All Chapters of MISTERI LIONTIN VAMPIR: Chapter 71 - Chapter 80
125 Chapters
BAB 71-MISI BATU BULAN DARAH
Dalam pertarungan sengit di dalam kripta, Alena dan Leo berusaha dengan sekuat tenaga untuk melawan Aleron dan pasukannya. Lilin Phoenix yang bercahaya menjadi senjata mereka, memancarkan cahaya terang yang membuat Vampir terbakar ketika terkena sinarnya. Namun, Aleron adalah musuh yang tangguh, ia mampu menghindari cahaya tersebut dengan kecepatan yang luar biasa. Alena menggunakan kemampuannya untuk mendeteksi gerakan Aleron dan memberikan petunjuk kepada Leo. Leo menggunakan panah-panah bercahaya yang melesat dengan presisi, memaksa Aleron untuk mengubah taktiknya. Sementara itu, Alena berusaha menjaga jarak dan menghindari serangan Vampir lain yang mencoba mendekatinya. Ketika Aleron semakin tertekan, dia merasakan ancaman yang serius dari pasangan ini. Dengan gerakan kilat, dia mencoba untuk meraih Lilin Phoenix dari tangan Alena, tetapi Leo bereaksi cepat dengan melepaskan anak panah ke arah tangan Aleron. Meskipun Aleron berhasil menghindari anak panah tersebut, hal itu member
Read more
BAB 72-PEMBASMI VAMPIR DAN ALIANSI
Elara melangkah maju dengan anggun, mata merahnya menatap trio tersebut dengan intensitas yang memikat dan menakutkan sekaligus. "Kalian berpikir kalian bisa masuk ke sini dan mengambil Batu Malam Abadi? Aku telah merencanakan ini selama ratusan tahun." Leo mengepalkan tinjunya, memegang lengannya yang berisi panah bercahaya. "Kami tidak akan membiarkanmu mengancam Celeste atau dunia manusia lagi." Rufus dengan cepat mengambil pedang peraknya, bersiap untuk serangan. "Kami tahu tentang rencana Samhain-mu," katanya dengan dingin. Alena, sambil memegang Lilin Phoenix, melambaikan tangannya dan membuat perisai magis mengelilingi mereka, melindungi dari serangan vampir. "Kita datang bersiap," ujarnya dengan tenang. Elara tertawa, suaranya bergema di seluruh ruangan. "Kalian pikir kalian bisa melawan seluruh pasukan vampirku?" Dalam sekejap, vampir-vampir muncul dari setiap sudut ruangan, mata mereka memerah, gigi taring mereka terlihat, siap menyerang. Namun, Alena, Leo, dan Rufus sa
Read more
BAB 73-DRAMA PUTRI DAN PENGKHIANATAN
Dengan langkah cepat, Sang Putri kembali dari medan perang, merasa kemenangan adalah miliknya. Namun, saat ia memasuki gerbang kota, tidak ada tepukan tangan atau sorak sorai menyambutnya. Sebaliknya, muram dan menegangkan. "Ada apa ini?" tanyanya dalam hati. Dari kejauhan, ia melihat sosok yang dikenalnya, sang kekasih, tergeletak tanpa nyawa. Jantungnya berdetak kencang, kakinya berlari mendekati sang kekasih, dan tanpa sadar ia berteriak. Ia meraba tubuhnya, mencari denyut nadi, tapi semuanya terasa dingin. Namun sebelum ia bisa berkabung, tiba-tiba beberapa penduduk kota menyeretnya. Tangannya terikat, dan ia dihadapkan kepada Ferrandus, seorang mantan Templar yang dikenal karena pengkhianatannya. "Dia penyihir!" teriak Ferrandus sambil menunjuk Sang Putri. Fitnah itu tersebar dengan cepat. Warga yang sebelumnya memuja Sang Putri sebagai pahlawan, kini menatapnya dengan rasa takut dan benci. Ferrandus berbicara dengan penuh manipulasi, menyebut Sang Putri bertanggung jawab ata
Read more
BAB 74-GRYFFINDOR DAN PONDOK CELESTE (1/1)
Gryffindor menawarkan kepada ketiga anak muda yang baru saja melawan Elara untuk beristirahat sejenak di Pondok Celeste. Rufus tersenyum kecil. Alena melihat-lihat seluruh atap pondok Celeste,sementara Leo melihat ada beberapa buku magis milik Gryffindor. "Pedoman Lima Elemental Kehidupan, Buku Pengobatan Lima Alam-" gumam Leo Sanders yang terkesima. "Apakah Anda adalah Penjaga Suci Artefak yang menjadi legenda itu?" tanya Alena dengan sopan. Gryffindor menoleh pada Alena, matanya menunjukkan kilatan kebanggaan namun juga kesedihan. Pondok Celeste memang menyimpan banyak rahasia dan legenda, dan bahkan tidak banyak yang tahu tentang eksistensi Penjaga Suci Artefak. "Saya memang salah satu dari mereka," jawab Gryffindor dengan suara rendah. "Namun, menjadi penjaga bukanlah tugas yang mudah. Banyak dari kami yang telah hilang, berjuang melindungi artefak-artefak tersebut dari kekuatan jahat yang ingin menggunakannya untuk niat buruk." Leo, yang terus-menerus membaca judul buku, ter
Read more
BAB 75-ELIZABETH CELESTE:SANG LADY (1/2)
Sementara itu Sang Putri kini telah tiada di antara debu dan abu yang dihasilkan Api Celeste yang membakar seluruh tubuh fananya. Namun memorinya tidaklah mati. Lucius Damien merasakan sengatan energi yang begitu kuat saat ia melihat layar yang berputar di hadapannya."Argh..." rintih sang detektif muda,"Di mana aku?" Ditengah kebingungannya, Lucius menyadari bahwa ia kini berada di suatu dimensi yang berbeda, sebuah dunia antara nyata dan mimpi. Semua di sekelilingnya terasa begitu asing, seolah-olah ia sedang berada dalam suatu mimpinya sendiri. Tak jauh dari tempat ia berdiri, terdapat sebuah portal dengan cahaya biru menyilaukan yang seolah memanggilnya. Di tepinya, terpahat tulisan kuno yang tak bisa ia mengerti. Namun, ada perasaan yang mendorong Lucius untuk mendekatinya. Ketika ia menyentuh portal itu, serangkaian gambar-gambar berkelebat di pikirannya. Ia melihat Sang Putri, senyuman manisnya, matanya yang berbinar, serta kenangan-kenangan manis yang mereka lalui bersam
Read more
BAB 76-ANTARDIMENSI DAN LIONTIN VAMPIR
Sang Pendeta Celeste mengangkat alisnya, tampak tertarik dengan pertanyaan tersebut. Ruang sekitar mereka, yang berkilauan dengan warna-warna tak familiar, tampaknya menghentikan denyutnya untuk sesaat. "Ah, Liontin Vampir," kata Pendeta Celeste, sambil mengelus jenggot putihnya yang panjang. "Itulah kunci yang membawamu ke dimensi ini. Kau berada di Antardimensi, sebuah tempat di antara realitas yang kita kenal. Di sini, konsep waktu dan ruang berbeda dari dunia asalmu. Itulah sebabnya jam tanganku tidak berfungsi di sini." Lucius tampak bingung, tetapi juga penuh rasa ingin tahu. "Wanita itu... dia memberiku liontin itu dan sebelum aku sadari, aku sudah berada di sini. Apa tujuannya? Dan bagaimana aku bisa kembali?" Sang Pendeta Celeste menarik napas dalam-dalam. "Wanita yang kau sebut mungkin adalah aseorang wanita biasa yang memiliki takdir yang tragis, atau mungkin entitas lain yang memiliki alasan tersendiri. Liontin Vampir bukanlah sekedar perhiasan. Itu adalah kunci yang dap
Read more
BAB 77-PERANG NOCTURNUS DI DALAM DIMENSI ARADIA (1/1)
Di tengah gempuran, Gryffindor, pemimpin dari kelompok Pembasmi Vampir, melangkah maju dengan pisau panjang bercahaya yang dia genggam erat. Ia adalah seorang wanita dengan rambut panjang berwarna perak, mata biru es yang tajam, dan postur tubuh yang lincah dan kuat. Di belakangnya, anggota kelompok Pembasmi Vampir lainnya bersiap dengan senjata mereka masing-masing. "Sasaran kita adalah para pemimpin Nocturnus," teriak Gryffindor, memberi isyarat kepada timnya untuk mengikuti. Mereka bergerak cepat, melintasi medan perang dengan gerakan yang seolah tanpa cela, menghindari serangan musuh dan melukai mereka dengan tepat. Dekat pusat pertempuran, dua figur menonjol berdiri berhadapan. Seorang raja Nocturnus dengan mahkota bayangan dan jubah gelap, dan Flanders, dengan jubah putihnya yang bersinar. Keduanya saling pandang, dan seakan ruang dan waktu berhenti sejenak. Raja Nocturnus, dengan suara menggema, berkata, "Flanders, engkau mungkin kuat, tetapi Aradia akan jatuh. Kami akan mena
Read more
BAB 78-ALIANSI ARADIA?APAKAH NOCTURNUS BISA DIPERCAYA?
Selama masa istirahat Zaberisk, Klan Nocturnus mengalami perubahan-perubahan internal. Tanpa kepemimpinan yang kuat dari Zaberisk, beberapa anggota klan merasa ini adalah kesempatan untuk mengambil kekuasaan atau bahkan untuk membawa perubahan pada cara klan beroperasi. Lorena, seorang jenderal muda yang ambisius dari Klan Nocturnus, melihat ini sebagai kesempatan emas. Dengan charisma dan pandangan yang berbeda, ia mulai mengumpulkan pengikut. Lorena percaya bahwa agar Klan Nocturnus dapat bangkit kembali, mereka harus berdamai dengan Dimensi Aradia dan fokus pada musuh-musuh lain yang lebih besar di luar sana. Valthor, yang tetap setia kepada Zaberisk, merasa terancam dengan meningkatnya pengaruh Lorena. Ia mengumpulkan anggota klan yang masih setia kepada Zaberisk dan memulai strategi untuk menjaga keseimbangan kekuasaan di dalam klan. Namun, ketegangan meningkat saat kabar menyebar bahwa Lorena sedang merencanakan sebuah pertemuan rahasia dengan perwakilan dari Dimensi Aradia. V
Read more
BAB 79-GRYFFINDOR DAN PONDOK CELESTE (1/2)
Gryffindor mengatakan bahwa Zaberisk bangkit dari tidurnya setelah Liontin Vampir itu memanggil seorang pria. Liontin Vampir adalah sebuah benda berharga yang dimiliki oleh Sang Putri sebelum akhirnya Sang Putri dibakar Api Celeste.ChatGPTPondok Celeste adalah sebuah tempat tenang dengan lampu-lampu yang berkelap-kelip dari sinar bintang. Di luar jendela, angin berbisik lembut, menyampaikan cerita-cerita masa lalu yang telah lama terlupakan. Di ruangan utama pondok, Gryffindor duduk dengan nyaman di sisi perapian yang membara, sementara Alena, Leo, dan Rufus duduk mengelilinginya.Gryffindor, dengan matanya yang dalam, mulai bercerita, "Zaberisk bangkit dari tidurnya. Aku bisa merasakannya. Ia mendapat panggilan dari Liontin Vampir yang sekarang sedang mencari tuannya."Leo, dengan ekspresi wajah yang bingung, bertanya, "Liontin Vampir? Aku pikir itu hanya mitos."Alena menarik napas panjang, "Liontin Vampir adalah benda berharga milik Sang Putri. Sebelum tragedi Api Celeste, liont
Read more
BAB 80-SAYAP KEGELAPAN CELESTE (1/1)
Tiga orang kepercayaan Zaberisk melangkah memasuki istana Celeste dan membawa beberapa warga Celeste yang kini tengah didera ketakutan. Lorong-lorong istana begitu gelap dan mencekam. Berbagai ukiran khas Transylvannia tampak memantulkan bagaimana sayap kegelapan itu terbentang lebar. Seakan mendapatkan kekuatan baru, Sang Putri duduk di atas singgasananya. Pintu bangsal terbuka. Ada lima orang yang saat itu didera kebingungan yang luar biasa. "D-di mana kita?" tanya salah satu dari mereka. Sang Lady menatap mereka dalam kegelapan Celeste. "Tempat ini menyeramkan. Aku sangat takut, Demetria." Seorang penasihat vampir menyambut mereka,"Selamat datang, Tuan-tuan dan Nona-nona. Anda sekalian pasti sangat lelah dengan perjalanan panjang ini." Salah satu gadis yang mengetahui kejanggalan tempat itu segera memotong dengan cepat,"Lepaskan kami!" Sang penasihat vampir mencoba menenangkan mereka,"Jangan takut, tidak ada yang menyakiti kalian. Percayalah padaku." Demetria tampak gusar saat
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status