Share

16 | Orang Yang Berbeda

Dengan cepat Eudora langsung berlari begitu saja. Meninggalkan sang Raja dengan cara paling tidak sopan, seharusnya.

Eudora berlari menuju kamarnya. Bahkan ia juga tak mengindahkan sapaan pelayan yang mendapati akan kedatangannya. Tanpa ba-bi-bu, Eudora langsung menutup pintu kamarnya. Terdiam dan membatu sembari menempelkan dahinya di dinding pintu.

Napasnya cukup tersengal-sengal saat ini.

Jangan lupakan dengan wajahnya yang sudah sangat memerah, karena saat ini rona merah matang itu masih begitu jelas. Rasanya wajahnya sudah mendidih bukan main.

"A-apa-apaan itu tadi?" gumam Eudora sembari menangkup dadanya dengan sebelah tangan yang masih memegang buku mesum itu.

"Di-dia ... menciumku? Tidak, tetapi baru saja dia benar-benar menciumku!" gumamnya sekali lagi.

Masih tidak percaya atas apa yang baru saja terjadi, Eudora memegang bibirnya dengan perlahan. "Baru saja aku ... aku berciuman! Benar-benar berciuman!"

Bukan sebuah kecupan, tetapi berciuman. Bukan dicium, tetapi benar-benar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status