Part 33"Jadi kau butuh uang sampai jual rumahmu, sorry maksudnya over kredit?""Iya, Mbak. Dan saya butuh cepat. Saya sudah ngiklan kesana kemari tapi belum ada yang berminat.""Kenapa gak langsung hutang di bank saja?""Gak bisa Mbak, soalnya saya masih ada tanggungan bank.""Haduh, ribet amat hidupmu ya."Ramdan merasa tertohok dengan ucapan Karina. Tapi ia harus menebalkan muka, semoga saja, wanita itu menyetujuinya."Iya, saya mohon, Mbak. Kalau bisa tolong bantu saya.""Hmmm, tunggu sebentar. Berapa yang kau inginkan?" "250 juta saja, Mbak. Tapi Mbak masih harus menyetori bank lagi selama 5 tahun ke depan."Karina menyedot jus alpukat yang ada di hadapannya. Lalu, ia meraih ponselnya dan menelepon seseorang."Ya, ya, kau datang kesini ya, bawa berkas dokumen yang kubutuhkan. Oke, ditunggu."Ramdan masih memperhatikan wanita yang ada di hadapannya yang tampak begitu sibuk.Tak lama seorang lelaki berpakaian rapi dan berkacamata datang menghampiri kami. "Ini, Non.""Makasih ya,
Baca selengkapnya