All Chapters of Istri Kontrak Presdir Arogan: Chapter 21 - Chapter 30
113 Chapters
Bab 21. Jangan Pergi, Mom!
Lucas melepaskan nampan dari tangannya, secara spontan ia berlari pada Chiara. "Chiara!"Chiara tak mempedulikan panggilan Lucas sama sekali, sampai pria itu menarik lengannya dengan kasar. Lucas menyambar pecahan kaca yang tengah dipegang oleh Chiara dan membuangnya ke lantai. "Chiara, jangan melakukan hal bodoh seperti ini! Memangnya kau ingin mati menyusul ibumu?! Kau sudah gila!"Sudut mata Lucas menangkap cermin di meja rias Chiara yang sudah hancur berkeping-keping. Kepingannya berceceran di lantai. Lucas buru-buru menarik pandangannya kepada Chiara kembali saat gadis itu menatapnya dengan penuh kebencian."Iya, aku memang gila. Aku memang bodoh. Aku ingin mati menyusul ibuku!" Chiara berteriak sambil berusaha lepas dari cengkeraman kuat tangan Lucas di lengannya. "Lepaskan aku! Biarkan aku menyusul ibuku!"Bagaikan orang yang kesetanan, Chiara memberontak. Gerakannya tidak terkendali. Tangisannya pecah. "Lepaskan aku! Kau memang sialan, Lucas! Andai kau tak melarangku pergi. Ak
Read more
Bab 22. Tak Bisa Jauh Darinya
Setelah mendengar perkataan Chiara dan melihat wajah putus asa gadis itu, Lucas tetap bersikeras untuk tak mengakhiri kontraknya. Ia berpikir jika Chiara mengatakannya karena emosi sesaat, dan setelah semuanya membaik gadis itu akan berubah pikiran. Kurang dua setengah bulan lagi, Lucas tak akan menyia-nyiakan waktu yang tinggal sedikit itu untuk mencapai tujuan awalnya. Hanya saja, sekarang sedikit ada perbedaan. Lucas juga akan mempedulikan Chiara, dan lebih memperhatikan gadis itu.Sekarang Lucas berdiri di samping Chiara saat pemakaman ibu Chiara berlangsung. Ia menariknya mendekat, dan memeluknya erat untuk menenangkannya.Lucas tak tahu ia harus mengatakan apa untuk menghibur Chiara. Ia hanya menepuk-nepuk punggung Chiara pelan sambil berucap, "Menangislah. Aku tahu ini sangat sakit untukmu. Maafkan aku."Chiara menangis, ia memukul dada bidang Lucas seakan ia tengah meluapkan rasa amarah dan sedihnya. Kemudian perlahan tangannya melemas dan jatuh di sisi tubuhnya, dengan tetap
Read more
Bab 23. Tuntutan untuk Lucas
Meski masih heran, Albert akhirnya menuruti titah Lucas untuk berhenti. Albert segera turun dan membukakan pintu bagi tuannya itu.Lucas menapakkan kakinya di salah satu toko roti di tengah gempuran barisan bakery lain. Konon, ini yang paling enak se-kota New York raya. Lucas memperbaiki jasnya sebelum melanjutkan langkah ke dalam bakery tersebut.Pintu terbuka. Kehadiran Lucas dan Albert tersorot dan menjadi perhatian di sana. Salah seorang pelayan langsung tergopoh-gopoh menghampiri mereka."Selamat pagi, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya kepada Lucas.Mata dingin Lucas justru sibuk beredar menyapu beberapa cake yang menarik perhatiannya. Albert berdeham, lantas menjawab, "Tolong pilihkan cake yang paling enak di sini." Kepalanya menoleh ke arah Albert, memastikan. "Benar kan, Tuan?"Tanpa membalas kedua pasang tatapan yang dilayangkan untuknya, Lucas mengacungkan salah satu tangan ke udara. "Aku ambil cake yang ada di sana."Lucas mengangkat kepala satu kali, menunjuk salah
Read more
Bab 24. Mobil Hitam Berkilat
Lucas mengunyah daging setenang mungkin. Setelah berusaha menelannya, ia berkata, "Tidak apa-apa. Aku bisa punya keturunan dari Poppy. Tapi setelah aku mempunyai anak dengan Lala."Lucas mendongak memperhatikan ekspresi beberapa orang di depannya. Sarah tampak bersungut-sungut, sedang Robert nyaris saja memecah gelas kaca melalui genggaman tangannya.Berada di tengah-tengah keluarga ini membuat tubuh Chiara menegang. Nyatanya ia tak suka saat Lucas mengatakan bahwa dirinya harus ikut makan malam lagi bersama keluarga Knight. Sekarang Chiara mencoba mengunyah pelan daging yang seharga hampir sejuta dollar, meski matanya sesekali melirik Lucas khawatir.Poppy dengan rakus menjelajahi ekspresi antara Lucas dan Chiara, lalu tergelak. Bibir tebalnya mengunci sebuah senyuman miring. Ia memainkan rambut cokelat gelombangnya, kemudian mulai ikut menimbrung."Begitu kah? Apa kau yakin akan menjadikanku istri kedua, Lucas?"Perhatian Chiara beralih ke Poppy. Bagaimanapun ia tahu, Poppy seksi da
Read more
Bab 25. Mengincar Chiara
Pagi-pagi sekali Chiara sudah terbangun dari tidurnya. Tangannya tangkas membuka korden yang menyelimuti jendela luas di dalam kamar. Chiara menopang dagu, menyaksikan sekumpulan burung hinggap lalu terbang bebas mengangkasa.Chiara mengembuskan napas dengan berat. Seandainya ia dapat menjelma menjadi burung-burung itu. Dan lagi, Chiara belum bisa tidur nyenyak dikarenakan mimpi berupa sejumlah kenangan bersama ayah dan ibunya masih berputar di alam bawah sadarnya. Mendadak dadanya sesak kembali. Ia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.Lalu tiba-tiba pintunya terbuka. Chiara terjingkat, namun merengutkan wajah ketika tahu Lucaslah yang masuk. Pria itu masih memakai kaos putih polos dan celana jeans pendek. Jika saja Chiara sedang tak sedih, mungkin wanita tersebut menyadari jika kaos polos itu sangat cocok menempel di tubuh kekar Lucas. Semua wanita pasti akan tergila-gila ingin menjamah tubuh pria tersebut."Kenapa kau masuk ke dalam kamarku pagi-pagi begini?" senggak Chiara tanp
Read more
Bab 26. Bertemu Dia
"Ada apa, Tuan?" Albert yang berada di dekatnya bertanya khawatir.Lucas menggeleng. "Ada hal yang terjadi di kantor, aku akan membereskannya sebentar."Lucas beranjak dari duduknya. Diikuti oleh gerakan grasah-grusuh Albert. Namun Lucas segera mencegah pria itu."Albert, sebaiknya kau di sini bersama Chiara.""Ta-tapi, Tuan—""Ingat, dia sudah jadi incaran kakakku," bisiknya dekat telinga Albert. Sedang Chiara mengerutkan dahinya jelas."—Baik, Tuan." Albert akhirnya menurut meski dengan berat hati.Lucas mendesah kemudian berderap cepat menuju mobil meninggalkan Chiara dan Albert yang masih termangu akan kepergiannya. Semakin lama derum mobil menjauh dan hilang dari indra pendengar mereka.Sesampainya di perusahaan, Lucas segera menuju ruangannya. Di sana sudah berdiri Robert dan Sarah. Rona wajah mereka nyaris sama. Wajah Robert merah padam, sementara Sarah tampak kalut."Lucas! Dari mana saja kau!""Sayang, sudah. Tahan dulu," bujuk Sarah di dekat Robert."Tidak bisa! Lama-lama an
Read more
Bab 27. Menggoda Zyan
Lucas putus asa. Ia mengusap rambutnya frustasi, kemudian meraih jasnya dan berderap keluar. Namun saat berada di ambang pintu, Lucas harus menarik langkahnya kembali karena ada dua bodyguard sekaligus yang berdiri tegap di depan ruangnya.Lucas mendengus kasar. Perlahan ia memakai jasnya, lantas sedikit menaikkan kedua lengannya. Setelah itu ia melanjutkan langkahnya gontai.Ketika bayangan Lucas tertangkap di ekor salah satu bodyguard, pria gagah tersebut langsung menghadangnya. Lucas mengernyit, menatap pantulan bayangannya sendiri lewat kaca mata hitam yang dikenakan pria dihadapannya."Maaf, Tuan. Anda tidak bisa meninggalkan ruangan Anda. Ini adalah perintah," tegas salah satunya."Oh iya?" Lucas menaikkan alisnya. Dengan gerakan gesit, ia langsung menyodorkan sebuah tonjokan keras menuju tubuh pria gagah itu.Tetapi pria tersebut lihai mengelak dari pukulan Lucas. Justru kedua bodyguard menyerang balik Lucas demi menegaskan sebuah perintah dari atasan mereka. Baku hantam lalu t
Read more
Bab 28. Terjebak Gairah Semalam
Chiara melebarkan kedua mata tak percaya. "Aku bukan wanita seperti itu!" balas Chiara memekik tak terima. Ia kesal karena Lucas secara berani mengatakan demikian; bahwa dirinya wanita matre dan murahan.Tangan Chiara lalu menghempaskan lengan Lucas yang semula mencengkeramnya. Namun, ia begitu terkejut karena Lucas justru limbung dan jatuh pingsan di lantai."Eh, Lucas—" Chiara langsung terduduk dan menggoyang-goyangkan tubuh pria itu."Lucas, bangun! Tolong! Ada orang di luar?!"Mendengar suara Chiara membuat beberapa pelayan—termasuk Albert dan Melly tergopoh mendatangi mereka. Tanpa aba-aba Albert langsung memapah tubuh Lucas, dibantu oleh Chiara dan diekori oleh sejumlah pelayan.Mereka langsung membawa Lucas menuju kamar pribadi pria itu. Chiara cemas, lantas mencoba memeriksa kondisi badan Lucas dengan menempelkan telapak tangannya pada dahi pria tersebut."Albert, sepertinya Lucas demam." tandasnya mulai panik.Lalu Melly dan yang lainnya dengan tangkas menyiapkan obat. Sement
Read more
Bab 29. Masih Perawan
"Kenapa kau tidak bilang?!" Lucas mengusap wajahnya frustasi. Ia begitu terkejut dan merasa seperti pria bajingan berhidung belang.Chiara hanya menatap Lucas sambil menggigit bibir bawahnya. Ia tak tahu apa yang harus ia katakan sekarang. Apalagi jika Chiara bilang bahwa sebenarnya ia juga menginginkannya. Ingin merasakan bagaimana kokohnya tubuh Lucas yang seksi di matanya.Lucas menyerah. Ia mengangkat kedua tangannya ke udara, lantas mendesah parau. "Ah, sudahlah. Tapi aku benar-benar tidak tahu kalau kau masih perawan. Tahu begitu aku tak akan menyentuhmu."Seketika ada gejolak kekecewaan pada diri Chiara. Ia jadi bertanya-tanya, apakah Lucas melakukannya hanya berdasarkan nafsu? Bukan karena cinta? Lalu, Lucas anggap apa dirinya?!"Tak perlu menyesal. Anggap saja ini sebuah kecelakaan," ketusnya kesal.Lucas terpaku, namun akhirnya cukup mengerti. Beberapa kali ia mengangguk untuk meyakinkan diri."Baiklah. Anggap saja semua ini tak terjadi. Kita lupakan saja," erangnya memberi
Read more
Bab 30. Aku Datang!
Poppy mengulum senyumnya. Ia tahu bahwa Lucas pasti anggap dirinya sepele. Ia mengedikkan bahu. "Aku baru saja dari perusahaan untuk menemuimu. Tapi malah cuma bertemu dengan pelayanmu."Lucas mengerti siapa yang dimaksud Poppy. Albert memang akan mengambil alih seluruh pekerjaannya sementara waktu. Ia sudah memercayai pria itu."Dia bukan hanya seorang pelayan," koreksi Lucas dengan rahang yang sudah mengeras.Poppy mengangkat dua bahunya lagi. "Entahlah, pokok itu. Apa sekarang aku boleh masuk?"Poppy menatap remeh ke arah Chiara, lalu masuk dengan langkah pongah sambil sengaja menabrak bahu wanita tersebut. Seketika Chiara mengaduh dan melayangkan tatapan kesal kepada Poppy meski wanita itu tak melihatnya."Siapa bilang kau boleh masuk kemari!" Lucas semakin menggeram. Berani-beraninya Poppy menginjakkan kaki sampai ke dalam ruang privasinya. Sungguh kurang ajar!Poppy tak mengacuhkan peringatan Lucas dan justru meletakkan buket bunga aster yang ia bawa ke vas keramik di nakas samp
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status