All Chapters of Pelakor Kesayangan Tuan CEO: Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
Cinta Itu Akan Selalu Ada
Hingga beberapa saat lamanya mereka masih saling menatap.Aleena seperti begitu mengenali bentuk mata itu, warna matanya, bulu matanya yang sedikit lentik dan lebat serta alis tebal yang tertata rapi di atasnya.Wanita itu berharap agar tuan Melviano segera membuka masker yang menutupi wajahnya. Aleena benar-benar tersiksa dengan perasaannya saat ini.Perlahan, tuan Melviano meraih masker di wajahnya. Melepas kain tipis berwarna putih tersebut dari wajahnya."Apa kabar? Berlian ...."Ingin rasanya Aleena menghilang saat itu juga, begitu melihat wajah pria di hadapannya. Mata bulat itu membola sempurna dan air mata sudah tak terbendung lagi menetes di wajahnya. "Mas Byan ...."Bibir Aleena gemetar, menyebut nama pria yang membuatnya menderita selama ini, menderita karena menahan cinta dan rindu, sebelum Arfa datang mengobati lukanya.Jika tidak mengingat statusnya sebagai istri Arfa, mungkin saat ini Aleena sudah menghambur ke dalam pelukan Melviano."Mas Byan jahat," irih Aleena di s
Read more
Dua Cincin Pernikahan
Aleena langsung menghambur ke dalam pelukan Arfa, begitu pria itu menyambutnya di samping mobil."Hei, kenapa kau menangis, sayang? Siapa yang sudah membuatmu menangis begini, hem?"Pria itu terlihat begitu cemas melihat istrinya menangis sesenggukan."Katakan, sayang. Siapa yang sudah membuatmu mengeluarkan air mata?" Araf kembali bertanya dengan nada gusar. Tidak rela melihat Aleena-nya menangis.Sedang Aleena hanya menggeleng samar, sambil terus mendusel-nduselkan kepalanya di dada Arfa."Sstt ... tenanglah, sayang. Aku di sini bersamamu," bisik Arfa, mencium puncak kepala istrinya dengan lembut. Mengusap punggungnya berulang kali sambil terus menenangkannya.Pria itu kemudian membopong tubuh Aleena memutari mobil, lalu mendudukkanya di kursi depan.Dan semua itu di saksikan oleh Abyan sejak tadi, dari tempatnya berdiri. Pria itu menyusut air matanya, sebelum melangkah pergi nenuju atap di mana sebuah helykopter telah menunggunya sejak tadi.*****"Lihat, kedua matamu sampai bengka
Read more
Laura dan Edwar
"Lebih cepat, Edwar! Aaah ... sedikit kasar! akuh ... aahh menyukainya!" "Tentu, baby! Dengan senang hati ...."Edwar semakin cepat memompa tubuhnya, menghentak kuat tubuh Laura dengan sedikit kasar."Aahh ... akuh menyukainya Edwar! Ini luar biasa, sayang! Aah ... aahh ....!Laura terus meracau di antara desahan nikmatnya. Tubuhnya terhentak-hentak seiring gerakan Edwar menghujam di dalam inti tubuhnya.Pria itu semakin menambah tempo gerakannya, semakin cepat dan kasar, membuat Laura menjerit-jerit tak tertahankan.Hingga akhirnya wanita itu mendesah panjang, tubuhnya melengkung ke atas dengan mata terpejam.Laura mendapatkan pelepasannya. Begitu juga dengan Edwar. Pria itu mengerang tertahan dengan kepala menengadah ke atas dan mata terpejam rapat."Oouuhh ... kau luar biasa, baby!" puji Edwar menikmati sisa-sisa orgasmenya.Edwar lantas berguling ke samping, berbaring di sisi Laura sambil mendekap tubuh polos wanita itu.Nafas keduanya masih tersengal-sengal hingga beberapa saat
Read more
Rencana Menginap
Aleena mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di atas permukaan meja kerjanya. Sedari tadi wanita itu terus berfikir bagaimana caranya agar ia bisa segera menuntaskan dendamnya dengan menjebloskan nyonya Miranda dan Laura, serta orang-orang yang bekerjasama dengan mereka ke penjara.Semua berkas dan dokumen yang ia butuhkan sebagai bukti sudah lengkap, termasuk tim pengacara yang di sudah di siapkan Karina atas perintah Abyan."Tinggal bagaimana caranya menyampaikan kepada mas Arfa. Tapi bagaimana?" gumam Aleena."Hanya mencoba mengingat Alisya saja sudah membuatnya hampir kehilangan nyawa, apalagi jika aku membeberkan siapa diriku, dan tentang kejahatan ibunya."Aleena terus bertanya seorang diri tanpa tau apa jawabannya.Namun tiba-tiba saja, ingatannya tertuju pada rumahnya di desa. Rumah sejuta kenangan antara dirinya dan Abyan serta Arfa."Haruskah aku membawa mas Arfa ke sana? Siapa tau dia bisa sedikit mengingat masa lalunya saat bersamaku dulu?"Seulas senyum terukir di wajah Ale
Read more
Sambutan Baik
"Nona serius mau menginap di sana? Apa Nona yakin wanita tua itu tidak akan berbuat macam-macam atau melakukan sesuatu yang licik?"Nora, asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan Aleena yang di pilih oleh Karina, terlihat kuatir saat mengetahui jika Aleena akan menginap di rumah nyonya Miranda.Sedikit banyak, Karina telah membekali Nora dengan informasi tentang nyonya Miranda dan Laura serta siapa saja orang-orang yang terkait dengannya.Namun begitu, Nora di larang menyampaikan laporan apa pun tentang kehidupan dan permasalahan kehidupan Aleena sekarang, kecuali jika Karina bertanya."Tetap saja, Nona harus berhati-hati," ujar Nora mengingatkan."Aku akan mengingatnya," sahut Aleena."Oh ya, bagaimana dengan rencana kita? Apa kau sudah berhasil mengetahui titik lemahnya?" lanjut Aleena bertanya."Tentu saja, Nona. Aku sudah berhasil mendapatkan semua data dan informasi tentang semua butik, resto dan beberapa villa milik wanita itu," jawab Nora tersenyum."Bagus. Dapatkan semua it
Read more
Laura Pendarahan
"Apa yang kau lakukan di sini! Apa kau ingin menyelinap ke kamar kami?"Laura berjengit kaget, begitu mendengar suara bentakan Aleena di belakangnya. Cepat-cepat wanita itu kembali menarik tangannya dari gagang pintu."Ti-tidak. A-aku hanya ingin bertemu denganmu, aku tidak tahu jika kau sedang tidak ada di kamar," jawab Laura dengan wajah gugup dan ketakutan."Cih! Tidak usah banyak alasan kamu! Kau pikir aku tidak melihat saat kau hendak membuka pintu kamar tadi!" hardik Aleena dengan wajah mengeras."A-aku sudah mengetuk pintu berulang kali, tapi tidak ada jawaban makanya aku ingin memastikan apa kau ada di dalam atau tidak," kilah Laura, menutupi kebohongannya."Berapa kali kau mengetuk pintu, hah! Berapa kali! Bahkan aku sudah ada di belakangmu sejak beberapa saat yang lalu!" teriak Aleena semakin tersulut amarah.Wajah Laura langsung pucat pasi, tapi bukan Laura namanya kalau tidak pandai berkelit."Jangan salah paham Aleena, aku datang hanya untuk memberimu hadiah ini." Seraya
Read more
Sisi Lain Aleena
"Pendarahannya sudah bisa dihentikan, dan janin dalam perut Ibu Laura baik-baik saja, jadi tidak perlu cemas," ucap seorang Dokter begitu selesai menangani Laura.Laura bernafas lega, setidaknya senjata andalan satu-satunya yang ia miliki sekarang dalam keadaan baik-baik saja."Lain kali kau harus bisa menahan diri, jangan bersikap ceroboh seperti itu," oceh Nyonya Miranda yang sedari tadi menunggui Laura."Mama tenang saja, aku selalu menyiapkan rencana cadangan apabila hendak melakukan sesuatu," ucap Laura tersenyum penuh kemenangan."Mama yakin, wanita itu sekarang sedang menangis darah di rumah," ujar Nyonya Miranda tersenyum senang. "Apalagi Arfa masih menunggu kabar keadaanmu di rumah sakit ini," lanjutnya senang."Benarkah?" tanya Laura dengan nada tidak percaya."Tentu saja, anak itu sedang mengurus semua masalah biaya di administrasi dan ia tidak menyangkal saat Mama mengatakan jika ia adalah suamimu," terang nyonya Miranda.Senyum kemenangan kembali merekah di bibir Laura, i
Read more
Mulai Beraksi
"Aleena, sayang! Tunggu!"Arfa langsung meraih tangan Aleena sebelum wanita itu sempat masuk ke dalam mobil.Nora yang sejak tadi berdiri di samping pintu, memilih kembali menutup pintu mobil untuk Aleena lantas berpindah tempat ke bagian depan mobil."Lepas!" sentak Aleena dengan wajah dingin. Tapi Arfa terlalu erat menggenggam tangannya, sekuat apa pun Aleena berusaha melepaskan tangannya, itu tidak akan berhasil."Sayang ... aku mohon maafkan aku. Tolong dengarkan aku dulu," pinta Arfa dengan wajah memohon."Sudah aku bilang, aku tidak butuh penjelasan darimu. Kau boleh pergi dan urus is—"HeemmpptNora yang saat itu sedang memperhatikan perdebatan antara Aleena dan Arfa, langsung memalingkan wajahnya ketika melihat pria itu membungkam mulut Aleena dengan ciuman panas.Sementara Aleena berusaha melepaskan diri dari ciuman Arfa yang terasa liar dan sedikit kasar. Wanita itu terus memukul dada bidang Arfa berharap agar pria itu mau melepaskannya. Namun Arfa justru meraih tengkuknya
Read more
Masih Kesal
"Bukannya Mama tadi bilang jika Mas Arfa bahkan tidak menyangkal, saat Mama mengatakan jika dia adalah suamiku dan Mas Arfa sedang mengurus semua masalah administrasi?" Laura bertanya dengan wajah kecewa, lagi-lagi dia dia harus menelan pil pahit melihat kenyataan yang sesungguhnya."Mama juga tidak menyangka jika akhirnya Arfa akan berubah pikiran. Mama kira dia sudah mulai terpengaruh karena kuatir dengan keadaan kandunganmu," jawab Nyonya Miranda tak kalah kecewa."Tapi kamu tenang saja, sepertinya Mama sudah mengetahui di mana kelemahan Arfa saat ini," lanjut Nyonya Miranda sambil menyeringai kecil.Laura terdiam, wanita itu mencoba mencerna maksud dari ucapan ibu mertuanya hingga tiba-tiba saja wanita itu tersenyum lebar lalu berkata, "Aku tahu. Aku tahu bagaimana caranya membuat mas Arfa mau melihat ke arahku.""Kalau begitu tunggu apa lagi, kau harus segera menyiapkan rencana baru untuk mendukung rencana pertamamu itu," timpal Nyonya Miranda."Tentu saja! Aku akan menjalankanny
Read more
Arfa Gila?
Aleena melepaskan genggaman tangan Arfa, lalu dengan cepat mendorong tubuh pria itu hingga mundur ke belakang beberapa langkah."Sayang ... tolong jangan begini," pinta Arfa dengan wajah memohon.Tanpa berkata sepatah kata pun, Aleena kemudian berlari pulang menuju apartemen meninggalkan Arfa yang menatap kepergiannya tanpa berkedip."Aleena ... sepertinya banyak yang kau sembunyikan dariku, tapi jangan kuatir aku akan mencari tau sendiri dan akan ku pastikan menemukan semua kebenarannya. Aku yakin, kau pasti punya hubungan erat dengan masa laluku," gumam Arfa.Pria itu kemudian mengayunkan langkahnya, menyusul Aleena pulang ke apartemen. Namun sebelum itu, dia mampir ke sebuah toko bunga yang tidak jauh dari lokasi Apartemen yang kebetulan toko bunga tersebut buka lebih cepat dari biasanya.Pria itu bermaksud membelikan bunga kesukaan Aleena, sebagai salah satu langkah untuk meluluhkan hati wanita itu. Mungkin kali ini Arfa memang benar-benar kapok di buat Aleena. Pria itu sungguh
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status