Semua Bab Jadi Istri Dadakan: Bab 41 - Bab 50
95 Bab
Berhasil
Bahari benar-benar memenuhi janjinya. Setelah seluruh karyawan menerima upah kerja yang sesuai, Pemimpin Jatayu Grup itu memecat Dedi dengan alasan jika dia tidak lagi menunjukan performa yang distandarkan perusahaan.Begitu kembali dari ruang kerja Bahari, pria itu mengamuk dan memaki sang atasan. Faryn tidak ambil pusing. Ia sudah berhasil mengusir salah satu pengganggu."Akhirnya dia dipecat juga," ujar salah satu karyawan dengan nada penuh kelegaan."Iya. Kurang ajar banget jadi pria," kata yang lain menanggapi."Dia pernah loh diam-diam pasang kamera di kamar mandi perempuan di kantor lamanya. Terus ketahuan. Sempat dilaporkan ke polisi. Tapi bebas.""Hah? Yang benar? Sampai sekarang masih nggak?""Kalau di kantor ini sepertinya dia nggak berani.""Kenapa?""Soalnya dia lebih sibuk cari muka ke Pak Bahari. Mana ada waktu untuk mesum seperti itu."Lalu dua karyawati itu tertawa. Faryn yang masih berada di bilik kamar mandi mendengarkan dengan seksama percakapan tersebut.Cari muka
Baca selengkapnya
Malam Yang Terlambat
"Kamu belum masak untuk makan siang dan malam, kan?"Hakam menyanggah dagunya dengan sebelah tangan. Setelah mendapatakn porsi ganda untuk sarapan, ia merasa sedikit mengantuk. Padahal matahari masih terik. Matanya yang sayu menatap punggung Faryn yang sedang menyiram tanaman dalam pot di teras rumah.Angin sepoi-sepoi menambah rasa kantuk Hakam. Berulang kali ia menguap. Rasanya dulu ia tidak pernah merasa semalas sekarang. Jika terus mengalami rasa malas begini, bisa-bisa perutnya membucit.dia tidak mau sampai itu terjadi. Dia pun akhirnya bangkit untuk melawan rasa kantuk dan malasnya. Tangannya mengambil gunting tanaman dan mulai memangkas daun-daun yang sudah menguning."Belum. Kenapa memangnya?""Makan di luar saja hari ini. Karena ... ehem ... aku baru saja mendapatkan gaji pertamaku," katanya dengan nada menekan pada kata gaji.Secara tersirat dia ingin mengingatkan sang istri akan perjanjian mereka. Hakam bisa saja sih menagihnya secara langsung. Hanya saja ia ingin memastik
Baca selengkapnya
Malam Untukmu
Bulu kuduk Hakam meremang. Bagi seorang pria yang sudah pernah tidur bersama seorang wanita beberapa kali, godaan seperti yang dilakukan Faryn seharusnya tidak begitu mempengaruhi dirinya.Memang kecupan seringan bulu itu bisa membangkitkan hasratnya, hanya saja tidak sampai membuatnya terpengaruh dan mengikuti arahan 'lawan mainnya'.Kali ini semua berbeda. Semua berubah malam ini. Jika dengan perempuan lain, ia yang akan memimpin. Sekarang, Faryn-lah yang mengatur arahnya 'permainan' mereka."Hm," gumam Hakam pelan. Ia bisa merasakan kecupan hangat dari bibir tipis Faryn yang begitu membakar gairahnya.Ditambah lagi dengan gerakan mengelus pada perut ratanya. Hasratnya kian tidak tertahan. Perlahan ia membalik punggungnya. Kedua maniknya langsung bersitatap dengan bola mata yang melengkung tersenyum."Aku tahu kamu bisa saja memaksa. Tapi aku nggak tahu kenapa kamu mengalah," ucap Faryn lirih.Dalam benak Faryn, Hakam adalah seorang pria pemaksa. Dia menganggapnya wajar. Karena seti
Baca selengkapnya
Lava
Kelopak mata Faryn mengerjap pelan. Cahaya matahari seolah menusuk tepat di bola matanya mencoba membangunkannya.'Lima menit lagi aku akan bangun', batin Faryn setengah sadar.Ia masih enggan untuk membuka mata dan bangun dari kasur nyamannya ini. Punggungnya pun berbalik mencari posisi yang nyaman. Lalu dahinya berkerut dengan manik masih terpejam.'Sepertinya Hakam menginvasi separuh dari kasur ini', pikirnya kesal. Tangganya terulur hendak mendorong punggung Hakam. Tangannya terus maju dan tidak menyentuh apapun kecuali kehampaan.Perlahan maniknya membuka. Cahaya menyilaukan membuat matanya kembali memejam kembali lalu menyipit. Bola matanya menatap sekitar secara menyeluruh mencari sosok Hakam.Tidak ada. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Hakam.Dan yang paling membuatnya terkejut hingga membuatnya mendelik lebar adalah tempatnya kini berada sangat berbeda dengan kamarnya.Ini bukan kamarnya.Karena Faryn bangkit dengan gerakan yang begitu cepat, kepalanya jadi sedikit pusing. Se
Baca selengkapnya
Penasaran
Hakam tidak bisa menyembunyikan senyumnya tatkala memandang wajah lelap Faryn di sisinya. Maniknya terus-terusan mengamati setiap lekuk wajah manis itu.Apakah ia sudah berhasil mengganti kenangan pahit yang lalu dengan kenangan indah malam ini? Oh tentu saja. Hakam sangat percaya diri dia sudah membuat Faryn tidak akan bisa melupakan ikatan mereka malam ini dan seterusnya.Hakam masih bisa mendengar lenguhan yang meluncur dari bibir tipis Faryn saat mereka sama-sama mencapai kenikmatan itu. Dan rasanya ia ingin mengulanginya lagi.Faryn memang sudah tidak perawan lagi saat mereka menyatu. Dan itu karena ulahnya. Hanya saja bagi Hakam sensasi yang diberikan saat mereka melakukannya lagi kali ini, rasanya jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan perempuan lain yang pernah tidur bersamanya.Bahkan Paras sekalipun.Baru kali ini hati dan pikirannya benar-benar tercurah hanya untuk Faryn."Besok boleh minta lagi nggak, ya?" tanya Hakam pelan pada dirinya sendiri. Faryn sama sekali tidak
Baca selengkapnya
Lelah
Hakam tidak melanjutkan tidurnya lagi. Justru dirinya terjaga tanpa merasakan kantuk sama sekali. Sesekali ia membaca artikel di gawainya atau buku-buku yang menarik minatnya di kamar Faryn.Meski sudah melakukan banyak hal agar dirinya kembali tertidur, mengingat malam masih panjang, matanya tak kunjung terpejam. Lalu dia melirik ke arah Faryn yang masih terpejam rapat."Dia mimpi apa, ya? Masa setelah bersenang-senang malah mimpi buruk?" ujarnya tidak terima.Bukankah seharusnya wanitanya ini bermimpi sangat indah hingga tersenyum dalam tidurnya? Dia sudah mengerahkan yang terbaik untuk menyenangkan mereka berdua. Tidak cukupkah?Karena pemikiran itu, Hakam malah tersenyum lebar. "Kalau nggak cukup, bukannya harusnya dia minta diulangi?" Setelah itu ia tertawa kecil sendirian.Isi kepalanya tidak jauh-jauh dari perihal ranjang saja hari ini.Karena sudah tidak berkeringat lagi, akhirnya Hakam memutuskan untuk mandi. Setidaknya itu bisa mengurangi aroma khas yang menyekap di kamar in
Baca selengkapnya
Informasi
Gal menyesap rokok di antara jemari telunjuk dan jari tengahnya. Matanya menatap sekitar dengan malas. sedangkan Hakam di seberang meja bundar di kafe tempat mereka bertemu, sedang menekuni kertas di tangannya."Ini sudah semua?" tanyanya dengan dahi berkerut dan tatapan mata setengah tidak percaya pada Gal.Rokok di tangan Gal ditekan hingga apinya padam pada asbak di atas meja. "Nggak banyak informasi tentang Larva. Dia ...," belum sempat menyelesaikan, Hakam lebih dulu menyanggah ucapannya."Lava. Namanya Lava. Bukan Larva," sahutnya membetulkan kalimat Gal. Tatapannya datar.Temannya ini memang pandai mencari informasi. Meski begitu, ajaibnya Gal sering sekali salah menyebutkan nama saat bersama kliennya. Tapi tentu saja informasinya yang dia dapatkan benar seperti yang dikehendaki penyewa jasanya.Prinsip Gal adalah cari, temukan, dan lupakan."Iya Lava. Dia menghilang sejak berusia dua belas tahun. Tidak ada laporan polisi dan tidak ada pihak keluarga yang mencari. Jelas hanya se
Baca selengkapnya
Rotasi Posisi
"Kok bisa sih dia yang dipilih jadi sekertaris?""Pasti dia yang merayu sih. Aku yakin. Dari mukanya saja sudah kelihatan kalau dia tipe cewek-cewek yang suka menggoda."Selentingan-selentingan itu terus terdengar saat Faryn masuk ke ruangan hingga ke meja kerjanya.Semua manik mata di ruangan HR menatap ke arah Faryn dengan tatapan beragam. Ada yang tak percaya, menghujat, bahkan ada yang sampai menatap tak suka secara terang-terangan. Berita tentang dirinya yang diangkat menjadi sekertaris dari Bahari, sang pemilik perusahaan, jelas menjadi topik panas di ruangan itu.Sebagai anggota HR, Faryn jelas sangat tahu bahwa segala informasi di dalam perusahaan akan sampai pertama kali di ruangan ini, sebelum akhirnya menyebar secara merata di kalangan karyawan lainnya.Yang dia tidak tahu, Bahari secepat ini mengangkatnya menjadi sekertaris."Eh, itu beneran sekertaris Pak Bahari yang dulu dipecat karena kasus video tak senonoh di kantor?""Iya. Tapi nggak keliatan sih siapa lawan mainnya.
Baca selengkapnya
Melindungi
Hakam sudah membaca informasi di lembaran kertas itu berulang kali. Dan setiap kali ia membaca, ia semakin merasa sedih atas nasib yang diterima oleh Faryn."Anak sekecil ini ... bagaimana bisa?"Ia mengusap wajahnya. Lalu membiarkan dirinya lalu dalam perasaannya terhadap Faryn. Sebenarnya semua informasi yang didapatkannya ini lebih detail dibanding sebelum ia mengenal istrinya. Andai ia lebih tahu tentang semua ini, mungkin Hakam tidak akan mengeluarkan kalimat-kalimat kasar di pertemuan pertama mereka.Ada hal yang mendasari kenapa Faryn sampai nekat menjadi selingkuhan Linggar."Tapi ... tetap saja itu nggak dibenarkan, kan? Kenapa harus jadi selingkuhan kalau dia bisa mencari pria lainnya yang belum berstatus? Aku, misalnya. Kenapa dia nggak mendekati aku saja dari awal?"Hati dan logika Hakam saling berbenturan. Ada sedikit rasa cemburu tiap kali logikanya membenarkan tindakan Faryn selama ini."Eh, tunggu dulu. Waktu itu kan aku juga susah berstatus tunangannya Paras," sanggah
Baca selengkapnya
Praktik
"Aku ... aku hanya nggak bisa membayangkannya."Hakam gemas dalam hati. Kalau berdasarkan masa lalunya, seharusnya Faryn tidak sepolos ini. Tapi yang terjadi malah sebaliknya.Wanitanya terlalu polos.Hakam kembali mengulum bibirnya. "Haruskah kita praktik sekarang?" tawarnya."Eh?""Kalau kamu mau tahu, lebih baik kita praktikan saja langsung. Aku nggak bisa menjelaskan kalau hanya dengan kata-kata," katanya datar.Sungguh, Hakam tahu wanita itu hanya penasaran. Dia hanya tidak bisa mengendalikan rasa gemasnya pada Faryn.Faryn menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Aku bukannya ingin melakukannya. Aku hanya penasaran." Kini Faryn sadar ia sudah melakukan kesalahan dengan bertanya pada Hakam."Nggak apa-apa. Aku bisa membantu kamu menuntaskan rasa penasaran itu."Faryn menggeleng cepat. "Nggak ... nggak perlu. Aku sekarang sudah nggak penasaran." Lebih baik dia menghentikan pembicaraan ini sampai sini saja dan kembali fokus untuk menghabiskan makanan."Ayo, segera habiskan. Aku ingin s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status