All Chapters of Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Chapter 171 - Chapter 180
221 Chapters
Di Mobil
21++“Aku sungguh tidak suka dengan baju ini.” Garvin menurunkan paksa resleting baju Alesha. Ia menurunkan baju berwarna pink itu hingga tubuh bagian atas Alesha terpampang. Tubuh Alesha selalu menggoda. Semenjak hamil memang tubuh Alesha menjadi berisi. Namun setelah melahirkan, Alesha menjalankan pola hidup sehat, teratur olahraga dan berlatih ballet. Sehingga tubuh Alesha kembali seperti semula. Ramping, padat dan berisi di bagian tertentu yang disukai suaminya. “Garvin tidakkh..” Alesha menggeleng. Namun suaminya lebih dulu memainkan bagian atas dirinya. Alesha merasa dirinya gila. Ia ingin menghentikan aksi gila ini—namun tubuhnya ingin lanjut. Bahkan tubuhnya membusung. Memberikan akses pada suaminya menyentuhnya dengan bebas. Sesekali ia menoleh pada sekitar. Memastikan jika tidak ada orang yang lewat. “Garvin…,” lirih Alesha. Tangannya menekan kepala suaminya. Usai mencecap habis dua buah milik istrinya. Ia kembali mencium bibir istrinya dengan kasar. Alesha tidak bisa m
Read more
Suhu Mobil Yang Panas
21+ “Aaaahhhh!” jerit Alesha. “Pelanhh-pelaanhh.. Aahhh.” Desahan Alesha semakin terdengar saat tangan Garvin menggerakkan pinggulnya. “Garvinnhh pelaanhh-pelaaanhh.” Tubuh Alesha bergerak di atas tubuh Garvin. Dua buahnya bergerak tidak karuan. Tidak ada kata pelan-pelan. Semakin Alesha meminta pelan-pelan Garvin akan memasukinya dengan kasar. Ia membalikkan posisi sehingga Alesha berada di bawah. kemudian memasukkan miliknya kembali ke dalam milik istrinya. “Kamu sungguh nikmat.” Garvin mempercepat gerakannya. Membuat Alesha terserentak ke sana ke mari. Tangan Garvin mengusap dahi istrinya yang dibanjiri dengan keringat. “Aaaahh….,” cairan itu masuk ke dalam. Lelehannya sampai keluar saking banyaknya. Garvin ambruk di atas tubuh istri mungilnya. Ia mengecup beberapa kali leher istrinya. “I love you.” “I love you too.” “Jangan membalasku.” Garvin menyangga tubuhnya hingga bisa menatap istrinya yang berada di bawah. “Suaramu membuatku ingin memasukimu lagi.” Tanpa mencabut mili
Read more
Detektif
“Sekarang, Sir. Waktu makan malam. Saya juga sudah menentukan restoran tempat pertemuan.” “Bagus.” Garvin mengangguk. “Kerja bagus.” Tidak berselang lama. Mobil sudah berhenti di sebuah restoran. Restoran yang menyediakan ruang khusus. Langkah Garvin sampai di sebuah ruangan yang tidak terlalu luas namun bisa menampung sampai 5 orang. “Selamat malam,” sapa seseorang. Garvin mengangguk. Ia mengambil duduk di depan orang itu. “Saya Harry. Saya detektif swasta yang direkomendasikan pemimpin untuk menemui anda.” Seorang pria muda memperkenalkan diri. Garvin menilai—pria di depannya cukup muda. Namun ia tahu—usia tidak ada hubungannya dengan kemampuan seseorang. “Aku ingin kau menyelidiki seseorang.” Garvin mengentukkan jarinya ke atas meja. “Selidiki Dario, Menteri kelautan. Aku ingin kau mencari tahu kinerjanya selama menjadi menteri. Temukan kesalahan yang ada pada dirinya.” Harry mengangguk paham. “Dalam 3 hari saya akan memberikan apa yang anda inginkan.” Garvin tersenyum pua
Read more
Sebuah Foto
Beberapa jam yang lalu. Alesha melangkahkan kaki ke dapur. Ia hendak mengambil minum untuk membasahi kerongkongannya yang kering. Ia berhenti saat ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk. Ia lantas membukanya. Dari sebuah nomor yang tidak dikenal. “Foto?” gumam Alesha. Sebuah foto muncul saat ia membuka pesan itu. Alesha mengepalkan tangannya. Foto Garvin dan Daisy yang berciuman di dalam mobil. Tidak hanya itu—ada foto Garvin tengah memangku Daisy di dalam ruang kerja suaminya itu. Lantas apakah Alesha masih percaya pada suaminya? Alesha menggeleng pelan. Ia bergegas masuk ke dalam kamar. Menutup pintu dengan rapat.“Kenapa Garvin melakukannya.” Alesha mengusap wajahnya kasar. Menunduk—mengusap air matanya yang mengalir. “Aku sudah berusaha percaya,” gumamnya sambil sesenggukan. Ia mendongak. Menatap jam yang sudah sore. Ia butuh waktu sendiri. Ia akan pergi. Setelah mengambil dompetnya. Alesha keluar. Berhenti tepat di depan pintu. “Aku pergi. Jangan temui aku dulu. Jake di rum
Read more
Pelaku
“Aku bahkan tidak tahu kesalahanku apa. Aku tidak bisa pergi sebelum tahu alasan Alesha tiba-tiba kabur dari rumah.” Garvin mengarahkan pistolnya ke arah salah satu anak buah Abraham. “Garvin.” Abraham mengarahkan tongkatnya ke arah cucunya. “Jangan main-main dengan kakek. Tenangkan pikiranmu dulu. Datang kembali besok. Kakek tidak akan menghalangi kalian.” DOORDOORTembakan yang Garvin lepaskan mengenai kaki salah satu anak buah Abraham. Sedangkan tongkat yang diarahkan Abraham ternyata juga bisa menembak. Pelurunya bahkan sampai mengenai pinggiran pipi Garvin. “Kek,” lirih Garvin dengan raut garangnya. Ia mengusap pipinya yang mengeluarkan darah. “Aku akan membawa pulang istriku bagaimanapun caranya.” “Maka bunuh dulu kakekmu ini.” Abraham melempar tongkatnya. Ia menepuk dadanya beberapa kali. “Ayo bunuh kakek.” “AAAAAARGHH!” Teriak Garvin tidak tertahankan. Ia beberapa kali menendang pagar seperti orang gila. Abraham hanya melihat saja, sama sekali tidak berniat menuruti kein
Read more
Aku Akan Menghancurkanmu dan Keluargamu
“Jake suka?” tanya Valencia. Mereka baru saja turun dari mobil. Di belakang kediaman orang tua Garvin ada sebuah sirkuit balapan. Di sanalah Valencia menyalurkan hobinya. Sirkuit itu baru selesai diperluas. “Jake suka sekali.” Jake melompat dengan senang. Sean melihat mereka hanya bisa menggeleng. Sebenarnya ia tidak suka Valencia bermain balapan mobil. Baginya terlalu berbahaya. Namun Valencia terus membujuknya hingga ia tidak bisa menolak. Valencia menatap Jake yang berlari ke dalam rumah. “Kenapa orang tuanya tidak mencarinya? Garvin maupun Alesha sengaja ingin berduaan tanpa Jake?” tanya Valencia heran. Ia menjemput cucunya untuk memperlihatkan sirkuit baru. Sekalian mengajak Jake bermain. Tapi—sampai saat ini Alesha maupun Garvin tidak ada yang menanyakan kabar Jake. Biasanya Alesha akan menghubunginya, apakah Jake merepotkan. “Mungkin ingin berduaan,” balas Sean. Ia merangkul pinggang Valencia dari samping. “Benarkah?” Valencia tidak yakin. Ia malah mempunyai firasat yang
Read more
Musuh Dalam Selimut
Alesha terbangun dari tidurnya. Ia menatap sekeliling. Setelah bercermin—menatap wajahnya yang begitu sembab. Kantung matanya terlihat sangat jelas. Belum lagi bibirnya yang begitu pucat. Setelah membersihkan diri. Alesha memutuskan keluar. Ia menghampiri kakek yang tengah duduk di depan Tv. “Presdir Viction, Garvin Carver Blackton telah melakukan penganiayaan pada sepupunya. Status Garvin sudah menjadi seorang suami sekaligus ayah. Diketahui jika wanita tersebut adalah sepupu yang juga mantan pacarnya. Diduga Garvin melakukan penganiayaan karena cintanya ditolak.” Reporter di layar kaca tersebut sangat lues membacakan berita. Ia menatap ke arah kamera yang lain. “Ternyata Garvin, yang tak lain adalah putra tunggal dari Sean pendiri Viction ini telah merencanakan kejahatan. Dari rekaman CCTV yang beredar ia berencana menghancurkan keluarga Dario.” Foto Garvin yang nampak menyeret—kemudian mencekik Daisy di dalam mobil beredar. Kemudian ada juga rekaman suara. Alesha menggeleng. “G
Read more
Lebih Penting Perusahaan
“Aku akan mengikuti kemauanmu. Aku ingin bertemu denganmu.” Suara Garvin. Bagi Garvin tidak ada yang lebih penting selain perusahaan. “Anda akan menuruti keinginan Daisy, Sir?” tanya Vander. Garvin mengangguk. “Tidak ada cara lain. Perusahaan adalah hal yang penting. Aku tidak bisa membiarkan perusahaan hancur begitu saja.” “Tapi Sir, bagaimana dengan keluarga anda?” tanya Vander lagi. Ia memang tidak setuju dengan keputusan Garvin kali ini. “Bisa saja Daisy mempunyai cara lain untuk benar-benar menjebak anda,” imbu Aland.“Urusan kalian hanya membantuku memecahkan masalah ini.” Garvin berdecih pelan. “Kalian tidak berhak mencampuri keputusan yang sudah kubuat. Jika meninggalkan satu orang wanita saja bisa menyelamatkan keluargaku. Aku akan melakukannya.” Kemudian keluar dari ruangan. Garvin dengan langkah panjangnya menuruni tangga. Ia berhenti ketika seorang wanita tengah berdiri di depannya. Alesha datang untuk menemui suaminya. Ia sangat kawatir dengan keadaan Garvin. kemarah
Read more
Sebuah Perjanjian
“Hanya itu?” tanya Garvin. “Maksudmu hanya itu?” tanya Daisy seakan tidak percaya. Ia tidak percaya jika Garvin akan dengan mudah menyanggupi keinginannya. “Itu dokumen perjanjiannya?” tanya Garvin. “Berikan padaku. Aku akan segera menandatanganinya. Hanya meninggalkan satu wanita tidak akan berarti bagiku. Yang terpenting adalah perusahaan tetap aman. Viction lebih penting dari apapun.” Daisy tersenyum puas. Ia membuka dokumen itu. kemudian diserahkannya pada Garvin. Poin-poin yang ada di dokumen itu adalah. Daisy akan mencabut tuntutannya apabila Garvin meninggalkan Alesha dan menikah dengannya. Semua masalah saat ini akan diselesaikan oleh pihak Daisy tanpa menyangkut-pautkan Viction di dalamnya. Setelah Garvin membacanya. Ia mengambil bolpoin tanpa berpikir lama lagi. ia langsung menandatangani dokumen perjanjian itu. “Sudah.” Daisy tidak bisa menahan senyumnya. Akhirnya ia mendapatkan apa yang dia mau. Garvin akan sepenuhnya menjadi miliknya. Ya—tentang anak pria itu. Mungk
Read more
Licik
“Laporan sudah dicabut dan semua bukti sudah menghilang. Untuk masalah pengancaman keluarga Dario, mereka tidak berani meneruskan. Karena bukti yang mereka miliki tidak kuat. Suara rekaman yang beredar tidak cukup membuktikan itu suara anda.” Penjelasan Aland. Sekarang Aland menjadi tangan kanan Garvin setelah kepergian Christ. Tunggu, urusan Chirst belum selesai. Garvin pasti akan mencari bajingan itu dan menghukumnya. Garvin merogoh ponselnya yang berdering. Dari Daisy, ia mengambil duduk santai sambil menghisap rokoknya. “Hallo, Garvin. Aku sudah mencabut semua laporan. Aku juga sudah menghilangkan semua bukti.” “Bagus.” Garvin mengangguk samar. Ia tersenyum licik. “Terima kasih atas apa yang kau lakukan, tapi Daisy sayang sekali kau tidak bisa menghancurkanku dengan mudah.” “Maksudmu?” Daisy yang kebigungan. Garvin mengambil surat perjanjian yang sudah ia ambil. Memandangnya sebentar kemudian berdecih pelan. “Rencanamu payah.” “Bakar,” perintah Garvin pada anak buahnya. Sa
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
23
DMCA.com Protection Status