Semua Bab Gadis Mantan Napi Yang Teraniaya: Bab 21 - Bab 30
38 Bab
021 – PERINTAH VERAWATI UNTUK ALANIS
JAM 10.05Alanis baru tiba di kediaman Tresno dan buru-buru menuju ke ruang ganti untuk memakai seragam pelayannya.Beberapa pelayan yang melihat kedatangan Alanis silih berganti mencibir dan bergosip menjelek-jelekkan Alanis.“Tau aturan nggak sih?”“Niat kerja nggak sih?”“Kalo saya bosnya, udah takk pecat koe!”Meski mendengar suara-suara sumbang yang memaki dirinya, Alanis berusaha tak menanggapi.Alanis fokus untuk melanjutkan langkahnya untuk berganti pakaian sebelum Imas mengetahui kedatangannya.Namun belum sempat Alanis berganti pakaian, Imas sudah muncul disana sambil pasang wajah garang dan bersiap untuk memangsa Alanis dengan makian-makiannya yang mengerikan.“Alanis! Kam...”Teriakan Imas mendadak terhenti saat ada suara lain yang menyebut nama Alanis.“Alanis, kamu sudah datang?”Ternyata suara itu adalah milik Verawati yang kini sedang berjalan menghampiri Alanis.Jelas Imas kalah pamor jika harus dihadapkan dengan sang nyonya rumah.Imas tak jadi melanjutkan amarahnya
Baca selengkapnya
022 – HARI YANG SIAL
Sementara itu taksi yang ditumpangi oleh TT tidak bisa melaju dengan mulus karena terjebak kemacetan di jalanan Kota Jakarta.TT berulang kali memaksa si supir untuk lebih gesit menyetir."Pak cepat! Saya udah telat banget nih!" tekan TT pada si supir taksi.Si sopir lama-lama kesel juga melihat tingkah TT dan kali ini dia tak tahan untuk mengeluarkan suaranya yang sedari tadi tertahan di ujung mulutnya karena coba bersikap sabar."Mau cepat gimana Mas? Macet gini! Mas aja yang nyetir deh jangan saya!" Balas si sopir."Yey kalau saya nyetir, bapak dong yang harus bayar saya!" jawab TT tak mau kalah.Si sopir ngedumel tak jelas tapi bisa diartikan sebuah ungkapan kekesalannya pada TT.Kecemasan makin melanda TT takut kalau Alanis sudah sampai duluan di apartemennya.Sempat terpikir ide olehnya untuk menelepon Alanis, namun dia pikir-pikir lagi akan lebih mencurigakan. Mau pasrah saja tapi tetap tidak bisa.Satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh TT adalah kembali bikin gaduh dengan
Baca selengkapnya
023 – SATU ATAP BERDUA SAJA SAMA KAMU
Alanis dan TT masih saling terdiam, saling menatap dan saling menunggu siapa yang akan menjawab duluan akan pertanyaan Jenny yang mempertanyakan tentang siapakah Alanis.TT tidak enak jika harus bilang bahwa Alanis itu adalah pelayan di rumahnya. TT merasa jika mengatakan itu pasti akan menyinggung perasaan Alanis.Namun dia juga tidak mungkin juga menjawab kalau Alanis itu adalah teman dekatnya, bisa-bisa kalau Jenny mengadu sama bapaknya, Tresno akan makin murka sama Alanis yang pasti akan dituduhnya sebagai gadis yang disukai oleh TT.“Saya pela...”“Dia karyawan di toko saya!”Alanis dan TT serempak menjawab, namun TT spontan mendahului perkataan Alanis.Alanis langsung kasih kode terkejut lewat lirikan mata dan gerakan bibirnya ketika mendengar ucapan TT.“Kok karyawan sih? Gimana kalau ntar ketahuan sama bos?”Itulah suara pikiran dari isyarat yang Alanis berikan kepada TT.TT pun seolah mengerti apa yang disampaikan Alanis. Dia pun jadi sebel sama dirinya sendiri. “Ngasal bang
Baca selengkapnya
024 – PERNYATAAN CINTA TT UNTUK ALANIS
Tugas selesai! Bak cuci piring sudah bersih dan berkilau tanpa sisa tumpukan piring kotor yang tak sedap dipandang.Alanis melepas celemek dan menggantungnya di tempat yang sengaja dia bikin, karena sebelumnya TT selalu menaruh asal benda tersebut setelah memakainya.“Dasar lelaki! Yang gini aja musti cewek yang ngatur. Padahal gampang banget, tinggal gantung!” gumam sebal Alanis saat menggantung celemek di tempat yang telah dia buat.Alanis menunjukkan gesture bangga agak menjurus angkuh seolah dia telah membuat sebuah mahakarya hebat di apartemennya TT. Cuma gantungan celemek doang padahal. Dasar ya Alanis!Setelah selesai dengan urusan cuci piring Alanis segera menuju ke balkon dimana TT sudah menunggunya disana.TT sudah menyediakan es coffe dan makanan ringan untuk dinikmatinya bersama Alanis sambil mengobrol santai selepas Alanis beres menyelesaikan pekerjaannya.Alanis tiba di balkon dan duduk berdampingan dengan TT terhalang meja kecil tempat TT menaruh makanan dan minuman.“U
Baca selengkapnya
025 – RESMI JADIAN
WELCOME TO TRESNO BANKBangunan gedung berjumlah 30 lantai dimana lima lantai teratas adalah kantor pusat Tresno Bank. Dan tempat tertinggi yang merupakan lantai paling megah dan berkelas disana adalah ruang kerja milik Tresno di dalam gedung tersebut.Mobil Tresno tiba di parkiran khusus. Puluhan orang bawahannya berdiri berjajar rapih untuk menyambut kedatangan orang nomor satu disana sekaligus pendiri Tresno Bank.Salah satu bawahan membukakan pintu, Tresno keluar dari mobil. Semua orang yang ada disana membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan pada Tresno.Ditemani oleh Andi, lelaki berusia 35 tahunan yang merupakan asisten pribadinya, Tresno langsung menuju ke lift khusus pemilik bank yang akan membawa Tresno ke ruangan kerjanya.Saat tiba di lantai 30, di lobi kantor Tresno sudah ada Jenny yang telah menunggu kedatangan Tresno.“Sudah sampai kamu, Jenny?” sapa ramah Tresno pada Jenny.“Belum lama kok, om,” Jawab sopan Jenny.Tresno pun mengajak Jenny segera masuk ke ruangan
Baca selengkapnya
026 – GAGAL KENCAN PAGI
Setelahnya Alanis senyum-senyum sendiri. Dia makin bersemangat untuk pergi ke apartemen TT.Sebelum melangkahkan kaki, Alanis mengeluarkan cermin kecil dari tas selempangnya, CEK PENAMPILAN! Biar keliatan cantik pas ketemu pacar, dandan dulu dikit-dikit.Padahal tidak usah di cek ulang juga, dasarnya Alanis memang sudah cantik natural meskipun tanpa dandanan.“Dandan dulu ah biar sukses menggoda tuan muda!”Tiba-tiba terdengar suara sindiran dari pelayan yang baru saja tiba di sana bersama seorang pelayan lainnya.“Enak ya yang dapet tugas mulia! Pake pelet apa tuh bisa diterima anak majikan buat beres-beres? Padahal kita disini ditolakin semua!” sindir pelayan yang satu lagi.Alanis buru-buru menyimpan cerminnya, tidak menyelesaikan acara dandannya.Dia merasa tidak enak takut tambah disindir meski Alanis sendiri enggan menanggapi komentar-komentar julid dari para pelayan tersebut.Di halaman depan rumah, Verawati sedang melangkah menuju masuk melalui pintu utama. Dia memegang sebuah
Baca selengkapnya
027 – PELURU NYASAR DARI ORANG KETIGA
TT baru saja menutup telepon dari Ibunya yang mengingatkan kembali kalau TT harus datang ke anniversary ulang tahun pernikahan orang tuanya.TT sebenarnya malas datang, karena pasti akan banyak tamu yang merupakan orang-orang penting seperti pejabat dan konglomerat lainnya.Dia risih dikenalkan sebagai anak dari Tresno kepada orang-orang tersebut. TT lebih senang hidup merakyat tanpa ada yang tahu tentang status dan asal-usulnya sebagai anak salah satu konglomerat ternama di Indonesia.Pintu ruangan kerja TT diketuk, belum juga TT menyuruh masuk pintu telah terbuka dan ternyata Jenny yang datang. TT langsung pasang wajah masam mengetahui kehadiran Jenny disana.“Ngapain kesini?” sambut ketus TT.“Yeyy, kok gitu banget nanyanya! Aku kan datang baik-baik. Nggak mabuk lagi kok,” keluh manja Jenny.“Aku sibuk! Cepetan ngomong kalo ada perlu!” balas TT makin ketus.TT sama sekali tak menatap wajah Jenny saat bicara. Baginya tak ada wajah lain yang lebih sedap dipandang selain wajah Alanis.
Baca selengkapnya
028 – AKU PERCAYA KAMU, MAS TT
Motor TT meliuk-liuk di jalan Raya, dia mencoba untuk mengelabui mobil Anton yang terus membuntutinya.“Apa mungkin dia sudah tahu saya ikuti?” gumam curiga Anto sembari masih terus menginjak pedal gas lebih dalam untuk mengejar motor TT.Di perempatan, board penunjuk waktu menunjukkan 20 detik lagi lampu yang kini sedang hijau akan segera berganti menjadi merah.TT melihat situasi yang menguntungkan buat dia. TT justru memperlambat laju motornya dengan maksud mengulur waktu agar bisa menahan laju mobil Anton yang masih berada di belakangnya.Jelang lampu merah, tiba-tiba WARM WARM…TT justru secepat kilat menaikkan kecepatan motornya untuk meloloskan diri agar tak tercegat lampu merah.TT berhasil lolos, sementara Anton yang tak menduga rencana TT gagal mengejar. Karena dia kini justru tertahan di perempatan saat lampu sudah berganti warna merah.Anton kesal, dia memukul-mukul setir mobilnya.“SIALL! Dia ngerjain saya!” umpat Anton.Sementara TT kini bisa melajukan motornya lebih te
Baca selengkapnya
029 – MENCARI KOS-KOSAN YANG AMANAH
Barang-barang Alanis selesai diangkut ke mobil hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.“Makasih ya, mas. Aku ngerasa nggak enak sebenernya,” ucap gugup Alanis.“Enakin aja!” jawab santai TT sambil pasang mode jaimnya.Ibunya Yanto menghampiri Alanis dan TT, sambil tebar wajah sinisnya pada dua pasangan yang sedang di mabuk cinta tersebut.“Mana? Kamu kan janji mau bayar!” tembak Ibunya Yanto sambil menengadahkan tangannya meminta uang.Alanis jadi malu apalagi ditagih tepat di depan TT. Namun dia terpaksa jujur karena memang dia sama sekali tidak punya uang sekarang.“Saya janji sama Yanto bayarnya kalau sudah gajian bu,” tawar Alanis dengan sangat sopan.“Nggak bisa dong! Kalau kamu lalai terus kabur gimana?” sungut ibunya Yanto.Alanis tak bisa jawab. Di saat itu juga sekali lagi TT menjadi hero untuk Alanis.“Berapa? Mau cash, transfer atau saya buka cek sekarang?” balas TT pakai mode angkuh karena kesal dengan perlakuan Ibunya Yanto terhadap pacarnya.“Sombong banget sih! Kamu si
Baca selengkapnya
030 – BORIL NO AH
Kediaman Tresno Senopati kini tampak sedang sibuk-sibuknya. Persiapan keberangkatan Tresno beserta istrinya dan para rombongan sedang direncanakan dengan matang oleh para staf Tresno.Di saat situasi sedang serius-seriusnya datang seorang lelaki muda seumuran dengan TT berpenampilan santai persis seperti stylenya Ariel Noah. Celana jeans serta jaket denim dan kaos bermerek EH RIGO melekat di tubuhnyaLelaki itu langsung menghampiri Tresno dan Verawati sambil menyalami lalu menyapa dengan santai dan sudah terlihat dia cukup akrab dengan dengan kedua orang tua TT."Apa kabar om, tante?"“Syahril! Apa kabar?" jawab heboh Verawati yang senang menyambut kedatangan lelaki itu."Boril, tante! Di depan umum jangan panggil nama asli aku ya," protes Syahril alias Boril.“Halah kamu ya! Masih ngefans aja sama vokalis band itu. Apa sih namanya? No Ah?” canda Verawati sambil tertawa ceria.“NOAH, tant! Jangan dipisah! Masa sih nggak tahu sama band terbaik se Indonesia?” lagi Boril protes sama Vera
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status