All Chapters of Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang: Chapter 61 - Chapter 70
103 Chapters
Efek Meridian Terbalik
“Apa yang terjadi padanya?” Murid pertama bergegas membantu Haoyun membaringkan Songrui ke tempat tidur.Dengan berucap panik Haoyun memberitahukan apa yang terjadi pada Songrui.Lantas murid pertama pun memeriksa kondisi Songrui.“CELAKA!”Ia mengeluarkan seperangkat jarum akupuntur.Ditusukkannya beberapa jarum ke titik-titik tubuh Songrui.Ia meminta Haoyun menekan pergolakan energi Songrui dengan energi miliknya.Kedua murid saling bekerjasama.Sementara itu, Songrui sendiri mulai merasa nyaman. Rasa sakit di tubuhnya berangsung-angsur menghilang.Ia membuka perlahan kedua mata.“Kedua Kakak, terima kasih.”Senyuman kecil di wajah Songrui membuat kedua murid sedikit lega.“Huh!”Keduanya mengembuskan napas panjang.“Kakak pertama, sebenarnya ada apa denganku?”“Kenapa cepatu Lanchu bereaksi seperti ini?”Murid pertama melemparkan tatapan sinis ke arah Songrui.Ekspresinya jauh berbeda.“Jika terlambat sedikit, mungkin kau sudah hancur berkeping-keping!”“Tidak ada yang
Read more
Cahaya Biru Di Dalam Gua
GRRR!Seekor hewan buas bertanduk satu berdiri tepat di hadapan dua orang murid.Taring tajam!Memiliki lima ekor yang berujung tajam bagai pedang!“Energi yang begitu besar!” ucap kagum Songrui memperhatikan hewan buas yang tak jauh di depan matanya.BRAAKH!Satu persatu murid yang bertarung melawan hewan buas terpental jauh menabrak dahan pohon!Hewan buas yang merasa telah berhasil membuat mangsanya tak berdaya—melompat cepat untuk menerkam!WUSH!SLING!Namun pedang pusaka milik Songrui menggagalkan tindakan hewan buas!Ia bahkan berhasil melukai salah satu kaki hewan buas dengan mudah.GRRR!Sayangnya luka sekecil itu tak membuat hewan buas melemah, melainkan semakin geram!BUM!BUM!BUM!Setiap langkah kaki hewan buas menggetarkan tanah di sekitarnya.Perlahan wajah Songrui terangkat ke atas menatap kepala hewan buas!GRRR!Hewan bertubuh besar dengan tinggi sekitar 20 kaki menunjukkan taring tajamnya sembari menoleh ke bawah—ke arah Songrui.SREET!Cakar tajam melesat cepat!Ny
Read more
Hewan Buas Dan Kolam Beracun
Hujan deras di luar gua diabaikan semua murid. Mereka tak menyerah menyerang meski belum bisa melukai hewan buas. Hingga akhirnya perlawanan hewan buas berhasil melukai satu orang dengan ujung ekornya yang tajam. “Hati-hati!” “Ekornya beracun!” Songrui memperingati semua murid saat melihat gumpalan darah berwarna hitam yang keluar dari mulut murid yang terluka. Mendengar hal menakutkan itu, beberapa murid memilih untuk menyerah dengan menghancurkan bola energi di genggaman mereka. Bola energi yang hancur membawa kembali beberapa murid hingga tersisa Songrui dan dua lainnya. “AWAS!” WUSH! TLING! Pedang di tangan Songrui mengayun cepat—menghantam ekor tajam yang hampir menembus tubuh murid lainnya. Peluang ini ternyata digunakan oleh hewan buas untuk melarikan diri. Salah satu ekornya sengaja diputuskan demi memberikan waktu baginya. Kedua murid masih tidak mau menyerah, mereka meninggalkan Songrui sendirian—mengejar hewan buas meski sudah tak terlihat lagi. Sedangkan Songr
Read more
Rahasia Hewan Buas
(Kau memahamiku?) Songrui tertegun! Hewan buas yang hendak menyerangnya berhenti tepat di depan! DIA? Hewan ini bisa berbicara? Dilihatnya sekeliling. Waktu sepertinya berhenti. Semua orang membatu—tak bergerak sedikitpun. (Tentu saja aku bisa berbicara.) (Tapi hanya orang tertentu yang bisa mendengarku!) Songrui masih terdiam. Pikirannya masih mencoba menerima kenyataan di depan mata. (Semua orang menginginkan kematianku. Apa kau juga tidak?) “Tentu saja! Tujuan kami untuk membawa kembali energimu.” “Tapi….” “Aku sedikit tidak tega!” (Ha ha ha!) Tawa hewan buas bergema! (MENARIK!) “Aku juga pernah berada di posisimu!” Sejak melihat antusias para murid memburu hewan buas hanya demi mendapatkan energinya, hati kecil Songrui mengingatkan kembali bagaimana saat itu ia pernah mengalami hal yang sama. Diburu atas kesalahan yang tak pernah ia lakukan! Dibenci oleh dunia hanya karena dianggap jahat! “Aku tahu selama ini kau yang menekan racun di dalam kolam itu!” “Demi
Read more
Rahasia Pedang Pusaka
Ekspresi kepuasan terlihat jelas di wajah semua murid saat mengetahui Songrui juga ikut gagal bersama mereka.Namun bagi Songrui sama sekali tak mengapa, sebab kesempatan masih bisa datang kembali. Ia sedikit lega karena bisa mengalahkan dirinya sendiri.“Tapi….” Guru Kun berucap kembali.“Xiongrui, kau telah berhasil melewati ujianku!”DEG!Songrui tertegun mendengar kalimat itu. Ia sama sekali tidak mengharapkan keputusan yang diambilnya akan memiliki akhir seperti ini.“Ke-kenapa? Bukankah Xiongrui tidak menyelesaikan tugas yang guru berikan?”Semua murid berucap keberatan dengan keputusan guru Kun. Bahkan menganggap guru Kun bersikap pilih kasih.Namun kalimat yang dilontarkan guru Kun berhasil membungkam semua mulut para murid yang berbisik-bisik mengomentari.“Membawa kembali nyawa para saudara seperguruan jauh lebih bermakna dibandingkan membawa energi hewan buas!”“Inilah maksud dari tujuanku memberikan tugas pada kalian.”Guru Kun menjelaskan bahwa sejak awal taha
Read more
Murid Dari Bukit Ke Empat
Bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan berulang kali—memastikan kembali apa yang tertulis di sana. Pedang api yang ia namakan ternyata adalah pedang penghakiman! Pemilik pedang penghakiman cepat atau lambat akan berakhir tragis! Semakin banyak membunuh yang jahat, pemiliknya akan kehilangan kendali dan tak dapat mengontrol kekuatan pedang penghakiman. KLAP! Buku di tangannya ditutup kuat. Tak tahan lagi akan kenyataan tentang pedang pusaka miliknya, Songrui menyimpan kembali buku itu. Ia berdiri. Menarik napas panjang. WUSH! Alis kening Songrui mengerut—menatap pedang kayu di tangannya. Kenapa? “Kenapa kau memilihku?!” Meski mengetahui kebenaran akan pedang pusaka, tapi Songrui tidak mengerti kenapa benda berbahaya seperti itu diserahkan oleh biksu tua padanya. Sementara Songrui tenggelam dalam pikirannya sendiri, seseorang muncul di belakangnya. “Jadi, kau murid yang akan memasuki ujian di bukit kedua?” “Seorang murid dengan pedang kayu?” Songrui membalikkan badan
Read more
Mayat Seorang Murid Di Perpustakaan
DEG! Lagi-lagi detak jantung Songrui memukul kuat. Situasi ini mengingatkannya kembali tuduhan yang tak pernah ia lakukan di masa lalu. Namun kali ini Songrui tak mau menyerah pada kenyataan. Ia membantah tuduhan yang tak pernah dilakukannya. “Ini pasti ada kesalahan!” “Pasti ada seseorang yang menjebakku!” “Xiongrui, bukti sudah ada, dan kau juga mengakui sendiri tentang buku yang kau pinjam ini.” Guru Kun memandang geram. Di situasi ini Songrui bersikap tenang dan mencari bukti bahwa dirinya tak bersalah. Ia memungut buku di lantai dan memeriksanya. Mungkin dari sana bisa dia temukan sedikit petunjuk. Dan benar saja! Ia mendapati ada yang kurang dari buku itu. Ada lembaran yang hilang di dalam sana. Tidak mungkin!? Songrui memelototi tanda sobekan di buku. Lembaran yang hilang adalah lembaran pedang penghakiman. Bagaimana ini bisa terjadi? Siapa yang melakukannya? Pikiran Songrui menjadi kacau. Ia tahu jika memberitahukan petunjuk ini pasti keberadaan pedang pusaka
Read more
Pilar Penghukuman
Songrui kembali tersadar setelah proses itu selesai. Suasana menjadi hening. Apalagi saat ia menoleh ke arah guru Kun, hanyalah ekspresi kecewa yang dilihatnya dari lelaki tua itu. “Xiongrui, kau tak bisa berdalih lagi!” “Semua telah menyaksikan perbuatanmu!” ungkap guru Yan. DEG! Ada apa ini? Songrui masih tak mengerti dengan perkataan dan situasi di saat itu, hingga akhirnya ia melihat sendiri gelembung energi yang mengudara. Bentuk tubuh dan wajah menawan itu, Songrui bagai melihat cerminan dirinya sendiri. Ia jelas bingung, sebab apa yang dilihatnya tak pernah ia lakukan. “Aku tidak membunuh Kakak seperguruan!” Dengan lantang suara Songrui terucap. “Kau masih tak mau mengakuinya!—" “Guru Yan,” sela guru Kun menghentikan gerakan tangan guru Yan yang mulai mengudara—bersiap menghajar Songrui sebagai peringatan. “Xiongrui adalah muridku. Sebagai guru, aku harus bertanggungjawab atas perbuatannya.” Betapa terkejutnya Songrui mendengar kalimat guru Kun yang seolah memperc
Read more
Serangan Balik Bagi Guru Yan
Kedua tangan Songrui terentang.Tubuhnya bagai tersalib di udara.Sakit yang menusuk hingga sampai ke dalam tulang membuat kesadaran Songrui melemah hingga di menit berikut kilatan petir dari pilar berhenti menyerangnya.BEDUGH!Ia terjatuh ke lantai.Wajah yang menawan itu kini telah pucat.Tatapan tajam tertuju ke arah guru Yan.Ia berusaha mengumpulkan tenaga untuk berdiri.Kedua telapak tangan menumpu ke lantai.Perlahan ia pun mencoba.Meski tubuh yang penuh luka itu terhuyung-huyung, tapi pada akhirnya Songrui berhasil berdiri tegak.Dengan napas tersenggal-senggal ia berucap tegas.“Aku … Xiongrui!”“Tidak membunuh Kakak seperguruan!”ZRRK!Keempat pilar kembali berputar cepat!“Ada apa ini?!”Mata guru Yan melotot melihat keempat pilar kembali aktif.JGER!Sambaran kilat yang menyerupai ayunan cambuk raksasa menuju ke arah guru Yan.Lelaki tua itu tak dapat bergerak sedikitpun untuk menghindar, ia hanya menggunakan kedua tangannya dengan mengeluarkan energi untuk menahan seran
Read more
Hiasan Putih Di Perguruan Yuancheng
Songrui mengikuti guru Kun menemui guru Yan. Di dalam ruangan kamar, seorang murid terbaring tak bernyawa di atas lantai. Dia?! Mata Songrui terpaku pada wajah pucat yang dikenalinya salah satu dari tiga murid yang pernah bertarung dengannya saat ia berkelana memasuki perguruan-perguruan. “Apa yang sebenarnya terjadi, guru Yan?” Sebelum menjawab, guru Yan menyodorkan selembar kertas bertuliskan pesan sebelum lelaki itu meninggal. Di dalam pesan itu tertulis alasan lelaki itu menjebak Songrui semata-mata hanya karena ingin membalas kematian saudaranya. Lelaki itu mengakhiri nyawanya sendiri karena ia tahu cepat atau lambat perbuatannya itu akan segera diketahui. “Kau mengenalinya, Xiongrui?” tanya guru Kun menyodorkan selembar kertas yang baru ia baca. Songrui pun mengangguk dan menceritakan kejadian di masa lalu. “Jangan khawatir, Xiongrui, meski pembunuhnya telah tiada, tapi ada bukti yang bisa membersihkan nama baikmu dari tuduhan ini,” ujar guru Yan melirik selembar kertas
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status