All Chapters of Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif: Chapter 51 - Chapter 60
148 Chapters
Bab 51 - Menghentikan ramalan
Cruz terdiam memandangi wajah tenang Carla. Wanita itu akhirnya bisa kembali tidur setelah Cruz membantunya untuk merasa lebih baik, dan usahanya sungguh berhasil. Cruz juga bahkan berhasil mendengarkan semua isi mimpi yang dialami Carla. Lelaki itu terdiam dengan tangan yang perlahan terulur membelai rambut panjangnya. Aku pikir hal ini tidak akan pernah terjadi selama kau ada di sisiku, dan selama aku menjagamu dari Enrique. Tapi aku sungguh tidak menyangka hal ini pada akhirnya terjadi. Ini pasti sangat berat bagimu karena kau harus mengingat semua itu lagi, bahkan gara-gara ingatan itu, kau sampai bermimpi buruk… Cruz membatin. Setelah mendengar semua cerita Carla tentang mimpinya, dia tentu bisa langsung tahu dengan apa yang sebenarnya dialami oleh tunangannya itu. Cruz hanya tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi, padahal sebelumnya dia pikir Carla tidak akan pernah mengalami semua ini setelah dia membawanya pergi d
Read more
Bab 52 - Pertempuran baru akan dimulai
“Huft~” Cruz menghela napas seraya memijat keningnya. “Untuk sekarang lebih baik aku berhenti memikirkan tentang ramalan itu. Aku masih harus menyelidiki tentang wanita tua yang Carla ceritakan. Wanita yang sudah membantu Carla itu, sepertinya dia tahu sesuatu tentang Carla. Aku harus mencarinya dan menanyakan apa yang sebenarnya dia ketahui. Mungkin dengan aku menemukannya, aku bisa tahu apa yang menyebabkan Carla jadi seperti ini, dan siapa tahu aku bisa menemukan petunjuk tentang isi ramalan itu dari dia.” Cruz beranjak dari tempatnya. Dia baru saja hendak mencari Vier untuk memberikan perintah, namun lelaki itu sudah lebih dulu datang menemuinya di dalam sana. Vier tadinya hendak memberikan beberapa dokumen yang dia minta untuk dicarikan. Dan berhubung lelaki itu muncul ketika Cruz membutuhkannya, dia lang
Read more
Bab 53 - Lukisan
Carla termangu memandang keluar jendela. Saat ini dia sedang berada di dalam rumah kaca, sedang menikmati waktu minum tehnya sambil membaca buku yang sempat dia pinjam dari perpustakaan. Walau setelah semua yang terjadi padanya, dia tetap harus berusaha mencari cara agar bisa kembali ke dunia asalnya di masa depan. Carla tidak ingin terus berada di sini, terlebih sekarang tidurnya selalu dihiasi dengan mimpi buruk yang sama. Carla menyeruput tehnya lalu menaruh cangkir itu kembali ke atas meja. Sebelah tangannya memijat tengkuknya yang terasa pegal akibat terlalu lama duduk dengan posisi kepala tertunduk membaca buku. Sejenak, Carla mengalihkan pandangannya pada hal lain. Dia menoleh keluar jendela dan memperhatikan semua tanaman indah yang ditanam diluar rumah kaca yang memang posisinya langsung mengarah ke taman. Sejak mengalami mimpi itu, aku jadi sama sekali tidak bisa tenang. Aku terus saja memikirkan tentang isi mimpi itu dan ketakutan setiap kali mengingatnya. Bahkan aku jadi
Read more
Special episode - Binbin Talk
*Binbin Talk! Halo, Binbin di sini! Selamat datang di episode spesial. Akhirnya setelah perjuangan selama beberapa bulan, cerita ini selesai juga—maksudku season 1 nya selesai juga. Sebagai tanda berakhirnya season ini, Binbin ingin berbagi beberapa pengalaman ketika menulis cerita ini sekaligus menceritakan tentang awal terciptanya novel ini, dari mana ide cerita itu pertama kali muncul dan sebagainya. * Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif. Pada awalnya cerita ini aku buat dengan menggunakan judul yang berbeda. Untuk sebagian yang tidak tahu, cerita ini awalnya memakai judul dalam bahasa Inggris, yaitu “Thrown Into The Past.” Sayangnya editorku memintaku untuk mengubah judulnya agar menjadi lebih menarik. Editorku menyarankan agar judulnya diubah dengan menggunakan judul bahasa Indonesia. Namun kecenderunganku yang sering membuat judul dalam bahasa Inggris saat itu cukup membuatku kebingungan untuk mencari judul yang tepat. Setelah permintaan untuk mengganti judul, aku
Read more
BONUS EPISODE 1
Pats!Carla membuka kedua matanya spontan. Tubuhnya gemetar hebat, dan keringat mengucur membasahi seluruh tubuhnya. Dia terdiam dengan wajah pucat pasi sambil berusaha mengatur napas dan debar jantungnya yang sama-sama tidak beraturan. Kedua matanya berkaca-kaca. Lagi-lagi dia mengalami mimpi yang sama. “Kau bermimpi lagi?” Perhatian Carla seketika beralih pada datangnya suara. Begitu menoleh, dia melihat Cruz yang sudah ada di dalam kamarnya. Lelaki itu berjalan menghampirinya setelah sebelumnya duduk di sofa yang ada di sana. “Cruz…” Cruz duduk di tepi ranjangnya. Seperti apa yang dia lakukan biasanya, lelaki itu memeluknya untuk membuat Carla merasa lebih tenang. Lalu tanpa merasa sungkan, Carla membalas pel
Read more
BONUS EPISODE 2
“Memangnya aku tidak boleh mencium tunanganku sendiri?” Suaranya yang begitu rendah, berhasil membuat jantung Carla semakin berdebar. Entah sejak kapan suara Cruz terdengar begitu indah, dan kenapa Carla baru menyadarinya? Bahkan mendengar suaranya dalam jarak yang sedekat ini saja berhasil membuat jantungnya berdebar tak karuan. Carla lagi-lagi hanya bisa menelan ludahnya susah payah. Pandangannya tanpa sadar beralih menatap bibir Cruz. Suara indah itu baru saja keluar dari sana. Di saat yang bersamaan, Cruz melakukan hal yang sama tanpa sadar ketika dia menangkap pandangan mata Carla yang kini beralih menatap bibirnya. Entah kenapa Cruz melihat tatapan itu seolah sebuah kode bahwa Carla menginginkan sesuatu. Tanpa sadar Cruz mendekatkan wajahnya, mendaratkan bibirnya pada bibir lembut wanita itu, dan menciumnya dengan penuh kelembutan. 
Read more
BONUS EPISODE 3
Dia sungguh menyebalkan, dan kenapa dengan bodohnya aku malah membalas ciumannya? Aku bahkan tanpa sadar mengalungkan tanganku dilehernya. Sepertinya aku sudah kehilangan akal. Carla meratapi kebodohannya. Sungguh ini adalah sesuatu yang sangat memalukan. Bisa-bisanya dia tanpa sadar melakukan semua itu. Sekarang dia sungguh menyesal dan merasa malu, saking malunya Carla merasa ingin menghilang dari dunia ini. “Dengan kau bersikap seperti ini, kau jadi menggemaskan.” “Diam! Tutup mulutmu, aku tidak ingin mendengar apapun,” teriak Carla yang kian gugup. Alih-alih kesal, Cruz justru terkekeh mendengarnya berteriak seperti itu. “Ayolah, jangan malu-malu aku tahu kau menyukainya.”&
Read more
BONUS EPISODE 4
Blam!Pintu ditutup. Carla terdiam dengan posisi bersandar pada pintu sambil berusaha mengatur degup jantungnya yang tak beraturan. Sejak Cruz masuk ke dalam hidupnya, dia jadi lebih sering mengalami serangan jantung tiba-tiba seperti ini, dan kalau terus berada di dekat lelaki itu, Carla merasa tidak akan baik bagi jantungnya. Aku harus berpikir jernih. Memang lebih baik Cruz pergi daripada aku kehilangan kendali seperti sebelumnya… Carla menghela napas panjang. Dia tiba-tiba teringat kejadian beberapa saat yang lalu ketika dia tanpa sadar kehilangan kendali dan mencium lelaki itu dengan begitu agresif. Yang lebih parahnya lagi wajah Cruz muncul dalam benaknya dengan begitu jelas. Sial! Kenapa dia harus terlihat begitu tampa
Read more
BONUS EPISODE 5
“Tuan, sarapannya sudah—“ Vier menghentikan kalimatnya ketika dia tiba di sana dan melihat Cruz yang entah kenapa terlihat aneh. Vier termangu di tempatnya sambil menatap Cruz dengan raut wajah bingung. Lelaki yang menjadi tuannya itu kini sedang berdiri di depan cermin besar seraya merapikan pakaian yang sedang dia kenakan. Ada yang aneh dari gelagatnya hari ini. Sejak tadi Cruz terlihat begitu ceria, dia bahkan tidak berhenti tersenyum sambil menggumamkan hal yang entah apa. Tidak biasanya tuan secerah ini. Apakah ada sesuatu yang membuat beliau begitu ceria hari ini? Tapi apa? Apakah hari ini hari spesial? Tunggu, hari apa ini? Vier beranjak dari tempatnya dan menghampiri kalender yang ada di atas meja. Memperhatikan deretan angka yang menunjukkan tanggal di bulan itu. Setelah dia perhatikan dengan baik-baik, sama sekali tid
Read more
BONUS EPISODE 6
Vier, Susan, dan Hélie terdiam dengan keheranan. Mereka sungguh tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang mereka melihat pemandangan yang bahkan terasa lebih aneh dari sebelumnya. Di satu meja makan yang sama itu, mereka melihat Carla dan Cruz yang duduk dengan suasana hati yang sungguh saling bertolak belakang. Cruz terlihat begitu cerah ceria hingga tampak tidak seperti biasanya, sementara Carla terlihat begitu gelap dengan aura pekat yang terasa sama asingnya. Mereka sungguh tidak mengerti dengan situasi ini. Selain itu, mereka bertiga melihat Cruz yang berulang kali tersenyum dan memberikan perhatian pada Carla, sedangkan respon Carla hampir mirip seperti seekor anjing galak yang akan menggigit kalau di dekati. Dia tampak tidak memiliki mood yang baik untuk menanggapi Cruz. “Hm… hanya perasaanku saja atau mereka tampak sangat berbeda hari ini?”
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status