All Chapters of Menjadi Ratu Penjahat: Chapter 11 - Chapter 20
42 Chapters
10 | Rencana
Tidak seperti Kerajaan lain, Kerajaan Deimos memiliki beberapa gelar kehormatan. Salah satunya adalah Yessa yang berarti wanita mulia. Dan gelar itu diberikan kepada Asteria Ternis, sang protagonis cerita ini."Yang Mulia ...," gumam Asteria sembari menatap sendu Isidore.Seolah merasa tak enak hati, Asteria melirik tipis-tipis sang Ratu yang memilih asik untuk makan hidangan miliknya sendiri."Makanlah yang banyak, Yessa!" titah Isidore sekali lagi. Dengan pelafalan dan penekanan yang jelas.Eudora pun tersenyum kecut dengan sangat tipis.'Benar-benar membosankan!' batin Eudora dalam hati. 'Aku tak tahu kalau aku akan mengalami kehidupan yang mematikan seperti ini tetapi juga sangat membosankan. Bagaimana bisa aku harus hidup lagi di takdir sialan seperti ini!'Sungguh demi apapun, Eudora rasanya ingin memaki Dewa sekarang juga.Takdir kehidupan keduanya adalah takdir dari yang paling buruk. Bukan hanya karena dia akan menjadi penjahat kejam yang mati dengan sangat mengenaskan, tetap
Read more
11 | Percaya
Seketika Eudora langsung terkesiap kaget. Ia langsung memutar badannya untuk melihat ke arah sumber suara.Suara bariton yang berat, tentu saja ia bisa menebak suara siapa itu.Itu adalah suara sang Raja. Isidore!"Ya-Yang Mulia?" beo Eudora yang semakin tertegun melihat Raja ada di hadapannya saat ini.'Tu-tunggu dulu! Tetapi ... kenapa dia ada di sini? Di kamarku? Kamar Eudora! Ratu jahat dan wanita yang dibenci pemeran utama pria!' batin Eudora yang semakin tersesat dari akal sehat.Tidak seperti Eudora yang menampilkan wajah yang terdistorsi, Isidore justru semakin menatap Eudora dengan sangat dingin. Mengunci dengan begitu erat, seolah ingin menancapkan cakarnya."Ternyata benar—" Suara berat yang mampu membuat siapapun menggigil. "—kalau kau memang memiliki rencana yang kau sembunyikan, bukan?"Isidore berjalan mengikis jarak antar keduanya. Langkah demi langkah seperti meninggalkan jejak ketegangan yang mencekik. Aura biru yang dingin sedingin kutub utara."A-apa yang Anda maks
Read more
12 | Ketertarikan Raja
Isidore termangu di dalam pelukan keheningan malam. Malam yang begitu gelap dengan kabut tipis warna putih, taburan bintang menjadi pancaran alami yang nyata. Ruangan yang cukup luas bergaya yunani dengan pencahayaan dari kristal ajaib yang terbuat dari sihir. Tampak tenang namun juga cukup sepi. Isidore duduk di sofa tunggal miliknya sembari menikmati cerutu kesukaannya. Berpakaian tipis, sebuah jubah tidur yang terbuat dari kain sutra, Isidore tampak semakin memukau dengan bagian tubuh atasnya yang tercetak dengan jelas. Kepulan asap cerutu memenuhi ruangan. "Eudora Circe ...," gumam Isidore lirih. Pandangannya sudah sangat tajam lurus ke depan, seolah sedang menangkap satu objek tak kasat mata yang sedang ia bayangkan saat ini. "Sebenarnya apa yang sudah dialami oleh wanita itu?" gumamnya lagi. "Dilihat dari manapun laporan yang datang padaku, tampaknya sangat tak mungkin baginya tiba-tiba berubah begitu saja." Setelah kembali dari kamar pribadi sang Ratu, Isidore langsung m
Read more
13 | Perpustakaan
“Yang Mulia …,” seru Tily yang kini masih mencoba untuk mengimbangi langkah dari Eudora.“Yang Mulia, apakah Anda benar-benar akan pergi ke perpustakaan?” tanya Tily.Eudora tersenyum tipis, di mana ia sudah penuh energi positif pagi ini. Energi yang siap untuk mengubah agendanya yang sungguh tak bermakna sama sekali.“Aku yakin kalau aku sudah mengucapkan hal itu dengan jelas, Tily. Tetapi kenapa kau sepertinya tak bisa mendengar dengan jelas?” ucap Eudora tanpa menghentikan langkah kakinya sedikitpun. Menyusuri setiap lorong untuk menuju ke perpustakaan Kerajaan.Tentu saja Tily mendengar dengan jelas!Bukan karena ia tak mendengar dengan jelas apa yang diinginkan Ratunya itu—sehingga membuatnya seperti bingung dengan perubahan agenda yang tiba-tiba hari ini—melainkan ia bingung dengan perubahan Ratu itu sendiri!‘Sebenarnya apa yang terjadi pada Ratu?!’ rasanya Tily ingin berteriak, namun hanya bisa ia sampaikan dalam alam bawah sadarnya saja.“Lalu bagaimana dengan agenda yang sud
Read more
14 | Cara Memikat Raja Dengan Cambuk Di Atas Ranjang
"Aku tak menyangka kalau buku-buku di dunia ini begitu sangat bagus dan menarik!" gumam Eudora dengan merekahkan senyumannya. Bahkan kini matanya sudah sangat berbinar tatkala ia sudah menyelesaikan buku yang kesekian kalinya yang ia baca hari ini. Eudora memang terlalu sibuk sampai tak tahu bahwa waktu sudah berlalu dengan sangat cepat. Buku-buku yang ia baca benar-benar begitu menarik luar biasa. Tidak, tetapi rasanya buku-buku di dunia novel ini jauh lebih menarik dibanding dengan buku-buku yang ada di dunianya dulu. Buku mengenai hal-hal yang tak masuk akal. Mulai dari sihir, dan berbagai hal-hal aneh lainnya. Dunia yang ada dan ia tempati ini memang bukan dunia biasa yang normal-normal saja seperti dunianya dulu. Jika bisa dikatakan, dunia ini jauh dari kata 'membosankan' yang selalu ia katakan! Dunia yang memiliki sistem sihir. Sistem kerajaan yang begitu kental. Saint maupun saintess yang memiliki kekuatan suci. Sword master yang berpusat pada kekuatan aura dalam tubuh. Pen
Read more
15 | Ciuman Provokatif
Benar-benar konyol! Sinting!Eudora jelas sudah membelalakkan matanya dengan sangat tajam. Menatap buku yang sedari tadi ia inginkan. Sebuah buku perihal sejarah Kerajaan Deimos. Tetapi ....'Kenapa buku ini berubah menjadi buku mesum?!' pekik Eudora dalam hati. 'Matiku! Tidak, tetapi aku benar-benar mati kali ini!'"Sungguh mengejutkan, Ratu. Ternyata seleramu juga begitu vulgar dan sangat provokatif—""Tidak!" sahut Eudora langsung. Memotong ucapan sang Raja sembari menatap suaminya itu dengan tajam.Sungguh, ia yakin kalau saat ini wajahnya sudah seperti tomat rebus."Eghm ... bu-bukan seperti itu! Ini tidak seperti yang Anda pikir, Yang Mulia!"—bisa gawat kalau aku dicurigai ingin merayunya dengan cara ini!"Tidak seperti yang aku pikir? Memangnya apa yang saat ini aku pikirkan, Ratu?" Sedikit mengerutkan dahinya, Isidore seolah sedang berpikir keras."Saya tahu apa yang Anda pikirkan, Yang Mulia. Tentu saja apapun itu yang Anda pikirkan adalah sebuah kesalahan!"—bukankah tadi baj
Read more
16 | Orang Yang Berbeda
Dengan cepat Eudora langsung berlari begitu saja. Meninggalkan sang Raja dengan cara paling tidak sopan, seharusnya.Eudora berlari menuju kamarnya. Bahkan ia juga tak mengindahkan sapaan pelayan yang mendapati akan kedatangannya. Tanpa ba-bi-bu, Eudora langsung menutup pintu kamarnya. Terdiam dan membatu sembari menempelkan dahinya di dinding pintu.Napasnya cukup tersengal-sengal saat ini.Jangan lupakan dengan wajahnya yang sudah sangat memerah, karena saat ini rona merah matang itu masih begitu jelas. Rasanya wajahnya sudah mendidih bukan main."A-apa-apaan itu tadi?" gumam Eudora sembari menangkup dadanya dengan sebelah tangan yang masih memegang buku mesum itu."Di-dia ... menciumku? Tidak, tetapi baru saja dia benar-benar menciumku!" gumamnya sekali lagi.Masih tidak percaya atas apa yang baru saja terjadi, Eudora memegang bibirnya dengan perlahan. "Baru saja aku ... aku berciuman! Benar-benar berciuman!"Bukan sebuah kecupan, tetapi berciuman. Bukan dicium, tetapi benar-benar
Read more
17 | Menjadi Antagonis Lebih Cepat
Sesaat suara dari seorang wanita cantik, wanita yang selalu berada di sisinya dan melayaninya, menginterupsi, pun membuat Isidore langsung membuyarkan lamunannya.Senyumannya yang tadi menarik miring ke atas dengan samar, berubah dengan senyuman yang simetris dan begitu lembut. "Yessa," panggilnya kepada wanita yang ternyata sudah berdiri tak jauh darinya.Yessa, Asteria kini masih berjalan mendekati Isidore."Anda tampak begitu senang, Yang Mulia," ucap Asteria dengan lembut."Senang?" Sedikit mengerutkan dahinya, Isidore menjawab. "Aku tidak sedang senang. Apakah aku terlihat seperti itu.""Anda berjalan dengan melamun lalu senyum-senyum sendiri. Bukankah itu artinya Anda sedang senang?""Lelucon yang cukup konyol. Aku tidak sedang senang atau apapun itu." Isidore masih terjaga dengan senyuman manis dan hangatnya. Menatap wanita yang kini sudah berdiri tepat di hadapannya."Apa kamu datang untuk menemuiku? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Isidore."Ah, tidak ada apapun, Yang Mulia. Sa
Read more
18 | Apakah Kamu Menguntitku?
Suasana makan jelas bukan suasana yang diharapkan oleh siapapun. Setidaknya oleh Eudora juga.Pasalnya saat ini, di mana di ruang makan yang megah dan luas ini, hanya ada keheningan dan juga kecanggungan antara semua orang. Baik itu sang Raja, Asteria, ataupun Eudora, mereka hanya terdiam di kursi masing-masing.Raja duduk di kursi utama dari meja makan yang panjang dan royal table itu. Lalu sang Ratu, Eudora Circe, duduk di sisi kanan meja makan Raja. Sedangkan Asteria, dia duduk di sisi kiri.'Astaga ... sebenarnya apa yang sudah terjadi saat ini? Kenapa suasana begitu menusuk seperti ini, huh?' batin Eudora dengan perasaan tertekan dan juga bingung.Ia melirik singkat lurus ke depan, ke arah Asteria duduk lebih tepatnya. Wajah Asteria begitu tenang, namun cukup dingin untuk dilihat. Ada siratan tanda ketidaksukaan di permukaan terluar wajahnya. Jelas Eudora tahu bahwa wanita itu sedang tidak puas karena Raja mengatur tempat duduk dengan begitu tiba-tiba.'Apakah dia berpikir kalau
Read more
19 | Apakah Kau Menyukaiku?
"Yang Mulia?!"Eudora terkejut bukan main saat pemandangan indah dari langit biru penuh bintang, tiba-tiba terhalang oleh wajah tampan bak pahatan Dewa Yunani dalam cerita fantasi.Wajah Isidore yang begitu tajam dan sempurna atas semua lekukan di wajahnya. Terpahat tanpa cacat sedikitpun. Tajam dan maskulin. Penuh wibawa serta dominasi yang kuat. Sosok berkuasa hanya dari aura yang dipancarkan.Rambut tebal berwarna biru gelap, seperti langit malam yang bercahaya akibat sinar rembulan. Sepasang netra safir, berkilauan dengan segala segmen indah bak pancaran bintang-bintang. Representasi atas ketampanan yang sukar dijabarkan dengan mulut telanjang."Apa yang kau lakukan di taman kaca pribadiku, Ratu?" tanya Isidore. Raut wajah yang datar namun pandangan yang sangat mengunci.Dengan cepat, Eudora pun langsung berdiri. Tentu saja ia tak tahu bahwa kalau Raja kematiannya itu akan datang di taman kacanya ini. 'Bukankah tadi dia bersama dengan kekasihnya? Tetapi kenapa dia ada di sini?!'
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status