All Chapters of Pelakor Kesayangan Tuan CEO: Chapter 31 - Chapter 40
100 Chapters
Ternyata Cemburu?
Arfa masuk lebih dulu ke dalam apartement, meninggalkan Aleena yang kembali di buat heran dengan perubahan sikapnya.Sejak berpisah dengan rombongan Yudha di kantor polisi, wajah Arfa kembali di tekuk, bahkan pria itu tidak memberi kesempatan kepada Aleena untuk hanya sekedar mengucapkan terima kasih kepada Yudha yang telah menolongnya."Ada apa sih, Mas? Koq cemberut saja dari tadi?" tanya Aleena penasaran."Aku lelah. Aku ingin mandi dulu," jawab Arfa beralasan."Ya sudah, aku siapan air hangat ya?" tawar Aleena."Tidak usah, aku bisa menyiapkannya sendiri."Aleena hanya melongok, sambil memandangi punggung Arfa yang masuk ke kamar mandi."Ada apa dengan mas Arfa? Mengapa jadi tambah ngambek begitu? Apa karna waktu di mobil tidak jadi ...."Aleena senyum-senyum sendiri sambil menggelengkan kepala.Wanita itu kemudian masuk ke kamar ganti, mengganti pakaiannya menggunakan sebuah lengeri berwarna merah menyala yang begitu kontras dengan warna kulitnya yang putih.Aleena melangkah masu
Read more
Mengapa Harus Yudha?
Aleena tersenyum, melihat bekal makan siang yang sudah di siapkannya untuk Arfa. Setelah menyelesaikan semuanya, wanita itu segera bersiap untuk berangkat ke kantor suaminya.Baru saja selesai memakai baju, terdengar bunyi panggilan di ponselnya."Mas Arfa?"Aleena langsung mengangkat panggilan telefon tersebut.[Assalamualaikum, Mas Arfa] ucap Aleena dengan lembut.[Waalaikum salaam] balas Arfa.[Mengapa lama sekali belum datang? Kau tau aku sudah sangat kelapar, sayang] rengek Arfa di ujung telfon.[Hah? Mas Arfa sudah kelaparan? Yang benar saja? Itu terdengar seperti tidak masuk akal] Terdengar suara kekehan Arfa di ujung telfon.[Aku sudah lapar ingin memakanmu, sayang][Haaissh. Hari ini libur memakanku, aku sedang ada tamu][Tamu?] terdengar suara gumaman Arfa di ujung telfon.[Bukannya tamu itu seharusnya datang 12 hari lagi?]Kali ini giliran Aleena yang tertawa.[Kau mau mengerjaiku, sayang? Kau kira aku tidak tau jadwal tamu bulananmu? Bahkan aku mencatatnya dengan teliti]
Read more
Percaya kepadaku
Aleena meringis kesakitan ketika seorang perawat mengoleskan obat luka di beberapa bagian tubuhnya yang terluka."Lukanya tidak ada yang perlu di jahit ya, Bu. Tapi jangan lupa di minum obatnya agar lukanya cepat sembuh dan tidak berdenyut sakit kalau malam," jelas suster tersebut dengan ramah."Baik, suster. Terima kasih," ucap Aleena tidak kalah ramah.Setelah selesai mengobati luka Aleena, suster tersebut kemudian pamit keluar."Sakit, Mas," ringis Aleena dengan mata berkaca-kaca.Arfa langsung merengkuh tubuh Aleena, membawa wanita itu ke dalam pelukannya."Maaf, sayang. Aku terlalu cemburu hingga mengabaikan lukamu," lirih Arfa.Pria itu membawa Aleena duduk di atas sofa, lalu meletakkan tubuh wanita itu diatas pangkuannya."Mas Arfa jahat!" Aleena memukul dada bidang suaminya dengan wajah kesal.Jika ia tidak nekat bertelanjang bulat di mobil tadi, niscaya Arfa masih terus merajuk karena cemburu."Aku minta maaf, sayang. Aku hanya tidak habis fikir mengapa harus Yudha yang teru
Read more
Aku Tidak Akan Terpengaruh
"Mama!" Arfa dan Aleena nyaris berbarengan menyebut nama 'Mama' begitu melihat sosok Nyonya Miranda berdiri di ambang pintu.Terkejut? Tentu saja mereka sangat terkejut."Lihatlah! Wanita tua ini kuatir terjadi sesuatu kepadamu, tapi kalian justru sedang bermesraan di dalam rumah sakit."Wanita paruh baya itu terus saja mengoceh sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar perawatan Aleena."Mengapa Mama sampai ada di sini?" tanya Arfa dengan wajah heran."Tentu saja Mama ingin melihat keadaannya, biarpun Mama tidak menyukainya tetap saja dia adalah istrimu," jawab Nyonya Miranda dengan nada ketus."Dari mana Mama tahu kalau Aleena kecelakaan dan dirawat di rumah sakit ini?" tanya Arfa dengan penuh rasa curiga.Nyonya Miranda terlihat mendengus kesal."Siapa lagi kalau bukan anak kurang ajar itu! Sesuka hatinya dia menyebut Mama sebagai mertua yang tidak punya akhlak," gerutu nyonya Miranda.Aleena nyaris tertawa mendengarnya, namun sekuat tenaga ia menahan untuk tidak tertawa k
Read more
Siapa Tuan Melviano?
"Mas Arfa, aku tidak apa-apa. Jadi untuk apa aku berlama-lama di rumah sakit? Pokoknya hari ini aku mau pulang!" Wanita itu terus merengek di depan Arfa dengan wajah cemberut."Baiklah, sayang. Kita akan pulang hari ini tapi tunggu hasil pemeriksaan Dokter dulu, jika kata Dokter lukamu memang tidak apa-apa kita akan pulang hari ini juga." Dan Arfa masih terus membujuk istrinya agar mau menunggu Dokter datang untuk memeriksanya."Ini hanya luka kecil, Mas Arfa dan tidak ada yang dijahit, jadi tidak perlu menunggu pemeriksaan dokter lagi," tandas Aleena."Tidak, sayang. Aku ingin memastikan jika kau memang benar-benar sehat, jadi begitu kita pulang ke apartemen aku tidak perlu berpuasa lagi."Pria itu tersenyum lebar, sambil memainkan alisnya naik turun di depan Aleena.Sedang Aleena hanya bisa pasrah menghadapi kemesuman suaminya, yang kian hari kian menjadi.Tidak lama kemudian, seorang Dokter datang untuk memeriksa luka-luka di tubuh Aleena atas permintaan Arfa."Tidak ada masalah d
Read more
Tangis Karina
Wanita itu berlari di lorong di rumah sakit dengan berurai air mata. Bahkan ia sampai lupa jika tidak mengenakan alas kakinya."Alex!""Karina ..."Hati Alex begitu terenyuh melihat wanita yang sangat di cintainya itu menangis. Ingin rasanya membawa wanita itu ke dalam pelukannya, atau sekedar mengusap air matanya.Hanya saja, sebuah tembok penghalang berdiri begitu kokoh di antara mereka berdua."Apa yang terjadi? Apa dia baik-baik saja? Mengapa tiba-tiba kondisinya menurun drastis? Bukankah sebelumnya dia baik-baik saja?"Karina langsung memberondong Alex dengan berbagai pertanyaan."Tenanglah, dia pasti baik-baik saja. Penyakit itu tidak akan membuatnya lemah atau menyerah. Kau jangan terlalu cemas," hibur Alex.Wanita itu menyusut air mata yang seolah tidak pernah kering pada wajahnya."Tuan besar ingin kita membawanya pulang ke Jerman, tapi dia pasti akan menolaknya. Apakah kau bisa meyakinkannya?"Karina mendongak, tidak yakin dengan permintaan Alex."Aku akan mencobanya," jawab
Read more
Sekedar Ingin Tau?
"Sayang!"Aleena menoleh. Sudah dapat di pastikan jika Arfa akan langsung memasang wajah datar melihatnya berintersksi dengan pria lain."Ada apa?" tanya Arfa yang langsung meraih tangan Aleena dalam genggamannya."Tidak ada apa-apa. Aku hanya bertanya tentang sosok tuan Melviano yang barusan di kejar-kejar oleh wartawan. Hanya ... sekedar ingin tau saja," jawab Aleena."Tidak ada yang perlu kau cari tau. Ayo, kita pulang."Arfa menarik tangan Aleena meninggalkan tempat itu."Apa kau sangat penasaran dengan sosok tuan Melviano, sayang?" selidik Arfa begitu mereka sudah berada di dalam mobil.Aleena tersenyum samar, ia tau jika Arfa tidak suka melihatnya memikirkan pria lain meskipun itu orang yang tidak di kenalnya."Tidak juga, aku hanya heran memangnya sepenting apa orang itu hingga harus mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dan diburu oleh para wartawan," jawab Aleena."Apa aku perlu membantumu untuk mencari tau siapa tuan Melviano itu?" tandas Arfa, terdengar semakin tidak suk
Read more
Bertemu Karina
Arfa kembali mengerang tertahan sambil memeluk tubuh Aleena dengan erat, begitu ia mendapatkan pelepasannya untuk yang ketiga kalinya.Tubuh keduanya sudah basah oleh keringat, sampai terlihat licin dan berkilau di timpa cahaya lampu yang sengaja tidak matikan oleh Arfa."Kamu luar biasa, sayang. Aku seperti tidak ingin berhenti memasuki, Aleena."Arfa mencium kening Aleena dengan lembut, lalu melepas penyatuan mereka.Pria itu berbaring sambil memeluk tubuh Aleena dengan erat.Segala penat dan lelah yang melanda tubuh dan pikiran Arfa seharian ini, hilang begitu saja. Berganti dengan letupan gairah yang seakan tidak pernah surut."Tadi kenapa, pulang dari kantor koq wajahnya di tekuk, hem? Ada masalah apa di kantor?" Aleena bertanya dengan lembut, seraya membelai rahang suaminya."Alex tiba-tiba saja mengundurkan diri.""Hah! Mengundurkan diri!" tanya Aleena dengan berseru terkejut.Arfa langsung menutup telinganya mendengar suara Aleena yang nyaring di telinyanya."Nggak usah teria
Read more
Berbagi Cerita
"Maksudmu?" tanya Karina dengan wajah heran. Padahal wanita itu jelas-jelas merasa kuatir."Kemarin aku melihatnya di rumah sakit.""Kau di rumah sakit kemaren? Apa kau sakit? Lalu siapa yang kau lihat?" berondong Karina dengan wajah cemas."Alex. Dia sedang bersama tim Dokter membawa tuan Melviano keluar dari rumah sakit," jawab Aleena.Karina sedikit merasa lega.Aleena menoleh, menatap Karina dengan penuh tanda tanya. Di sisi lain, Karina berpura-pura heran mendengarnya."Apa kau benar-benar tidak tau? Bukankah kau bekerja di B Company? Bukankah tuan Melviano adalah pemilik B Company?""Apa kau tidak tau, jika tuan Melviano sangat misterius? Bahkan banyak yang tidak tau bagaimana rupanya?" Aku memang bekerja di sana, tapi bukan berarti aku tau sepenuhnya tentang sosok tuan Melviano," kilah Karina."Apa Alex memiliki hubungan dengan tuan Melviano? Dengan B Company? Dan juga dirimu?" cecar Aleena."Aku sedang bersama suamiku kemarin," ucap Karina, menatap lurus ke depan. Sengaja meng
Read more
Bertemu Tuan Melviano
"Aku akan menemuinya.""Tapi, Tuan. Anda baru saja sembuh, lalu bagaimana jika ada yang mengenali Anda nanti?" Alex bertanya dengan nada kuatir."Kau tenang saja. Tidak akan ada yang mengenaliku, termasuk Berlian.""Maafkan aku. Aku sudah sembarangan berjanji kepadanya. Aku tidak berfikir jika yang di mintanya adalah bertemu denganmu," ucap Karina dengan nada menyesal.Semua ini memang karna kecerobohannya beberapa hari yang lalu. Karina dengan mudahnya berjanji akan menuruti permintaan Aleena. Dan sekarang, mau tidak mau tuan Melviano alias Abyan harus membantu melaksanakan janjinya."Kau tidak perlu meminta maaf. Biarkan Berlian mengobati rasa penasarannya," ucap Melvin."Persiapkan tempat kusus agar Berlian-ku merasa nyaman. Jangan izinkan siapa pun masuk ke tempat yang akan aku kunjungi," titah Abyan."Baik, Tuan," ucap Alex. Pria itu lalu melangkah pergi di ikuti oleh Karina di belakangnya.Begitu sampai di luar, terbesit di benak Karina untuk mengerjai calon suaminya, Alex."Tua
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status