“Aku sudah tahu jika ingatan kamu kembali.”Tubuh Rosea menegak waspada, Rosea masih sedikit trauma dengan kebiasaan Leonardo yang suka menguntit segala hal tentang dirinya hingga ke dasar.“Kamu tahu dari mana?” tanya Rosea dengan napas tertahan.“Karina sudah menceritakan semuanya padaku.” Leonardo mengecup permukaan tangan Rosea dan kembali menempatkannya di pipi, biru matanya yang cerah menatap lekat Rosea dengan penuh pengharapan.“Kamu marah?”Leonardo menggeleng dengan senyuman. “Aku sangat berharap, jika alasan kamu masih bertahan disini dan memberiku kesempatan karena ingatan kamu kembali, kamu mengingat kenangan tentang kita, dan kamu masih memiliki perasaan kepadaku,” ucap Leonardo dengan penuh kehati-hatian.Pupil mata Rosea bergetar, bibir mungilnya terkatup rapat kehilangan kata-kata untuk menyangkal.Sejujurnya, kesalahan Leonardo terlalu banyak, dia tidak segan melukai orang-orang terdekat Rosea ketika keinginannya tidak terpenuhi, cara Leonardo mencintainya sudah san
Read more