicu amarah Aulia zia untuk yang kesekian kalinya. Gadis itu meninju rahang Sinta sekuat tenaga, walaupun lehernya sendi
Baca selengkapnya
BAB 36. MENCARI SOLUSI
“ Kita sudah kalahsejak kehilangan Ronald. Hanya dia yang bisa membunuh Ana. Sejak awal, Ana di dalam tubuh Sinta mengincar Ronald, aku tahu itu. Dia menggunakan Aulia zia sebagai umpan agar Ronald datang. Dia juga menggunakan aku sebagai umpan & kemudian gagal. Lalu, dia berhasil melukai tangan Ronald & membuat Ronaldtidak bisa bermain Piano selama beberapa saat. Dari awal sudah terlihat, bahwa dia yang akan menang.”Suasana hening. Ketika Alma zia menghentikan langkahnya & menatap ujung sepatunya, Aulia zia & Ratna ikut melakukan hal yang sama. Menundukkan kepala mereka sedalam-dalamnya & menatap ujung sepatu masing-masing. Membiarkan keramaian yang ada di depan gerbang sekolah mereka menguasai suasana di antara mereka untuk beberapa saat.“ Aku merasa bersalah kepada kak Ronald,” kata Aulia zia.“ Dia pernah menyelamatkan nyawaku & aku meninjunya keras-keras. Tapi, aku tidak melakukan apa yang kak Ronald pernah perintahkan kepadaku. Seharusnya, aku memperingatkan muri
Baca selengkapnya
BAB 37. PERJALANAN ASTRAL
“ Kamu serius akan melakukannya?”Aulia zia & Alma zia menatap Ratna dengan tatapan tidak yakin, sedangkan Ratna hanya menganggukkan kepala penuh kepastian.“ Bagaimana kalau kita gagal?” tanya Alma zia.“ Jangan sampai gagal. Kalian tahu, bahwa ini adalah satu-satunya cara yang masih kita miliki untuk menyelesaikan masalah ini.”Ratna mengangkat bahunya sambil terus menatap penuh keseriusan pada Aulia zia & Alma zia.Aulia zia menghirup nafas & membuangnya perlahan.“ Baiklah. Ayo, kita lakukan sebelum semuanya terlambat. Kita tidak hanya menyelamatkan nyawa Sinta saja,”Aulia zia berhenti sejenak & menoleh ke arah Alma zia yang masih memandangnya ragu.“ Kuharap kamu ingat, bahwa kita akan menyelamatkan banyak orang.”Alma zia masih terlihat ragu. Gadis itu sedang menimbang-nimbang keputusan paling tepat. Mungkin benar Ratna bisa melakukan astral projection & membukakan gerbang bagi dirinya & Aulia zia untuk memasuki alam roh. Tapi, masalah
Baca selengkapnya
BAB 38. BERTEMU ROH ANDRE
“ Aku di mana?”Mata sipit Aulia zia mengerjap beberapa kali ketika melihat pemandangan teramat asing di sekitarnya.Tentu saja asing, sebuah labirin super tinggi dengan penerangan yang bisa dibilang seadanya, membuat suasana di dalamnya terasa suram & mencekam.Aulia zia mencoba bangkit. Tangannya perlahan menyentuh dinding berwarna kelabu kelam. Hal yang pertama dirasakan Aulia zia adalah dinding dingin dengan sedikit aura keputusasaan.“ Apakah kamu sudah mati….?Jantung Aulia zia terasa melonjak keluar dari tubuhnya, saat telinganya menangkap suara bariton di belakangnya. Aulia zia berani bertaruh, bahwa siapa pun pasti akan merasa terkejut mendengar suara itu.Dengan perasaan ragu, Aulia zia membalikkan badan ke arah pemilik suara itu. Ketika Aulia zia berhadapan dengannya, matanya bertemu pandang dengan sepasang mata gelap seorang laki-laki bertubuh tinggi, berkulit pucat, & lingkaran hitam mengelilingi kedua matanya. Dia mengenakan pakaian serba putih yang senada dengan kulit p
Baca selengkapnya
BAB 39. BERTEMU SINTA
Aulia zia memandang ragu uluran tangan itu.“ Kita akan mencarinya bersama & aku berjanji akan mengeluarkan Kakak dari labirin ini.”Andre tertawa saat tangan hangat Aulia zia menyambut uluran tangannya yang pucat & dingin.“ Kamu tidak perlu berjanji, Aulia zia.”“ Terima kasih.”Ratna mengeryitkan dahinya heran ketika melihat suasana yang ada di sekitarnya. Berada di tengah- tengah labirin dengan dinding yang menjulang tinggi & penerangan yang bisa di bilang seadanya.Ada hal yang membuatnya semakin tidak mengerti, Aulia zia & Alma zia tidak ada di dekatnya.“ Tempat apa ini sebenarnya ? Ya Tuhan, kenapa aku berada di sini?” Ratna bermonolog.Langkah kaki Ratna berderap menyusuri labirin tempatnya berada dengan berbagai pertanyaan yang bermunculan dalam otaknya. Tentang, mengapa dia bisa berada di tengah-tengah labirin, yang bahkan tidak pernah didatanginya ketika melakukan astral projection. Sungguh aneh.“ Ratna, apa itu kamu….?”“ Ratna, tolong aku……”Ratna meneguk kasar ludahnya
Baca selengkapnya
BAB 40. BERTEMU ROH RONALD
Ratna kembali menghela nafas penuh ke pasrahan. Menghancurkan hantu Ana….? Hal yang tersulit di dunia yang bahkan hanya ada satu-satunya.“ Kita hanya bisa berharap pada Alma zia & Aulia zia. Atau salah satunya.”“ Sedang apa kamu di sini? Apa yang kamu lakukan?”Alma zia membalikkan badannya ketika suara di belakangnya seakan bertanya kepadanya. Gadis itu sedikit terperangah melihat sosok laki-laki yang di kenalnya sedang menatapnya bingung lewat sorot matanya yang tajam.“ Kak Ronald..?”“ Kamu belum menjawab pertanyaanku. Sedang apa kamu di sini & apa yang kamu lakukan? Aku yakin kamu belum mati.”Alma zia terdiam menatap Ronald yang berdiri di depannya. Entah mengapa, suaranya mendadak tercekat di tenggorokan & tidak bisa dikeluarkan hanya demi menjawab pertanyaan Ronald.Langkah kaki terdengar, saat Alma zia mendingakkan kepalanya. Dia bisa melihat Ronald berjalan mendekat ke arahnya dengan pakaian kebesaran yang berwarna putih, yang bergerak seakan tertiup angin di tengah-tengah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status