Semua Bab Tawanan Pria Setengah Dewa: Bab 191 - Bab 200
214 Bab
Tertinggal
Selangkah Pandora mendahului Kingston tanpa memedulikan bagaimana pria itu berusaha meraih lengannya. Mereka baru saja melewati satu peristiwa ganjil ketika Pandora nyaris menyentuh ganggang pintu kaca, tetapi seseorang dari dalam, melakukan hal serupa—membiarkan tangan Pandora tergantung di udara; dia dan Kingston menyingkir sesaat, menunggu beberapa orang berlalu tanpa menatap.Setelah itu, saatnya masuk. Menyusul Aquela yang lebih cekatan menebar pesona dengan keranjang merah dalam jinjingan tangan. Pandora meraih keranjangnya sendiri. Kembali berjalan di depan Kingston. Tidak mengacuhkan acapkali repetisi dari tindakan pria itu seperti tanpa jeda.“Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan, Pandora.”Suara Kingston baru kali itu terdengar, seusai rak yang mereka datangi menjadi sepi, walau keputusan Pandora hanya untuk memilih beberapa cemilan ringan.“Dari awal aku sudah sering mengatakan padamu kalau, ibumu bermasalah. Tapi kau tidak pernah percaya.”Tiba – tiba dengan bahasa berbed
Baca selengkapnya
Melampaui Batas
“Bangun, Kucing manis. Temani aku dapur sebentar.”Sayup – sayup suara Kingston berbisik untuk membangunkan Pandora di tengah malam. Jari tangannya menyentuh lengan Pandora. Merayu istri tukang tidur, yang sebenarnya tidak ingin dilakukan, tetapi Kingston telah mempertimbangkan apa saja yang barangkali akan terjadi. Kemungkinan terburuk. Sesuatu yang tak inginkan. Dia butuh Pandora untuk menemaninya minum segelas cokelat panas di meja makan. Hanya itu.Namun, Pandora terlalu betah memejamkan mata. Seperti kebiasaan tidur yang sulit diporsikan sesuai kebutuhan. Tidur Pandora akan selalu panjang. Ketika ujung telunjuk Kingston menyusuri kelopak mata yang terpejam itu. Dia hanya menerima tepisan tangan. Dan kenyataan bahwa Pandora akan mengubah posisi tidur membelakanginya membuat Kingston berdecak pelan.“Sebentar saja, Pandora.”Sedikit mengguncang tubuh Pandora. Itu Kingston lakukan agar setidaknya Pandora mau merespons untuk sesaat.“Pandora.”Berulang kali menyerukan nama yang sama.
Baca selengkapnya
Bukti
“Jangan menyentuhku.”Pandora menepis tindakan apa pun yang coba Kingston berikan kepadanya. Terlalu buruk untuk mengingat tubuh telanjang Aquela; mengingat wanita yang mengangkang di hadapan suaminya sendiri; suara itu mendesis atas dasar gairah, seperti sauh yang menikam perasaan Pandora. Dan dia merasa semakin sakit tertumbuk menyaksikan kenyataan ... para petugas medis yang telah membawa ayahnya masuk ke ruang unit gawat darurat.Ntah berapa lama Pandora harus menunggu. Dia tidak menginginkan Kingston sementara waktu. Tidak menginginkan percakapan semacam pembelaan diri yang mungkin akan pria itu jabarkan sedemikian panjang.Kingston masih berusaha menyentuh Pandora tanpa sepatah kata. Berusaha meraih jemarinya, tetapi Pandora memiliki alasan untuk tidak bersinggungan sedikitpun, walau hanya sentuhan tangan.“Kau bisa jelaskan semua yang ingin kau katakan setelah ayahku siuman,” ucap Pandora final. Selebihnya dia tersaruk menjatuhkan diri di kursi tunggu. Pandora menarik napas dal
Baca selengkapnya
Ketimpangan
Gelap menggurita di ruang bawah tanah perlahan memiliki cahaya saat satu demi satu lampu menyala terang meliputi derap – derap langkah menggema, memantulkan suara gemerisik, sangat menegaskan bahwa akan ada satu peristiwa yang terjadi. Satu peristiwa ganjil ketika itu dimulai dari tubuh tegap Kingston dengan mantap menemui Venessa.Sekarang wanita itu nyaris bisa disebut bukan lagi seorang duchess. Penampilan Venessa luar biasa lusuh terbalut kain – kain kotor berdebu. Wajah Venessa hitam tercoreng, dan rambut panjangnya tersasak tidak beraturan.Pengakuan mengejutkan dari wanita tersebut di hadapan seorang saksi telah membuat Venessa terbawa ke dalam masalah. Pengakuan yang secara instan adalah suatu pengaturan. Venessa takkan mengatakan apa pun jika dan jika dia tak meminum sebuah ramuan; takkan terjebak dalam sebuah bencana; begitu setetes obat yang tersedu dengan bubuk pemberian Kingston kepada August menyebar menyeluruh ke dalam tubuh Venessa.Pada kenyataan pengaruh yang pekat m
Baca selengkapnya
Ketakutan
Kekhawatiran murni yang membara dalam diri Pandora nyaris memisahkkanya dari raga. Tubuh Pandora gemetaran menunggu waktu – waktu yang begitu buruk. Menunggu ketika Kingston dibawa oleh beberapa petugas rumah sakit. Dan bahkan setelah hampir setengah jam berlalu, dia hanya melihat suster menerobos keluar, seolah sedang mencari sesuatu yang lebih penting, lalu kembali dengan usaha yang ntah bagaimana membuat Pandora tak berdaya di bawah sandaran dinding.Dia masih ingat kali pertama, akhirnya ikut bersimpuh di dekat Kingston demi memastikan bagaimana, mengapa suaminya tidak pernah membuka mata setelah itu.Sungguh. Pandora masih ingat dengan sangat terperinci apa yang dia temukan, sesuatu yang terasa mengumpal di balik jaket tebal Kingston. Dia masih sangat ingat detail seperti apa saat secara paksa membuatnya menurunkan resleting jaket tebal tersebut. Ternyata; kaos polos yang dikenakan pria itu sebelum menyusul August, telah tercabik – cabik menjadi irisan panjang, yang disambung den
Baca selengkapnya
Mulai Baru
“Astaga, perutmu sudah terasa buncitnya.”Rasa takjub tidak bersembunyi ketika Anna bicara. Gerakan tangan itu luar biasa pelan merambat di beberapa bagian yang cukup keras sedikit menonjol memperlihatkan bentuk nyata; menandakan kehidupan baru di rahim Pandora berkembang sangat baik.Hal tersebut adalah satu kenyataan yang mengingatkan Pandora kepada Kingston. Janin di dalam dirinya ada karena sentuhan rahasia bersama pria itu; ntah di ruangan mana, di kamarnya, di tempat olahraga, di meja kantor, di dapur, atau ... tiba – tiba Pandora merasa merasa wajahnya memanas, tak sanggup menggapai beberapa ingatan erotis lain tentang hubungan bersama pria itu.Dia mengerjap cepat, kemudian tersenyum tipis ke arah Anna. Baru saja mereka keluar dari kelas terakhir di hari jumat. Pandora menunggu jemputan dan Anna siap menemaninya sambil bicara, kalau – kalau lapar, mereka akan memesan makanan.“Apa saat kau melahirkan, kau akan ambil cuti untuk satu semester?” tanya Anna. Nada bicara gadis itu
Baca selengkapnya
Amplop Kejutan
Pandora terperanjat mendapati suara batuk sekali dua kali begitu pelan menyusup di tengah malam. Dia membuka matanya untuk mengetahui sumber percikan tersebut. Sedikit menahan napas saat menangkap pergerakan samar dari pria di sampingnya.Kingston bergerak ....Itu terlihat sangat jelas bagaimana tembakannya membuat semua sulit sekali dipercaya. Pandora tidak bisa menahan diri; segera bergeser, mengubah posisi tidur menyamping menjadikan siku di lengannya sebagai tumpuan.“King ....” Dia berbisik sangat pelan. Menyentuh rahang yang ditumbuhi rambut memanjang—kasar dan geli menjamah tekstur kulit di ujung jarinya.Besok pagi Pandora memang berencana akan mencukur rahang Kingston. Sudah menyiapkan seluruh perlengkapan yang disisihkan di sudut sofa. Dan menungu Kingston sungguh – sungguh membuka mata, itu yang sedang dia lakukan saat ini. Mengamati dengan saksama bulu mata Kingston samar – samar memberikan satu tindakan yang begitu meragukan.Jantung Pandora kentara berdebar setelah kali
Baca selengkapnya
Menyesal
Ketukan palu mengakhiri pembacaan putusan dari hakim ketua; pengajuan perceraian telah dikabulkan. Akhirnya ....Pandora mengamati bahu Chris merosot lega. Kemudian memindahkan perhatian ke arah Kingston. Suaminya yang duduk dengan tenang, turut memastikan bahwa tatapan mereka bertemu; saling memperhatikan, membiarkan senyum melebar sebagai satu – satunya interaksi paling intim.Rahang yang telah Pandora cukur minggu lalu, baru saja dia lakukan hari kemarin—membuat wajah Kingston bersih tanpa akar – akar rambut tersisa.‘Makhluk tua yang awet’Rasanya Pandora ingin mencecar Kingston secara langsung. Dia tak bohong kalau percikan dalam dirinya begitu takjub mempelajari struktur wajah yang berkali – kali kelipatan; terlihat lebih muda dari semestinya.“Setelah ini aku akan memeriksa lukamu,” ucap Pandora setengah berbisik.Begitu hakim meninggalkan ruang sidang. Dia menyadari ayahnya beranjak bangun dari kursi di depan. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana Chris memperlakuka
Baca selengkapnya
Kucing Hibrida
Melahirkan; menjadi kata paling mengerikan bagi Kingston. Pria itu membungkuk di depan westafel; memuntahkan sesuatu dari dalam dirinya setelah menerima golakan yang menuntut secara mendesak. Kingston terlihat lebih tersiksa—tak lagi berusaha memaksakan diri menatap gumpalan darah ketika makhluk – makhluk mungil itu keluar.Salah Kingston sendiri ....Sekarang Pandora menghela napas mendapati sang suami seperti itu. Jari – jari tangannya memijit tengkuk leher Kingston. Terlepas dari kekhawatiran, perasaan Pandora melonjak membayangkan bagaimana jika dia yang melahirkan? Apakah juga akan sama?Dia segera mengguncang dirinya keluar dari bayangan yang masih terlalu jauh. Kingston masih harus, setidaknya, mungkin, masih akan mengalami hal – hal saat ini sampai trimeter kedua yang baru, baru akan tiba satu minggu ke depan. Tetapi Pandora akui; niat pria itu ingin menemani cheetah-nya melahirkan adalah ide paling konyol. Kucing besar Kingston sungguh telah ditempatkan di tempat khusus. Pa
Baca selengkapnya
Bergerak
Pandora mengerjap beberapa kali ketika pintu kelas, sesaat, terbuka menampilan sesosok pria sangat familiar. Dia bertanya – tanya benarkah itu Kingston, sedang menunggu, sementara seharusnya pria itu tahu waktu untuk pulang belum tiba.Mata kuliah tiga sks; satu sks sekitar 45 menit, dikalikan kelipatan tersebut. Tetapi hanya perlu satu jam lagi bagi Kingston mengetahui mereka akan melanjutkan kegiatan lain.Pandora tetap memusatkan perhatiannya di sana. Barangkali, teman sekelas akan segera kembali dari kegiatan berpamitan ke kamar mandi. Dia langsung melongokkan kepala saat ganggang pintu terlihat terbuka. Sekali lagi ingin memastikan; benar, Kingston ada di sana. Begitu sibuk mengulik ponsel hingga tidak memedulikan orang – orang sekitar.“Sudah ditunggin aja.”Pandora memindahkan perhatian, terkejut oleh suara bisikan Anna. Betapa gadis itu tahu apa pun yang sedang dia perhatikan.“Kau selalu lihat apa yang kulihat,” ucap Pandora setengah jengkel, setengah turut berbisik. Anna han
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status