Semua Bab Peri Kecil Tuan Allen: Bab 51 - Bab 60
66 Bab
Benedict Company
Benedict CompanyKenzi menghadiri panggilan polisi, tentu tanpa sepengetahuan Kenra. Gadis kecil itu tetap beraktivitas seperti biasa pun dengan Ralin yang hanya menunggu kabar dari polisi.Kenzi tidak menyangkal bahwa mobil yang ada di dalam gambar tempat kejadian kecelakaan itu memang mobilnya, namun Kenzi mengetahui satu hal bahwa Kenra berpikir dirinyalah yang mengendarai mobil itu tujuh tahun yang lalu. "Anda mengakui mobil itu milik anda?" tanya polisi sekali lagi."Ya, mobil itu milik saya," jawab Kenzi pasrah."Mobil itu menghilang sejak tujuh tahun yang lalu, anda sengaja menghindar dari kejadian ini karena keadaan yang sepi. Tidakkah anda berpikir hukuman anda akan semakin berat?" Polisi terus menginterogasi Kenzi."Dari pengakuan anda, cukup menjelaskan bahwa andalah yang telah mendorong mobil korban hingga jatuh ke jurang," ucap polisi lagi.Kenzi terdiam, kalau ia berkata jujur mengenai Luke lah yang memakai mobilnya malam itu, maka adiknya itu akan di penjara."Bukti ku
Baca selengkapnya
Ada Kenra Di Antara Kalian
Ada Kenra Di Antara KalianSaat itu Ralin benar-benar dibuat terkejut mendengar penjelasan dari pria yang pernah ditakutinya itu. Kenyataan tentang kedua orang tuanya yang bankrut ternyata tidaklah benar.Sebelum pamit Leon menanyakan sesuatu pada Ralin, "Aku sudah mengetahui tentang hubunganmu dengan Kenzi. Maaf kalau aku menanyakan ini? Apa Kau tidak akan menyesal membuatnya mendekam di penjara?"Sampai Leon pulang, Ralin tidak menjawab pertanyaan itu, bahkan Leon mengingatkan Ralin, "Aku tidak tahu apa yang pernah menjadi masalalu di antara kalian, tetapi alangkah baiknya mencoba memaafkan, demi kebaikan putrimu."Satu hal yang Ralin lihat dari Leon hari ini, tatapan pria itu teduh, tidak lagi mendamba seperti sebelumnya. Ralin masih mengingat nasehat itu sampai malam menjelang tidur.Pagi hari dia kedatangan tamu lagi, yakni Rebecca dan Robert, mereka memohon maaf pada Ralin, tetapi tidak memintanya untuk mencabut tuntutan terhadap Kenzi. Mereka tampak sudah menerima dari dampak p
Baca selengkapnya
Infeksi Paru-Paru
Infeksi Paru-ParuKesehatan Kenzi di uji saat berada di tahanan, sudah beberapa hari dia sakitdan sering batuk, dia hanya di periksa dengan dokter umum yang hanya memberikan obat lalu pergi.Hal itu sudah diketahui oleh Rebecca dan Robert, mereka pun meminta agar Kenzi di bawa ke rumah sakit, tapi pihak polisi mengatakan Kenzi belum parah, masih bisa duduk ataupun berjalan. Begitu juga dengan Kenzi sendiri yang menolak permintaan itu. Rebecca sampai marah pada polisi, tetapi Kenzi menahan ibunya. Saat itu Kenzi hanya meminta agar Kenra saja yang datang menjenguknya di penjara."Ayah akan datang ke rumah Ralin, dia pasti mengerti," kata Robert membesarkan hati anaknya.Rebecca hanya bisa menangis saat ini, dia sampai tidak mau makan karena memikirkan Kenzi.Robert datang sendiri dan di sambut oleh asisten rumah tangga Ralin."Ralin dan Kenra ada di rumah?" tanyanya. "Nyonya sudah pergi ke kantor setelah mengantar Nona Kenra pulang, Tuan," jawab wanita itu. Robert menyipit mendengarn
Baca selengkapnya
Membuat Aku Menjadi Janda?
Membuat Aku Menjadi Janda? Malam harinya Ralin menemani Kenzi di rumah sakit karena Rebecca dan Robert tidak bisa datang. Sementara waktu, Kenra tinggal bersama mereka. Ralin pun tidak mau membawa putrinya itu menginap di rumah sakit. Sudah sepuluh jam Kenzi tak sadarkan diri, sampai Ralin pun merasa tak kuasa menahan kantuknya. Ia pun tidur dengan posisi duduk dengan kepala bersandar di sisi brankar. Kenzi yang terbangun mengangkat tangannya lalu menyentuh kepala Ralin yang tertidur di sampingnya dengan posisi duduk. Ralin tersadar dan membuka matanya. Ia menatap Kenzi yang sudah bangun."Terimakasih sudah menjagaku!" ucap Kenzi. Bibirnya sudah tidak sepucat tadi pun dengan wajahnya. "Baguslah Kau sudah bangun, jadi aku tidak perlu lagi menjagamu." Jawaban Ralin sungguh sangat ketus. Kenzi tidak pernah melihat sisi Ralin yang ini. Dia diam saja, sadar dirinya sudah mengganggu waktu Ralin."Hidupmu sangat berantakan sekarang, sudah di penjara, sekarang sakit lagi." Kalimat Ralin b
Baca selengkapnya
Kau Tidak Merasakanya?
"Luke ingin mengakui kesalahannya malam saat Kau dan Kenra kembali, tetapi ibu mencegahnya,dia takut Luke di penjara." Kenzi jujur soal malam itu."Aku merasa bodoh dengan mudahnya kalian bohongi," ucap Ralin."Maafkan aku!" ucap Kenzi tulus.Ralin menghela nafasnya lalu mengangguk pelan. Ia pun membawa Kenzi ke kamar lalu membantunya pindah ke atas tempat tidur.Ralin membersihkan diri ,berganti baju di hadapan Kenzi ,ini tidak seperti biasanya, hingga membuat pria itu memalingkan wajahnya, meski sekilas sudah tampak lekuk tubuh, namun tetap saja sudah melekat di pikirannya, bahkan Kenzi menelan salivanya kasar.Ralin seolah seperti tidak masalah dengan hal yang ia lakukan. Selesai mengganti baju ia mengoleskan krim di wajah lalu menyapunya dengan rata."Kata ayah Kau bekerja sekarang?" tanya Kenzi yang kini mengamati punggung Ralin yang tengah mengoleskan krimnya ke wajah. Mati-matian ia menahan gejolak aneh karena pemandangan sekilas tadi.Ralin menyelesaikan dulu peker
Baca selengkapnya
Mewujudkan Mimpi
Mewujudkan MimpiKini hubungan mereka sudah membaik, Ralin memutuskan untuk memaafkan keluarga suaminya. Dia juga mencabut tuntutan terhadap Luke.Ralin sudah beraktivitas seperti biasa, ke kantor menjalankan perusahaan. Dia merekrut seorang gadis untuk membantu pelayan dirumah, karena kesibukannya. Kenzi juga tidak membatasi istrinya tersebut. Sesekali ia juga menyempatkan waktu menjemput putrinya dari sekolah. "Bos baru kita sangat cantik, aku dengar dia sudah bercerai dari suaminya," kata seorang manager pemasaran yang berusia hampir paruh baya."Kau tidak ingin mencobanya," ucap temannya yang menjabat sebagai manager keuangan.Pria itu tersenyum, "Sepertinya," ucapnya dengan wajah menyiratkan sesuatu."Sudah kuduga, seorang pemburu sepertimu tidak akan membiarkan wanita kesepian," balas maneger keuangan lalu mereka tergelak bersama.Hari ini Ralin turun meninjau proyek yang lumayan jauh tempatnya dari perusahaan. Dia pun mengabarkan pada suaminya."Aku pulang terlambat hari ini,
Baca selengkapnya
Violin Masih Sama
Violin Masih SamaTiba di rumah, Kenra ternyata belum tidur, dia sengaja menunggu mommynya pulang."Putri kesayangan mommy masih bangun?" tanya Ralin begitu melihat putrinya berdiri di depan pintu kamarnya. Kenra mengangguk dan langsung memeluk mommynya yang selalu sibuk belakangan ini. Wajah Kenra tampak cemberut dengan bibir mengerucut, Kenzi turut mengusap rambut putrinya itu."Mom, Kenra kesepian, kapan mommy di rumah?" tanya yang menuntut. Ralin dan Kenzi saling bertatapan, "wekeend pasti mommy akan di rumah, sayang," jawabnya seraya mengulas senyum."Hanya dua hari?" Kenra belum bisa terima. Dia lebih suka bermain di temani mommynya dari pada pengasuh yang entah kenapa Kenra tidak menyukainya.Ralin mengangguk."Hanya sementara sayang, sampai pengerjaan proyek mommy selesai, setelah itu mommy akan pulang cepat setiap hari." Kenzi menjelaskan pada putrinya."Kalau begitu Daddy saja yang bekerja," ucapnya, "teman-teman Kenra ibunya tidak bekerja, hanya daddy mereka saja," katany
Baca selengkapnya
Kedatangan Livina
Saking antusiasnya memilih, Ralin sampai lupa pada putrinya sendiri. Mereka bahkan kembali ke perusahaan saat hari hampir menjelang malam."Semua belum lengkap, selebihnya akan ku kirim dari Prancis," kata Darren."Ah ya, terimakasih banyak!" ucap Ralin, "Kau sangat membantuku." Ralin menjabat tangan Darren. Sebenarnya dia masih sedikit canggung berada di dekat sepupu suaminya tersebut. Ralin tidak bodoh mengartikan gelagat Darren yang masih terlihat menyukainya. Pria itu terpaku sebentar menatap tangan mereka yang terpaut."Ehem ...." Deheman dari Anne membuat Darren tersentak dan segera melepas tangan Ralin."Nyonya, sudah waktunya pulang," kata Anne."Ah ya, ayo!" ajak Ralin yang sebenarnya terbantu karena Anne, "Tuan Darren, aku akan mengabarkan kedatanganmu pada Kenzi." Ralin menatap pria yang pernah menjadi bosnya tersebut.Darren hanya mengangguk.Ralin pulang bersama Anne, Darren masih memaku di tempatnya, ingin sekali dia mengajak Ralin makan malam, tapi keberadaan Anne memb
Baca selengkapnya
Kenra, Mau Ice Cream?
Kedatangan Livi ke perusahaan cukup mengusik konsentrasi Ralin, bisa-bisanya wanita itu menuduhnya menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga mereka.Akhirnya ia memutuskan untuk pulang cepat, sekaligus menemani Kenra di rumah. Senyum Ralin tampak di bibir berwarna pink miliknya, ia membayangkan mereka akan dekat lagi seperti biasanya.Mobil Ralin sudah menepi di depan gerbang sekolah Kenra, tinggal menunggu beberapa menit lagi jadwal kepulangan anak-anak taman kanak-kanak itu.Ralin keluar dari dalam, wanita yang memakai kemeja biru muda berlengan panjang itu bersandar di mobilnya seraya menatap ke arah sekolah.Bel berbunyi pertanda jam pelajaran telah usai, lima menit dari itu anak-anak mulai berhamburan keluar dari ruangan masing-masing.Ralin melihat sosok Kenra berjalan dengan kedua tangan memegang tali tasnya, tampaknya Kenra belum menyadari kehadirannya."Kenra, siapa yang menjemputmu?"Langkah Kenra terhenti saat temannya bertanya.Kenra yang sedikit menunduk itu menggel
Baca selengkapnya
Tidak Mau Di Jaga Oleh Suster
Sesekali Kenzi menatap pintu IGD rumah sakit, di mana orang yang ia tabrak di tangani oleh petugas medis.Kenzi baru saja menabrak gadis muda yang hendak menyeberang jalan. Dari penglihatannya keadaan gadis itu cukup parah, karena rasa khawatirnya Kenzi bahkan tidak menghubungi Ralin."Korban tidak membawa kartu identitas, bagaimana kita akan minta persetujuan untuk mengambil langkah selanjutnya, sementara kakinya harus segera di operasi." Dokter berbicara dengan dokter lainnya."Melapor pada polisi untuk menyelidikinya akan memakan waktu lama, sampai ponsel korban diperbaiki kita akan tetap jalankan operasi." Dokter yang satunya memang lebih tegas dan berani dalam mengambil keputusan.Salah satu dari mereka menghampiri Kenzi, "Tuan, korban akan segera kami operasi, bagian kakinya. Sebagai orang yang bertanggung jawab. Tuan yang akan menandatangani berkas persetujuannya, untuk itu mari ikut saya!" Sore itu langsung di lakukan operasi setelah Kenzi menandatangani berkas persetujuannya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status