All Chapters of Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia: Chapter 51 - Chapter 60
76 Chapters
Diam-Diam Memperhatikan
Bab 51POV Author“Bang, aku cari kerja di tempat lain saja,” ujar Rika tiba-tiba.“Kenapa?”“Aku ingin benar-benar mandiri, Bang. Ingin mendapatkan uang dengan usaha sendiri. Bukannya bantuan Abang.”Rika mendengar jika ada dua orang karyawan cafe yang membicarakannya diam-diam, menangatakan tidak seharusnya Rika bekerja di cafe kakaknya sendiri saat banyak orang lain di luaran sana bahkan susah payah untuk mendapatkan pekerjaan. Daripada membuat dirinya juga tidak nyaman lebih baik Rika berhenti dan tempatnya bisa diisi oleh orang lain dan ia akan berusaha sendiri mencari pekerjaan di tempat lain.Ingin merasakan bagaimana berjuang untuk mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang sendiri. Memang terlalu enak jika bekerja di tempat kakak sendiri. Belum bisa dibilang mandiri karena bisa bekerja disitu saja karena diizinkan kakaknya bukan karena usaha sendiri.“Boleh ya?” tanya Rika saat sang kakak tak kunjung menjawab.Fadil menarik nafas panjang, “Ya sudah, terserahmu saja. Selama i
Read more
Kesialan Tapi Sudah Takdir
Bab 52POV Author“Aaa! Jadi aku dapat keponakan lagi?” Rika kegirangan saat diberi tahu jika kakak iparnya hamil.“Pelankan suaramu itu, bayinya nanti kaget,” tegur Fadil.Zendaya yang mendengarnya tertawa, “Aish! Mengada-ada saja, mana bisa kaget. Aku saja hamil baru beberapa minggu, janinnya masih kecil sekali.”Fadil berjongkok dan menempelkan kepalanya di perut Zendaya, “Jadi aku belum bisa merasakan pergerakannya?” Ia mendongak.“Kamu lupa dulu usia kehamilan berapa Arka bergerak dalam perutku?”Lelaki itu tampak berpikir, “Entahlah, aku lupa. Mungkin karena sudah lama.”“Belum tahu jenis kelaminnya, Mbak?” Rika kembali bersuara.“Belum lah. Tapi jelas akan dirahasiakan sampai nanti lahir.”Rika menghela nafas berat, “Yah … begitu lagi. Aku sudah tidak sabar.”“Tunggu saja ya, tidak sampai satu tahun kok.” Zendaya menepuk pundak Rika.“Kamu saja sudah tidak sabar apalagi Abang.”Mereka begitu sibuk mengobrol tanpa menyadari sosok Arka yang diam-diam menyembulkan kepala di pintu
Read more
Pesona di Pandangan Pertama
Bab 53POV AuthorBruk!Kesialan Rika masih berlanjut saat baru saja keluar dari cafe kembali ia ditabrak orang.“Ka-”“Maaf, saya benar-benar tidak sengaja,” ujar lelaki itu setelah berjongkok dan mengambilkan tas Rika yang terjatuh.Rika yang awalnya akan marah kini urung saat melihat begitu tampan lelaki di hadapannya, sikapnya yang sopan tambah membuat Rika terpesona di pandangan pertama.“Eh, iya tidak apa-apa, Mas. Saya yang salah.”Lelaki itu tersenyum, “Saya yang salah karena tadi fokus lihat hp tanpa memperhatikan jalan. Apa ada yang luka?”“Ti-tidak. Saya baik-baik saja.”“Yuda." Lelaki itu mengulurkan tangannya, "Lain kali akan saya traktir sebagai permintaan maaf.”Buru-buru Rika menyambut uluran tangan Yuda, “Rika.” Ia begitu terhipnotis.“Aku besok masih akan kesini di jam yang sama. Kalau begitu permisi.”Rika masih terpaku di tempat melihat Yuda berlalu, ia benar-benar dibuat tak berdaya karena pesona lelaki yang baru saja dilihatnya. Hanya terpesona bukan berarti cint
Read more
Soal Harga Diri
Bab 54POV AuthorSetelah tiga hari disibukkan dengan urusan kantor sekarang waktunya bagi Yogas untuk menemui wanita itu.Mobilnya terparkir di depan cafe, ia turun dan masuk ke dalam. Mengedarkan pandangan dan mencari sosok itu namun tidak ada.“Apa dia bagian libur hari ini ya?”“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” Suara Fadil membuat Yogas berjengit.Ya, saat ini Yogas sedang berada di cafe meilik Fadil. Mencari keberadaan Rika. Entah kenapa Yogas sangat yakin jika Rika akan berhasil meyakinkan, melihat bagaimana tingkah wanita itu.“Hm … anu saya cari karyawan cafe yang mengembalikan dompet saya.” Yogas sama sekali tidak tahu namanya.“Aduh. Siapa ya? Soalnya tidak ada yang memberikan laporan soal dompet yang tertinggal.”“Ya sudah tidak apa-apa. Lain kali saja, saya hanya ingin berterima kasih,” dustanya.Mana mungkin berterima kasih, saat dompetnya dikembalikan saja ia malah menuduh Rika mencuri dan sama sekali tidak mengucapkan terima kasih.Tidak mudah baginya jika ia mengingink
Read more
Siapa Cepat Dia Dapat
Bab 55 POV Author Yogas kembali ke mejanya, mencari berkas lamaran milik Rika. “Siapa lagi namanya ya?” Lelaki itu tampak mengingat-ingat karena tadi Dea menyebutkan namanya. Gagal mengingat ia langsung memanggil Dea. “Ada apa, Bos?” “Siapa nama orang baru tadi?” “Rika, Bos?” “Katakan pada Santi kalau dia sedang tidak enak badan dan tidak bisa bekerja sampai selesai,” ujar Yogas. Dea mengernyit, “Waktu kerjanya memang sampai jam segini, Bos. Karena dia masih magang,” paparnya. Yogas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, “Sana! Kembali bekerja!” Ia begitu malu. Bagaimana mungkin Yogas tidak tahu jam kerja anak magang di cafenya sendiri. Begini jadinya jika datang ke cafe hanya untuk minum kopi. Yogas sama sekali tidak pernah ingin tahu urusan cafe. Ia menyerahkan semuanya pada Santi. “Rika, Rika!” Ia bergumam dan terus mengingat nama itu sambil mencari berkas lamaran yang belum ditemukannya. Sudah malu karena hal tadi, Yogas tidak mungkin membuat harga dirinya semakin jauh
Read more
Mengaku Pacar
Bab 56POV AuthorTok! Tok! Tok!“Rika, bangun.”Rika menggeliat kecil mendengar teriakan ibunya, ini adalah hari libur. Dari cafe juga seharusnya ia mendapatkan jatah libur seperti perjanjian bahkan pesan dari Santi tidak dipedulikannya.“Lima menit lagi, Bu,” sahut Rika masih dengan mata terpejam.“Tidak ada lima menit, lima menit. Itu pacarmu sudah menunggu di luar.”Mata Rika yang tadinya terpejam dengan rapat kini terbuka lebar, “Pacar? Sejak kapan aku punya pacar? Apa mungkin Ibu halusinasi karena ingin sekali aku memiliki pacar,” gumamnya.“Tunggu sebentar ya, Nak. Rika memang begitu.”“Tidak apa-apa, Tante. Dicobain kuenya, saya harap Tante suka.”Mendengar suara itu membuat Rika langsung benar-benar sadar dari tidurnya, ia mendengar dengan jelas suara seorang laki-laki. Bukan halusinasi ibunya tapi ada yang datang dan mengaku sebagai kekasih Rika.Ia buru-buru bangkit untuk memastikan, tidak peduli dengan keadaan yang berantakan setelah bangun tidur. Rambut acak-ackan, wajah
Read more
Saat Fakta Terungkap
POV Author “Untung kamu datang, kalau tidak sudah pasti aku yang akan kena semprot si bos,” ujar Santi saat Rika baru saja sampai. “Kenapa Mbak Santi yang akan dimarahi?” tanya Rika tidak mengerti. “Kamu harus tahu ya, Bos itu tidak peduli siapa yang salah, kalau keinginanya tidak terpenuhi semua orang akan kena marah.” Rika berdecak sambil geleng-geleng kepala, “Manusia macam apa itu,” gumamnya. Rasa tidak sukanya pada Yogas semakin hari semakin meningkat, ada saja keburukan lelaki itu yang muncul. Entah rencana Yogas akan berhasil atau tidak karena baru beberapa hari saling mengenal saja Rika sudah tidak suka padanya. Mungkin dari rasa tidak suka bisa saja meningkat jadi benci. Semua bisa saja terjadi atau jika nasib baik ada di pihak Yogas maka ia akan bisa melancarkan aksinya membuat Rika jatuh cinta padanya. “Tapi ada baiknya juga sih.” Rika mengernyit, “Masa sih?” “Kalau suasana hatinya sedang bagus Bos akan membagikan uang secara cuma-cuma, tapi itu sudah lama sekali. M
Read more
Akhirnya Pura-pura
POV Author“Kenapa diam?” Raditt menatap bergantian tiga orang di hadapannya.Dari tadi ia sudah mengucapkan salam dan mengetuk pintu, mungkin karena mereka terlalu fokus pada obrolan hingga tidak mendengar. Radit masuk karena pintu terbuka dan mendengar suara orang mengobrol dari dalam.“Duduk, Dit. Abang akan jelaskan.” Fadil beralih menatap Zendaya, “Sayang, bawa Ibu ke dalam.”Zendaya mengangguk dan menuntun ibu mertuanya. Bu Diah sudah terlihat begitu lemas, Fadil tidak tega jika nanti Radit malah membuat ibu mereka semakin tidak karuan.“Ada apa ini, Bang.”Fadil menarik nafas dalam-dalam, “Ibu baru saja mengatakan kalau Rika … bukan anak kandung ibu.”Radit mengernyit, “Rika bukan anak kandung ibu? Jelaskan dengan detail, Bang!”Semua yang Fadil katakan sama persis dengan yang diceritakan oleh Bu Diah, sama sekali tidak cerita yang dikurang-kurangi atau dilebih-lebihkan.Masih mencerna semua itu, Radit diam mematung. Sama halnya dengan Fadil, Radit juga tidak akan percaya semud
Read more
Pendekatan
POV Author“Iya, namanya Mas Yuda.” Rika mengerlingkan sebelah matanya pada Yuda berharap lelaki itu mengerti dan ikut dalam kebohongan ini.Yuda mengulurkan tangannya, “Saya temannya Rika. Tapi berharap mendapat restu dan bisa menjadi suamimya.”Rika dibuat menganganga begitu pun Bu Diah.“Jadi kamu bukan pacarnya Rika?”Yuda menggeleng, “Saya temannya. Tapi berharpa memiliki kesempatan jadi pasangannya.”Bukannya marah karena Yuda jujur, Rika semakin dibuat terpesona oleh lelaki itu. Ia jadi ingin lebih dekat dengan Yuda, berharap lelaki itu masih sendiri. Dilihat sampai sini, di mata Rika Yuda adalah sosok idamannya.“Kamu bohong?” Bu Diah menatap putrinya itu.“Habisnya ibu tidak percaya padaku. Orang kemarin itu bukan pacarku, dia bos di tempatku bekerja. Dia memaskaku jadi pacar pura-puranya,” ungkap Rika akhirnya.Bu Diah membelalak, “Apa? Beraninya dia memperainkan putri ibu. Ibu akan membuat pelajaran padanya.” Wanita paruh baya itu tersulut emosi.“Sudah, Bu. Biar itu jadi u
Read more
Menjadi Rebutan Kakak-Beradik
POV Author“Satu bulan aku tidak melihatmu, aku sudah senang. Dan sekarang kau datang suasan hatiku langsung buruk.” Yogas memalingkan wajahnya saat Yuda masuk ke dalam ruangan.“Tidak merindukan Abangmu yang tampan ini?” Yuda sama sekali tidak memperdulikan perkataan Yogas dan memilih menghempaskan tubuhnya di sofa.“Na-jis! Pergi sana. Muak aku melihatmu.”“Papa meminta kita untuk datang kesana, bersama-sama. Tidak menerima jika aku yang datang sendiri atau kau yang datang sendiri.”“Aku tidak peduli. Ap-” Suara ketukan pintu membuat perkataan Yogas terhenti.“Masuk!”Rika mendorong pintu dari luar, ia terlihat kaget melihat Yuda begitupun lelaki itu. Yuda tahunya hari ini Rika bagian malam tapi ternyata dugaannya salah, bukan salah lebih tepatnya karena pertukaran shift saja dengan yang lain.“Eh, Mas Yuda ada disini.” Bukannya langsung mengantarkan pesanan si bos, Rika malah menyapa Yuda.“Iya.” Lelaki itu hanya menjawab singkat.“Jangan tebar pesona. Cepat kemarikan minumanku!”
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status