Lahat ng Kabanata ng Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Kabanata 11 - Kabanata 20
136 Kabanata
BAB 11 Orang Yang Dilindungi
"Minggir! Beri jalan!"Setelah ketegangan yang berlangsung selama beberapa saat, Pengawal yang diperintahkan oleh Fu Xingshen kembali dengan seseorang di belakangnya. Su Hanming berjalan masuk dengan tergesa-gesa."Salam hormat kepada Jenderal Besar Fu," Su Hanming segera menangkupkan kedua tangannya kepada Fu Xingshen. "Saya Su Hanming, Penjaga Toko dari Toko Obat Lou."Wajah Liu An semakin memucat ketika melihat sosok Su Hanming yang datang . Dia tahu siapa Su Hanming. Dia adalah orang kepercayaan Lou Jierui, Tabib terbaik di kota Shengcan, bahkan terbaik di Kabupaten Jinxi. Jika Lou Jierui sampai mengirim Su Hanming ke sini, bukankah itu artinya .... "Nyonya Li, Tuan Bai, apakah kalian baik-baik saja?" tanya Su Hanmin cemas."Kami baik-baik saja. Terima kasih karena Penjaga Toko Han sudah berbaik hati untuk datang kemari," jawab Li Mei seraya menangkupkan kedua tangannya kepada Su Hanming, diikuti oleh Bai Changyi."Tidak masalah. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi?" tanya Su Hanm
Magbasa pa
BAB 12 Berbelanja
"Dimana rumah kalian?" tanya Fu Xingshen seraya menatap Li Mei dan Bai Changyi."Kami tinggal di Desa Fanrong," jawab Li Mei."Baik, saya akan mengunjungi kalian dalam waktu dekat," kata Fu Xingshen terlihat acuh tak acuh. "Sekarang saya harus pergi untuk melihat perkembangan kasus ini dulu."Keduanya terperangah. Untuk apa seorang legenda sepertinya mendatangi rumah mereka di desa terpencil? Namun mereka berdua tidak berani mengatakan apapun.Dia lalu melirik ke salah seorang petugas bank yang sedari tadi menunduk diam, "kamu! Layani mereka dengan baik."Semua orang membungkuk memberikan hormat saat Fu Xingshen berjalan keluar. Setelah sosoknya tidak terlihat lagi, orang-orang mulai berbisik-bisik untuk membicarakan apa yang baru saja terjadi. Li Mei dan Bai Changyi dilayani oleh petugas bank yang ditunjuk Fu Xingshen dengan sangat baik. Siapa juga yang berani menentang?Manajer mereka pasti akan kalang kabut kalau sampai mengetahui perilaku Liu An saat dia kembali dari Kabupaten J
Magbasa pa
BAB 13 Menjadi Pusat Perhatian
"Aku lupa, meskipun kita ingin membangun rumah di musim semi mendatang, namun musim dingin masih satu setengah bulan. Bagaimana kalau kita membeli alas tidur yang empuk dan selimut yang hangat dulu?" tanya Li Mei dengan tatapan mata yang berbinar-binar.Bai Changyi tidak bisa tidak setuju.Gerobak sapi memasuki pintu gerbang desa Fanrong. Semua orang berhenti sejenak begitu melihat pemandangan yang menarik perhatian mereka. Li Mei dan Bai Changyi terlihat duduk di atas gerobak sapi yang dipenuhi dengan berbagai macam barang. Sejak kapan keluarga Bai Changyi menjadi begitu kaya?Desas-desus langsung tersebar luas, bahkan sebelum keduanya sampai di depan rumah mereka. Zhao Niu dan Xiao Mimi tanpa sengaja ikut mendengar berita ini."Luar biasa! Bai Changyi bisa membeli begitu banyak barang, sepertinya dia sudah menjadi kaya!" celetuk salah seorang wanita kagum."Satu gerobak penuh! Semua barang milik mereka!"
Magbasa pa
BAB 14 Memgunjungi Nenek Yu
Xiao Mimi tercengang. Dia sangat marah lalu berlari pergi seraya menangis tersedu-sedu, di ikuti Zhao Niu di belakangnya.Li Mei dan Bai Changyi melihat mereka dengan acuh tak acuh sejenak lalu kembali merapikan barang-barang belanjaan mereka hingga hari mulai gelap."Lelah sekali," Li Mei mengangkat kedua tangannya ke atas untuk merenggangkan punggungnya."Apa ada yang ingin kamu makan?" kata Bai Changyi."Apa kamu bisa memasak?" tanya Li Mei."Tentu saja," jawab Bai Changyi."Apa kamu bisa membuat mie?" tanya Li Mei penuh semangat."Baik, akan aku buatkan!" jawab Bai Changyi seraya berlalu menuju dapur.Li Mei duduk dan menunggu Bai Changyi di meja makan. Dia melipat kedua tangannya di atas meja lalu meletakkan kepalanya ke atas tangannya."Istriku," suara Bai Changyi yang lembut terdengar sayup-sayup manggilnya. "Istriku, makanlah dulu sebelum tidur."
Magbasa pa
BAB 15 Keluarga Paman Bai
"Tapi apa Nek?" tanya Li Mei."Tapi kalian harus berjanji akan sering datang mengunjungiku," celetuk Yu Jie.Li Mei tertawa ketika mendengarnya, "baiklah, baiklah! Tentu saja."Mereka berbincang selama beberapa saat sebelum akhirnya meninggalkan rumah  Yu Jie dan berjalan menuju rumah keluarga Bai Chengxi. Sepanjang malam ini, salju turun cukup lebat dan membungkus Bumi dengan selimut putihnya.Li Mei berhenti sejenak dan melayangkan pandangannya. Desa Fanrong berada di kaki gunung, jadi dia bisa puas melihat pemandangan putih di sekitar mereka. Uap terlihat keluar dari mulut mereka setiap mereka bernafas."Apa kamu kedinginan?" tanya Bai Changyi seraya membetulkan jubah bulu yang dipakai Li Mei."Ya, hari ini ternyata cukup dingin," jawab Li Mei sedikit menggigil. Bai Changyi melangkah maju dan menggenggam tangan Li Mei yang ramping dengan tangan besarnya. "Bagaimana? S
Magbasa pa
BAB 16 Transaksi Tanah
Bai Chengxi meletakkan tangannya di atas meja. Li Mei meletakkan jarinya di atas nadi Bai Chengxi lalu terdiam untuk beberapa saat. Ternyata benar dugaannya, Bai Chengxi terkena penyakit bronkitis. Di zaman modern, penyakit ini dapat disembuhkan setelah perawatan selama beberapa waktu. Namun sepertinya di zaman ini, mereka belum memiliki cara untuk menyembuhkannya."Apakah kalian memiliki kertas dan alat tulis?" tanya Li Mei."Sebentar." Xia Jianli segera bergegas membuka laci. Tidak lama kemudian dia sudah menyerahkan selembar kertas dan juga kuas, serta tinta.Li Mei menuliskan resep dengan lihai. Tulisannya terlihat sangat indah sehingga membuat semua orang di dalam ruangan terpana.Bai Changyi menghela nafas berat, ternyata istrinya memiliki banyak kejutan!"Bibi Xia, apakah kamu bisa pergi ke kota untuk membeli obat-obatan yang aku tulis hari ini? Kalau sempat, nanti malam aku akan datang untuk mengajarimu membuatnya," kata Li Mei."Baik," jawab Bibi Xia."Pergilah ke Toko Obat L
Magbasa pa
BAB 17 Akar Beracun
Keesokan paginya, setelah selesai memakan sarapan, Bai Changyi dan Li Mei mengunjungi ladang yang baru saja mereka beli. Ladang seluas sepuluh ribu meter persegi itu dipenuhi dengan semak belukar dan pohon-pohon kecil yang gundul di musim dingin.Meski keadaan tanah itu cukup berantakan, tapi Li Mei merasa senang karena berdasarkan perkataan Wu Dashan, tanah di ladang itu terkenal sangat subur."Jadi, apa yang ingin kamu tanam kelak?" tanya Bai Changyi penasaran."Tentu saja sayuran," jawab Li Mei. "Aku juga membeli bibit yang belum ada di sini seperti cabai, dan beberapa jenis bunga. Untuk bunga nanti akan kita tanam di pot dan kita jual ke kota. Para bangsawan pasti menyukai bunga baru dan langka!"Bai Changyi tersenyum lembut ketika melihat semangat istrinya yang berkobar."Tapi …." Li Mei memandang sekelilingnya lalu berkata, "hal yang perlu kita lakukan pertama adalah membersihkan ladang ini. Kita tidak mungkin membersihkannya hanya berdua saja bukan?""Aku akan meminta beberapa
Magbasa pa
BAB 18 Membersihkan Ladang
Para pekerja datang saat matahari baru saja terbit. Upah yang mereka terima jauh lebih banyak daripada bekerja sebagai pekerja kasar di kota. Mereka juga tidak perlu berjalan kaki selama dua jam untuk perjalanan pulang pergi ke kota. Pekerjaan ini sangat membuat hati mereka senang!Li Mei menatap lima belas pria yang bertubuh kekar di hadapannya. Menurut Bai Changyi, mereka adalah orang desa yang tidak mencari nafkah dari berburu. Beberapa merasa trauma karena pernah terluka parah saat berburu, ada juga yang memang terlalu takut untuk pergi berburu. Misalpun mereka pergi berburu, mereka hanya akan berburu kelinci ataupun ayam pengar di kaki gunung hanya agar keluarga mereka bisa sesekali memakan daging.Dia lalu melihat tiga orang wanita di hadapannya, salah satunya adalah Xia Jianli. Wajah dua wanita lainnya terlihat sangat ramah dan itu memberikan Li Mei perasaan nyaman saat bersama mereka.Setelah Li Mei menjelaskan pekerjaan para bibi, dia segera pergi menyusul Bai Changyi."... d
Magbasa pa
BAB 19 Kerjasama
Keduanya berdiri di depan Restoran Meiwei. Meski pun tampak tenang, Bai Changyi sebenarnya merasa gugup. Namun demi istri kecilnya dia harus terlihat tenang. Kebetulan mereka sampai di saat waktunya makan siang, jadi keduanya memutuskan untuk masuk dan makan di dalam dulu.Seorang pelayan muda terlihat datang dengan wajah penuh senyuman ke arah mereka berdua."Selamat datang di Restoran Meiwei, silahkan ikuti saya," kata pelayan itu ramah seraya menunjukkan arah kepada mereka.Li Mei dan Bai Changyi mengangguk ringan dan mengikutinya menuju sebuah meja. Setelah keduanya duduk, pelayan itu menyerahkan dua buku menu masing-masing kepada Li Mei dan Bai Changyi.Li Mei terlihat biasa saja, sedangkan Bai Changyi menahan nafasnya saat melihat harga-harga yang tertera di buku menu. Satu set makanan paling murah di Restoran meiwei seharga sepuluh tael perak!Bai Changyi tiba-tiba merasa dirinya tidak lapar lagi. Dia malah merasa seperti dicekik sesuatu yang tak terlihat!Sepuluh tael perak un
Magbasa pa
BAB 20 Kereta Kuda dan Si Hitam
"Kamu??!" Bai Changyi terkejut ketika melihat sosok yang pernah ditemuinya."Apakah restoran ini milikmu?" tanya Li mei tak kalah terkejut.Shen Fengying menatap kedua orang tamunya dengan tatapan terkejut. "Apakah kamu yang membuat Bola Cahaya?" "Ya," jawab Li Mei seraya mengangguk ringan. "Kalau begitu, silahkan duduk."Begitu keduanya duduk, seorang pelayan memasuki ruangan dan menyajikan teh untuk mereka. Setelah itu Guo Liang dan pelayan tersebut keluar dari ruangan dan menutup pintu yang ada di belakangnya."Jadi kamu meminta dua ratus lima puluh tembaga untuk harga perkilo Bola Cahaya?" tanya Shen Fengying tidak banyak berbasa basi.Dia menatap wajah gadis cantik yang ada di hadapannya. Baru beberapa hari tidak bertemu saja, kecantikannya sudah bertambah dari sebelumnya. Shen Fengying melirik ke arah Bai Changyi yang menatapnya dengan tatapan permusuhan. Dia sedikit bergidik."Betul.""Bagaimana kalau kamu menjual resepnya saja kepada kami?" tanya Shen Fengying. "Aku akan me
Magbasa pa
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status