All Chapters of Keluarga Kecil Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20
28 Chapters
Ke Rumah Sakit
Brak!!!Hilda menutup pintu mobil bagian penumpang depan dengan begitu kencang, emosinya kali ini sudah benar-benar diubun-ubun kepala.Firman yang duduk dikursi pengemudi sambil terlonjak mendengar kencangnya suara pintu mobil ditutup, kali ini mau tak mau Hilda harus satu mobil dengan Firman, karena Firman yang bersikukuh ingin mengantar Hilda ke rumah sakit guna memeriksakan Hilda.Tak mungkin Hilda menolak, karena Firman juga sudah berpamitan dengan Alex bahkan dihadapan Hilda sendiri, dengan menjaga nama baik hubungan Hilda dan Firman, akhirnya Hilda menyetujui.“Jangan marah-marah tak jelas Hil, kamu jangan mudah percaya ucapan dari temanku, mereka hanya bergurau,” Firman berusaha meredakan emosi Hilda.“Baiklah, kalau begitu besok aku akan menemui teman kamu Mas untuk menanyakan langsung benar atau tidak ucapannya.” Jawab Hilda datar sambil memandang keluar jendela.“Tak baik jika kamu berburuk sangka terus dengan aku, biar bagaimanapun aku ini masih suami kamu Hilda, kamu waji
Read more
Istri Teman Katanya
“Hai Hil, kenapa kamu bisa tiba-tiba datang kemari? Bukankah kamu tadi ke rumah sakit diantar oleh Firman?” tanya Alex setelah Hilda masuk ke dalam ruangannya.“Ada yang perlu aku tanyakan dengan kamu Alex, soal Firman. Benarkah dia sering kau tugaskan keluar kota untuk tugas kantor, meeting dengan para klien?” tanya Hilda.“Tidak, aku tak pernah menyuruhnya untuk pergi keluar kota.” Jawab Alex.Hilda seketika diam membisu, kini semakin banyak kebohongan Firman terungkap olehnya.“Apa ada sesuatu yang terjadi dengan hubungan kalian?” selidik Alex.Sebenarnya Alex dan Hilda sudah berteman sejak lama, bahkan kedua orang tua mereka pun sudah saling kenal, sebelum Firman mempersunting Hilda, awalnya mereka akan dijodohkan, namun Hilda menolak secara halus.Hilda kini bingung, hendak menceritakan soal rumah tangganya kepada Alex atau tidak, karena sejujurnya dia tak ingin membuka aib keluarga dia sendiri kepada orang lain, apalagi Hilda juga belum memiliki bukti yang jelas jika Firman mend
Read more
Keinginan Hilda
Malam ini Hilda terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit oleh Firman, karena tubuhnya terkulai lemas, bahkan suhu badannya pun cukup tinggi. Sampai dirumah sakit Hilda langsung ditangani oleh seorang dokter, dan karena Hilda benar-benar drop, dokter menyarankan agar Hilda dirawat inap. Setelah mengurus administrasi dan mendapatkan kamar inap, akhirnya Hilda pun dipindahkan ke ruangan. “Apakah selama ini Ibu Hilda tidak pernah meminum vitamin dan obat anti mualnya Pak?” tanya dokter yang menangani. “Maaf Dok, saya juga kurang tahu.” Jawab Firman. “Pak Firman, saya harap Bapak bisa lebih perhatian terhadap Ibu Hilda, apalagi usia kandungannya yang masih dalam trimester pertama terlalu rentan dengan keguguran, apalagi sepertinya Ibu Hilda benar-benar tidak dapat menerima makanan. Ini sebenarnya biasa terjadi pada usia kandungan yang masih muda, oleh sebab itu peran seorang suami sangatlah penting disaat seperti ini.” Terang sang dokter terhadap Firman sambil tersenyum “Kandungan Dok?
Read more
Kebohongan Yang Terkuak
Alifa kini sedang ditangani oleh dokter dan perawat di UGD, Elisa menanti didepan pintu ruang UGD dengan perasaan yang cemas. Tadi sebelum tiba dirumah sakit, Alifa mengalami mimisan dan juga mengigau memanggil nama ayahnya. Elisa mencoba menghubungi Firman, untungnya kali ini Firman menerima panggilan darinya. “Ya, halo,” jawab Firman diseberang sana. “Kamu dimana Mas?! Kenapa kamu tak menjawab panggilanku?! Alifa kini masuk rumah sakit!” ujar Elisa dengan nada sedikit tinggi. “Apa??!!!” Firman yang mendengar kabar jika Alifa juga masuk rumah sakit pun tampak shock. “Cepat datang kesini Mas!” pinta Elisa kini sambil menangis. “Halo? Maaf ini siapa ya?” terdengar suara seorang wanita dari seberang sana. Sadar jika yang baru saja bicara adalah Hilda, Elisa pun memutuskan panggilannya. Kini Elisa menangis sendiri, saat ini dia hanya bisa berdoa untuk kesembuhan Alifa, menunggu kabar dari dokter yang masih ada didalam. “Keluarga atas nama Ananda Alifa?” terdengar suara seorang p
Read more
Ide Elisa
Suasana haru masih terasa diruang rawat Hilda, Bu Nirmala juga masih terbaring lemas diranjang sebelah Hilda terbaring.Setelah Elisa menguak segala kebohongan dihadapan mereka, Firman mengajak Elisa untuk keluar dari ruangan Hilda.Riana masih berada didalam ruangan, sambil menanti Pak Baskoro, ayah Hilda yang sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.“Kamu yang ngasih tahu ke wanita itu Ri?” tanya Hilda datar kepada Riana.“Ma-maksud kamu Hil?”Hilda menatap lekat ke arah Riana yang kini tampak kikuk, “kamu bukan yang memberitahu dia jika aku sedang dirumah sakit ini, dan Mas Firman juga disini?”Riana membungkam, dia tak tahu harus berkata apa, ada rasa bersalah didalam hatinya, namun Riana pikir itu bukanlah salahnya.Hening, Hilda memandang ke arah luar jendela, nampak pepohonan yang daunnya kini berguguran tertiup angin yang begitu kencang, dia merasa itulah yang dirasakan dirinya kini.Hilda hanya nampak tegar diluar saja, namun hatinya sungguhlah teramat sangat rapuh, sak
Read more
Tak Tahu Malu
Hari ini Hilda sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawat dia selama dirumah sakit. Dengan dibantu Bu Nirmala, dia membereskan pakaian serta barang bawaannya.Pak Baskoro juga sudah tiba dirumah sakit untuk mengantar Hilda pulang ke rumah. Sejak kejadian yang membuat Bu Nirmala shock, Firman belum menampakkan dirinya kembali dihadapan Hilda dan orang tuanya.“Sudah siap Nak? Sini biar Papa saja yang bawa tas kamu ya,” ucap Pak Baskoro dengan sedikit bergetar sambil meminta tas yang dibawa oleh Hilda.“Maafkan Hilda Pa, Ma,” ucap Hilda sedikit terisak.“Sudahlah Nak, tak ada yang salah, ini sudah takdir, ini ujian sayang. Kita sebagai manusia harus ikhlas menerimanya, harus ikhlas menjalaninya.” Pak Baskoro membelai lembut kedua pipi Hilda, diusapnya air mata Hilda yang mengalir dipipi Hilda.“Hilda sudah mengecewakan Papa dan Mama. Hilda malu Pa,” tangis Hilda pun pecah, kini dia membenamkan wajahnya ke dada sang ayah.Bu Nirmala pun ikut meneteskan air mata, hatinya juga pil
Read more
Kerusuhan Didepan Rumah
Hilda yang sedang berada diteras balkon atas merasa heran melihat banyak orang berkerumun didepan gerbang rumah, dia juga melihat mobil Pak Baskoro terparkir disana.Gegas dia melangkahkan kaki untuk melihat apa yang sedang terjadi diluar sana. Terdengar juga suara riuh beberapa orang yang ada disana.“Mas Firman?” mata Hilda terbelalak melihat Pak Baskoro dan Firman sedang bersitegang dan dilihat banyak orang yang sedang lewat didepan rumahnya.“Hilda, kenapa kamu ada disini? Ini rumah siapa? Kenapa kamu ga kasih kabar ke aku kalau sudah keluar dari rumah sakit?” cecar Mas Firman kepada Hilda.“Papa tidak mengizinkan dia masuk Nak! Usir dia dari sini!” suara tegas Pak Baskoro melarang Hilda untuk mengajak Firman masuk ke dalam.Hilda menghampiri Pak Baskoro seraya berbisik didaun telinganya, “Pa, izinkan Hilda untuk menyelesaikan masalah ini ya? Lagian malu Pa, disini banyak orang, biarkan Mas Firman masuk ya?”Pak Baskoro menghela nafas dalam, tampak sebenarnya berat untuk mengizink
Read more
Kedatangan Elisa di Kantor
Kesehatan Hilda kini sudah pulih, dia kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Dia juga kini sudah tinggal dirumahnya sendiri, sebenarnya Bu Nirmala sudah meminta Hilda untuk tetap tinggal dirumahnya saja, namun Hilda menolak.Hilda hanya tinggal sendirian dirumah, sementara Firman masih berada dirumah Elisa. Biarlah, Hilda sudah tak memikirkannya lagi, Hilda akan mengurus perceraiannya dengan Firman setelah bayi yang ada dalam kandungannya lahir.Hilda berpikir biarlah dia menikmati kehamilannya ini seorang diri tanpa didampingi Firman asalkan dia tak mengganggu dan merusuhi kehidupan Hilda.Tok Tok Tok“Permisi, maaf Bu, diluar ada seseorang yang ingin bertemu dengan Ibu,” ucap sekertaris Hilda ketika dia masuk ke dalam ruangan, didalam ruangan Hilda sedang bersama dengan Alex dan asistennya membahas jalannya proyek yang sedang berjalan.“Siapa? Apakah dia sudah membuat janji?” tanya Hilda.“Ibu Elisa Bu. Maaf, tadi saya sudah mengatakannya jika Ibu sedang sibuk hari ini, dan saya
Read more
Kemana Riana?
Hilda benar-benar tak tahu dan tak mengerti mengapa Riana bisa tiba-tiba mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. Berkali-kali Hilda mencoba menghubungi ponselnya namun tak aktif.Menurut bagian personalia, Riana mengundurkan diri satu minggu yang lalu dengan alasan dia mendapatkan pekerjaan diluar kota.“Sekarang ceritakan kepadaku Hilda, ada apa sebenarnya dengan rumah tangga kamu?” pertanyaan Alex memecah keheningan yang terjadi didalam ruangan. Hilda sedari tadi terlihat seperti orang bingung.“Pulanglah Lex, aku sedang tak ingin diganggu,” tukas Hilda.“Pulang? Aku tak akan pulang sebelum kamu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah tanggamu.” ucap Alex.“Kamu tak berhak tahu tentang urusan rumah tanggaku Lex!”“Aku memang tak berhak tahu, tapi dari kejadian yang baru saja terjadi aku berpikir kamu berhak mendapatkan teman untuk bercerita dan mencari jalan keluar! Aku hanya kasihan terhadap janin yang kini berada dikandungan kamu. Jika kamu stress, itu akan berpeng
Read more
Lagi-lagi Uang!
PoV HildaSudah satu minggu sejak kedatangan Elisa ke kantorku, Riana masih belum ditemukan. Aku pun juga tak tahu bagaimana kabar dari Mas Firman. Tak sekalipun dia menanyakan kabar kepadaku.Aku juga lebih memilih untuk tinggal dirumah orang tuaku, aku takut jika sewaktu-waktu Elisa datang ke rumah orang tuaku lalu melakukan hal-hal buruk pada mereka. Aku tak ingin hal itu terjadi.[Sudah kau siapkan uangnya?] sebuah pesan dari aplikasi hijau masuk ke ponselku.Tak ada nama yang tertera dipesan tersebut, apa mungkin ini Elisa? Pikirku mencoba menerka-nerka.[Uang apa? Kamu Elisa?] tanyaku membalas pesan tersebut.Belum saja aku menerima balasan, terdengar suara ketukan dari luar ruang kerjaku.“Permisi Bu,” rupanya sekertarisku, aku hanya menganggukkan kepala melihat dia masuk.“Maaf Bu, diluar ada…”“Hilda! Aku mau bicara sama kamu! Kenapa kamu blokir nomor ponselku?” belum saja sekertarisku selesai bicara, rupanya sudah ada perusuh yang masuk ke dalam ruanganku tanpa seizinku.“Ka
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status