All Chapters of KAUM TERAKHIR: Chapter 61 - Chapter 70
109 Chapters
61. Wujud Asli
61. Wujud AsliQueem bangkit, menjadikan dirinya sebagai tameng untuk Nathan yang setia meringis memegangi perutnya yang terluka. Mungkin ada salah satu tulang rusuknya yang retak, dirinya juga tidak tahu. Yang Queem tahu adalah tunangannya itu tengah dilanda rasa sakit yang luar biasa usai mendapat hantaman kuat dari gada yang dilayangkan oleh salah satu minotour.Bugh!Dengan sekuat tenaga, dihantamnya minotour itu dengan kekuatan apinya. Napas gadis itu terengah, dia hampir berada di ujung batasnya. Energinya sudah terkuras banyak. Untuk menumbangkan satu lagi minotour di hadapannya yang terus mengincar tunangannya, terasa begitu mustahil baginya. Bahkan kekuatannya barusan hanya bisa mendorong minotour itu beberapa meter dari tempat Nathan berada.Uhuk!Gadis itu terbatuk hebat. Cairan merah kental menyembur dari mulutnya. Tubuhnya meluruh memegangi dadanya yang terasa sesak. Dia sudah berada di ujung batasnya. Mendongak, mencoba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Terlalu fokus
Read more
62. Rubik
62. Rubik"Apa yang terjadi?"Pertanyaan itu sekali lagi terdengar di indera pendengarannya. Kyana hanya diam semabri terus melangkah, tidak memperdulikan Avram yang terus mengekorinya dengan tatapan penuh tanya dan melayangkan pertanyaan yang sama. Pikiran gadis itu masih melayang pada kejadian beberapa menit yang lalu di mana dirinya dengan Raja Minotour berkomunikasi. Otaknya dipaksa untuk kembali berpikir keras, membongkar setiap kubik misteri yang semakin bertambah akhir-akhir ini."My Queen ...."Oke, rengekan menggelikan itu sukses membuat Kyana melirik tajam ke arah Avram yang telah memandanginya dengan tatapan memohon dan kedua bola mata yang melebar berkaca-kaca. Mungkin bagi gadis-gadis lain Avram saat ini terlihat begitu menggemaskan, tetapi tidak bagi Kyana yang malah dibuat mual dengan tingkah menggelikan laki-laki itu. Bolehkah Kyana menampar wajah tampak bak Dewa Yunani yang selalu diagung-agungkan itu?Avram menggoyangkan tautan tangannya dengan Kyana pelan. Dengan me
Read more
63. Pengendalian Monster
63. Pengendalian MonsterRapat kali ini terasa begitu berbeda. Bukan hanya karena alasannya adalah dua kerajaan yang tidak ikut andil dalam rapat ini tetapi juga karena rapat kali ini akan dipimpin langsung oleh Kyana yang notabenenya sosok paling dibenci oleh hampir keseluruhan kaum immortal termasuk oleh beberapa petinggi kerajaan. Walau begitu, Avram menegaskan kepada semua pimpinan kerajaan maupun petinggi kerajaan lainnya untuk menghadiri rapat kali ini. Ancaman yang dirinya berikan tidak tanggung-tanggung, yaitu akan mencabut hak jual-beli antar kerajaan bagi pihak kerajaan yang tidak mendatangi rapat dan juga penyabutan gelar bangsawan maupun kedudukan lainnya bagi para petinggi kerajaan yang melanggarnya. Tentu saja karena ancaman itulah, kini ruang aula Kerajaan Pusat ramai oleh banyak orang."Yang Mulia Lord Avram dan Yang Mulia Ratu Kyana memasuki ruangan!"Seruan itu berhasil meredamkan kericuhan yang sempat terjadi di ruang aula yang begitu luas itu. Semua orang yang semp
Read more
64. Rencana yang Sia-Sia
64. Rencana yang Sia-Sia"Kalian akan mengetahuinya dengan sendirinya. Dia akan datang dengan sendirinya suatu saat nanti."Ucapan Kyana mengundang rasa penasaran banyak orang. Spekulasi-spekulasi mulai bermunculan, semua orang berlomba-lomba menebak. Tidak jarang dari mereka saling menuduh satu sama lain membuat suasana aula semakin ricuh. Walau begitu Kyana tidak berniat untuk menghentikannya, dirinya cukup terhibur dengan tontonan tersebut. Ujung bibirnya tertarik membuat seringai yang menghiasi wajahnya. Sesaat netranya mengkilap berubah menjadi iris keunguan membuat Avram yang berdiri di sampingnya tertegun. Laki-laki itu memang akhir-akhir memantau semua gerak-gerik matenya itu dan kini Avram mendakan jawaban bahwa sisi kegelapan gadisnya semakin aktif dan mungkin hanya dalam kurung waktu beberapa minggu lagi maka sisi itu akan sepenuhnya muncul di jiwa Kyana."Sambil menunggu dia memunculkan wujudnya, kuberikan tugas kepada kalian untuk menjaga gerbang dimensi. Jangan sampai ce
Read more
65. Kembalinya Kaum Fairy
65. Kembalinya Kaum FairyDi luar kerajaan terjadi kegaduhan yang terjadi di antara para penduduk yang memaksa untuk menerobos masuk ke dalam istana dengan para prajurit yang mencoba menahan amukan para warga. Tidak ada aksi mengangkat senjata, para prajurit tetap menaati perintah sang raja agar tetap bersikap baik dengan penduduk apapun yang terjadi. Karenanya mereka hanya mengandalkan tameng besi mereka untuk memblokir akses jalan para warga agar tetap berada di luar istana. Mengingat kini istana tengah menjadi tempat rapat tinggi dari semua pemimpin kerajaan."Biarkan kami bertemu dengan, Yang Mulia Lord!""Ya! Biarkan kami menemuinya!""Kami membutuhkan bantuannya! Tolong biarkan kami menghadapnya!"Seruan-seruan itu terdengar lantas dengan nada penuh permohonan. Cuaca yang panas dengan teriknya mentari yang menyinarinya tidak membuat gerombolan para penduduk menyerah. Berbondong-bondong mereka datang mencoba menghancurkan blokade para prajurit yang menahan langkah mereka. Teriakk
Read more
66. Musuh Mulai Bergerak
66. Musuh Mulai BergerakSemua orang yang berada di sana terdiam. Antara terkejut, tidak percaya dan senang. Avram yang melihat kehadiran sepasang pemimpin dari kaum yang selama ini menghilang tanpa jejak itu beranjak dari tempatnya. Menuruni anak tangga satu persatu diikuti oleh Kyana yang juga ikut berjalan cepat menuju kepada salah satu sahabatnya yang sudah dirinya anggap sebagai kakaknya selama ini. Gadis itu menerjang ke arah Ratu Adara yang sudah mengulas senyum di samping Raja Clov, menyambut gadis itu. Keduanya berpelukan satu sama lain, mencurahkan rasa rindu yang membuncah dan kelegaan. Kini semua rasa takut dan kekhawatiran satu sama lain sirna usai melihat secara langsung bahwa sang sahabat baik-baik saja.Raja Clov menunduk ketika mendapati Avram berhenti di depan hadapannya dengan ekspresi datarnya. Laki-laki itu memang pandai menutupi ekspresi bahagia dan leganya. Avram sama senangnya dan lega seperti yang lain ketika mendapati salah satu kaum dari mereka kembali ke te
Read more
67. Pernikahan Mendadak
67. Pernikahan MendadakUsai kabar gembira menyebar luas karena kabar Kaum Fairy telah kembali dan Alam Immortal pun telah membaik. Kini kabar gembira lainnya terjadi. Ah, bisakah Kyana mengatakan hal ini adalah suatu kabar gembira? Mungkin bagi orang-orang yang sejak dulu tidak menyukainya ini adalah sebuah tindakan merendahkah untuk kekaisaran di masa ini. Bagaimana tidak jika kaum yang dianggap paling suci kini malah bersanding dengan Kaum Kegelapan yang memiliki gelar Kaum Kematian? Bukankah terlihat begitu jomblang?Tetapi mau bagaimana lagi? Semua ini sudah menjadi keputusan Sang Lord sendiri yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan bukan menjadi keinginan Kyana. Gadis itu tidak peduli sekalipun jika memang benar adanya Avram adalah matenya. Mengingat Kaum Kegelapan memang tidak diberi anugerah untuk mengetahui darah matenya sendiri bukan seperti kaum lainnya yang akan dapat langsung mengetahui siapa mate mereka dari aroma darah atau aroma tubuh seseorang.Yang menjadi kekesalan p
Read more
68. Tidur Bersama
68. Tidur BersamaKyana mendatarkan wajahnya ketika mengetahui terdapat tradisi pawai usai pengucapan janji dilaksanakan. Gadis itu melirik ke arah Avram yang setia menyunggingkan senyum tipisnya. Kenapa Avram tidak mengatakan hal ini sebelumnya? Sudah dipastikan bukan dirinya akan menjadi gunjingan oleh rakyatnya sendiri? Oh ayolah, pernikahan ini tidak ada yang menginginkannya terkecuali Avram. Bahkan Kyana sendiri tidak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi. Mau menolak pun dirinya tidak bisa, itu sama saja dengan memulai genderang perang! Sedangkan kaumnya baru saja kembali usai bertahun-tahun bersembunyi karena pembantaian habis-habisan tahun lalu. Dirinya tidak mau egois.Avram mengulurkan tangan kanannya kepada Kyana. Pria itu memang telah berdiri di atas kereta kuda yang telah disiapkan untuk mereka, pengantin baru yang akan dijadikan pameran. Membayangkannya saja membuat Kyana menghela napas lelah. Sudah dipastikan dirinya akan lelah fisik maupun batin. "Permaisuri." Su
Read more
69. Empat Biangkerok
69. Empat BiangkerokSatu minggu berlalu, semuanya tampak biasa-biasa saja. Tidak ada pergerakan yang mencurigakan. Bahkan dalam satu minggu ini banyak sekali kabar gembira untuk Kyana. Seperti pernikahan sang adik-Ratu Queem yang kini memimpin Kerajaan Vampir dengan Pangeran Nathan yang sebentar lagi juga menjabat sebagai alpha menggantikan posisi ayahnya. Yah, walau sempat Kyana melarang tegas pernikahan itu, tetapi semuanya dirasa telah menjadi bubur. Bahkan perubahan yang terjadi di dunia immortal diawali olehnya dan Sang Lord sendiri. Kini, tradisi menikah dengan kaum lain telah banyak dilakukan. Bahkan kaum vampir dan worewolf yang semula selalu mencoba memperebutkan wilayah kini menjadi akur usai pernikahan Queem dan Nathan terjadi.Lalu, disusul dengan kabar gembira dari sang ayah yang mengatakan bahwa Kaum Kegelapan mulai kembali bangkit. Kini banyak di antara mereka yang tengah mengandung. Sehingga dipastikan jumlah kaum yang semula hanya berkisar dua puluhan saja akan naik.
Read more
70. Kasus Kematian Misterius
70. Kasus Kematian MisteriusMalam ini terasa lebih hening dari sebelumnya. Lebih dingin dari biasanya. Suara serangga yang biasanya menjadi senandung musik pengisi heningnya malam pun tidak terdengar. Semakin membuat suasana malam itu semakin mencekam. Entah karena terbawa suasana atau apa, para prajurit yang sejak tadi berlalu-lalang menjaga kediaman sang tuan merasa sesuatu yang janggal. Sesekali mereka melempar pandang ke sekeliling saat sekelebat bayangan tertangkap ekor matanya. Walau begitu, di saat mereka menoleh tidak ada siapapun membuat mereka berpikir hanya terbawa suasana malam yang terasa lebih menakutkan membuat mereka berhalusinasi. Di pojok sisi lainnya, prajurit yang menjaga pintu depan suatu ruangan bersama rekannya tampak mengusap tengkuknya saat udara dingin tiba-tiba berhembus, menusuk kulitnya membuatnya merinding. Sesekali melirik rekannya dengan tatapan tidak nyaman yang juga dibalas dengan tatapan yang sama oleh sang rekan. Walau begitu tidak ada yang berani
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status