All Chapters of Mengejar Cinta CEO Dingin: Chapter 11 - Chapter 20
23 Chapters
Siapa Lelaki Itu?
"Dasar wanita murahan!" bentak Abimanyu membuat Anyelir terkejut dan berdiri terpaku di dekat lemari baju.Wanita yang baru selesai mandi itu tertegun melihat Abimanyu yang tiba-tiba saja marah dengan kedua mata yang memerah. Abimanyu berjalan menghampiri Anyelir. Langkah berat dengan wajah dingin yang membuat Anyelir membeku dengan sejuta tanya. Kesalahan apalagi yang ia perbuat hari ini? Anyelir berusaha menahan gemuruh dalam hatinya. Perempuan murahan memang pantas ia sandang. Ia tak akan menyangkal akan hal itu. Tapi apakah harus, Abimanyu memanggilnya dengan sebutan itu secara terus menerus? Ia juga punya perasaan yang seharusnya Abimanyu bisa jaga. Cukup untuk tidak saling mengusik hidup masing-masing apakah sesulit itu bagi Abimanyu? "Siapa lelaki itu?" Abimanyu bertanya dengan wajah dinginnya. Aura mencekam langsung terasa saat Abimanyu hadir memasuki kamar. Semakin dekat lelaki itu ke arah Anyelir berdiri semakin Anyelir merasa tubuhnya bergetar takut. Raut wajah yang d
Read more
Menagih Janji
Hari itu sebelum bekerja, Anyelir pergi mengunjungi ayahnya. Hari masih sangat pagi dan waktu itu Tuan Hadi Wijaya baru saja selesai sarapan pagi. Istri dari Tuan Hadi, Nyonya Erika menyambut kedatangan Anyelir dengan ketua. "Ada apa kau kemari?" tanyanya sedikit kesal karena merasa terganggu dengan kehadiran Anyelir. Anak tirinya yang sangat ia benci dari dulu. Anyelir masih berdiri di depan pintu karena Nyonya Erika masih mencegahnya untuk masuk. Ia mendengar dari ibunya kalau Nyonya Erika dulu adalah sahabat ibunya, yang justru malah merebut Tuan Hadi dari ibunya. Menjadikan dirinya dan Nyonya Hera terlunta-lunta karena sengaja di buang ke Yogyakarta. Mengingat hal itu, wajah Anyelir pun menjadi suram. Ia marah dan benci pada wanita yang kini berada tepat di hadapannya itu. "Sudahlah Ma, biarkan Anyelir masuk." Tuan Hadi Wijaya yang baru saja selesai sarapan keluar dari dalam dan menyuruh Nyonya Erika membiarkan Anyelir masuk. Nyonya Erika masih terlihat tidak rela membiarka
Read more
Apakah Dia Gadis di Malam Itu?
"Abimanyu...?" Anyelir menghentikan langkahnya sejenak sebelum mengumpulkan keberaniannya untuk menghampiri Abimanyu yang datang bersama Lidya, kekasihnya. "Selamat siang, mau pesan apa Tuan? Silakan dilihat dulu buku menunya." Anyelir memberi salam dan melayani layaknya tamu biasa lainnya. Abimanyu yang merasa familiar dengan suara Anyelir, mendongak dan melihat wajah gadis yang berdiri di depannya itu. "Anyelir...." lirihnya dengan tatapan tak percaya melihat Anyelir berada di restoran ini. Berdiri dengan pakaian pelayan dan melayani dia hari ini. "Sedang apa kamu di sini?" serangnya kesal."Kau tidak lihat kalau aku sedang bekerja?" Anyelir masih menampakkan senyumnya karena ia tidak boleh terlihat bersikap ketus pada pelanggan. Abimanyu makin kesal mendapatkan sikap seperti itu dari Anyelir. Ia menganggap Anyelir tidak menghargainya sama sekali. Pria itu melihat pakaian yang dikenakan oleh Anyelir saat ini. Rok dengan panjang di atas lutut menampilkan kakinya yang jenjang, h
Read more
Sadarlah Anyelir
Lidya menajamkan lagi penglihatannya untuk memastikan gadis itu bukanlah Anyelir. Tapi semakin dilihat semakin banyak kesamaan yang dimiliki Anyelir dengan gadis di malam itu. "Ada apa?" Tangan Abimanyu yang merayap memegang tangannya membuat Lidya tersadar dan segera mengalihkan pandangannya dari Anyelir. Ia menatap Abimanyu yang juga tengah menatapnya dengan sorot mata dalam. "Ti—tidak apa-apa." Suara Lidya terdengar sedikit gugup. Senyum simpul ia sematkan di bibirnya untuk menutupi rasa gugupnya di hadapan Abimanyu. Pria pemilik senyum yang mampu membuat kaum hawa tergila-gila padanya itu mengusap jemari Lidya dengan lembut. Seakan mengerti dengan keresahan yang gadis itu rasakan sekarang. Ia mengira Lidya sedang cemburu pada Anyelir karena ia tadi memarahi gadis hanya karena pakaiannya yang terlalu seksi. Padahal itu pakaian seragam yang sejatinya tak bisa Anyelir tolak untuk memakainya. Abimanyu merasa kalau dirinya telah bertindak sangat bodoh tadi. "Kau tenang saja, aku
Read more
Do You Love Her?
"Tolong selamatkan ibu dan bayinya," ucap Dimas dengan wajah menegang saat ia sampai di lobi rumah sakit. Beberapa orang perawat membawa tubuh Ellena ke ruang pemeriksaan dengan menggunakan brankar. Dimas menatap wajah Anyelir yang memucat. Apa benar gadis itu tengah hamil sekarang? tanyanya dalam hati. Suara seorang suster yang memanggilnya membuyarkan lamunan pemuda tampan itu. "Pak, mohon untuk mengurus pendaftaran rawat inap dulu ya, karena pasien sepertinya harus menjalani observasi lebih lanjut." Suster yang terlihat sangat ramah itu menunjukkan jalan ke arah ruang administrasi yang saat itu terlihat lumayan ramai. "Baik, Sus. Tapi tolong lakukan yang terbaik untuk gadis ini," pinta Dimas dengan sebelum ia pergi ke ruang administrasi. "Kami akan usahakan yang terbaik demi keselamatan pasien." Suster itu mengangguk tegas. Dari kejauhan Abimanyu yang diam-diam mengikuti kepergian Dimas mengepalkan tangannya kuat-kuat. Mungkinkah ayah dari anak yang dikandung Anyelir adalah
Read more
Apa Kamu Marah?
Lidya menatap Abimanyu dengan tatapan penuh selidik. Ada rasa kekhawatiran di mata itu. Lidya takut jika lambat laun Abimanyu akan mencintai Anyelir dan malah meninggalkan dirinya yang telah berusaha sekuat tenaga merebut hati Abimanyu selama ini. Abimanyu pun tertegun mendengar pertanyaan Lidya barusan. Apa benar dia marah? Tapi perasaanya memang sangat tidak nyaman saat ini. Ia kesal. Ia ingin marah. Tapi tidak jelas karena apa. "Come on, Sayang. Jangan bercanda. Mana mungkin aku mencintai gadis yang sudah jelas-jelas tengah hamil anak dari lelaki lain. Yang benar saja." Abimanyu tertawa garing mendengar tuduhan Lidya. Lidya menghembuskan nafasnya secara kasar. Wajahnya berpaling ke luar jendela. Tangan kanannya memijit pelipisnya. Entah kenapa Lidya sama sekali tidak percaya dengan kata-akat Abimanyu saat itu. Anyelir bisa menjadi batu sandungan yang akan menghalangi langkah Lidya untuk mendapatkan Abimanyu. Dan Lidya tak akan menyerah semudah itu. Entah kenapa hatinya mengisy
Read more
Kau Masih Istriku
Abimanyu berdiri di samping ranjang rumah sakit.Ini adalah hari kedua Anyelir di rawat di sini. Abimanyu baru memberanikan diri menjenguk istri pura-puranya itu. Pria berwajah tampan itu tampak terdiam. Ia merasa tidak nyaman karena kehadiran Dimas yang juga ada di sana berdiri di antara mereka. Anyelir sendiri merasa sedikit kaku, ia tidak menyangka jika Abimanyu akan datang menjenguknya hari ini. Suasana menjadi sedikit canggung saat itu. Dimas hanya terdiam karena tidak tahu harus mengatakan apa. Dia masih menerka-nerka kalau Abimanyu ini adalah pria yang bertanggung jawab atas kehamilan Anyelir. Keheningan menyelimuti ketiganya. Hanya hati mereka saja yang berbicara dalam diam. TokTokSebuah ketukan di pintu membuyarkan suasana mencekam yang terjadi. Nyonya Hera muncul dengan membawakan Anyelir makanan kesukaannya. Ia tidak tahu kalau ada Abimanyu saat itu. Sejenak wanita itu tertegun dan menatap Abimanyu tanpa berkedip. Pun dengan lelaki itu. Ia yang baru melihat wajah ibu
Read more
Mengatur Siasat
Abimanyu kekur dari rumah sakit dengan hati yang masih diliputi amarah. Harga dirinya merasa benar-benar terinjak. Namun entah kenapa ia merasa kesal melihat kedekatan Anyelir dan Dimas. Nyonya Hera yang belum tahu akar permasalahannya berdiri terpaku dengan wajah bingung. "Sebenarnya apa yang terjadi, Sayang?" "Bu, semua ini hanyalah salah paham. Abimanyu sudah mengetahui kehamilanku dan dia tidak terima akan hal ini. Aku bisa memakluminya dan dia pun pasti merasa dibohongi olehku. Aku minta waktu tiga bulan sebelum pernikahan ini benar-benar berakhir." Anyelir berusaha menjelaskan secara singkat di depan ibunya dan juga Dimas. "Semuanya gara-gara Ibu." Nyonya Hera tergugu dengan berlinang air mata. Ia merasa telah membuat hidup anak gadisnya hancur. Untuk apa ia hidup kalau hanya untuk melihat penderitaan yang dialami oleh Anyelir. "Bu, semua ini bukan salah Ibu, jangan menyalahkan diri seperti itu." Anyelir meraih tangan keriput ibunya dan ikut menitikkan air matanya. Ia tak
Read more
Lelaki Egois
Tiga hari Anyelir dirawat di rumah sakit dan selama itu pula Dimas selalu setia menemaninya. Hari ini Anyelir akan pulang dan kembali ke rumah Abimanyu. Namun sayang, karena ketahuan sedang hamil, Anyelir tidak diperbolehkan lagi bekerja di restoran tempatnya bekerja kemarin. "Apa kau yakin kau akan bisa pulang sendiri ke rumah suamimu?" Nyonya Hera terlihat cemas melihat Anyelir yang bersikeras ingin pulang ke rumah Abimanyu sendirian. Padahal Dimas sudah siap akan mengantarkannya pulang. Lelaki itupun sengaja datang untuk menjemput Anyelir dari rumah sakit. "Aku yakin, Bu. Lagipula aku akan naik taksi dan itu pastinya akan aman. lebih baik ibu pulang saja bersama Dimas. Tolong ya, Dim, antarkan ibuku pulang ke rumah." Anyelir mengalihkan pandangannya pada Dimas yang masih terdiam. Dimas sepertinya masih ingin mengantarkan Anyelir, tapi ia tahu kalau Anyelir lebih mengkhawatirkan ibunya. Jadi lelaki itu pun tak bisa berkata apa-apa lagi selain menuruti keinginan Anyelir. "Baikl
Read more
Besok Aku Siap Bekerja
"Hah...!?" Abimanyu terperangah mendengar pertanyaan dari Anyelir. Ia tak menyangka jika Anyelir begitu antusias menerima tawaran pekerjaan darinya. "Secepatnya kau bisa bekerja di perusahaanku," jawab Abimanyu sembari menelan salivanya. Dia belum mengkoordinasikan hal ini dengan staff kantornya. Jadi belum tahu di mana kira-kira Anyelir akan ditempatkan. "Baiklah, kalau begitu mulai besok aku siap bekerja." Anyelir tersenyum penuh semangat. "Uhuk... uhuk!" Abimanyu langsung tersedak. Gadis bodoh ini, dia pikir menyiapkan perkerjaan yang belum ada itu mudah? "Kau kenapa?" Anyelir menepuk punggung Abimanyu dengan cemas. "Tidak apa-apa aku baik-baik saja." Abimanyu mengangkat sebelah tangannya. Ia melonggarkan dasi yang dipakainya untuk sedikit melegakan napasnya. Abimanyu langsung mengantarkan Anyelir pulang ke rumahnya. Mbok Siwi langsung menyambut kedatangan wanita itu dengan gembira. "Selamat datang kembali, Nyonya Anyelir." Mbok Siwi hanya tidak tahu kalau Anyelir masuk ru
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status