Semua Bab Pengantin Bayaran CEO Ternama: Bab 21 - Bab 30
100 Bab
Bab 21
Ivy sudah keluar dari rumah sakit. Ia pulang bersama Jonathan yang meluangkan waktu untuknya."Harusnya kamu nggak perlu kayak gini Jo. Aku bisa dijemput dan diantar sama Edy Kok. Lagipula, aku bisa jalan sendiri. Nggak perlu kursi roda." Ivy protes pada Jonathan yang memaksanya pakai kursi roda dan pria itu kini mendorongnya sampai ke depan rumah sakit."Nenek udah ngomong kalau aku harus jagain kamu sampai sembuh. Kalau aku serahin kamu ke Edy, yang ada nenek malah marah. Masih mending kalau cuma marah. Bagaimana kalau nenek curiga sama hubungan kita," jelas Jonathan.Ivy pun diam tapi ia menghela nafas panjang melihat Jonathan kini membuka pintu mobil untuknya. Dan Ivy ingin berdiri tapi Jonathan tiba-tiba menggendongnya. Ivy kaget tetapi ia tidak protes karena tidak ingin berdebat dengan pria itu.Mobil pun melaju meninggalkan rumah sakit. Jonathan sesekali melirik Ivy yang duduk di sebelahnya. Perempuan itu tidak melihatnya. Hanya memandang jalanan di luar."Oh ya, masalah rumah
Baca selengkapnya
Bab 22
Jonathan baru saja keluar dari kamar mandi, ia pun sudah berpakaian santai. Kini tugasnya mengurus Ivy. Ia mendatangi Ivy yang sedang duduk santai di sofa. "Ayo, aku bantu mandi!" Ivy terkejut mendengar ajakan Jonathan. Ia mendongak menatap Jonathan dengan mata membulat sempurna. "Kamu ngomong apa tadi?" Ivy pikir, dirinya salah dengar hingga ia bertanya untuk memastikan. "Aku bilang, ayo aku bantu mandi!" Dengan entengnya Jonathan melontarkan kalimat ajakannya seolah ia sudah terbiasa memandikan seseorang. Ivy mengerutkan keningnya menatap Jonathan tapi ia tidak mengatakan apapun hingga membuat Jonathan bingung. "Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Jonathan. "Kamu serius mau bantu aku mandi?" Ivy tidak percaya jika pria itu benar-benar ingin membantunya hingga balik bertanya pada Jonathan."Memang mukaku kelihatan bercanda," ujar Jonathan serius."Hah!" Ivy tercengan mendengarnya, "kita emang udah nikah ya Jo tapi kita bukan sepasang suami istri sungguhan. Nggak pantas kamu be
Baca selengkapnya
Bab 23
Tengah malam, Ivy terbangun dari tidurnya karena rasa sakit yang tiba-tiba dia rasakan dibahunya. Ia mencoba bangun dan duduk di tepi kasur sembari memegangi bahunya yang nyeri. Karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, Ivy mencari obat-obatannya di lemari nakas yang disimpan Jonathan. Ia mencari obat-obatan itu perlahan karena tidak ingin membangunkan Jonathan yang tidur pulas.Namun Ivy tak sengaja menyenggol gelas air minumnya yang ada di atas meja sampai jatuh ke lantai. Suara keras benda jatuh, membangunkan Jonathan. Pria itu membuka matanya dan melihat Ivy tengah berjongkok sembari memungut pecahan kaca di lantai.Jonathan segera menyalakan lampu kamarnya yang ada di sebelahnya. "Kau sedang apa?" tanyanya kemudian.Ivy mendongak melihat suaminya dengan raut wajah tak enak hati pada Jonathan karena gara-gara dirinya, pria itu terbangun. "Aku nggak sengaja menjatuhkan gelasnya. Maaf kalau ini mengganggumu!"Jonathan segera turun dari kasur dan menyalakan lampu di kamarnya sampai ka
Baca selengkapnya
Bab 24
Pagi-pagi sekali, Jonathan siap-siap untuk ke Kantor. Ia tidak membangunkan Ivy yang masih tertidur pulas karena tidak ingin mengganggu Ivy yang menurutnya, membutuhkan banyak istirahat."Tuan Jonathan!" Seruan Danny di luar, membuat Jonathan yang tadinya fokus merapikan dasinya, menoleh lalu berjalan meninggalkan depan cermin di mana ia berdiri sambil memperbaiki penampilannya. Jonathan perlahan-lahan membuka pintu kamarnya dan melihat Danny membungkuk hormatnya di depannya. "Tumben kau mendatangiku? Ada apa?" "Saya berhasil menemukan pria yang mencelakai Nyonya."Jonathan tidak menjawab segera. Ia malah menoleh melihat Ivy yang masih tidur. Karena tidak ingin perempuan itu sampai mendengar obrolannya hingga ia berjalan keluar sembari menarik pintu kamarnya sampai tertutup rapat. "Kita bicarakan di mobil saja," ujar Jonathan.Danny mengangguk, kemudian mengikuti Jonathan yang berjalan duluan. Sebelum pergi, Jonathan menyapa keluarganya yang tengah sarapan bersama."Jo, kamu tidak
Baca selengkapnya
Bab 25
Reno berlutut di depan bosnya, memohon agar rumah dan mobilnya tidak diambil oleh perusahaan."Pak, saya mohon! Jangan ambil rumah dan mobil saya Pak! Tolong jangan kejam sama saya Pak! Walau saya bersalah tapi bapak juga harus ingat jasa saya pada perusahaan bapak.""Masih untung saya cuma ambil rumah dan mobil kamu. Kalau saya kejam, saya juga akan memenjarakanmu." Pak Rusdi bicara sembari menunjuk-nunjuk Reno yang berlutut di hadapannya."Tapi saya hanya mengambil sedikit dana perusahaan Pak. Uang yang saya ambil tidak sebanding dengan harga rumah dan mobil yang bapak ambil dari saya." Reno tidak terima dengan bosnya yang mengambil tempat tinggalnya serta mobil kesayangannya hingga ia bicara tegas di depan Pak Rusdi.Pak Rusdi tersenyum miring lalu berjongkok di depan Reno. "Saya tidak peduli Reno. Mau tidak sebanding dengan uang yang kamu ambil, saya tetap akan mengambilnya karena saya sudah rugi gara-gara kamu. Kalau kamu tidak senang, tidak masalah. Saya akan langsung melaporkan
Baca selengkapnya
Bab 26
Sudah cukup lama, Ivy berdiam diri di rumah. Hari ini, ia meminta pada Jonathan untuk membiarkannya memulai aktivitasnya kembali. Jonathan membiarkannya tapi dengan syarat bahwa Ivy harus dikawal, dan dua pengawal diutus oleh Jonathan untuk menjaga Ivy. Keluarga besar Jonathan semakin beranggapan bahwa Jonathan begitu mencintai istrinya. Padahal yang dilakukan Jonathan hanya untuk melindungi Ivy sebagai rekan kerjasamanya. Ia tidak mau masalahnya menimpa Ivy juga. Ivy kini berada di ruang istirahatnnya. Ia duduk di sofa dengan menyandarkan punggungnya setelah syuting berjam-jam di luar. Edy juga menemaninya. Sang manajernya itu, berdiri di samping sofa yang diduduki Ivy. "Anda memang sangat berbakat nyonya. Anda mampu mengambil hati para netizen dan penonton yang melihat drama ini. Saya ikut senang melihat respon baik mereka." Edy yang melihat tumpukan hadiah dari para penggemar, bangga dengan Ivy yang mulai dikenal banyak orang. Padahal baru dua bulan syuting drama. Biasanya tiga t
Baca selengkapnya
Bab 27
Selesai syuting, Ivy langsung meninggalkan lokasi menuju rumah orang tuanya, karena hari ini, Jonathan berjanji untuk mendapatkan rumahnya itu. Namun, Jonathan tidak menemaninya. Hanya ada Danny di mobil yang dikendarai Edy."Jadi kamu sendiri Danny? Tuanmu tidak ikut?" tanya Ivy yang merasa kecewa karena Jonathan tidak datang dan hanya mengutus Danny saja. Padahal ia sangat berharap, Jonathan lah yang membantunya sendiri."Tuan ada keperluan mendesak Nyonya. Beliau tidak bisa menemani Anda, jadi memerintahkan saya untuk menggantikan beliau," jelas Danny tapi Ivy tetap merasa tak tenang."Apa kau bisa membantuku mendapatkan rumahku kembali?" tanya Ivy yang tampak ragu pada Danny."Walau saya bukan seorang penguasa tapi saya seorang asisten yang selalu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan Tuan Jonathan. Saya yang mengerjakan semuanya Nyonya Ivy," tegas Danny dengan penuh percaya diri.Setelah mendengar ucapan Danny, Ivy percaya bahwa Danny bisa membantunya. Dan ia menjadi tidak en
Baca selengkapnya
Bab 28
"Tunjukkan padanya Danny!" titah Ivy pada Danny yang berdiri di sampingnya.Danny mengangguk dan mengambil dokumen dari pengacaranya lalu meletakkannya ke atas meja tepat di depan Nyonya Sukma. "Silahkan dilihat Nyonya Sukma!"Nyonya Sukma mengerutkan keningnya, terlihat bingung melihat map yang diletakkan Danny tapi ia tetap meraih map itu karena penasaran ingin tahu isinya."Dokumen rumah!" Nyonya Sukma kaget membaca surat kepemilikan rumah yang seharusnya dimiliki oleh Ivy."Ya benar. Bibi bisa membaca semuanya supaya tahu masalah utamanya. Atau bibi mau kalau pengacara saya menjelaskan semuanya pada bibi."Lalu Nyonya Sukma kembali melihat Danny dan Ivy. "Dari mana kau dapat surat seperti ini?"Pertanyaan bodoh itu malah membuat Ivy menertawakan Nyonya Sukma. "Bibi pikir saya datang bersama orang-orang yang tidak tahu apapun tentang hukum. Asal bibi tahu, mereka yang mendampingi saya adalah orang-orang pintar yang mengerti akan hukum dan paling tahu tentang penipuan.""Oke. Walaup
Baca selengkapnya
Bab 29
Nyonya Sukma jatuh tersungkur di depan pintu rumah Ivy. Ia berusaha untuk berdiri tegak di depan Ivy yang menatapnya angkuh. “Tega sekali kau mengusirku dari sini Ivy. Apa kau tidak memikirkan ayahmu yang akan kecewa karena sikap kasarmu padaku?”Ivy melipat kedua tangannya di bawah dadanya sambil tersenyum sinis melihat Nyonya Sukma. “Maaf Nyonya Sukma, ayahku sudah tiada. Jadi beliau tidak akan kecewa padaku. Lagipula, kalau ayahku menyaksikan ini di atas sana, ayahku pasti akan berterima kasih padaku karena aku menyingkirkan penjahat dari rumah ini.”Nyonya Sukma tidak bisa pergi begitu saja dari rumah itu. Sebab, selain rumah ini, ia tidak punya tempat tinggal lagi. Apalagi ia sudah susah payah mendapatkan rumah ini. Ia tak rela pergi begitu saja. Bahkan demi tinggal di rumah itu, ia bisa merendahkan dirinya di depan Ivy. “Ivy, kamu begini karena marah pada ibu yang sudah merebut Reno darimu sampai pernikahanmu batal. Ibu minta maaf karena itu. Tapi sebenarnya ibu tidak punya niat
Baca selengkapnya
Bab 30
Ivy tersenyum smirk sembari menatap Naomi dengan tatapan angkuh. “Kau bisa lihat. Itu semua barang-barangmu yang kubuang!” “Beraninya kau membuang barangku. Apa kau tidak tahu, kau datang ke rumah siapa?” Naomi semakin marah dengan sikap angkuh Ivy hingga ia meninggikan suaranya dengan amat keras. “Aku tahu. Ini adalah rumahku.” Naomi tersenyum sinis. Ekspresinya terlihat meremehkan seolah mengejek Ivy yang berdiri angkuh di depannya. “Itu dulu. Sekarang rumah ini sudah menjadi milik ibuku. Jadi, sadarkan dirimu Ivy dan pergi dari sini sebelum aku menelfon polisi untuk melaporkanmu karena telah masuk ke rumah ibuku tanpa izin.” “Silahkan lapor polisi! Aku malah senang kalau polisi datang kemari. Mereka akan menangkapmu karena telah mengacau di rumahku. Setelah itu, berita tentang dirimu yang datang berteriak, akan muncul. Nama baikmu sebagai artis polos dan lembut, akan hancur begitu saja,” ujar Ivy dengan angkuhnya, ekspresinya senang karena bisa mengusir Naomi dari rumahnya deng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status