Все главы Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur: Глава 21 - Глава 30
70
Kehidupan Nurma semakin membaik
Saat adik-adikku suksesPart 21Kehidupan keluarga kecil Nurma semakin membaik, mereka bisa hidup dengan layak meskipun kini harus tinggal jauh dari tempat asal mereka.Lingkungan baru menerima mereka cukup baik, sehingga Nurma merasa cukup nyaman berada di tempatnya yang sekarang.Begitupun dengan majikan Hendi, pasangan suami istri itu begitu memanusiakan semua pekerjanya, semua di perlakukan dengan adil tanpa memandang lama atau sebentarnya bekerja di tempat mereka."Saya dengar, kamu ngajak anak dan Istri kamu tinggal di kota ini, apa itu benar?" tanya Pak Rusli, saat memiliki waktu luang majikan Hendi itu memang biasa menyempatkan diri untuk berbincang dengan orang yang bekerja di tempatnya."Iya Pak, benar!" "Tinggal dimana kalian?""Kami ngontrak di Jalan Pahlawan Pak," jawab Hendi dengan santun."Oh, ngontrak, emang cukup? kan gaji kamu cuma 3 juta?" tanya Pak Rusli heran, karena dia tahu biaya hidup di kota sangat tinggi."Alhamdulilah cukup Pak, kebetulan kami punya samping
Читайте больше
Perlahan kehancuran itu tiba
Saat adik-adikku suksesPart 22"Tedi, bangun Nak, hari ini kan sekolah!" Nurma mengusap lembut kepala anaknya."Jam berapa Ma?""Udah jam 5 lewat, cepat mandi, masa hari pertama sekolah kesingan sih!""Iya Ma, iya. Tedi mandi ya, tapi Bapak mana Ma?""Bapak belum pulang dari Masjid!""Oh, kok gak bangunin Tedi dari tadi sih Ma, kan Tedi kesiangan berjamaah subuh!""Tedi sendiri yang susah di bangunin!""Maaf ya Ma," ucap Tedi sambil berjala ke kamar mandi.Saat Tedi sedang mandi, Nurma menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya itu, nasi putih, telor dadar, dan tumis kangkung menjadi menu mereka pagi ini.Tedi begitu bahagia saat Ibunya memakaikan ia seragam sekolah untuk pertama kalinya, berkali-kali dia bertanya pada Hendi apakah dia terlihat keren pagi ini."Pak, Tedi keren gak pake seragam ini?" "Di mata Bapak, Tedi selalu keren, belajar yang benar ya, kalau Ibu guru lagi jelasin dengerin, awas jangan bikin Bu Guru capek apalagi marah ya!" pesan Hendi pada anaknya itu."Siap Pa
Читайте больше
Keluarga Nurma kembali di uji
Saat adik-adikku suksesPart 23"Gimana hari pertama sekolahnya, lancar?" tanya Hendi saat dia baru pulang bekerja"Lancar dong Pak, kan tadi cuma perkenalan aja, besok baru mulai belajar!""Oh gitu, coba Bapak pengen tahu, siapa nama teman-temannya?""Ada Azriel, Naomi, Farhan, Tiara dan masih banyak lagi.""Oh gitu.""Nama orang kota keren-keren ya Pak, gak kayak nama aku, Tedi Setiadi, hahaha," celoteh Tedi sambil tertawa."Nama Tedi juga keren loh, dulu waktu Bapak kecil, ada artis namanya Tedi Syah ganteng banget!""Itu kan artis zaman Bapak, bukan zaman Tedi.""Ya gak apa-apa dong, kan sama-sama artis.""Eh, Akang udah pulang, kok gak manggil sih?" karena terlalu sibuk melayani pembeli, Nurma sampai tidak menyadari kedatangan suaminya."Gak apa-apa, tapi masa Neng gak liat sih? kan tadi Akang masuk lewat sana, lagian gak ada pintu lain kan di sini?""Beneran Neng gak liat Kang, mau langsung makan Kang?""Nanti dulu aja, belum lapar!""Oh yaudah, Neng nitip dulu warung ya, mau sh
Читайте больше
Saat susah baru ingat
Saat adik-adikku suksesPart 24Dengan langkah gontai Hendi keluar dari rumah Pak Rusli, sepanjang perjalanan dia terus memikirkan kalimat apa yang harus dia ucapkan pada Nurma terkait hal ini.Apakah mungkin hasil dari warung bisa mencukupi kebutuhan hidup di kota, untuk kembali ke kampung tidak mungkin karena rumahnya di sana sudah di ratakan satu minggu setelah mereka meninggalkan rumah itu."Assalamualaikum," Hendi mengucap salam saat tiba di konrtrakannya."Waalaikumussalam, eh Akang tumben udah pulang?" tanya Nurma yang baru saja selesai melayani pembeli."Duh, maaf Kang, Neng belum masak, gak tahu kalau Akang mau pulang capet!""Gak apa-apa Neng, Akang juga belum lapar, Tedi mana?""Tedi lagi main sama teman-temannya.""Neng, ada kabar kurang baik yang harus Akang sampaikan," ucap Hendi lemas."Apa Kang?" Nurma langsung mendekatkan dirinya pada Hendi."Maafin Akang ya Neng.""Apa sih Akang ini, kenapa harus minta maaf?""Akang di fitnah sama Bu Rohayati Neng, Bu Rohayati itu AR
Читайте больше
Dewi dan Bu Ratri kehilangan tempat tinggal
Saat adik-adikku suksesPart 25Hendi terus melanjutkan langkahnya, dia sudah berjalan sejauh belasan kilo meter, mendatangi satu proyek pembangunan ke proyek lain untuk menawarkan tenaga dan keahlian yang dia miliki, namun tidak ada satupun yang memerlukan dirinya.Teriknya panas matahari tidak menghalangi langkahnya, keringat yang bercucuran menjadi tanda lelah yang sedang dia rasakan.Dia berhenti sejenak saat adzan dzuhur sudah berkumandang, mencari Masjid terdekat untuk menjalanakan kewajibannya mendirikan shalat sebanyak 4 rakaat.Dalam sujudnya dia meminta untuk segera mendapat pekerjaan kembali, karena dia merasa malu pada Nurma jika harus menganggur lama.Selesai shalat dia kembali berjuang untuk mendapatkan sebuah pekerjaan baru.Dalam perjalanannya hari ini, sepertinya dia harus sedikit bersabar, karena sampai mentari terbenam dia belum mendapatian apa yang sedang dia cari.Hendi pulang dengan rasa kecewa yang begitu besar di hatinya, dia menyalahkan dirinya sendiri, dia m
Читайте больше
Kabar baik untuk keluarga Nurma
Saat adik-adikku suksesPart 26Akhirnya Pak Rusli tahu tentang fitnah yang di buat Bu Rohayati pada Hendi, tak sengaja ia mendengar Bu Rohayati berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon."Nyingkirin orang baru mah gampang, apalagi kalau orangnya polos kayak tukang kebun kemarin, sekarang aku tenang udah gak ada lagi saingan, karena si tukang kebun itu sudah berhasil aku singkirkan!""Aku suruh dia bongkar handle pintu kamar Pak Rusli dan dia langsung nurut, pas bos tahu beuh itu bos langsung marah besar sama dia, hahahaha,"Pak Rusli sangat geram saat mendengar semua itu, dia juga merasa bersalah pada Hendi, pegawai yang sudah ia pecat padahal Hendi tidak melakukan kesalahan apapun.Puk puk pukPak Rusli bertepuk tangan."Hebat kamu ya, belasan tahun kamu ikut saya dan ini balasan kamu sama saya?" "Benar-benar tidak punya hati, pantas saja orang-orang baru yang bekerja di rumah ini banyak yang tiba-tiba meminta pulang, jadi kamu biang keladinya?""Dengar ya Bu Rohayati,
Читайте больше
Kesuksesan Nurma
Saat adik-adikku suksesPart 27"Kang, HP Neng kenapa ya kok gak nyala-nyala?" Nurma terus mencoba menyalakan ponsel miliknya."Kayaknya rusak Neng, nanti kalau Akang gajian Akang beliin hp baru buat Neng ya!" "Gak usah Kang, sayang uangnya. Beli hp bekas aja banyak kok yang masih bagus-bagus, tapi mudah-mudahan hp ini masih bisa di pake jadi gak perlu beli yang baru." Nurma meletakkan ponselnya begitu saja."Kalau menurut Akang sih hp nya udah minta pensiun itu, hp Neng kan udah lama banget, maafin Akang ya, bertahun-tahun nikah Akang belum bisa beliin Neng hp!""Gak apa-apa Kang, lagian seberapa penting sih hp, apalagi sekarang kita udah gak jauh-jauhan lagi, mending uangnya di tabung aja!" "Pokoknya Akang akan tetap beliin hp, Neng jangan nolak ya, awas!""Yaudah Akang berangkat dulu ya, doain biar kerjaan Akang selalu lancar, di jauhkan dari orang dzolim seperti kemarin!" sambung Hendi."Iya Kang, hati-hati ya!"Setelah pamit kepada Istrinya, Hendi langsung berangkat menuju tem
Читайте больше
PoV Bu Ratri
Saat adik-adikku suksesPart 28POV Bu RatriAku tidak menyangka, di hari tuaku kini begitu memprihatinkan, harus hidup di jalanan karena tidak memiliki tempat untuk bernaung, dan masih harus berjuang mencari sesuap nasi dari hari ke hari.Hidupku berubah begitu cepat, rasanya baru kemarin aku memiliki segalanya, rumah yang mewah, anak-anak yang sukses dalam karirnya, dari keempat anakku hanya satu yang tidak beruntung yaitu Nurma, anak sulungku.Mungkin karena Nurma hanya lulus sekolah dasar sehingga dia tidak menjadi apa-apa, tidak seperti ketiga adiknya yang kuliah sampai memiliki gelar, Nurma hanya seorang Ibu rumah tangga dan suaminya seorang kuli bangunan yang penghasilannya tidak tentu.Sejak lulus sekolah dasar aku memang melarang dia untuk melanjutkan sekolah, lebih baik dia kerja saja untuk membantu membiayai ketiga adiknya.Bukan tanpa alasan aku memintanya bekerja, dia harus menebus semua yang hilang dari hidupku. Dulu sebelum dia ada di dalam rahimku, kehidupanku bersama
Читайте больше
Dilema
Saat anak-anakku suksesPart 29Amarah Dewi memuncak saat Ibunya semakin jauh pergi meninggalkannya, dia menghardik wanita yang sudah melahirkannya ke dunia itu dengan makian kotor."Dasar, Ibu sialan!""Belagu banget, awas aja kalau nanti aku udah punya kerjaan lagi, gak akan aku tampung kau Nenek-nenek peot!""Kamu lagi? kenapa kamu terus tumbuh di dalam rahimku hah? jika Bapakmu tidak bertanggung jawab seperti ini aku tidak akan pernah menginginkanmu!""Mending kamu keluar saja sekarang, asal jangan buat aku mati!"Dewi terus memukul perutnya yang sudah membuncit.Apa yang di lakukannya mencuri perhatian orang-orang yang ada di sekitar, mereka mengira jika Dewi adalah seorang ODGJ yang di hamili oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab.Emosinya begitu menguras energi, dia mulai kelelahan dan perih di perut mulai terasa.Lambungnya mulai berteriak meminta di isi, begitupun tenggorokannya terasa sangat kering."Aku lapar, dan juga haus," keluhnya.Sang Ibu kini sudah tidak sudi
Читайте больше
Kejutan Untuk Nurma
Saat adik-adikku suksesPart 30"Aduh, untung aja selamat, gak ke tangkep sama petugas trantib itu tuh," Bu Ratri mengucap syukur saat dia berhasil lolos dari kejaran satuan polisi pamong praja."Iya duh, kalau aku ke tangkep, udah abis anak saya nanti maki-maki saya.""Eh ngomong-ngomong nama Ibu siapa? dari tadi kita ngobrol tapi belum kenalan?" tanya Bu Ratri mengalihkan pembicaraan."Nama saya Limah, panggil saja Nek Limah, karena sudah Nenek-nenek.""Kalau nama saya Ratri, santai aja Bu Limah, saya juga udah Nenek-nenek, tapi yang boleh manggil saya Nenek, ya cuma cucu saya.""Oh, Ibu sudah punya cucu?" "Punya, baru satu umur 6 tahun kalau gak salah.""Saya juga baru satu, udah besar tapi, tahun ini masuk SMP, saya berharap menantu saya gak punya anak lagi sebelum saya mati.""Loh, kenapa?""Cape Bu, yang punya anak dia tapi yang sibuk saya, gak kebayang kalau sekarang saya punya cucu lagi udah cape di suruh nyari duit, di tambah ngurus bayi lagi, kalau dulu anak saya masih mau
Читайте больше
Предыдущий
1234567
DMCA.com Protection Status