Lahat ng Kabanata ng RATU VELENDOR: Kabanata 91 - Kabanata 100

Melihat tiga orang polisi itu pergi, Leaf Perdan baru menyadari jika para polisi itu cukup baik: "Mereka tidak terlihat seperti orang yang akan memanfaatkan jabatannya dan juga orang-orang yang menjilat!" Peter Meth saat ini, hanya dapat menghela nafas ketika mengatakan hal ini kepada Leaf Perdan. Leaf Perdan di sisi lain, mendengar kata-kata Peter Meth hanya bisa diam tanpa tanggapan apapun tetapi di dalam hatinya: 'Tidak, lebih tepatnya orang-orang ini tidak menganggap Kamar Dagang Perdan adalah hal yang harus di incar sama sekali!'Seolah-olah tamu asing biasa! Tidak ada sambutan berlebihan dan bahkan tidak ada kata-kata sanjungan! Saat ini, adalah pertama kalinya Leaf Perdan menerima sambutan seperti ini di sepanjang hidupnya. Seolah-olah dirinya ini, tidak hanya biasa-biasa saja. Tetapi sama seperti orang lain, tanpa ada perbedaan di dalam. Statusnya jelas di hormati orang polisi itu. Tetapi hanya itu, tidak ada yang spesial di dalamnya. Ini adalah pertama kalinya, pemilik d

Pukul 08.59, Kediaman Xavier Vendove dan Felix Grey juga Otis Stellan.Rumah Kayu Putih, memiliki 4 kamar tidur dan satu kamar tidur utama. Di mana memiliki 2 kamar mandi dan satu toilet. Memiliki dua lantai dan satu basement, dan dua garasi depan dan belakang. Perumahan ini adalah perumahan yang khusus. Di mana, keamanan dan mobilitas tinggi dan terjamin dengan baik. Halaman belakang yang luas itu di gunakan Xavier Vendove, Felix Grey dan Otis Stellan ingin bertani beberapa jenis sayuran dan tanaman herbal untuk penyakit ringan. Selain itu, Rumah Kayu Putih juga di lengkapi perabotannya. Tidak kosong dan dapat langsung di tempati. Felix Grey dan Otis Stellan sendiri tampak terkejut, interiornya sangat bagus.Felix Grey dan Otis Stellan telah keluar untuk membeli sarapan pagi di restoran tidak jauh dari rumah ini: "Semuanya telah disiapkan," Xavier Vendove saat ini sedikit bersemangat ketika melihat dokumen yang telah di berikan oleh Silas Black sebelumnya. Saat itu, Silas Black t

Thalassa melirik pada Leaf Perdan dan Peter Meth lalu tersenyum tipis dan berbicara dengan baik: "Silahkan duduk," Thalassa mengatakan hal ini, Leaf Perdan dan Peter Meth segera duduk setelah Thalassa duduk di sana. "Pangeran Kedua Leaf Perdan."Saat ini, tatapan mata Leaf Perdan jatuh pada Thalassa Alexander. Leaf Perdan tidak pernah berpikir jika di sini, Thalassa akan berpakaian seperti ini. Terutama dengan pakaian yang sama seperti pria, mengunakan celana yang khusus untuk pria. Sejujurnya Leaf Perdan tidak terlalu peduli dengan hal ini. Tetapi saat ini, Leaf Perdan terpesona di dalam keserasian dari Ratu Velendor di depannya saat ini ...Mengenakan jas hitam ketat, lalu ada kemeja hitam yang sama gelapnya! Dan terdapat dasi merah darah dengan pin kecil berlambang Kerajaan Velendor. Pakaian ini terlihat sederhana, tapi jelas menakjubkan. Terlebih lagi, kulit putih Thalassa yang bersih. Rambut hitam panjangnya yang di biarkan tergerai. Bibir yang merah darah itu, kontras dengan

Pukul 09.30, Kamar Tidur Yang Mulia Ratu Thalassa - Istana Antares, di Kerajaan Velendor. Mengenakan gaun panjangnya, Thalassa saat ini tidak lagi terlalu banyak merasa tidak nyaman dengan pakaian seperti ini di sini: "Tidakkah pakaian ini terlalu tampak feminim di acara terbuka seperti ini saat ini?" Thalassa melihat pakaian yang di kenakan olehnya dan sedikit menyipitkan matanya. Mengedipkan matanya, Martha dan Maria saling memandang lalu mereka tersenyum tipis dan berkata: "Tuan Rhett Austin berkata, pakaian ini sudah sangat sederhana untuk di gunakan, Yang Mulia Ratu." Martha dan Maria berkata dengan jelas. Mendengarnya, Thalassa hanya dapat mengangguk setuju. Tidak lagi dapat berkata-kata apapun. Lagi pula, jika Thalassa tidak menuruti Rhett Austin di sini. Thalassa menyipitkan matanya dan berpikir di dalam hatinya dengan sedikit sentuhan lembut di matanya:'Saya tidak tahu, berapa banyak hal baru lainnya yang di tambahkan ke dalam lemari pakaian itu!'Jujur saja, Rhett Aus

Ruang Penelitian Khusus - Dokter Xavier Vendove ...Meminum teh susu di tangannya, Xavier Vendove mengerutkan keningnya sedikit. Mengulurkan tangannya lalu mengelus alisnya, Xavier Vendove di sini merasa sedikit pusing. Tapi ini cukup wajar lagi pula Xavier Vendove tidak beristirahat lebih dari satu minggu lamanya.Berjalan keluar dari ruang kerjanya, Xavier Vendove sedikit bersyukur dan berterima kasih! Terutama pada Silas Black, yang telah banyak membantunya di sini. Selain itu, Xavier Vendove di berikan banyak kebebasan untuk melakukan penelitian ini.Setelah menghabiskan teh susu itu di sana, Xavier Vendove berjalan kearah tempat khusus dari piring kotor ...Berjalan dengan langkah kaki ringan, Xavier Vendove menatap gelas kosong di tangannya sambil berpikir:'Penelitian cangkang kapsul ini tidak sepenuhnya adalah ide dari dirinya sendiri!'Sejauh ini, Xavier Vendove memiliki akses untuk memasuki ruang data dari proyek-proyek yang akan di kerjakan. Di mana, sebagian besar proyek i