All Chapters of Suami Bastard Yang Manis : Chapter 21 - Chapter 30
122 Chapters
Si Paling Pasrah (Sedikit BulGos)
Rafael tak menyahut, memilih membaca pesan antara Maxim dan istrinya. Pertama dia cemburu dan marah saat Maxim mengatakan jika dia mengkhawatirkan Serena. Namun kecemburuan serta kemarahan itu bisa padam ketika dia membaca bagian lain dari pesan tersebut. 'Aku mengenal Rafael luar dalam, Kak Max. Ya kali aku termakan hasutan orang yang bahkan hanya tahu luarnya El saja.' Rafael tersenyum tipis, membaca ulang pesan tersebut dengan debaran aneh yang terasa di dadanya. Dia mematikan handphone Serena lalu menoleh ke arah Serena -- menatap perempuan tersebut dengan intens dan berat. "Perlahan kau mulai jatuh cinta padaku, humm?" ucapnya sembari mencolek genit dagu istrinya tersebut, tersenyum manis dan terus menatap wajah cantik Serena. "Apaan sih, El?!" Serena mendelik, menatap horor bercampur kaget pada Rafael. Namun tak bisa dia pungkiri jantungnya berdebar karena penuturan Rafael dan juga karena senyuman yang mengibar manis di bibir suaminya ini. Wait! Suami? Ta--tapi kan memang
Read more
Bersembunyi dari El
"Aku ingin bertanya …-"Serena menghentikan ucapannya, mendadak dia juga diam dengan tubuh menegang kaku. Tiba-tiba dia mencium aroma parfum maskulin khas yang sudah sangat Serena hafal itu milik siapa.Serena membelalak horor, reflek bersembunyi dibawah meja hanya demi tak ingin bertemu dengan seseorang tersebut. Yang benar saja! Serena tak mau bertemu dengannya, Serena masih sangat malu mengenai kejadian semalam. "Se …-""Syuuut!" Serena meletakkan jari telunjuknya di bibir, memperingati dan memberikan isyarat agar Risky diam. Risky yang tak paham hanya menggaruk tengkuk, menatap Serena bingung lalu langsung menatap Rafael yang tiba-tiba sudah ada di depan kubikel Serena. "Kau melihat Serena?" tanya Rafael dengan datar, bersedekap di dada lalu menoleh ke arah istrinya bersembunyi. Dasar konyol! Dari jauh Rafael melihat jika Serena bersembunyi di bawah meja kerjanya. "Aku tidak melihatnya, El," jawab Risky, terlihat masih bingung -- menggaruk tengkuk dan menatap Rafael congang.
Read more
Sweet-nya Serena
Bug'Serena terhempas kasar ke atas kasur, wajah paniknya kentara jelas terlihat dan bahkan bibirnya ikut memucat. Dia seperti merasa de javu! "Ra--Rafael," cicit Serena dengan air muka tegang, menatap takut-takut ke arah Rafael yang membuka dasinya sendiri dengan kasar. "Aku sangat tak suka jika kau dekat dengan pria selain aku, Serena," desisnya sembari mengingat kedua tangan Serena di atas kepala, menggunakan dasi tersebut. "Aku menyuruhmu jatuh cinta padaku, bukan suka pada Maxim!" gertaknya kasar, menatap tajam dan manik menggelap ke arah Serena. Serena tersentak takut, memejamkan mata dengan erat dengan jantung yang sudah berdebar kencang. "Dan kau yakin bisa membuatku …- membuatku …-" dada Serena sesak, naik turun karena menyuruh oksigen. Dia membuka mata, memberanikan diri untuk menatap Rafael -- dengan wajah tegang dan muram. "Kau yakin bisa membuatku jatuh cinta dengan cara seperti ini, El?" ulangnya. "Cih." Rafael berdecis sinis, duduk di atas perut Serena sembari men
Read more
Coaka?
"Ih, Serena kenapa tak kenyang-kenyang yah dari tadi. Lapar atau gimana sih? Banyak banget makannya. Seperti orang miskin yang tak pernah makan sama sekali." Jenner berucap dengan nada bercanda, namun menatap sinis dan tak suka pada Serena. Cik, harusnya dia yang duduk bersebelahan dengan Rafael. Bukan perempuan si anak babu itu. "Jaga ucapanmu." Rafael memperingati, menatap lempeng ke arah Jenner. Perempuan itu langsung memanyunkan bibir, menatap Rafael dengan tatapan sayup dan berharap dimanja oleh Rafael. "Aku hanya bercanda, El.""Lebih baik kau diam." Kali ini Maxim yang memperingati Jenner, seketika langsung membuat Jenner diam dan memilih hanya menatap makanannya. Sejujurnya, dia sakit hati. Rafael lagi-lagi berpihak pada Serena. Bahkan pria yang mengaku menyukainya juga memilih berpihak pada Serena. 'Apa istimewanya anak babu itu.' batin Jenner, melirik Serena diam-diam secara kesal dan dongkol. Sedangkan Serena, diam-diam dia juga melirik Jenner -- tersenyum geli karena
Read more
Dikurung
Namun tiba-tiba saja …-Bug'Ceklek' Rafael melompat dari meja dan berlari cepat untuk menyelamatkan istrinya dari sentuhan kecoa yang sudah terbang ke arah Serena. Tuk"Agkhhh …." Rafael meringis, kepalanya-- bagian belakang-- terbentur kuat ke lantai. Syukurnya Serena berhasil ia selamatkan dari kecoa jantan mesum itu. Cih, tahu saja kecoa itu jika istrinya ini cantik! Dan -- tidak semudah itu. "Rafael, kamu nggak apa-apa?" tanya Serena. Dia terjatuh tepat di atas tubuh suaminya, jadi ketika jatuh tadi Serena tidak merasakan sakit. "Tidak, Baby girl." Rafael berucap rendah, senyum dengan manis sembari menatap intens dan berat ke arah wajah teduh Serena. Sakit di kepalanya itu tak penting. Dia bahkan rela jika kepalanya kembali terbentur supaya Serena perhatian lagi padanya. "Ya Tuhan." Serena dan Rafael sontak menoleh ke arah pintu, mendapati Aesya yang sedang berdiri di sana dengan senyum-senyum geli. Menyadari suatu, Serena sontak menyingkir dari atas tubuh Rafael. "Tidak
Read more
Serena dan Bidadari Rafael
"Wow." Aesya memekik kagum, menatap Kakak iparnya yang telah dia rias dati atas hingga bawah. Mata Aesya beberapa detik tak berkedip, sangking memukaunya Serena dan sangking kagumnya dia pada penampilan Serena sekarang. Serena memakai dress panjang dengan bahan tile diluar dan bahan sutra dari dalam. Dari bagian pinggang hingga sedikit ke bawah dihias oleh mutiara murni dan asli, dibuat dengan efek gradasi sehingga menciptakan dimensi yang indah pada dress berwarna moca golden tersebut. Lalu pada bagian atas dress, ada motif timbul bunga indah dari musim gugur. Dress tersebut semakin bersinar dan cantik karena dikenakan oleh Serena, dress tersebut seperti mengeluarkan cahaya -- efek dari kulit putih cerah milik Serena. Sungguh Serena sangat cantik, feminim dan anggun. Aesya berkacak pinggang, berdecak beberapa kali sembari terus mengeluarkan kata-kata penuh kekaguman. "Ck ck ck, Kak Serena cantik plus banget!" pekik Aesya. "Ah, aku memang tak pernah gagal dalam mempercantik sese
Read more
Ajak Aku Berdansa
Tiba-tiba saja …"Serena memang cantik, tetapi aku juga nggak kalah cantik. Hai, kalian masih ingat aku?! El, kamu nggak lupa kan denganku?" Seorang perempuan cantik dengan gaun merah menyala datang dan tanpa dipersilahkan mengambil tempat dengan duduk di sebelah Nanda. "Serena, bisa pindah tempat duduk tidak?" ucap perempuan itu sembari tersenyum anggun, menatap Serena dengan menilai dan sedikit sinis. Sejak dulu, perempuan ini selalu saja berada di sisi Rafael. Serena selalu duduk di dekat Rafael. Sangat aneh dan menyebalkan! "Jika saja Serena mau pindah dari sebelah Rafael, sudah sejak tadi aku yang mengisi tempat itu," sahut Jenner yang tiba-tiba saja sudah di sana. Dia tersenyum culas pada perempuan itu, kemudian menghampiri Maxim -- duduk di sebelah pria tampan dan dingin itu dengan terus menatap nyalang pada perempuan memakai dress merah menyala tersebut. Cih, ada saingan ternyata di sini. Dan perempuan ini-- jika Jenner perhatikan lebih feminim dan berpenampilan manis juga
Read more
Serena dipecat
"Tapi aku bisa. El, kamu berdansa dengan ku saja." Cika menawarkan diri dengan tersenyum elegan ke arah Rafael. Tak mau kalah, Jenner juga langsung menawarkan diri. "Aku pernah kursus salsa dance. Jadi kurasa aku lebih cocok.""Kalian berdua saja sana," ketus Rafael. "Memuakkan," lanjutnya dengan nada malas dan kesal. Memangnya siapa yang ingin berdansa?! Jenner dan Cika sontak terdiam malu. Sedangkan yang lainnya terkekeh geli -- lucu saja dengan kedua perempuan itu yang sejak tadi berlomba-lomba mencari perhatian Rafael. Acara reunian tersebut semakin berlanjut. Arga dan yang lainnya memencar ; seperti kata mereka, Arga dan yang lainnya sedang mencari jodoh di acara ini. Yah, supaya suatu saat mereka bisa berlibur bersama dan Serena punya teman saat berlibur nanti. Bahkan Maxim juga sudah pergi entah kemana. 'Apa dia mencari jodoh juga?' batin Serena, entah kenapa kepikiran dengan Maxim yang juga ikut menghilang. Dia hanya tinggal berdua dengan Rafael di meja ini, di mana pri
Read more
Hadiah Manis
"Aku membutuhkan cintamu. Tatap aku sebagai seorang pria yang kau cintai, bukan sahabat!" amuk Rafael lagi, memukul dan menunju bantal yang tepat di sebelah wajah Serena -- membuat Serena menahan nafas dan bergetar takut. "Mulai sekarang kau tidak dibutuhkan di perusahaan ini!" geram Rafael dengan dingin. "Aku ingin kau fokus menjadi istriku, belahan jiwaku, Serena!"Serena memperlihatkan air muka ketidak sukaan dan tak setuju juga. Menurutnya Rafael terlalu semena-mena padanya dan … ini tidak adil! "El, aku masih ingin bekerja.""Kau tidak punya pilihan selain patuh padaku, Serena." Rafael berdecis marah, menatap tajam dan penuh peringatan pada Serena. "Ka--kau jahat, El," ucap Serena lirih, dengan air mata yang berhasil jatuh dari pelupuk. Raut muka perempuan itu berubah penuh kesedihan dan kekecewaan. Serena menyukai pekerjaannya, ini tempatnya bisa terus berkumpul dengan para sahabatnya. Ini cara Serena menikmati hidup. Tapi Rafael merenggutnya secara paksa. Lagi-lagi pria in
Read more
Bantu Aku, Kak
"Untuk tubuhmu. Dan … anggap hadiah ulang tahun yang manis dariku."Jenner seketika tersenyum bahagia, langsung memeluk kotak hadiah mewah tersebut dengan perasaan senang luar biasa. "Aku tahu kau masih mencintaiku, El," ucapnya manis dan riang. Ceklek' Bersamaan dengan Serena yang tiba-tiba keluar dari ruangan khusus tersebut; menoleh spontan ke meja kerja Rafael -- menatap Jenner dan Rafael dengan air muka muram dan perasaan sedih. Tadi … pria itu-- 'Aku menginginkan cintamu!' Dada Serena terasa sakit dan sesak, menatap keromantisan Rafael sembari mengingat-ingat kata-kata Rafael tadi padanya. Dengan perasaan sesak dan perih, Serena memalingkan wajah dan memilih untuk keluar dari ruangan tersebut. Bagaimana caranya Serena untuk jatuh cinta, Rafael terus memamerkan keromantisannya pada Jenner. Jenner menatap Serena yang keluar dari sebuah ruangan -- yang dia tahu ruangan khusus untuk Rafael beristirahat di kantor. Wajah Jenner yang bahagia berubah muram dan kesal. Sial! Serena
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status