All Chapters of Istri Kontrak Presdir Arogan: Chapter 41 - Chapter 50
113 Chapters
Bab 41. Misteri Dua Kaki
Zyan langsung menegakkan badan. Kedua alisnya tertaut secara sempurna. "Apa?! Mereka hanya nikah kontrak?"Poppy merespon dengan anggukan satu kali. Ia lebih memilih menikmati koktail yang rasanya langsung pecah secara nikmat di permukaan lidahnya."Yang benar saja kau?!" Zyan protes, tak memercayainya.Poppy meletakkan gelasnya dengan sedikit kesal. Setelah itu ia menatap Zyan sambil melipat tangan dan menyilangkan kaki."Kau tidak percaya padaku?""Memang kau punya bukti?"Poppy tergelak. Lalu memiringkan senyumnya. "Aku lihat dengan mata kepala sendiri, Sayang. Kontak Lala diberi nama 'istri kontrakku' oleh Lucas. Menurutmu itu apa?" Poppy mengangkat kedua bahunya.Zyan tertegun. Apa ini sebenarnya? Pertama, kenapa gadis bernama Lala justru mengaku bernama Chiara padanya. Dan kedua, Chiara ternyata hanya istri kontrak Lucas?Ada yang tidak beres. Zyan menggosok janggut yang menghiasi dagunya. Tampak berpikir keras. Kenapa sesuatu yang seharusnya sederhana justru menjadi semakin kom
Read more
Bab 42. Ceraikan Saja Dia!
Poppy menyipitkan mata dan mengatupkan bibir rapat-rapat sambil menekuk dahi. Setelah itu segera menutup kembali pintu lemari yang telah ia buka. Poppy tersenyum tipis membelakangi Zyan.Setelahnya ia memutar badan dan melebarkan senyumnya. "Sudah! Akhirnya ketemu juga jam tanganku, Sayang!" serunya riang."Syukurlah, ya sudah sekarang kau harus segera pulang. Aku tidak mau jika kau sampai ketahuan di sini." Zyan mendorong tubuh Poppy agar keluar dari sana.Poppy mendesah. Ia sempat melirik ke arah lemari tadi untuk yang terakhir kali. Begitu berada di luar, Poppy lekas menyambar tas jinjing miliknya."Sayang, nanti malam kita bertemu lagi, yuk. Kau harus membalas budi karena aku telah membawa informasi penting itu tadi padamu," tandas Poppy bergelayut manja di lengan kekar Zyan.Zyan melipat dahi sambil menggaruk kepala. "Ok, nanti akan kupertimbangkan.""Eits, no…" Tepat di depan wajah Zyan, Poppy menggerakkan telunjuknya sembari menggeleng. "Itu wajib. Kau harus datang. Lagian, aku
Read more
Bab 43. Tamu Tak Diundang
"Maksud, Daddy?" Lucas menggertakkan gigi. Bahkan ia tak menyadari jika tangannya mencengkeram erat sendok yang ada di genggamannya.Robert tergelak. Lalu sedikit mencondongkan kepalanya ke depan sambil mencebik. "Bukannya kalimatku barusan seharusnya bisa kau pahami dengan mudah?" Salah satu alisnya naik.Lucas semakin mengatupkan rahangnya. Menatap tajam ke arah Robert yang menyebalkan dan menekannya sesuka hati. Dan sekarang, justru menyuruh Lucas melakukan kehendaknya dengan seenaknya sendiri."Aku tidak akan menceraikan Lala sampai kapanpun," geram Lucas. Prinsipnya, semakin dilarang Robert maka ia akan semakin menjadi-jadi. Lucas tak akan memutuskan Chiara. Ia sudah bertekad bulat.Robert tak kalah murka. Ia semakin melemparkan tatapan nyalang untuk Lucas. Pada dasarnya Robert memang tidak suka ditentang."Kau akan lebih baik jika menceraikan gadis miskin itu, Lucas," sela Sarah yang ingin menengahi pertengkaran keluarga ini.Sarah sudah muak menghabiskan waktu keluarga yang sel
Read more
Bab 44. Dimana Chiara?!
Zyan menggeliat kemudian membuka matanya perlahan. Begitu ingat masih berada di apartemen Poppy, ia menoleh ke kanan dan mendapati wanita itu tidur sambil melingkarkan tangan di perutnya.Zyan meringis, lalu mengangkat kepala demi mencari ponsel yang ternyata ada di atas nakas. Tangan Zyan meraih benda persegi panjang itu dan menyalakan layarnya. Zyan menyipitkan mata agar fokus menatap jam di sana. Sudah pukul satu pagi. Ia harus kembali ke apartemennya sebelum sang surya menggeliat di ufuk timur.Perlahan Zyan mengangkat tangan Poppy yang menindihnya. Ia bangun sambil menyibak selimut, lantas segera meraup beberapa potong pakaian di lantai untuk ia kenakan.Zyan mengancingkan kemeja, sementara matanya masih terlempar ke arah Poppy yang mulai bergerak. Tubuh telanjang wanita itu masih dibalut selimut. Zyan mendesah, heran dengan kehidupan yang ia punya. Sepertinya sampai sekarang ia tak memiliki hal-hal menarik yang membuat hidupnya lebih berwarna. Selama ini ia mencari kesenangan it
Read more
Bab 45. Aku Benci Kau, Lala!
"Hmmph!" Chiara berusaha mengatakan sesuatu. Namun lakban itu masih membuat mulutnya bisu dan tak bisa berkutik.Sosok di hadapannya tertawa. Melengking, hingga membuat tubuh Chiara bergidik sendiri. Tak menyangka wanita itu bisa berbuat hal sekeji ini. Mula-mula wanita tersebut mencengkeram dagu Chiara dan mengangkatnya paksa. Hingga Chiara dapat mengamati bagaimana seringaian picik itu terkembang."Kau ingin bicara, huh?" tanyanya mengejek.Lalu dengan keras, wanita tersebut membuka lakban dan menariknya dari bibir Chiara. Chiara meringis kesakitan, bibirnya terasa panas, juga perih. Matanya bahkan sampai berkaca-kaca."Apa tujuanmu sebenarnya, Poppy?" tembak Chiara begitu ia berhasil mengumpulkan tenaganya.Poppy memiringkan senyum. Sebelah tangannya memainkan rambut cokelat gelombangnya dengan telunjuk."Kau masih tanya? Hahaha…" Poppy terbahak-bahak, lalu seketika mengatupkan bibirnya. "Aku benci kau, Lala!" tohoknya menatap tajam Chiara yang kini menggelengkan kepala."Seharusny
Read more
Bab 46. Perjanjian Pernikahan
Preman yang berjumlah empat orang itu menggiring kaki penuh keyakinan dan kepuasan. Tampak di wajah mereka tercetak berbagai ekspresi bengis dan hasrat untuk segera bersenang-senang.Salah satu preman dengan bekas jahitan di dahi mencolek dagu Chiara sambil menaikkan senyum. Bukan senyum manis, melainkan senyum penuh ancaman bagi Chiara."Hai, Sayang," desisnya picik. Chiara menggeleng takut. Keringat dingin sudah membasahi dahi putihnya."Tidak, jangan! Tolong aku," lirihnya justru dibalas tawa keras sejumlah pria kekar di depannya. Tidak semua kekar, salah satu terlihat kurus kecil.Pria paling besar dengan pawakan berotot mula-mula menarik kepala Chiara hingga wajah wanita tersebut menengadah ke atas. Teman-teman yang lainnya ikut menyimak sambil terbahak-bahak.Pria berotot itu mendecakkan lidah saat mengamati wajah Chiara. "Kau sebenarnya tidak jelek juga. Pantas saja kau jadi target utama kami, kau saingan si bos ya? Hahaha…"Chiara hanya diam. Sekarang ia berusaha untuk bernapa
Read more
Bab 47. Dia Milikku!
"Apa?" Chiara terbelalak. Ia hendak maju, namun tangan Zyan berhasil mengurungkannya.Poppy semakin melengkingkan tawa kemenangannya. Sementara Lucas melempar pandang ke arah Chiara sekilas. Tatapan mereka saling bertemu untuk sepersekian detik.Dada Chiara sesak. Begitukah sosok asli Lucas yang gemar melukai hatinya?Padahal ia masih kesal dengan perbuatan picik pria itu kemaren. Sekarang justru pria itu juga yang mengingkari kontrak pernikahannya. Chiara tak percaya ada orang seperti Lucas.Chiara bahkan menahan tangisnya. Zyan menoleh, lalu menggenggam tangan Chiara. Poppy menatap tajam sikap Zyan dan berjanji akan memperhitungkannya juga. Untuk saat ini, ia harus berhasil memisahkan Lucas dan Chiara dulu."Diamlah! Ini bukan saatnya kau omong kosong," tegas Lucas berusaha mengendalikan emosinya. Beberapa kali ia membuang napasnya kasar. Sedang Albert merasa iba kepada pimpinannya tersebut.Sontak Poppy tertawa. "Kenapa? Ini bukan omong kosong. Memang kenyataannya kau sudah menanda
Read more
Bab 48. Sebuah Tato
Zyan melangkah maju, hendak menggaet Chiara demi memisahkan keduanya. Namun cekalan tangan Albert yang kedua kali berhasil mencegahnya kembali. Zyan kesal, lalu melempar tatapan tajam kepada Albert."Lepaskan tanganmu, sialan!""Sebaiknya Anda pergi saja, Tuan. Jika tidak, Robert akan tahu kalau Anda masih berkeliaran di sini."Zyan mendengus kemudian menepis tangan Albert dari lengannya dengan keras. "Aku tidak peduli dengan orang bajingan itu!""Tapi planning Anda masih jauh, Tuan. Saya sudah memegang dimana tempat tinggal Anda. Bukan berarti saya tidak bisa mengadu kepada Tuan Robert sehingga ayah Anda mengusir sekaligus menggagalkan rencana Anda." Albert mengulas senyum, tapi tampak menyebalkan bagi Zyan.Zyan memelototkan matanya tajam, kemudian terpaksa pergi dari sana. Albert mengembuskan napas lega dan menaikkan senyumnya. Ia memandang Chiara dan Lucas sekilas, lantas pergi meninggalkan keduanya demi privasi mereka.Lucas akhirnya membebaskan ciumannya. Ia tatap wanita di deka
Read more
Bab 49. Mengulik Masa Lalu
Kaki Albert terasa kaku. Matanya tetap lurus menatap tato yang bertengger di leher pria tersebut. Albert menggertakkan rahangnya. Otaknya terpaksa mengingat kejadian dua puluh tahun silam. Peristiwa dimana dunianya terbalik seketika dalam satu malam.Lucas berderap mendahului Albert lantas duduk di sofa tamu. Berdeham keras, agar pria di ruangan itu menoleh.Mendengar suara Lucas membuat pria tersebut tergegau, lantas berbalik menghadap Lucas. Senyum lebar terkembang secara lebar demi menyambut kehadiran Lucas."Oh, Anda sudah datang. Maaf, saya terlalu asyik menikmati langit pagi ini," kekehnya hingga membuat mata sipitnya semakin mengejam."Ya, tidak apa-apa. Seperti biasa jangan membuang waktuku," sergah Lucas menyandarkan punggungnya."Baik, Tuan." Lalu mata Chen Ze tak sengaja menangkap Albert yang masih berdiri mematung di sana."Tuan, silakan masuk. Anda boleh masuk juga." Chen Ze mengulum senyum, lantas menggiring kaki menuju sofa di hadapan Lucas dan menyilakan Albert untuk b
Read more
Bab 50. Can We Meet Again?
"Jangan bicarakan itu lagi!" bentak Lucas sekali lagi.Nyali Chiara menciut. Setengahnya ia tidak paham dengan sikap Lucas tiba-tiba. Apa orang itu sensitif hari ini? Ataukah memang dirinya salah bicara? Padahal Chiara hanya ingin berbagi cerita dengan Albert.Chiara melirik Albert sekilas. Pria itu masih tampak membeku di tempat. Sama seperti dirinya. Yang membedakan hanya wajah Albert menjadi pucat. Chiara pun terkesima saat menatap paras pria di sampingnya. Sepertinya memang ada yang salah dengan dirinya.Chiara hendak membuka mulut untuk menanyakan Albert, apa pria itu sedang sakit. Namun sebelum berhasil mengeluarkan suara, Albert lebih dulu bangkit dengan tubuh bergetar."Aku sudah selesai makan. Permisi." Albert membungkukkan badan, lantas cepat-cepat menggiring kaki menuju kamarnya.Sementara itu, Chiara mengerjap tak percaya. Albert benar-benar aneh. Bukan hanya pria tersebut yang aneh, Lucas juga tiba-tiba berdiri sambil melempar tatapan nyalang ke arah Chiara. Lebih ke arah
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status