All Chapters of Gadis Mantan Napi Yang Teraniaya: Chapter 11 - Chapter 20
38 Chapters
011 – ALANIS BERDUKA, TT MENYERAH
Alanis menangis di depan pusara Ibunya. Satu-satunya keluarga Alanis yang tersisa kini telah tiada. Penyesalannya, kenapa hanya sedikit waktu yang dia rasakan bersama mama tercintanya setelah dia bebas dari penjara.Alanis merasa hanya kemalangan yang dia berikan kepada Ibunya, bukan kebahagiaan yang seharusnya diberikan seorang anak kepada orangtuanya.Sakit yang diderita Amartha, Alanis menyalahkan dirinya penyebab semua itu. Tragedi kecelakaan empat tahun lalu benar-benar telah menghancurkan keluarga bahagia milik Alanis, karena kesalahan Alanis.“Maafin Alanis, ma. Maaf. Mama pergi gara-gara Alanis.”Hanya kata maaf yang bisa terucap. Air mata yang mengalir nyaris tak terhenti. Tangisan sendu Alanis mewarnai suasana pemakaman yang tampak sepi. Tak banyak orang yang hadir disana.Di samping Alanis yang selalu mencoba menenangkan Alanis adalah seorang lelaki, tapi bukan TT. Yanto yang ada disana.“Elo yang kuat ya, Nis. Gue ada di sini sama elo,” ucap Yanto pada Alanis.Dan TT hanya
Read more
012 – TERPAKSA TERUSIR
Sambil memeluk foto Ibunya, Alanis termenung memikirkan nasibnya saat ini. Dia dipaksa pindah dari rumah kontrakannya, belum lagi besok dia sudah harus kembali bekerja di rumah Tresno, sesuatu yang paling tak ingin dia kerjakan untuk saat ini.Alanis jadi teringat perkataan Tresno saat pertama kali dipaksa bekerja disana, pilih menderita bekerja di rumah Tresno atau pilih menderita di luar sana agar Ibunya Alanis yang sakit-sakitan menyaksikan secara langsung balas dendam yang dilakukan Tresno untuk menyakiti Alanis.“Sekarang mama udah nggak ada, harusnya gue nggak perlu takut lagi sama ancaman itu!” batin Alanis berbisik.Tapi masalahnya sekarang adalah...“Gue butuh banget uang! Gue harus kuat sampai gajian nanti, baru gue pergi darisana!” Dan akhirnya Alanis meyakinkan diri untuk memilih keputusan yang sangat dia benci.Faktor ekonomi memang jadi masalah besar buatnya sekarang. Belum lagi dia harus cari rumah kontrakan baru, pasti butuh uang cepat.“Kemana gue harus cari uang ya
Read more
013 – SEMOGA BOHONG!
Jelang tidurnya, TT melamun sambil menatap langit-langit kamarnya. Sangat dalam, kayaknya lebih dalam dari dasar samudera hindia.“Alanis...”Nama itu yang selalu tersebut dan dibayangkan dalam otak hatinya. Ada raut penyesalan, banyak dan terlalu banyak.“Kenapa sih harus dia?”Suara pikiran yang pertama jelas tentang kenapa harus Alanis yang jadi penyebab kematian kakaknya. TT sudah terlanjur suka, bahkan kekhawatirannya yang selalu saja muncul melihat kesulitan yang menimpa Alanis.Bisa disebut itu sebagai rasa sayang untuk Alanis yang sudah tumbuh dalam diri TT. Lama-lama juga kalau dia lebih sering bersama Alanis, cinta itu akan tertanam di jantung hati TT.Tapi yang TT paling takutkan jika dia memaksakan diri untuk mengejar Alanis, penghalang terbesarnya bukanlah Alanis melainkan...“Mami pasti bisa ngerti. Tapi papi? Nggak mungkin! Dia sangat benci sama Alanis!” TT memang belum sepenuhnya memutuskan menyerah pada Alanis, tapi dia juga tak berani untuk melangkah maju untuk memp
Read more
014 – MENCARI KEPASTIAN SOSOK BAGUS ALIAS TT
Welcome to PINK SHOPToko yang satu ini memang tidak ada matinya. Selalu ramai pengunjung dan para karyawan pun tidak dibiarkan santai barang semenit. SIBUK TERUS.TT pun sampai harus ikutan turun untuk melayani pembeli. Sontak TT jadi pusat perhatian para pengunjung yang kebanyakan adalah emak-emak heboh.“Lincah banget mas ngeraba-rabanya, hiks!” goda salah satu emak-emak.Saat ini TT sedang menjelaskan soal kualitas celana dalam wanita yang disebutnya memiliki tingkat kelenturan yang tinggi sehingga nyaman dipakai dan nyaman dirasa oleh miss V si pemakai.“Mas, katanya belum nikah ya? Masih lajang juga udah jago nih kayaknya, kalau tiap hari bergaulnya sama bungkus roti kukusnya perempuan. Anget-anget gimana gitu ya mas. Hiks!” goda emak-emak yang lain kepada TT.TT sebenarnya merasa risih terus jadi sasaran godaan para wanita-wanita yang datang kesana.Namun apa daya, pembeli adalah raja. Jadi penjual mau tidak mau harus selalu tersenyum ramah untuk melayani rajanya.“Suka gaya ap
Read more
015 – KEJUJURAN MAS TT
Tiba di dalam kamar, Alanis mengamati sekeliling kamar. Niatnya sudah jelas. Mencari kepastian akan keraguannya tentang sosok si putra bungsu keluarga Tresno.Belum sempat ia memulai, handphonenya bergetar ada paggilan masuk dari Yanto. Alanis memeriksa situasi dulu sebelum menjawab, takut ada yang mengintainya.Aturan dilarang menjawab telepon saat bekerja berlaku untuk Alanis di rumah ini. Setelah merasa aman, ia menjawab panggilan dari Yanto.“Pulang jam berapa, Nis? Mau gue jemput nggak?” tanya Yanto.Alanis tadinya sudah menolak tawaran Yanto saat dia rencana pulang di sore hari. Namun kini jadwal pulangnya berubah, jam 12 malam. Takut juga Alanis pulang jam segitu sendirian.“Tapi gue lembur sampai jam 12 malam, To?” kata Alanis memberi kabar saja berharap Yanto yang berinisiatif untuk menawarkan diri.Alanis merasa tidak enak terlalu banyak meminta tolong sama Yanto.“Jam 12? Gila majikan lo! Elo kerja dimana sih? Siapa sih majikan elo? Udah biarin gue jemput aja! Bahaya cewek
Read more
016 – FIRST KISS
“Aku benci melihat kamu bersama lelaki lain!” keluh TT dengan menaikkan level suaranya untuk menunjukkan rasa cemburunya yang memuncak.Kejujuran yang berarti TT telah mampu untuk melawan gengsi dalam dirinya. Tidak mudah bagi seorang lelaki mana pun untuk mengakui bahwa dia sedang merasa cemburu. Tapi demi Alanis, TT menghancurkan tembok kokoh itu.Dan Alanis pun tak menyangka jawaban yang diberikan oleh TT. Dugaannya adalah TT berbeda karena sudah tahu tentang status masa lalu Alanis.Namun yang dia dengar kini, ternyata lebih manis untuk dirasakan oleh Alanis.“Benarkah elo cemburu, mas?” tanya Alanis dalam hatinya.Cemburu adalah tanda bahwa seseorang tak ingin kehilangan orang yang dipilihnya. Dan Alanis mendengar langsung dari mulut TT bahwa dia adalah orang yang terpilih oleh TT yang artinya TT tidak ingin kehilangan Alanis.Di saat suasana hening sebuah mobil keluar dari gerbang rumah Tresno dengan lampu yang menyorot ke tempat Alanis dan TT berada.TT mengenal mobil yang akan
Read more
017 – MENGENANG CIUMAN PERTAMA
Tetesan air mata Alanis terlihat jelas oleh TT. Dia bereaksi spontan untuk mengusap air mata itu dengan sangat lembut memakai ibu jarinya.“Sedih terus! Kapan senengnya?” ucap lembut TT.JLEBB! Lagi sebuah perhatian dari rasa sayang yang tulus membuat hati Alanis makin meronta untuk segera meruntuhkan dinding tebal yang menghalanginya untuk bersikap jujur pada TT.Bahwa, Alanis pun sebenarnya sudah jatuh hati kepada lelaki tampan yang benar-benar baik kepadanya.“Udah mas!” kata Alanis sembari menepis jemari TT yang masih berada di wajahnya.Tidak mudah untuk Alanis untuk menerima perlakuan manis TT. Penghalang itu terlalu besar untuknya.Dan seketika dia berlari masuk tanpa berucap sepatah kata pun kepada TT, meninggalkan lelaki itu yang masih berdiri disana tanpa sempat menahan kepergian Alanis.TT menghela nafas sangat panjang melihat reaksi Alanis. Dia sekali lagi mencoba mengerti. TT tahu dan bisa merasakan kalau Alanis menyimpan rasa bersalah dan penyesalan atas masa lalunya kar
Read more
018 – PENEGASAN TT ATAS CINTANYA
Tresno dan Verawati kaget dengan kemunculan tiba-tiba TT. Mereka menata sikap senormal mungkin.Terutama Tresno, yang seketika langsung merubah gesturenya dari suami memelas yang takut istri menjadi mode garang agar tampak berwibawa di depan TT.“Sudah pulang kamu, Nak?” tanya gugup Verawati.“Bilang-bilang dong kalau datang! Nggak sopan sekali sikap kamu tuh sama orang tua sendiri!” bentak Tresno pada TT.Sebenarnya bentakan yang dilakukan oleh Tresno dimaksudkan untuk menyembunyikan adegan memelas yang sebelumnya dia tunjukkan kepada istrinya.Namun cara bicara itu justru mengundang rasa kesal dari TT. Meski sebelumnya TT sempat berpikiran kalau sebenarnya ayahnya itu masih punya sisi lain yang bisa dia tiru sebagai lelaki yaitu bersikap lembut pada perempuan.Namun, bentakan Tresno langsung merubah segalanya. Kini TT tidak terima dengan perlakuan sang ayah kepadanya.“Kalau cuma mau marah-marah lebih baik nggak usah kesini deh pi! Lagian percuma, Bagus udah ambil keputusan final! N
Read more
019 – TEROR MENYEBALKAN DI PAGI HARI
JRENG! Alanis langsung menyadari sebuah kemungkinan. Kedua orang yang ada di hadapannya saat ini adalah Ibu dan salah satu adiknya Yanto, keluarga pemilik rumah ini.“Ibu ini orang tuanya Yanto?” tanya Alanis dengan sangat hati-hati.“Loh kok kamu bisa kenal sama kakak aku sih?” sambar si anak.BENAR! Wanita paruh baya dan gadis yang ada di hadapan Alanis sekarang adalah Ibu dan adiknya Yanto.“Oh bener ya berarti. Yanto memangnya belum cerita apa-apa bu, kak?” kata Alanis yang kini tampak mulai bingung dengan situasi yang dialaminya sekarang.“Cerita apa? Kamulah yang harusnya cerita kenapa bisa tinggal di rumah saya dan apa hubungan kamu dengan anak saya, Yanto!” sentak si ibu kesal.“Mmm... jadi saya ditawari Yanto untuk menempati rumah ini, bu. Tapi saya janji akan bayar tiap bulannya kok bu setelah saya dapat gaji,” Jelas Alanis.“Lah kok saya tidak diberitahu sama Yanto? Terus hubungan kamu sama Yanto apa? Kamu belum jawab! Kamu pacarnya atau cuma teman saja?” tembak ibunya Yant
Read more
020 – YANTO SI PEMAKSA
TT terpaksa membawa masuk Jenny ke dalam apartemennya karena Jenny tak mau melepaskan diri untuk memeluknya.Ia pun tampak sangat kerepotan, bukan hanya repot tapi risih dan sebal karena jemari Jenny terus menggerayangi tubuh TT, menggoda TT meski dalam keadaan mabuk.“Jenny! Jangan gitu dong!” tegur TT sambil coba menyingkirkan tangan Jenny yang sudah nyaris menyentuh bagian sensitif tubuh TT.Bukan hanya agresif, Jenny pun terus meracau saat dipapah berjalan.“TT! Kamu harus jadi milik aku! TITIK!” kata Jenny dengan suara telernya yang tak begitu jelas terdengar.TT tak menanggapi racauan Jenny. Lalu, dia merebahkan wanita mabuk itu di sofa ruang tengah apartement.“Pagi-pagi udah mabok! Orang tuh cari duit pas terang, ntar kalo gelap baru mabok!” umpat kesal TT dengan nafas yang tersengal kecapean habis memapah Jenny.TT jadi bingung sendiri, dia harus bagaimana sekarang? Sementara dia harus segera kerja, masa iya harus meninggalkan Jenny disini.TT takut ada omongan macam-macam ji
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status