All Chapters of Dinikahi Ustadz Tampan 2: Chapter 41 - Chapter 50
86 Chapters
Perempuan Malang
Kuberfikir, mungkin yang dimaksud tragedi oleh dia tadi siang adalah kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya ini. Sungguh cerita yang malang. Dibalik prilakunya yang menyebalkan tadi, sebenarnya dia sedang menyimpan duka yang mendalam. Kasian sekali.. batinkku."Innalilahi.. kasian sekali nasibmu nak.." Bundaku beranjak untuk memeluk tubuh bergetar Luna, yang saat ini diliputi dengan isak tangis."Bukan hanya suamiku bu.. hikss.. tapi anak dalam kandungan kami juga harus gugur, bahkan rahimku diangkat karena kata dokter, rahimku mengalami kerusakan yang cukup fatal. Aku, sudah tidak bisa mengandung lagi."Ya Allah, aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Aku mohon ampun ya Allah, aku bersikap tidak baik padanya sejak tadi. Padahal, dia hanya wanita yang sedang berduka. Siapa yang tidak sedih saat dirinya dinyatakan tidak bisa mengandung lagi? Siapapun wanita itu, pasti akan hancur. Kesedihannya tiga kali lipat. Suami dan anak, bahkan 'tempat tinggal' anaknya juga ikut pergi. Aku sun
Read more
Tidak Pernah seperti ini
"Ay, dasinya mana?""Ini sebentar!" Aku belum bisa ngurus diri aku sebelum bayi besarku ini selesai duluan. Padahal semua yang mau dia pakai sudah aku siapkan di atas kasur, tapi dia masih teriak-teriakan nyari apa yang dia perlukan tanpa mau bergerak di tempatnya. Apakah suami-suami kalian juga begitu?Fix, berarti mereka satu spesies."Sini aku pakekin. Oh iya Akang, tadi subuh lucu, masa Zulfi sambil merem nyariin adiknya masuk ke kamar. Begitu liat Zulaikha yang tidur di kasur kita, akhirnya Zulfi ikut tidur ndusel-nduselan." Aku cekikikan sambil nyeritain kejadian subuh tadi. Tak lupa tanganku jiga sibuk memasangkan dasi bayi besar.Anak-anak udah selesai dari tadi. Semuanya aku paksa bangun pukul tujuh dan langsung aku mandiin, lalu pakai baju formal, karena hari ini kita harus hadir di acara pembukaan kafenya Clara. Semua anak-anak ikut."Dia itu emang begitu ay, pernah malem-malem juga gantian Zulaikha yang nyariin Zulfi pas anak lelaki kita tidur di depan televisi. Mereka itu
Read more
Marah
Mobil yang dikendarai Husein telah sampai di kafe Clara dan terpantau tempat itu sudah ramai dengan banyak tamu. Mereka masih asyik saling bercengkrama sambil menunggu kedatangan seseorang. Yaps, siapa lagi kalau bukan ustadz menyebalkan yang ada di sebelah Reynata ini.Kenapa menyebalkan? Lagi-lagi ini masalah perbedaan pendapat yang menurut Rey, Husein itu terlalu baik. Sekali-kali curiga dan sedikit waspada gitu? Mungkin aja, Rey akan merasa senang karena setidaknya ada seseorang yang mendukung pemikirannya.Tapi kalau itu bersangkutan dengan yang namanya 'prasangka buruk', maka meminta pendapat ustadz tampan itu, pastinya akan berujung dengan sebuah perdebatan."Cudah nyampe, yeayy!!""Kita matan enak yeeayy!!"sorak bahagia dua buah hati mereka telah menyeruak di dalam mobil, sambil sesekali menggedor kaca sebagai tanda mereka tak sabar ingin segera turun dari sana.Baru saja Rey membuka sabuk pengaman yang melingkar di tubuhnya, Husein terlebih dulu menghentikan pergerakan Rey y
Read more
Di Kafe Clara
Alhamdulillah acara pembukaan kafe ini berjalan dengan lancar. Dipimpin oleh ustadz Husein itu sendiri, sampai ke acara penutupan alias doa bersama. Ada tausiyah sedikit tadi masalah jual beli dalam Islam.Di dalam ajaran agama islam, jual beli itu merupakan kegiatan tukar-menukar harta dengan harta, yang hukumnya mubah untuk waktu selamanya, bukan riba dan bukan hutang. Baik itu berupa pakaian, tempat tinggal, bahkan makanan seperti kafe yang dikelola Clara saat ini.Biar semua orang tahu, biar semua orang paham agar orang tidak sembarangan dalam akad jual beli. Tata caranya antara lain :1. Transaksi jual beli dilakukan dengan ridha dan sukarela. Kegiatan jual-beli dibolehkan dalam Islam, bila tidak ada unsur paksaan di dalamnya. ...2. Objek jual-beli bukan milik orang lain. ...3. Transaksi jual-beli dilakukan secara jujur. Mengambil untung yang tidak berlebihan dan merugikan banyak orang.4. Transaksi jual-beli barang yang halal, tentu saja bukan barang curian ...5. Objek jual
Read more
Melihat Kebenarannya
"Lo gak ngarang kan Rey?""Buat apa sih gue ngarang masalah begini, kurang kerjaan aja.""Tapi gue masih gak percaya, kayak waw.. setelah ngalamin kecelakaan, kenapa tujuannya ke rumah lo?""Maksud lo apaan?""Kayak ada maksud tersembunyi. Ya kalau menurut dia lagi dalam keadaan berduka dan menenangkan diri, dia bisa aja dateng ke keluarga almarhum suaminya, atau ke kerabat ibu kandungnya. Kenapa harus ke rumah kalian yang istilahnya, kalian itu adalah keluarga jauh. bener kan?"Lah Nad, iya juga!!!"Nadine emang lebih cerdas dari Reynata, karena semua itu yang dia sampaikan tadi tidak terpikirkan sedikit pun oleh Reynata. Benar juga, dia pasti memiliki keluarga yang lebih dekat. Bukan pergi ke Al-aqso yang selama bertahun-tahun tak pernah tau keberadaannya. Aneh, sangat aneh dan Reynata benar-benar memikirkan masalah ini sampai kepalanya sedikit pusing.Reynata merasa kehadiran wanita itu sedikit demi sedikit akan mengganggunya. "Ay, sudah gak marah?"Tangan Husein yang terangkat me
Read more
Hanya Balas Budi
Husein telah menghabiskan waktu satu jam di tempat lokasi pembangunan pesantren, dan sekarang dia sedang mengemudikan mobilnya ke sebuah kawasan apartemen.Iya, itu adalah tempat di mana Sarah tinggal dan wanita itu telah menunggu Husein di lounge yang terdapat di lantai dua gedung tujuh lantai itu.Untuk apa Husein datang kemari? Yaps, karena Sarah sedang meminta saran pada orang yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai penanggung jawab wanita itu.Tapi kenapa? Apa Husein mengkhianati Reynata? Tentu saja tidak. Dia tidak ada niatan melukai hati istrinya itu. Tapi Husein juga tidak ada pilihan malam itu. Memang apa yang terjadi? entahlah, hanya author yang tau wkwkwkkwkwek."Assalamualaikum..""Eh Ustadz, waalaikumsalam." Wanita itu tersenyum kala Husein sudah duduk tenang di hadapannya. Sarah beranjak kemudian memesankan dua es jeruk dan dua sandwich untuk mereka sambil bicara mengenai lelaki yang dicari oleh mereka."Aku tau, dia tinggal di apartemen Citraland. Dia sudah di sana
Read more
Interogasi Tipis-tipis
(Pov Reynata)"Ada apa ini Mba? Kenapa Retno juga ada di sini?"Begitu kupanggil wanita itu ke ruang tamu, aku lihat dia tersentak mendapati Retno yang juga duduk di depanku. Kusuruh dia duduk di samping Retno untuk mendengar semua kejadian yang sebenarnya.Terkesan lebay kali aku ini, tapi aku harus melakukannya. Entah, pokoknya hatiku berkata aku harus menyidang mereka berdua."Duduk, jangan banyak bertanya.""Tapi kenapa aku juga?" Dia masih memaku di tempat seperti enggan datang di antara kami. Ketahuan banget kalau habis buat salah.jangan kira aku wanita bodoh yang bisa main iya-iya aja apa kata orang. Aku ini wanita yang bahkan udah pernah lari-larian di negara orang demi mencari sebuah bukti. Aku sudah mengalami banyak masalah hidup, jadi aku tidak lemah. "Duduk, dan dengarkan apa yang mau aku sampaikan!" kataku dengan tatapan tajam. Alhasil dia tidak punya pilihan lain, selain duduk di samping Retno dengan mengentakkan kakinya. supaya apa? supaya aku tau kalau dia jengkel s
Read more
Noda Merah
"Suegeerr nya habis mandi.." Aku berdiri menghadap ke jendela dengan handuk yang masih bertengger menutupi area terlarang, dari dada sampai bawah lutut. Juga ada handuk kecil yang melingkar membungkus rambut basahku karena aku habis keramas. Entah kenapa sehari ini aku suntuk, lelah, lunglai, dan kepalaku mendidih.Butuh air dingin yang segar, yang bisa bantu bikin aku rilex dan melupakan semuanya.Apa yang aku dengar tentang Luna tadi benar-benar bikin pusing dan sedikit gak masuk di akal. Soalnya, cerita yang dia lontarkan itu terkesan dramatis seperti sebuah skenario yang dibuat-buat.Luna bilang kalau dia kurang akrab dengan ipar-iparnya, mereka memiliki hubungan tidak baik jadi Luna sungkan pergi menenangkan diri ke rumah kakak ipar almarhum suaminya. Dua kakaknya perempuan, jadi sering bersiteru dengan dirinya.Lalu, saat kutanya kenapa tidak pergi ke rumah ibu kandungnya, dia bilang ibunya sedang pergi bekerja, merantau ke luar negeri. Dan kalau kutanya dimana saudara-saudara
Read more
Melihat Siapa?
"Bun, Rey sama Akang jalan dulu ya, titip anak-anak."Aku pamit dulu pada bunda sambil nungguin Akang yang lagi nuntaskan hajatnya di kamar mandi. Jangan berpikiran jorok, maksudnya akang lagi buang air kecil dulu, jadi nyuruh aku duluan. Dan saat ini, aku lagi di dapur sama bunda."Mau makan di luar atau di rumah?""Kayaknya di luar deh, Rey lagi pengen mesra-mesraan sama akang. Sekalian hibur dirinya. Akang masih suka bengong gitu, mikirin ibu."Bunda mengangguk tanda setuju. "Bersenang-senang sana, hibur suami kamu. Jangan khawatirkan anak-anak, nanti biar sama bunda.""Baiklah, Bun. Tapi tunggu dulu, bunda harus hati-hati sama Luna. Jangan sampai membiarkan anak-anak hanya berdua sama dia.""Loh kenapa? Ada apa dengan Luna?"Bundaku memang belum tau cerita perseteruan antara Retno dan Luna. Aku belum sempat bilang, karena mengingat itu bikin aku darah tinggi lagi. Baru aja aku seger, jangan dibuat sumpek lagi."Nanti Rey ceritain ya." Aku berhenti cerita karena melihat akang kelua
Read more
Sangat Bertingkah
"Ada apa Akang?" Aku gak tau fokus dia ke mana, tapi di depan kita hanya ada laki-laki yang sedang duduk bersama seorang perempuan. Aku gak kenal siapa mereka, tapi untuk beberapa detik, Akang terdiam tanpa kata-kata."Ay, kamu duduk di sana ya. Di sofa supaya nyaman. Biar saya pesan makanan.""Loh tapi akang belum lihat daftar menunya. Akang emang tau Rey mau pesen apa?""Tahu, mie kwetiau kan?""Lah iya.. hebat banget bisa nebak.." aku cekikikan liat ekspresi datar Akang."Saya hidup sama kamu udah bertahun-tahun Ay, kalau masik restoran lapangan tembak ini, pasti tujuanmu ke sana.""Oke, sama es milo ya."Akang mengangguk lalu aku duduk sambil membawa papar bag yang ternyata lumayan berat juga ya. Tapi akang tanpa mengeluh membawa semua ini sepanjang perjalanan di mall. Big thankyu deh buat kekasih yang satu itu.Dan ketika Akang kembali, tak lama juga pesanan sudah datang. Malam ini, aku benar-benar bahagia udah diizinkan kencan sama Akang. Sebagai penutup dari kemesraan kita har
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status