Semua Bab Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat: Bab 51 - Bab 60
294 Bab
Menuju ke TKP
"Apa yang terjadi? Kenapa Maria bisa diculik?" Arga tiba di kediaman iparnya tepat pukul 15.00 Wib, dia benar-benar tidak mengerti siapa sebenarnya yang memiliki musuh dan apa kepentingannya menculik sang istri?Apa ini ada hubungannya karena Arga, yang awalnya dijebak menjadi suami untuk Maria? Atau ada urusan lain antara sang kakak ipar hingga harus mengorbankan Maria?Bahkan tadi sepanjang perjalanan tadi dari Bandung menuju Jakarta Arga terus mengumpat.Arga terus mengutuk siapa pun yang sudah lancang melakukan hal ini terhadap sang istri."Maafkan Kakak, Arga," ungkap Tuan Askara penuh penyesalan, "Kakak ada masalah pribadi dengan penculik itu, dan Maria diculik oleh anak buahnya!"Tuan Askara pun menceritakan semua yang terjadi hingga berujung penculikan terhadap Maria sang adik semata wayang.Baru kali ini Tuan Askara merasa takut kehilangan Maria, baru kali ini ia menyesal akan kelakuannya selama ini terhadap yang sempat tak peduli dengan kehidupan sang adik.Tuan Askara bahk
Baca selengkapnya
Mencari Celah Penyelamatan
Mereka pun akhirnya tiba di lokasi penyekapan Maria."Apa kakak yakin ini adalah tempatnya?" tanya Arga sedikit meragu."Ini kau lihatlah sendiri alamat yang dikirimnya," sahut Tuan Askara. Arga mengangguk."Arga, kalau kakak dibunuh, tolong kau jaga Maria dengan baik ya," pintanya pada Arga.Arga membuang nafas kasar, suasana kembali melow. Arga berharap semua akan baik-baik saja."Kakak tenang saja kita semua pasti selamat. Lagian kakak sudah menggunakan rompi anti peluru," sahut Arga menenangkan sang kakak ipar."Nando, tolong jangan bergerak dulu sampai Tuan Askara selesai bertransaksi!" titahnya pada sang asisten."Baik Tuan," jawab Nando. "Tolong kalian jangan bergerak sampai Tuan Askara selesai melakukan transaksi, sebaiknya kalian segera cari tahu di mana keberadaan Nona Maria saat ini, apa beliau di sekap atau sedang bersama Ricardo. Tapi tolong ya jangan bertindak gegabah apalagi menimbulkan kecurigaan para lawan, karena keselamatan Nona Maria menjadi taruhannya. Kita jangan
Baca selengkapnya
Suara Tembakan
"Sebetulnya di tempat ini dikelilingi oleh kawat berduri, dan kawat tersebut semuanya dialiri aliran listrik tegangan tinggi, tetapi Tuan dan Pak Nando jangan khawatir, kami akan segera menjinakkannya, jadi nanti anda bisa melewati pintu belakang untuk masuk ke ruangan di mana Nona Maria disekap!"Suara tersebut kembali mereka dengarkan melalui earphone yang terpasang di telinga masing-masing."Oke kalau situasi sudah aman tolong kabari kami," jawab Nando pada koordinator tim saat itu yang juga membantu Arga untuk membebaskan sang istri.Dua menit kemudian kembali terdengar suara dari earphone yang masih bertengger di telinga masing-masing."Tuan Arga dan Pak Nando bisa langsung menuju ke arah pintu belakang, semua aliran listrik di sini sudah kami jinakkan! Anda boleh melewati jalanan setapak, nanti akan ketemu pintu kecil dan langsung masuk di sana! Kami kebetulan sudah membuka gembok nya dari dalam," ucap pria itu lagi kepada Nando dan juga Arga."Oke baiklah, nanti kalau ada apa-a
Baca selengkapnya
Berhasil Dilumpuhkan
Dor dor.Terdengar lagi, dua kali tembakan membuat Nando semakin tidak karuan, karena sumber tembakan tersebut berasal dari dalam ruangan di mana Tuan Askara dan juga Ricardo berada."Apa yang terjadi?" tanya Nando dengan suara keras kepada salah satu anak buahnya yang kebetulan berjaga di sekitar ruangan tersebut.Mereka masih berkomunikasi menggunakan earphone. Nando saat berbicara demikian sambil menusukkan belati beracun ke perut salah satu anak buah Ricardo."Ricardo mengancam Tuan Askara, tapi tembakannya tidak mengenai Tuan Askara, hanya saja kita harus segera menolong Tuan Askara," ucap koordinator tim tersebut.Tuan Askara tak pernah menyangka dirinya berada di situasi yang menegangkan seperti ini, dia memang pernah bermusuhan dengan Ricardo, tapi tak pernah berakhir dengan penculikan.Tuan Askara sangat menyesal telah gagal menjaga sang adik ketika mereka sedang bersama."Kau tahu, kalau kau telah mengecewakanku, kau sengaja mengajak banyak anak buah iparmu untuk datang ke t
Baca selengkapnya
Mencari Bukti
"Kak Aska kenapa?" tanya Maria sendu."Kakak, terkena timah panas. Tapi kondisinya sudah stabil kok. Makanya kau harus kuat sayang, biar cepat sembuh dan bisa jaga kakak," Arga membujuk sang istri. Maria sejak tadi belum mau menyentuh makanan yang disiapkan oleh pihak rumah sakit. Buah pun Maria menolak. Dia hanya mau minum air.Maria menyusut air mata dengan satu tangan yang terbebas dari jarum infus, dia mau makan seperti yang diminta suaminya."Aku suapin ya?" Arga meminta persetujuan Maria."Iya terima kasih Arga," sahutnya.Arga tersenyum, lalu dengan telaten mulai menyuapi Maria.Nando yang baru masuk ke ruangan Maria pun ikut senang melihatnya. Setidaknya Maria tidak down seperti yang sempat Nando takutkan tadi."Nando," sapa Arga, saat melihat sang asisten mematung di depan pintu. "Masuk Nando," kata Arga lagi pada asistennya.Lalu Nando pun mendekat ke ranjang pasien."Apa kabar Nona? Apa kondisi Anda jauh lebih baik sekarang?" tanya Nando tulus.Maria pun tersenyum lalu men
Baca selengkapnya
Merasa Menjadi Korban
Tak terasa Maria telah terlelap selama 2 jam, ketika dirinya bangun dia merasa sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.Maria pun meminta pada Arga untuk memandikannya, karena badannya sedikit gerah, tapi karena dokter belum mengizinkannya pulang, dia harus tetap mendapatkan cairan infus yang masuk ke tubuhnya.Setelah selesai mandi, Arga pun kembali menggendong tubuh Maria, lalu didudukkan lagi di atas ranjang.Dengan telaten, pria tersebut mulai menyisir rambut sang istri. Arga memperlakukan Maria dengan sangat baik, meski pria tersebut adalah pimpinan perusahaan terbesar di Jerman.Maria menjadi sangat tersanjung karenanya, lalu terdengar suara pintu ruangan Maria diketuk, Arga pun mengizinkan orang itu masukDan tampak Nando yang kini sedang masuk ke dalam ruang rawat inap Maria."Tuan muda, bisa kita bicara sebentar?" Dari cara bicaranya, Arga sudah bisa menebak kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan."Iya, Bisa Nando! Ada apa ya?" tanya Arga. Nando memberi kode untuk berbic
Baca selengkapnya
Mendadak Gerah
Satu minggu sudah Arga berada di Jakarta, dan menyelesaikan semua urusan pribadi dan urusan bisnisnya dengan baik.Dia memastikan semua masalah pribadi istrinya dengan orang-orang jahat itu teratasi dengan baik, bahkan dengan kekuasaan yang diberikan oleh sang Papa Arga bisa membuat Nyonya Askara mengakui semua perbuatannya, termasuk dia dalang dari kecelakaan tersebut.Arga menunjuk pengacara kondang dengan penampilan parlente, dan termasuk pengacara terbaik di Indonesia untuk mendampingi Tuan Askara sampai masalah ini tuntas.Tuan Askara pun akan segera mengurus perceraiannya dengan sang istri, kondisinya belum stabil tapi mau tak mau Maria pun harus ikut dengan Arga kembali ke Jerman, karena Maria tidak ingin hubungannya dengan Arga malah terganggu hanya karena urusan pribadi.Apalagi Arga sudah menyiapkan suster khusus untuk membantu kesembuhan Tuan Askara, setidaknya ketika Maria sudah kembali ke Jerman, dia sedikit lebih tenang."Maafkan Maria ya Kak, tak bisa terlalu lama-lama
Baca selengkapnya
Hadiah untuk Maria
Setelah tiba di Jerman, Arga mengatakan pada Nando akan mampir ke mall dan dia mengizinkan seluruh anak buahnya termasuk Nando untuk pulang ke rumah masing-masing. Arga saat ini hanya ingin ditemani oleh sopir saja. Nando tidak bisa menolak keinginan bosnya ini karena Arga sedikit memaksakan kehendak.Mereka pun berpisah di Bandara, Arga menaiki satu mobil mewah yang sering ia gunakan ke kantor.Lalu mobil itu melaju dengan kecepatan sedang membelah keramaian kota Jerman untuk menuju ke sebuah Mall termewah yang berada di Jerman. Setelah tiba di mall sopir menurunkan Arga dan istrinya persis di depan lobby Mall tersebut.Arga menggandeng tangan istrinya masuk ke sebuah butik ternama yang menjual pakaian tidur seksi merk dunia.“Selamat siang, Tuan Muda, ini pesanan anda," ucap salah satu karyawan butik itu dengan menggunakan bahasa inggris.Mata Maria membelalak, ketika melihat banyaknya lingerie merk dunia yang dipesan oleh suaminya.Kapan sang suami meminta pada karyawan butik ini
Baca selengkapnya
Apa Benar Aku Cemburu?
Saat Arga dan Maria duduk di dalam reatorang, seorang wanita seksi dan cantik jelita menghampiri Arga dengan gerakan menggoda setelah wanita itu berteriak memanggil nama suami dari Maria.Tentu saja Maria sangat kesal, entah siapa wanita itu Maria tidak mengenalnya. Yang Maria tahu dia sangat membenci sang suami mengenal dengan wanita cantik ini."Halo Arga, apa kabar?" wanita itu bertanya demikian sambil memberikan pelukan hangat juga kecupan di kedua pipi Arga, membuat Maria yang melihat jantungnya menjadi sangat berdebar kencang."Baik! Kau apa kabar?" tanya Arga balik pada wanita itu, "oh ya Angeline kenalin ini istriku Maria!" Arga memperkenalkan Maria pada Angeline. Angeline adalah klien bisnis Dewantara Corporation.Hati Maria seketika meradang saat melihat respons wanita di depannya ketika Arga memperkenalkannya sebagai istri."Yaaaaaaa, aku pikir Kau belum nikah, sia-sia deh aku selama ini berharap sama Kau!" ucap Angeline tanpa tahu malu.Entah apa maksud dari ucapannya ter
Baca selengkapnya
Tawaran Menggiurkan
Setelah selesai makan, mereka menuju ke sebuah supermarket di Mall itu untuk membeli beberapa perlengkapan dan bahan masakan. Arga rencananya akan mengajak Maria untuk menginap di rumah baru yang dihadiahkan oleh sang papa.Arga dan Maria pun memilih beberapa makanan untuk mereka berdua dan juga untuk keluarga besarnya.Mereka berkeliling membeli banyak makanan ringan, bahkan kini sudah memasukkan makanan tersebut ke dalam troli, tiba-tiba seorang wanita jatuh di depan Arga, setelah menabrak dada bidang Arga.Bruuuukk,Arga akan tetap membantu siapapun yang terjatuh persis di depannya seperti ini."Arga ternyata kau lagi, wah kita berjodoh nih, di mana-mana malah bisa bertemu!" ucap Angeline penuh percaya diri setelah Arga berhasil membantunya bangun.Wanita itu dengan penuh kesadarannya memeluk tubuh kekar suami dari Maria tersebut dengan gerakan cepat Angeline melakukannya sehingga Arga tidak bisa menghindar dari pelukan Angeline."Awwwwwwwww." Wanita itu berteriak karena rambutny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
30
DMCA.com Protection Status