Akibat kecelakaan, Rosea kehilangan sebagian ingatannya dan bangkrut. Untungnya, dia memiliki teman baik yang mau mempekerjakannya. Bahkan, Rosea diajak untuk menghadiri pesta pertunangan salah satu konglomerat di Prancis! Hanya saja, wanita itu terkejut kala menemukan bahwa calon tunangan pria di pesta itu adalah Leonardo Abraham, sang mantan kekasih. Sejak saat itu, hidup Rosea pun berubah! Leonardo tampaknya menginginkan wanita itu kembali ke sisinya! Tak peduli apa pun caranya
View MoreSinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela, hangatnya membelai kulit. Kening Rosea mengerut terusik dari tidur lelapnya, bulu mata panjangnya bergerak dan perlahan dia membuka kedua matanya.Rosea membuang muka menghindar dari silau sinar matahari pagi yang menyakitkan pandangannya.Setelah empat hari menghabiskan waktunya dirumah sakit untuk melewati berbagai pengobatan yang menyakitkan dan melelahkan, ini adalah pagi pertama Rosea di villa usai kejadian kecelakaan yang menimpanya terjadi.Sampai detik ini, Rosea tidak tahu seperti apa kondisi kesehatan dia yang sebenarnya, para dokter dan perawat yang menanganinya berbicara bahasa Yunani.Namun, dengan seiring berjalannya waktu, setelah melakukan berbagai terapi secara intens, kini sakit kepalanya sudah mulai berkurang dan Rosea sudah mulai bisa berjalan sendiri meski harus dengan bantuan tongkat dan terkadang kursi roda.Mengalami kecelakaan hebat untuk kedua kalinya dan dilukai oleh orang yang sama menciptakan trauma yang
Mikhaila menyeka air matanya yang berjatuhan, suara napasnya yang tersenggal akibat tangisan terdengar begitu jelas. Mikhaila mengangguk membenarkan.Hati Mikhaila begitu hancur melihat ayahnya duduk tidak berdaya dalam keadaan terluka parah dan tidak mendapatkan penanganan apapun. Dia harus segera membawa ayahnya ke rumah sakit sebelum terlambat.Dagu Leonardo bergerak pelan, mengisyaratkan pengawal yang menahan pergerakan Mikhaila melepaskan cengkramannya.Dalam beberapa langkah Leonardo mendekat dan berdiri di hadapan Mikhaila. “Kamu bisa membawanya pergi hanya setelah memenuhi dua syarat dariku,” ucap Leonardo.“Katakan, apa syaratnya?” jawab Mikhaila tanpa keraguan.“Satu, tandatangani penyerahan hak asuk Prince kepadaku, kamu harus mengalah dipengadilan dengan alasan kekurangan financial. Dua, kamu jangan pernah lagi muncul dihadapanku, kamu hanya bisa menemui Prince jika Prince menginginkannya.”Mikhaila tercekat kaget, napas tertahan didada, air matanya kembali terjatuh memba
Perjalanan panjang dari Prancis ke Athena terasa cukup melelahkan, Mikhaila berencana akan beristirahat setelah menemui ayahnya. Namun, ada sesuatu yang janggal, Ayah Mikhaila tidak ada di apartement, begitupun dengan pamannya.Beberapa tempat Mikhaila coba datangi, hasilnya tetap sama, Dewa dan Temmy tidak ada.Kebetulan, seorang pemilik rental mobil datang ke apartement Temmy ketika Mikhaila mencari ayahnya, pemilik rental itu mengatakan jika Temmy telah menyewa mobil sejak kemarin. Perasaan tidak enak menyelimuti Mikhaila, dia tidak bisa menebak apa yang sebenarnya kini sedang dilakuak Dewa dan Temmy.Mikhaila sedikit putus asa hingga akhirnya dia menyerah dan memilih datang ke villa tempat Leonardo menginap. Dia datang hanya untuk memastikan apakah telah terjadi suatu keributan di villa.Kedatangan Mikhaila disambut oleh seorang pelayan local, dia tidak melihat keberadaan Leonardo maupun Prince, begitupula dengan Rosea.“Kemana semua orang? Mengapa disini sepi sekali?” tanya Mik
Leonardo menutup document dan tabletnya begitu pekerjaannya selesai. Sekilas dia melihat jam tangan untuk melihat waktu yang kini sudah menunjukan pukul dua belas malam.Dalam langkah yang penuh kehati-hatian pria itu mendekati Rosea dan menarik kursi untuk duduk.Diraihnya tangan kecil Rosea lemah yang terlihat pucat, ujung kuku jari kelingkingnya terlihat patah dan memiliki goresan. Setiap inch luka yang ada pada tubuhnya akan Leonardo ingat dengan baik karena dia akan melakukan hal yang sama pada orang yang sudah menciptakan luka itu.Leonardo mengecup buku-buku jari Rosea dengan hati-hati.Jamari Rosea bergerak lemah membalas genggaman tangan Leonardo.Perlahan wajah Leonardo terangkat melihat Rosea yang terbangun, pandangan mata mereka saling bertemu dan mengunci. “Maaf sudah membangunkan kamu,” bisik Leonardo berucap.“Kepalaku sakit,” jawab Rosea dengan suara samar menahan ringisan.“Aku akan memanggil dokter.”“Tidak perlu.” Genggaman tangan Rosea menguat, mengahan Leonardo
Karina telah pergi setelah cukup lama menemani Rosea didalam ruangannya, mereka berdua sudah saling berbicara satu sama lainnya.Setelah pembicaraan itu selesai, tampaknya kini Karina harus kembali berbicara dengan Leonardo untuk meminta kepastian darinya. Karina butuh kepastian tentang keselamatan Rosea selama dia melakukan pemulihan karena, Leonardo sendiri pasti akan sibuk dengan serangkaian masalah yang harus dia selesaikan sampai tuntas. Karina tidak pernah bermaksud mengatur kehidupan Rosea apalagi menghalangi kebahagiaannya.Sebagai seorang sahabat, Karina sangat ingin melihat Rosea hidup tentram dan bahagia.Leonardo Abraham tidaklah seburuk yang terlihat.Leonardo tidak pernah berhenti untuk berusaha memperjuangkan Rosea, dia benar-benar mencintai Rosea, dia layak mendapatkan kesempatan meski saat ini mereka terjebak dalam moment yang tidak begitu tepat.Karina yakin, Rosea sendiri pasti sudah berpikir matang untuk urusan masa depannya, Rosea pasti sudah tahu konsekuensi dari
Dua jam setelah Rosea sadar, akhirnya Karina memiliki kesempatan untuk menemui secara pribadi tepat ketika Leonardo pergi dari rumah sakit, sementara Adam pergi mengantar Prince untuk makan malam.Ada penjagaan ketat di depan pintu ketika Karina hendak masuk.Ketika Karina masuk ke dalam, Rosea tengah duduk dan terlihat sedikit melamun, sesaat pandangan mereka saling bertemu dan Karina dapat melihat guratan senyuman sedih yang Rosea tunjukan kepadanya.Rosea belum sembuh sepenuhnya dari sakit dan trauma pasca kecelakaan di Winnipeg, kini luka baru harus dia terima dan memperpanjang waktu penyembuhannya.Bibir Karina menekan kuat menahan senyuman sedihnya, diam-dima dia melihat kondisi fisik Rosea yang memiliki banyak bekas luka. Anehnya, kali ini Rosea terlihat jauh lebih tenang dari biasanya.Karina ingat betul, beberapa bulan lalu ketika Rosea terbangun dari komanya, dia histeris menangis ketakutan dengan semua orang hingga kesulitan berbicara karena tidak tahu bahagaimana cara meng
Derap langkah terdengar dikesunyian, bayangan pergerakan terlihat.Dewa dan Temmy tengah terbaring tergeletak tidak berdaya, ceceran darah yang mulai mengering berada disekitar lantai.Tidak ada goresan luka apapun di wajah mereka seakan mereka terlihat baik-baik saja, namun jika dilihat dari kondisi kaki, ada luka yang sangat mengerikan untuk dilihat.Beberapa peluru yang bersarang telah menghancurkan tulang kaki hingga remuk dan daging yang tercabik, luka yang begitu parah membuat darah tidak berhenti mengalir.Dewa dan Temmy tidak memiliki kekutan untuk bangun dan berjalan, apalagi untuk melarikan diri.Kehadiran Leonardo yang memasuki ruangan berhasil membuat Temmy beringsrut ketakutan, pria paruh baya itu terdengar merintih kesakitan dan menangis karena takut.Dengan gemetar Dewa tertunduk tidak memiliki keberanian menatap sepasang mata Leonardo yang terlihat gelap diliputi oleh amarah dan kebencian yang tidak terhingga.Leonardo berdiri dalam ketenangan, dia mengenakan sarung ta
“Itu tidak mungkin, Leonardo tidak mungkin memiliki ketertarikan sebesar itu kepada saya.” Rosea menggeleg dengan wajah pucat, dia menolak untuk mempercayai ucapan Giorgio.Giorgio tersenyum, suara Rosea yang gemetar saat berbicara hanya menunjukan bahwa dia tidak yakin dengan keraguannya sendiri.“Saya yakin, jauh didalam lubuk hati kamu, kamu merasakan seberapa besar Leonardo mencintai kamu,” ucap Giorgio.Tangan Rosea terkepal kuat, dia tidak dapat mengelak dan berpura-pura tidak tahu tentang seberapa gilanya Leonardo mencarinya dalam waktu setengah tahun terakhir ini.Leonardo bersikap seolah dunia perlu tahu bahwa dia mencari keberadaan Rosea, dan dunia tidak bisa menyembunyikan Rosea.Rosea sudah sangat lelah lari dari negara satu ke negara lainnya hanya untuk menghindari Leonardo, dia sangat frustasi tidak dapat menjalani kehidupannya dengan normal lagi. Leonardo sangat gigih mencari keberadaannya, dilain sisi Berta dan Mikhaila tidak berhenti menekan keluarganya agar Rosea te
Satu jam telah berlalu, Rosea yang sudah ditangani oleh dokter mulai bisa duduk bersandar. Rosea terlihat masih terguncang oleh kejadian yang dilaluinya, dia masih tidak berbicara sepatah katapun, matanya terlihat kosong tenggelam dengan pikirannya sendiri Hangat dan lembut genggaman tangan Leonardo menyentuh telapak tangan Rosea yang berkeringat dingin.“Maafkan aku Sea,” ucap Leonardo dalam bisikan, sepanjang waktu dia tidak berhenti untuk meminta maaf meski Rosea tidak meresponnya. “aku sangat menyesali apa yang telah terjadi, maafkan aku,” ucap Leonardo lagi.Rosea menarik napasnya dalam-dalam, merasakan tenggorokannya yang kering terasa cukup sakit saat menelan saliva. Dia tahu seberapa khawatirnya Leonardo melihatnya terluka, Rosea juga bisa merasakan perasaan bersalah bercampur amarah yang tidak dapat Leonardo sembunyikan dimatanya.Meskipun begitu, Rosea tidak tersentuh.Sulit untuk bisa kenyataan bahwa kini dia kembali terluka untuk yang kedua kalinya, seluruh tubuh begitu s
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.