RATU VELENDOR

RATU VELENDOR

By:  Thalassa  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
9 ratings
108Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kecelakaan dan meninggal, Thalassa Evander bertransmigrasi menjadi Thalassa Alexander, putri ke-3 Kerajaan Rhyvekia. Kematian Raja Adonis dan kenaikan takhta Axel Alexander, Thalassa diasingkan ke Wilayah Velendor! Menjadi penguasa baru Kota Velendor, yang miskin, tandus, dan terbuang. Thalassa terikat pada [Sistem Konstruksi Dewa] Thalassa mulai membangun Kota Impiannya! Instagram Author - NaniAulia07

View More
RATU VELENDOR Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zaid Zaza
Kereeen Bangeeet! Rugi Kalau Nggak Baca! Izin promo Thor. Mampir yok di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-05 14:47:35
0
user avatar
Thalassa
Terimakasih Yos Pa, dukungan Anda sangat berarti (≧▽≦)
2023-10-31 06:55:57
1
user avatar
Thalassa
Terimakasih Yos Pa atas Vote-nya! Dukungan kamu sangat berarti bagi Author Thalassa!
2023-10-20 12:11:16
1
user avatar
Thalassa
Terimakasih kepada Kristanto Juniardi untuk Vote-nya! Kamu adalah yang pertama mem-vote novel ini, TERIMAKASIH Banyak!
2023-10-05 15:12:33
1
user avatar
Zaid Zaza
Izin promosi Thor. SEMUANYA bisa MAMPIR dinovel. "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2023-10-02 13:43:31
0
user avatar
Maria Di vega
selalu di tunggu updatenya
2023-08-13 12:31:56
2
user avatar
Ratu Baca
ini novel benar-benar kingdom building bgt! keren dan sistematis plus alur novelnya realistis꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
2023-08-13 12:13:28
2
user avatar
Fans Toji
gak nyesel sih! penulisannya bagus dan babnya itu loh!!! pajang banget ...️
2023-08-13 12:01:47
4
user avatar
Adelle
Sinopsis + Bab Pertama bagus, karakter MC juga keren banget ...
2023-06-03 11:22:35
4
108 Chapters
Chapter 1: Transmigrasi Legendaris
"Yang Mulai Putri! Cepatlah berlindung, perampok ada di sini!!"Teriakan yang kuat! Bersamaan dengan datangnya goncangan, yang datang tiba-tiba! Memegang dinding kayu, Thalassa yang memejamkan matanya segera terbuka ...Menyangga tubuhnya, Thalassa Evander menatap sekeliling dengan waspada dan berkata, "Apa yang terjadi!?" Tanpa dapat menjelaskan, Rhett Austin menarik Thalassa ke arahnya dan berkata, "Yang Mulia, segeralah berlindung di belakang saya!" Cahaya matahari redup, hampir terbenam sepenuhnya di barat. Tetapi cukup bagi Thalassa, untuk melihat kejadian yang sebenarnya, di sela-sela cahaya redup:"Ini adalah ... penyerangan dan Perampokan!!?" Thalassa tampak terkejut, melihat puluhan orang yang bertarung di hadapannya.Mengucapkan kata-kata ini, cahaya tajam tiba-tiba menembus! Merasakan bahaya, Thalassa segera menarik Rhett Austin! Pria yang tidak di kenali, tetapi pria ini jelas berniat melindunginya. Merasakan niat membunuh yang kental, Thalassa tidak berniat untuk berbai
Read more
Chapter 2: Hadiah Sistem Konstruksi Dewa
[Ding! Menerima informasi dunia dan ingatan tubuh!][Apakah Host ingin membukanya?]Memikirkan kematian, dan sistem yang tiba-tiba datang, Thalassa sebenarnya sangat tenang dan berkata, "Di terima ..."Mengucapkan hal ini, segera panel sistem di perbarui: [Mentransfer data dunia ... 20% ... 50% ... 80%]Beberapa detik kemudian, informasi lain muncul: [Mentransfer data dunia ... 100%!][Ding! Data sukses di terima!][Memulai mentransfer informasi dunia dan ingatan tubuh secara otomatis!]Begitu kata-kata ini selesai, Thalassa tiba-tiba menerima setumpuk informasi! Kumpulan data-data lengkap, yang detail tentang dunia baru ini! Dan bahkan semua hal, tentang tubuh barunya. Sekumpulan Informasi padat, Thalassa merasa seakan-akan otaknya dihantam keras! Rasa sakit, nyeri, dan bahkan sedikit perih tidak terhindarkan. Menarik nafas dalam-dalam, Thalassa berusaha menstabilkan dirinya. "Yang Mulia Putri, apakah Anda baik-baik saja?" Martha dan Maria saling memandang dengan cemas, dan Maria
Read more
Chapter 3: Abad Pertengahan Terbelakang
"Bagaimana dengan keadaan lainnya?" Thalassa berjalan ke depan, menatap Rhett Austin dan bertanya, "Apakah para prajurit telah diobati?"Mendengar langkah kaki Thalassa, baik Rhett Austin maupun Abel Seth, keduanya berbalik. "Yang Mulia Putri ..."Melihat keduanya, Thalassa mengangguk ringan dan memandang para prajurit. "Berapa banyak prajurit kita yang terluka?" Mendengar pertanyaan Thalassa, Abel Seth segera menjawab dengan detail. "Terdapat 39 orang prajurit, dan 7 di antaranya luka berat ..."Nada suara Abel Seth terdengar dingin, tetapi tidak menutupi kesedihan di hatinya. "Saat ini, kita kekurangan obat-obatan dan tidak adanya dokter di rombongan ..."Mendengar perkataan Abel Seth, Thalassa segera mengetahui kesulitan kelompok yang terbuang ini. "Tunjukan padaku, orang-orang yang terluka."Mendengar perkataan Thalassa, Abel Seth dan Rhett Austin segera mengangguk dengan cepat. "Di sebelah sini Yang Mulia Putri."Segera setelahnya, Thalassa berdiri di depan 7 orang yang terluka!
Read more
Chapter 4: Sebab Dan Akibat
Matahari telah terbenam, hanya bulan dan bintang, yang memberikan cahaya redup di dalam perjalanan ...Di perjalanan menuju Kota Velendor, Thalassa tampak tenang dan damai mengaitkan bibirnya berkata, "Marah dan dendam? Bahkan jika saya ingin, saya tidak pantas untuk itu ..."'Beberapa hal yang terjadi saat ini, terkadang jauh lebih rumit dari pada yang terlihat ...'Mendengar perkataan Thalassa, Rhett Austin mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dan berkata, "Yang Mulia Putri, hari ini Anda hampir terbunuh! Bagaimana bisa Anda, mengatakan hal seperti itu?"Pada titik ini, Rhett Austin sama sekali tidak mengerti!?'Setelah semuanya, Putri Thalassa yang bahkan tidak menginginkan Takhta dan diasingkan!'Dan bagaimana bisa, setelah semua ini, Putri Thalassa begitu tenang dan damai!?'Penyingkiran dari Takhta Kerajaan Rhyvekia dan pengasingan! Namun Putri Thalassa, masih tidak di biarkan pergi dan di bunuh?'Kecemasan, kekhawatiran, dan perhatian dari Rhett Austin. Thalassa dapat meras
Read more
Chapter 5: Kotorannya Kota Valeria!
Pukul 23.00 malam, perjalanan menuju Wilayah Velendor.Melewati gerbang batu Kota Valeria, Thalassa menelitinya. Memiliki luas 15.528 kilometer persegi. Dan dengan populasi manusia 15.152 jiwa. Melewati gerbang batu Kota Valeria, Thalassa mengamatinya. Rumah-rumah bertingkat rendah, jalanan berlumpur dan penuh limbah. Kota Valeria ini, sangat kotor, berantakan, dan bau.Benua Harven ini, mirip dengan Abad Pertengahan di Eropa. Selama periode waktu ini, Eropa di Abad Pertengahan tidak hanya terbelakang. Tetapi juga sangat tidak higienis. Melihat kondisi kacau ini, Thalassa menghela nafas berat. "Kota Valeria ini benar-benar ... sangat kotor!"Berbicara tentang kotoran! Thalassa dapat melihat, kotoran yang menumpuk di samping tembok rumah! Bahkan para bangsawan dapat berjongkok dimanapun mereka inginkan.Beberapa saat kemudian, Thalassa dan rombongannya sampai di kastil Kota Valeria. Tampak para pelayan-pelayan di kastil Kota telah lama menunggu.Melangkahkan turun, Thalassa melihat p
Read more
Chapter 6: Keheningan Kota Valeria
Pada pukul 05.30 pagi, Kastil Kota Valeria. "Yang Mulia Ratu ini," Rhett Austin membaca kertas di tangannya, melihat Thalassa dengan gemetar. "Apakah ini benar-benar dapat berhasil!?"Melihat kebahagiaan Rhett Austin dan keraguannya, Thalassa tersenyum dan berkata, "Cara ini dapat di lakukan, Wilayah Velendor terlalu tandus." Menahan kebahagiaannya, Rhett Austin tiba-tiba berkerut dan berkata, "Ini dapat di lakukan, tetapi anggaran dana akan sangat besar!"Kota Valeria memiliki luas 15.528 kilometer persegi. Bahkan jika hanya memiliki sedikit penduduk. Dana yang dimiliki Kota Valeria, tidak mungkin cukup."Yang Mulia Ratu, harga ini haruskah kita menurunkan lagi?" Rhett Austin berpikir, kotoran dapat dengan mudah di temukan tidak berharga.Mengenai pendapat dari Rhett Austin, Thalassa mengerti tetapi menolaknya dan berkata, "Tidak mungkin, selain untuk menyuburkan tanah Kota Valeria saya memiliki rencana lainnya."Thalassa mengetuk jari-jari indahnya dan berkata dengan serius. "Renca
Read more
Chapter 7: Jeritan Bisu
"Terjangkit sebuah wabah!?" Thalassa mengerutkan keningnya, wajah cantik itu tampak serius. "Bagaimana dengan keadaannya?""Situasi wabah saat ini, masih dapat di kendalikan." Silas Blake menarik nafas dalam-dalam berkata, "Tetapi kondisi saat ini, saya takutkan ini hanyalah konspirasi seseorang!"Mengulang kata-kata Silas Blake di dalam hatinya, Thalassa memejamkan matanya:'Di abad pertengahan terbelakang ini jika benar-benar terjadi wajah ...' Kondisi saat ini, Thalassa menyadari betapa seriusnya keadaan ini! Zaman di mana standar medis, masih terlalu terbelakang. Menghadapi ancaman dari wabah, seperti bertarung dengan dewa kematian.'Satu orang terjangkit, lalu sepuluh orang, seratus orang, dan sepenuhnya tidak terkendali!'Membuka matanya, Thalassa menajamkan matanya dan berkata dengan tegas. "Pergi! Saya ingin langsung melihat situasi saat ini!"Menarik kudanya, Thalassa bergerak pergi tanpa menunggu! Membuka Peta Dewa, mencari pinggiran selatan dari Kota Valeria yang terjangkit
Read more
Chapter 8: Perebutan Peta Tambang Kuno
Hutan Penderitaan, layaknya namanya ini. Hutan ini sangat luas dan besar dengan pepohonan raksasa. Menghadang cahaya matahari, sampai di dasarnya.Angin berhembus lembut, ranting dari pepohonan saling bergesekan. Bersama dengan suara-suara rendah. Seakan di tengah-tengah Hutan Penderitaan ini, terdapat neraka tersembunyi. Melangkahkan kakinya memasuki hutan, Thalassa melihat kumpulan jejak kaki baru dan berkata, "Para perampok itu nampaknya bersembunyi di hitam ini."Melihat jejak kaki baru, Silas Blake juga mengangguk dan berkata, "Jejak kaki ini, di perkirakan ada 30 orang lebih ..." Mengamati sekeliling, Silas Blake di sana menatap Thalassa dan berkata, "Yang Mulia Ratu, apakah Anda ingin kembali untuk memanggil lebih banyak orang?" Mendengar ini, Thalassa tetap tenang dan melihat jejak kaki lebih dalam. "Tidak perlu, lihatlah lagi di sini terdapat bercak darah ..."Perkataan dari Thalassa, Silas Blake terkejut dan menunduk mengamatinya. "Ini benar ... benar-benar ada darah di s
Read more
Chapter 9: Pertempuran Pertama Velendor
Matahari perlahan-lahan terbenam, di gantikan sinar redup dari bulan ...Di dalam tendanya, Thalassa menatap menatap kegelapan malam. Mata indah itu, memancarkan cahaya tajam. Pada saat ini, Abel Seth datang padanya."Yang Mulia Ratu," Abel Seth menatap Thalassa dengan tatapan penuh hormat berkata, "Perkiraan Anda benar, para perampok tidak berniat menyerah!" "Yang Mulia Ratu," Abel Seth menatap Thalassa, jubah abu-abunya ternoda oleh percikan darah. "Para perampok berhasil di lumpuhkan!" Mengetuk jari-jari indahnya Thalassa menatap Abel Seth. Tatapan itu indah namun menembus jiwanya, Abel Seth di sana berkata:"Terdapat 15 prajurit terluka ringan dan empat terluka cukup berat," Abel Seth berkata dengan ragu-ragu. "Saat ini para prajurit baik-baik saja." Mendengar kata-kata 'baik-baik saja' di mulut Abel Seth ini, Thalassa di sana menyipitkan matanya. "Bukankah saya telah mengatakannya!?"Saat ini, Thalassa sulit untuk tidak marah! Memandang tinggi diri sendiri dan meremehkan musuh:
Read more
Chapter 10: Hancur Tanpa Dapat Bertahan
Lima hari berlalu, Thalassa berhasil mengendalikan wabah ini. Penduduk di Desa Myrtle, saat ini perlahan-lahan membaik. Tetapi terdapat 11 penduduk Desa Myrtle, yang tidak berhasil dia selamatkan."Wabah ini mengorbankan 67 jiwa dari penduduk Desa Myrtle," Thalassa saat ini, menatap mata warga Desa Myrtle. "Mereka tidak pernah menyerah ..." Mendengar kata-kata Thalassa, Holden Ford hanya diam dan tersenyum tipis:'Yang Mulia Ratu, penduduk berhasil bertahan karena mereka memiliki Anda sebagai Ratunya ...' Thalassa tersenyum lembut,memandang anak-anak yang bermain dengan senyum cerianya. "Syukurlah anak-anak ini, tidak jatuh dalam kesedihannya." Terdapat lebih dari 20 anak-anak di bawah umur, yang kehilangan anggota keluarga. "Bagaimana dengan bangunan itu?" Mendengar ini, Holden Ford tersenyum dan berkata lembut. "Hampir selesai, dalam 2 hari dapat di gunakan." Berbicara mengenai panti asuhan, itu membuat Holden For
Read more
DMCA.com Protection Status