Peri Kecil Tuan Allen

Peri Kecil Tuan Allen

Oleh:  Azitung  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 Peringkat
66Bab
26.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kenzi adalah putra sulung dari keluarga Robert Allen. Posisinya saat ini menjadi pemimpin di perusahaan Allen menggantikan peran sang ayah yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama istri tercinta. Kenzi pria yang cerdas, di tangannya perusahaan itu berkembang pesat, tapi tidak dengan masalah percintaan, baginya Violin lah satu-satunya wanita yang pantas untuknya. Takdir berkata lain, ternyata ia telah dijodohkan dengan Ralin. Ia benci dengan perjodohan yang sudah di atur oleh orang tuanya, apa lagi gadis itu berasal dari keluarga bangkrut hingga membuat penilaiannya buruk. Kenzi melihat gadis itu hanya menumpang hidup serta kemewahan keluarga mereka. Selain itu karena Violin kekasihnya yang sudah berjalan selama lima tahun, orang yang paling ia percayai terlanjur mengambil hatinya hingga Kenzi buta dalam menilai istrinya sendiri. Ralin tidak seburuk yang Kenzi pikirkan, meski tidak menyukai Kenzi awalnya dan kerap kali disakiti, ia tetap bertahan. Dalam waktu tiga bulan ia mencintai Kenzi meski akhirnya keadaan memaksanya untuk pergi membawa benih Kenzi di dalam rahimnya.

Lihat lebih banyak
Peri Kecil Tuan Allen Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Azitung
Setelah lama libur karena satu hal dan hal lainnya, mulai bulan ini 'Peri Kecil Tuan Allen' akan dilanjut. Terimakasih buat kalian yang sudah baca.
2023-08-03 09:06:16
0
user avatar
Azitung
Untuk pembaca novel ini, mohon maaf ya, belum bisa update beberapa hari, selain ada novel lain yang harus di prioritaskansaat ini, aku juga kurang sehat yang buat gk bisa terlalu banyak mikir. Mohon maaf ya!
2023-07-08 13:06:43
0
user avatar
Mince Hermawan
selalu ditunggu setiap hari updatenya.... bagus banget.....!
2023-06-13 22:04:51
3
user avatar
Rora Aurora
CERITA KAK AZITUNG TAK PERNAH GAGAL MEMBAWA IMAJINASI BERPIKIR. SEMANGAT LANJUT TERUS KAK.
2023-05-23 20:36:12
1
user avatar
Zudia
lanjut kakaak. semangaaat
2023-05-18 17:30:04
2
user avatar
Astika Buana
Selalu keren. Laniut, Kak. Penasaran.
2023-05-11 00:37:16
1
user avatar
Carolina Rumere
lanjut ya,pengen ikuti bgmn krlanjutannya.
2023-05-10 18:55:46
1
user avatar
Ardhya Rahma
Wah tentang desainer berlian ...
2023-05-10 12:01:23
1
user avatar
Helminawati Pandia
Waw, keren banget. Bab 1 aja udah bukin penasaran. Lanjut ya Thor.
2023-05-10 11:52:08
1
user avatar
Azitung
Azitung hadir lagi dengan cerita baru. Yuk baca dan nantikan keseruan serta ketegangan di dalamnya.
2023-05-06 13:51:54
1
66 Bab
Wanita Rendahan
Ralin terpaksa menelan pil pahit kehidupan pasca menikah dengan pria bernama Kenzi Allen, pria arrogant yang tidak mencintainya.Tiada hari tanpa caci maki dari pria itu untuknya, hanya karena Ralin pilihan orang tuanya, sedangkan Kenzi memiliki kekasih bernama Violin.Ralin hanya anak pengusaha bangkrut, orang tuanya memilih bunuh diri karena malu dengan keadaan. Kenzi menganggap Ralin hanya aji mumpung karena ingin hidup menumpang dengan kemewahan yang dimiliki oleh keluarganya."Enyah dari hadapanku!" Teriakan dari pria yang bernama Kenzi menggelegar di dalam kamar. Ralin ketakutan, ia meringkuk di lantai tidak berani lagi bersuara selain hanya isakan yang terdengar lirih."Kau tidak ada artinya di mataku. Violin lebih dari segalanya, seharusnya Kau sadar diri dan pergi dari sini sebelum aku melakukan hal yang lebih buruk padamu," ucap pria itu yang semakin membuat Ralin meringkuk ketakutan.Bukannya kasihan, Kenzi justru menghampirinya dan menarik rambut Ralin dengan kasar, sam
Baca selengkapnya
Kedatangan Kenzi Allen
Victoria yakin kalau Darren tadi menyebut nama Ralin, ia jadi berpikir kalau tuannya itu mengenal desainer baru perusahaan ini, namun sikap Ralin tidak menunjukkan hal itu, entah dia tidak mendengarnya tadi."Victoria, bisa tinggalkan kami?" Suara Darren menyentak lamunan gadis dewasa itu."Baik, Tuan," jawabnya, ia berbalik dan sempat melirik Ralin dengan mengangkat tangan memberikan semangat, Ralin mengangguk kecil."Kamu, kemari!" Darren memanggilnya. Ralin segera mendekat.Darren membuka pcnya mencari nama Ralin di sana, sementara ia membiarkan wanita itu berdiri dihadapannya.Ralin BenedictLulusan Rh*le Isla*d Scool Of Design Amerika Serikat.Satu sudut bibirnya terangkat, tidak salah lagi, wanita yang selama tujuh tahun ia cari sekarang berdiri tepat dihadapannya, menjadi karyawan di perusahaannya sendiri.Darren mengangkat kepalanya menatap Ralin yang seperti patung di hadapannya. Kesan yang ia tangkap dari wanita ini adalah, pemalu. Padahal Darren sangat mengenalnya saat di k
Baca selengkapnya
Kenzi Allen
Kenzi yang merasa bosan di rumah memilih keluar untuk berjalan-jalan. Karena sering datang ke sini ia jadi tahu tempat-tempat makan maupun keramaian yang hendak di tuju. Ia mengeluarkan mobil aston martin milik Darren, dengan atap terbuka ia ingin menghirup udara segar perancis.Celana jeans hitam di padu dengan kaos tanpa lengan bertopi membuat otot pria itu menyembul sempurna. Membuat wanita yang melihatnya seolah terhipnotis. Kenzi memang sedikit narsis dan paling tahu caranya di puja oleh wanita."Dasar wanita! Tidak bisa melihat yang berotot, mata mereka akan teralihkan." Dia mengoceh sendiri sampai tidak terlalu fokus pada jalan di depannya hingga."Kenra, jangan lari...!" BrakTubuh gadis berambut kepang dua itu terpental karena tertabrak oleh sisi depan mobil yang dikendarai oleh Kenzi.Saat ini jadwal pulang anak sekolah, mereka sedang menunggu bus menjemput sampai akhirnya Kenra yang tidak sadar ada mobil yang sudah dekat hingga ia berlari menghampiri Petra."Kenra, Kenra!
Baca selengkapnya
Namaku, Kenra Allen
Ralin duduk di depan ruang perawatan Kenra, kartu nama tersebut masih ada digenggamannya. Bagaimana mungkin dia menghubungi pria yang paling menyiksa hidupnya dulu yang ternyata adalah penyebab anaknya masuk rumah sakit.Ralin terlihat menyeka air matanya, sebuah sapu tangan tersodor dihadapannya, Ralin mendongak dan melihat ada bosnya berdiri di dekatnya."Tu-tuan!" Ralin segera berdiri menyapa dan sedikit menundukkan kepala."Saya datang mau menjenguk putrimu," kata Darren tanpa basa basi."Ta-tapi ...," Ralin merasa tidak enak hati, dia ini termasuk karyawan baru. Apa pantas bosnya datang menjenguk keluarganya."Di mana ruangannya?" Darren menyentak lamunan Ralin."I-ini, Tuan." Mau tak mau Ralin pun membuka pintu ruangan Kenra si gadis kecil yang sudah membuka matanya."Hai cantik!" sapa Darren dengan ramah dan Ralin tidak percaya dengan yang di lihatnya."Kenalkan, Paman Darren, teman mommymu!" Ia mengulurkan tangannya."Kenra," jawab anak itu singkat."Paman membawakan buah untu
Baca selengkapnya
Aku Ingin Melihatnya
"Mommy!"Kedatangan Ralin disambut antusias oleh Kenra, anak itu merentangkan tangannya.Awww"Jangan di angkat, tangan Kenra masih sakit." Ralin menegurnya lantas menghampiri putrinya, "tangannya di pasang gips saja ya!" bujuk Ralin."No Mommy, nanti tangan Kenra terlihat besar," tolaknya dengan wajah merengut."Tidak apa-apa sayang, itu supaya tangan Kenra tidak banyak bergerak," ucap Ralin memberi pengertian."Kenra akan terlihat jelek dan cacat."Ralin menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Kenra yang tampak ingin selalu tampil sempurna, dia benar-benar putri Kenzi.Ralin meraup kedua pipinya dengan lembut, "Kenra tetap cantik kok, gips itu hanya agar Kenra cepat sembuh lalu bisa menulis lagi dan belajar, hmmm, atau menyisir rambut mommy bagaimana?" Ralin menjelaskan dengan tersenyum, tidak mudah memang memberi pengertian pada anak yang kritis seperti Kenra. "Kalau Kenra pakai gips, apa kita akan pulang kerumah?" Ralin mengangguk tersenyum, "Dan Kenra bisa main lagi." Ia menamba
Baca selengkapnya
Kenra Adalah Putrinya
"Paman Kenzi!"Kenra yang melihat Kenzi di pintu menyapanya dengan ramah hingga membuat Ralin mati kutu, tak tahu harus mengatakan apa.Begitu juga dengan Kenzi yang ingin membalas sapaan Kenra, perlahan senyumnya berubah menjadi dingin kerana ada wanita masa lalunya di dalam.Kenzi berpikir cepat. Mungkinkah yang di maksud oleh Darren adalah Ralin dan Kenra ada hubungan apa mereka?"Kenzi, kenalkan ini Ralin dan Kenra putrinya!" Darren memecah suasana yang sempat diam.Ralin menetralkan hatinya yang bergemuruh hebat di dalam, dia yang sangat menghindari Kenzi justru Darren yang membawanya ke sini.Kenzi berjalan menghampiri Ralin, ia menyodorkan tangannya bersikap biasa saja seperti baru kenal hari ini."Kenzi!" ucapnya.Tangan Ralin sedikit gemetar dan dia pun ragu untuk membalas, teringat perlakuan Kenzi di masa lalu yang dengan kasar menepis tangannya."Ralin, Kenzi adalah sepupuku sekaligus sahabat. Dia datang dari Amerika." Darren menjelaskannya, dia takut mungkin Ralin anti den
Baca selengkapnya
Kau Masih Berstatus Istriku
Ralin memaksakan diri untuk tersenyum meski pun hatinya saat ini ketar-ketir setelah mendengar ucapan pria yang masih berstatus suaminya tersebut."Kau terlalu percaya diri Tuan Kenzi! Kenra putriku dan tidak ada hubungannya denganmu." Ralin tidak membenarkan ucapan Kenzi. Saat ini dia harus kuat dan melawan."Sayangnya aku tidak percaya," balas Kenzi dengan santai.Dalam hati Ralin menggeram, tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan Kenzi ia pun berniat ingin mengusirnya."Aku rasa di antara kita tidak ada urusan, pergilah dari sini dan jangan pernah datang lagi!"Ingin rasanya Kenzi tertawa mendengar kalimat pengusiran itu."Kau lupa kalau Kau masih barstatus istriku?" matanya memelototi Ralin, "yah, meskipun aku tidak pernah menyukaimu."Lagi harga diri Ralin sukses tercabik oleh kata tidak menyukai dari mulut Kenzi. Tidak menyukai tetapi kenapa harus menyentuhnya dulu dan Kenzi tidak hanya sekali melakukannya."Tidak setelah aku memutuskan untuk pergi," sangkal Ralin. Ia membera
Baca selengkapnya
Dasar Serakah
Fisik Kenra sudah bisa dibilang kuat, tinggal tangannya saja yang belum sembuh total, ia sebenarnya sudah meminta gipsnya dilepas, namun Ralin tidak mau karena takut Kenra tidak bisa menjagakannya.Setelah sarapan dan beberes rumah, Ralin menemani putrinya belajar, Ralin meminta materi pelajaran selama Kenra libur karena putrinya itu tidak mau ketinggalan pelajaran."Lima di tambah lima sama dengan?""Sepuluh, Mom," jawab Kenra.Ralin yang menuliskannya karena tangan tangan Kenra masih belum bisa di gerakkan.Begitu seterusnya hingga pelajaran menggambar, Ralin diminta untuk mewarnai sebuah rumah yang di halamannya terdiri dari tiga anggota keluarga.Ralin mewarnainya dengan senang hati sekaligus mengulang kenangan masa kecilnya yang suka menggambar, itulah sebabnya ia mengambil jurusan design perhiasan karena hobinya yang menggambar.Rumah berwarna coklat serta halaman dengan rumput beludru dan bunga-bunga bermekaran di dalam pot, membuat rumah itu seolah nyata, tidak jauh dari halam
Baca selengkapnya
Pesona Seorang Ralin
Ralin akhirnya menyetujui dan menandatangani kontrak tersebut di hadapan Darren dan Victoria."Hanya kerja satu hari, Kau mendapatkan upah setara tiga bulan gaji," ucap Victoria seraya tersenyum."Satu lagi," ucap Darren menginterupsi, "kalau perhiasan yang Kau gunakan di acara pameran memenuhi target penjualan dalam waktu satu bulan, maka akan ada bonus tambahan.""Benarkah! Astaga! Aku senang sekali!" Ralin sangat antusias sampai tidak menyadari ada mata yang menyoroti dengan merendahkan."Paman Kenzi, lihat ini mommy yang menggambar." Suara Kenra mengalihkan tatapannya."Oh i-iya, dad... Pa-man ingin melihatnya." Hampir saja Kenzi menyebut dirinya daddy.Kenra tertawa dengan menutupi mulutnya dengan tangan kiri. Kenzi tidak jadi melihat gambar melainkan mengeryit karena Kenra seperti menertawakannya.Hi hi"Kau menertawakan paman?"Kenra yang mengangguk, "Kenra dengar, paman hampir saja mengatakan daddy. Apa paman mau menjadi gambar ini?"Kenzi menatap gambar yang di tunjuk oleh K
Baca selengkapnya
Ralin Dan Aku Adalah Suami Istri
Wanita itu berdiri gelisah, lebih tepatnya marah karena baru saja menyaksikan wanita yang paling ingin dilenyapkannya pergi.Kenzi sudah menenangkannya dengan berbagai bujukan kata, tetapi Violin masih tidak tenang juga."Ada apa?" Darren yang sudah lama memperhatikan itu akhirnya mendekat dan bertanya pada Kenzi.Kenzi tidak menanggapi, tidak mungkin dia mengatakan kalau Ralin adalah istrinya dan Violin kesal karena itu. Tidak, Kenzi tidak ingin Darren tahu karena belum saatnya."Kalau ada masalah, apa tidak bisa dibicarakan di luar? Lihatlah orang-orangku terganggu dengan keributan tadi."Kenzi menatap sepupunya itu, tidak pernah Darren sekasar ini sebelumnya. Ia pun menatap kesekeliling, orang-orang yang mengatur acara malam itu langsung mengalihkan pandangan.Kenzi berdiri dan menarik tangan tunangannya, "Kita pergi dari sini!" ucapnya.Violin menyentak tangannya sehingga terlepas dari pegangan Kenzi. Matanya menyorot tajam, "Tidak, sebelum aku menemui ja*ang itu," tegasnya hingga
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status