All Chapters of Dibuang Suami Mendua, Dipinang CEO Duda: Chapter 51 - Chapter 60
137 Chapters
Menyusul Darren
"Hari ini?" tanya Jihan dengan dahi mengerut.Darren mengangkat ponsel dan menunjukkan jam padanya. "Sudah pukul 00.01. Artinya sudah masuk hari jumat, bukan kamis lagi.""Ah ya. Terus kenapa memintaku untuk standby di sekitar hotel?" tanya Jihan mulai penasaran.Mata Darren menatapnya. "Aku akan membahas masalah kontrak dengan kakak tirimu, kau tidak penasaran soal Yuna?"Jihan membalas tatapan suaminya. "Bukankah hanya bertemu untuk membahas masalah kontrak saja?"Darren langsung menyeringai. "Naif sekali pemikiranmu Jihan."Mendengarnya, Jihan langsung mengerutkan dahi. Lantas apa yang sebenarnya suaminya maksud? Padahal kan bertemu di hotel untuk membahas kontrak kerja. Atau mungkin ... ada hal lainnya."Perusahaanku dengan atasan Yuna akan bertemu dengan pihak investor dari Jepang. Aku akan tanda tangan kontrak juga dengan utusan ini, jadi pertemuan diadakan bersama.""Tapi, atasan Yuna membutuhkan dana besar dan pertemuannya di hotel, kau mengerti maksudku Jihan?" tanya Darren m
Read more
Dikelabui
Bella memeluk kaki Jihan, terus menangis dan tak mau dilepaskan. Ibu mertuanya bergegas mendekat dan ingin memisahkan Bella darinya. Namun, Jihan langsung menggeleng ketika tangisan Bella semakin keras saja."Biarkan Bella pergi denganku saja Bu."Luna nampak tak setuju. "Tapi suamimu itu sekarang dalam pengaruh Jihan! Dan kau akan membiarkan Bella ikut ke sana?"Jihan tersenyum. "Mas Darren tidak akan seceroboh itu, dia pasti tahu kalau di dalam minuman itu ada sesuatu dan pasti sedang mengatasinya sendiri."Luna mendengkus. "Ya kalau bisa. Sedangkan wanita dari Jepang itu menggoda Darren gimana?"Jihan membisu. Maka tak ada pilihan lain, Jihan harus ada di sana dan memukul wanita itu tidak peduli dia penting atau tidak. Karena berani menggoda suami orang. Yang jadi masalahnya adalah ... Jihan harus melayani Darren jika semua itu benar."Kalau begitu ayo kita segera pergi Kak."Sekitar 15 menit perjalanan. Jihan sudah sampai di hotel tempat pertemuan Darren dengan pihak Jepang. Di lo
Read more
Sebuah Penyesalan
Setelah memakan makanan ringan. Jihan menerima baju dari Darren dan sedang mencobanya di kamar mandi. Darren dan Bella menunggu cukup lama di kamar, hingga Darren menatap sang anak dan tiba-tiba saja memberikan ponsel pada Bella."Bella main ponsel dulu ya. Papa mau bantu mama sebentar."Darren berjalan pergi meninggalkan Bella dan nampak membuka pintu pelan. Jihan yang merasa kalau itu Bella, hanya tersenyum dan melanjutkan memakai baju. Namun, resletingnya susah ditarik."Bella, bisa tolong bantu mama?"Jihan hendak berjongkok. Namun tangan Darren meraihnya, tentu membuat Jihan menoleh terkejut. Lebih terkejut lagi ketika leher Jihan baru saja dikecup. Terburu Jihan menjauh, tapi tangan Darren langsung memeluk perutnya."Wangi sekali, sabun apa yang kau pakai Jihan?" bisik Darren."Mas. Kau sedang apa? Bella kan menunggu kita di luar," keluhnya sembari berusaha melepaskan.Bibir Darren kini merambat di pipi Jihan. "Bella juga sedang main ponsel kok, aku menyuruhnya bermain dengan vo
Read more
Saingan
Mata Darren langsung mendelik pada pria Jepang ini. Jihan sendiri merasa ada yang bakal kena pukul lagi. Makanya Jihan memeluk tubuh Darren lebih erat lagi."Mas, ingat dia kolega," bisik Jihan sangat pelan, mata Darren sempat melirik padanya.Darren melepaskan tangannya yang memeluk, namun menyembunyikan Jihan di belakang. "Anda bilang apa? Ingin ikut berebut? Apa istimewanya berebut istri orang, Tuan Akio?"Pria bernama Akio ini tersenyum. "Tentu saja istimewa, sebab wanitanya kan cantik."Mata Akio terus berusaha mencari cara untuk bisa melihat Jihan. Tentu hal itu membuat Darren geram, meski Jihan tak bisa melihat ekspresi suaminya. Tapi, Jihan yakin kalau Darren ingin memukul seseorang.Sebelum pertengkaran lain dimulai lagi. Pintu kamar hotel nampak terbuka, dan Yuna keluar dari sana dengan pakaian lengkap. Abian yang sudah berdiri langsung menatap sengit ke arah Yuna yang hanya bisa melengos."Demi kerjaan cih, paling kau merambat di ranjang para pria supaya bisa jadi kaya," ma
Read more
Aku Yang Memukul
Sepanjang perjalanan, Jihan memikirkan kalau Darren pasti akan benar-benar melaksanakan apa yang dikatakan. Yakni menyentuhnya. Apalagi mengingat Bella sedang tidur, jadi begitu di rumah pasti Darren menjadi lebih leluasa terhadap Jihan.Namun, begitu mereka tiba di rumah. Darren kedatangan tamu, dan tamunya adalah Yohan. Jihan memilih menyerahkan Bella pada Susan untuk dibawa ke kamar. Sementara ia duduk di sebelah suaminya dengan tegang. Duh, pasti Yohan ke rumah karena si Jepang itu."Pak, sebentar lagi kita bakal tanda tangan kontrak loh." Suara Yohan terdengar mengeluh.Yohan menarik napas. "Kenapa Pak Darren malah memukul sih? Memang detail kejadiannya seperti apa sampai main pukul-pukulan segala?"Jihan meremas dress-nya dan nampak gugup. Tapi, Jihan mulai mengangkat kepalanya dan menatap pada Yohan yang terlihat kesal ini. Sementara Darren melirik padanya yang sedang memberanikan diri untuk bicara. "Anu, sebenarnya aku yang salah Yohan."Mata Yohan kini menatap padanya. "Nyon
Read more
Gara-Gara Jihan
Darren menatap mata Jihan. "Dia setuju tanda tangan dan akan berkeliling di kantor dengan syarat, kau harus ikut denganku menemaninya."Jihan membulatkan matanya. "Kenapa aku harus ikut Mas?""Mungkin mau memenjarakanmu," celetuk Darren asal.Mendengar hal itu, tentu saja Jihan melotot terkejut. Ternyata pria Jepang itu ingin memenjarakan Jihan. Darren menatap ekspresinya serius, kemudian tiba-tiba saja mengelus bibirnya membuat mata Jihan memenjarakan wajah suaminya."Aku bercanda."Jihan membisu. Cara Darren bicara terdengar pelan dan membuat hatinya sedikit damai. Kenapa Darren tiba-tiba saja bersikap ramah padanya? Apakah hari ini ia akan menemani Darren ke kantor, makanya suaminya mulai berakting dari sekarang.Jantung Jihan tiba-tiba saja berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Ketika Darren bangkit dari kursi makan dan tangan bertumpu pada meja, hanya untuk mengecup bibirnya. Jihan terkejut dan kepala langsung menoleh pada Bella yang terkikik sendiri."Mas! Di sini ada Bella,"
Read more
Memanfaatkan Situasi
Baru saja mata Darren terangkat, Jihan langsung gelagapan. "Ah, aku teringat dengan dialog drama yang aku lihat."Darren menyeringai membuat Jihan mengerjapkan mata. "Kau bilang apa barusan? Cium? Kau ingin menciumku?"Kepala Jihan menggeleng cepat. "Bukan Mas. Sudah aku bilang kalau aku mengingat dialog drama."Jihan terkekeh. "Iya, begitu."Tangan Darren kembali mengelus pipinya dan tentunya Jihan meringis. Darren menatap wajahnya, kemudian tak lama suaminya ini mendekat. Satu hal yang membuat Jihan terkejut, yakni saat Darren tiba-tiba saja menjilat pipinya."Mas, kau sedang apa?" tanya Jihan kaget dan segera mendorong Darren supaya menjauh."Ini memberikan efek mendinginkan. Bukankah terasa dingin ketika diterpa angin AC?" tanya Darren.Jihan sedikit mengangguk, memang benar sih. Bekas jilatan Darren memberikan sensasi dingin karena terkena angin AC. Namun, Jihan langsung menggeleng kuat begitu melihat Darren yang menyeringai. Akhir-akhir ini Darren begitu suka mempermainkan Jihan
Read more
Mana Saja Yang Disentuh?
"Sialan!"Suara itu menggema di lorong perusahaan. Telinga Jihan yang mengenali membuat mata segera melirik, retina Jihan menangkap sosok Darren mendekat. Emosi yang begitu menggebu membuat Darren menarik paksa tubuh Abian hingga bibir saling terlepas.Abian tersungkur ke lantai dan Darren begitu marah langsung menaiki tubuh mantan suaminya itu hanya untuk memukul. Jihan sendiri memilih tak melerai, ia merasa kalau Abian pantas mendapatkannya. Bahkan sekarang Jihan menangis karena tidak bisa menolak."Berani sekali pria gila itu. Padahal ingin pun aku berusaha menahan diri," gumam Akio membuat Yohan melirik."Berani sekali kau mencium istri orang lain!" Darren benar-benar mengamuk dan memukul Abian dengan membabi buta.Yohan melirik sekitar, karyawan mulai berkerumun. Menyaksikan Darren yang memukuli Abian. Dari pada situasi semakin memburuk, Yohan segera mendekat dan memisahkan Darren yang mengamuk pada Abian."Pak Darren, sebenarnya salah saya apa? Ibu Jihan yang meminta saya untuk
Read more
Dituntut
Yuna tersenyum. "Tapi, jangan lupa. Kalau dapat uang ganti ruginya, kau juga harus membaginya padaku."Abian menatap Yuna antusias. "Ya tentu saja, aku akan memberikan setengahnya."Tangan Abian meraih dan merambat di pinggang Yuna. Membuat wanita itu terduduk di pangkuan Abian. Ketika Abian hendak mencium, terburu Yuna menghindar."Kenapa? Kan sudah lama juga kita tidak melakukannya," singgung Abian.Yuna menghela napas. "Aku tidak mau."Abian mengerutkan dahi dan wajah menjadi emosi. "Apa sekarang kau hanya melayani pria kaya saja? Tidak ingat kenapa aku menceraikan Jihan? Itu semua demi kau Yuna."Yuna tersenyum manis. "Benarkah? Aku kira kau menceraikan Jihan karena sudah bosan dengannya."Abian mengecup pipi Yuna. "Tentu saja bosan, wanita yang tidak pandai menyenangkan suami, sudah seharusnya dibuang dan diganti denganmu yang menyenangkan."Yuna terkekeh karena geli. Namun, ketika bibir Abian sibuk di cerukan leher, ekspresi Yuna berubah menjadi datar. Seolah tak suka lagi denga
Read more
Sekolah Untuk Bella
Jihan menatap Darren yang nampak begitu serius. "Ya."Bella menoleh padanya dan berbisik, "adik Bella?"Mata Jihan memenjarakan Bella dalam diam. Apakah ... Winda bisa disebut adik untuk Bella? Sosok putri yang sudah tidak ada, tapi tetap membekas dalam ingatan Jihan. Meski hati sedih, tapi Jihan berusaha untuk tetap tersenyum dan mengangguk."Iya. Adiknya Bella."Bella tersenyum dan kembali berbisik, "di mana?"Meski berusaha tersenyum, tapi Jihan tak bisa membendung air matanya. "Di sisi Allah, karena Allah lebih sayang dari pada mama."Bella membisu, kata itu sepertinya cukup familiar di telinga sang putri. Hingga Bella turun dari kursi hanya untuk mendekat padanya dan memeluk pinggangnya. Jihan tersenyum dan menghapus air matanya. Namun, ia langsung menatap pada Darren ketika suaminya ini memberikan tisu padanya."Aku tidak menyangka, akan menangis di sini," tuturnya sembari tersenyum."Hapus air matamu dengan tisu. Bella mencemaskanmu," tutur Darren membuat Jihan menurut.Setelah
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status