All Chapters of Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang: Chapter 41 - Chapter 50
96 Chapters
Guru Agung
“TUAN DONGHAI!”Jerit seorang pengawal yang ketakutan di dalam sana saat melihat tubuh kaku bersimbah darah di atas tempat tidur.Sementara yang lain bertarung melawan sekelompok penyerang misterius, salah satu lelaki berpakaian pengawal berlindung di belakang tubuh Songrui. “Xiongrui, untung saja aku mengikuti rencanamu!” Donghai menarik napas panjang lalu mengembus pasrah.“Jika tidak, maka orang yang meninggal di dalam sana adalah aku!”Songrui sengaja membuat rencana ini untuk mencegah hal buruk terjadi pada Donghai di perjalanan, termasuk mencari tahu siapa yang ingin mencelakainya.Pertanyaan besar yang selama ini dipikirkan akan terjawab sebentar lagi. Hal penting apa yang ada pada Donghai hingga membuat banyak yang menargetkannya akan ditemukan pada penyerang misterius di depannya.“Pendekar Xiongrui, hanya dua orang ini yang tertangkap. Lainnya sudah melarikan diri!”Songrui mendekati kedua penyerang itu dan membuka penutup wajah mereka. Ia mencoba men
Read more
Bayangan Hitam
Sejak kejadian di tengah-tengah jalanan ibukota, Donghai terlihat gelisah bercampur emosi yang meluap-luap. Bahkan kusir yang membawa kereta di saat kejadian itu telah ia habisi.Songrui dan kedua kakaknya tidak diijinkan sedikit pun untuk menjauh dari Donghai meski di sekitarnya ada lusinan anak buah yang menjaga.“Sebenarnya apa yang Tuan Donghai takuti?”“Bukankah sekarang kita sudah tiba di ibukota?”Donghai yang sejak tadi tak bisa memejamkan matanya berdiri dari tempat tidur.“Justru karena sudah di sini bahaya akan semakin besar!”“TOLOOOONG!!”“KEBAKARAN!” Teriakan dan keributan yang berasal dari luar membuat keempat orang yang ada di dalam ruangan saling memandang. Salah satu pengawal masuk ke dalam ruang dan memberitahukan tentang kebakaran yang terjadi di gudang kayu yang jaraknya tak jauh dari tempat mereka. Ia menyempatkan bertanya apakah mereka harus ikut membantu memadamkan kebakaran itu seperti para pendekar yang lain. “K
Read more
Pedang Pusaka Terbakar
“Xiongrui!” “Ce-cepat lakukan sesuatu!”Donghai kesakitan!Dalam keadaan ini Songrui juga kesulitan untuk membebaskan diri.Semakin panik hanya akan membawa akal sehat tenggelam!Benar!Songrui memejamkan mata saat mengingat satu ajaran dasar yang selalu diajarkan gurunya sejak kecil.Ia menarik napas panjang.Menstabilkan pernapasan.Berpikir siapa lawannya lewat jurus yang digunakan padanya. “Bo-bodoh!” “Ji-jika aku mati, jangan harap kau juga bisa hidup, Xiongrui!”Perkataan Donghai diabaikan, Songrui fokus pada pemikirannya.Mata Songrui sontak terbuka!KRAAK!Cengkeraman bayangan hitam di seluruh tubuhnya hancur.SYUUT!Pedang pusaka berhasil digerakkan.Ia dengan cepat memotong penyerapan energi pada Donghai.BEDUK!Donghai jatuh tersungkur ke lantai dengan keadaan lemah.“Ba-bagaimana bisa kau berhasil lolos?!”Songrui tersenyum kecil.Jurus yang digunakan wanita itu hanya berpengaruh bagi tubuh dengan aliran meridian pada manusia bia
Read more
Guru Agung Bo Bingwen
Kalimat per kalimat yang dilontarkan Luo Jun seakan menyalahkan Donghai akan masalah yang mereka temui. Namun Songrui mengabaikannya dan mempertanyakan masalah kebakaran ke kepala balai yang menyediakan tempat bagi semua pendekar yang mengikuti turnamen. “Kebakaran yang terjadi adalah kesalahan beberapa pekerja balai. Mohon maaf atas ketidaknyamanan para pendekar,” ucap seorang pria yang adalah kepala balai turnamen.“Mengenai penyerangan yang terjadi terhadap Tuan Donghai, kami juga ingin meminta maaf karena keamanan kami yang rendah.”“Karena masalah ini sudah teratasi, silakan para Tuan dan para pendekar kembali beristirahat. Masalah ini akan kami laporkan pada guru agung.” Dengan begitu satu persatu pendekar dan para tuan kembali ke ruang peristirahatan masing-masing, namun Songrui masih terdiam memikirkan siapa sebenarnya guru agung yang dimaksudkan.****** Ruang aula balai turnamen telah dihadiri oleh sekian banyak pend
Read more
Pendekar Cantik
Ledakkan kecil yang berasal dari pedang menghentikan aktivitas Songrui. Ia menatap pedang pusaka.Lagi?!Pedang pusaka berapi!Namun sama sekali tidak membakar ataupun menyakiti Songrui.“Wah!”Songrui terkejut sendiri begitu melihat beberapa pohon di sekitarnya hancur terbakar.“Hebat!” pujinya melihat kembali ke pedang pusaka di tangan.Inikah kemampuan pedang pusaka yang dimaksudkan guru misterius?Sudut mulut Songrui melengkung. Ia kembali mencoba menyalurkan energi ke pedang pusaka.“Baik!” Songrui berucap semangat.Kedua bola matanya memantulkan pancaran api yang keluar dari pedang pusaka.“PEDANG API!”“Aku menamaimu pedang api, apa kau suka?”Tak menyangka nyala api di pedang semakin membara seolah setuju dengan nama pemberian Songrui.“Adik Xiongrui!” Murid pertama berlari menghampiri Songrui, tapi pemandangan di sekeliling mengejutkannya. “Kau yang membuat kekacauan ini?” Dipandangnya lagi pedang pusaka di tangan Songrui, “wah!
Read more
Hubungan Donghai Dan Permaisuri
Lama Donghai berada di dalam sana hingga akhirnya Songrui dan kedua kakak seperguruan diijinkan masuk ke dalam istana. “Yang mulia, biar aku perkenalkan padamu ketiga pendekar ini!” Donghai mulai memperkenalkan Songrui dan lainnya kepada seseorang yang duduk di belakang sekat. Di depan sana terdapat sekat berbingkai emas yang sangat besar. Mereka diinstruksikan Donghai dengan tangannya untuk mendekat setelah selesai diperkenalkan. Namun ketika mendekat Songrui menyadari sesuatu yang membuatnya segera membungkukkan badan. “Salam pada yang mulia permaisuri!” Kedua murid di sisinya juga sontak mengikuti Songrui dengan wajah gugup. Jika tidak melihat dengan jelas yang membingkai sekat emas adalah sepasang burung phoenix maka Songrui tidak tahu bahwa mereka dalam bahaya. Istana permaisuri tidak bisa dimasuki oleh seorang lelaki jika tanpa ijin dari kaisar. “Bagaimana kau bisa tahu aku adalah permais
Read more
Pemilihan Bakat Para Pendekar
Songrui kembali mengingatkan tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan kantung wewangian milik dari pelayan wanita di kediaman Donghai. “Benar, Adik Haoyun!” tambah murid pertama menyambung kata tentang bagaimana Haoyun mengetahui dengan cepat letak tumbuhan ramuan hanya dengan menghirup aromanya saja meski dalam jarak yang lumayan jauh.“Ha ha ha ... kalian berdua jangan bercanda, apa itu juga termasuk bakat?” “Tentu saja!” “Coba pikirkan, apakah di dunia ini ada seseorang yang bisa melakukannya?”Haoyun menggaruk kepalanya sambil meringis. “Sebenarnya, semenjak kita berpisah dengan ketiga guru hingga sampai saat ini kupikir hidungku bermasalah. Banyak aroma yang aku temui.”Songrui dan murid pertama terdiam menunggu Haoyun melanjutkan perkataannya.Semua orang memiliki aroma tubuh yang berbeda, dan setiap orang yang telah diketahui aromanya tidak akan menghilang dalam ingatan Haoyun. Bahkan sampai sekarang ia bisa mengeta
Read more
Jimat Perlindungan
WUSH!SYUUT!Songrui bergerak cepat seperti kilat melewatkan pedang pusaka di tubuh lawan!GEDEBUK!Semua mata terpaku melihat lawan Songrui tergeletak di lantai.BUKH!Kedua lutut Songrui tak sanggup berdiri.Ia bertekuk sambil menopang tubuhnya dengan pedang pusaka.Kemenangan menjadi milik Songrui.Lawan yang dihadapinya tidak meninggal tapi terluka parah.“Adik Xiongrui!”Begitu pertandingan selesai, Haoyun dan kakak pertama bergegas naik ke atas panggung.“Kau baik-baik saja, Adik Xiongrui?”Sayangnya cedera di kaki Songrui membuatnya tak bisa berdiri meski telah memaksakan diri.Kedua murid bahkan harus membopongnya turun dari atas panggung dan membawa ia ke ruang kamar.“Apa kemenangan ini lebih penting dari nyawamu, Adik Xiongrui?!”“Kau pikir nyawamu ada berapa?!”“Kau bertarung seperti orang gila di atas panggung!”Kedua murid yang berdiri di depannya meluapkan kekesalan mereka begitu membaringkan Songrui ke tempat tidur.Namun Songrui hanya tersenyum mendengarkan ocehan mer
Read more
Pengumuman Hasil Turnamen
“Aku tidak mengerti maksud guru agung.”Songrui menggeleng bingung. Bo Bingwen mengungkit kembali jimat perlindungan yang digunakan Songrui saat pertarungan. dikatakannya bahwa hanya murid dari perguruan Yuancheng yang bisa menguasai ilmu seperti itu. “Siapa kau sebenarnya, pendekar Xiongrui?” Songrui mengelak santai. Dengan beralasan dirinya yang selama ini menjadi pendekar pengelana telah banyak hal yang ia temui. Dan mungkin saja salah satu jurus yang dia gunakan saat pertarungan tadi adalah hasil dari pengelananya. “Kau pikir ajaran dari perguruan Yuancheng bisa semudah itu dikuasai?” Bingwen menaikkan nada bicaranya. Songrui berusaha meyakinkan Bo Bingwen dengan menceritakan semua jurus-jurus khas perguruan yang ada di kerajaan. Untung saja pengetahuannya di masa lalu membantu menyingkirkan kecurigaan Bingwen yang berlebihan. “Ternyata aku yang berpikir berlebihan.” “Pendekar Xiongrui
Read more
Kabar Menghilangnya Beberapa Pendekar
Layangan pedang Songrui menghentikan tangan Yueling yang hendak mengayunkan cambuk. Semua yang menyaksikan pertarungan menegangkan itu terperangah melihat beberapa bilah pedang pusaka berhenti tepat di depan wajah wanita berhidung mancung. “Lumayan!” tutur Yueling menghilangkan kecanggungan. Songrui tersenyum tipis beriring disimpan kembali pedang pusaka miliknya. “Terima kasih pendekar Yueling sudah mengalah!” Meski kalimat yang dilontarkan Songrui bertujuan agar Yueling tidak diremehkan oleh pengawal istana namun sorot mata wanita itu masih menyimpan kekesalan. “Tentu saja aku harus menepati janjiku. Lagipula aku hanya mengujimu sesuai dengan permintaan Tuan Donghai.” “Oh ia, ada satu hal lagi,” ucap Yueling menyodorkan selembar kertas pesan ke depan Songrui, “ada pesan dari Tuan Donghai untukmu.” Usai berucap, Yueling dan bawahannya pergi dari sana. Sementara kedua murid mengagumi pemberian Donghai, Songrui justru lebih penasaran dengan ap
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status