All Chapters of Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin: Chapter 31 - Chapter 40
113 Chapters
Bab 31. JAHAT
Setiap jam makan siang, Kevin lebih suka datang ke warteg sederhana yang berdiri di depan kantornya. Di sana menjual nasi dengan berbagai menu khas warteg yang menurutnya selalu enak dan tidak membosankan. Hanya perlu satu kali menyebrang jalan, untuk tiba di sana."Saya mau nasi putih, terong balado dan ayam goreng," ucap Kevin sambil menunjuk lemari kaca di etalase warteg."Baik, Mas," sahut empunya warteg.Di warteg, terlihat beberapa karyawan lainnya. Cukup ramai setiap jam makan siang, meski banyak restoran kecil lainnya di dekat kantor.Sambil bersiap untuk makan, Kevin menyalakan layar ponsel. Berniat untuk mengirim pesan pada Vyolin yang selalu hadir dalam pikirannya.[Sayang, sudah makan siang] ketik Kevin dalam pesannya.Kevin meletakkan ponsel di atas meja, tepat di samping piring. Hingga dirinya sudah mulai menikmati makanan, belum terlihat balasan pesan dari Vyolin.[J
Read more
Bab 32. Mabuk Berat
Setelah pertemuan makan malam dengan klien pentingnya dari luar negeri, Mike memutuskan untuk pulang saja ke rumah. Di hunian megahnya itu, dia tak menemukan sosok Rianti. Alih-alih merasa cemas, Mike bersikap cuek saja dan merebahkan dirinya ke atas tempat tidur bersandar pada sandaran kasur.Jarum jam baru menunjukkan pukul sembilan, ketika Mike mulai membuka layar ponselnya lagi. Sejak tadi dia menahan diri untuk tak memikirkan Vyolin, akan tetapi dia tak bisa. Segera saja dia menuju aplikasi bertukar pesan dan mengirim pesan untuk Vyolin.[Sudah kamu pikirin?] ucap Mike dalam pesannya.Vyolin yang menyadari ada pesan masuk, buru-buru membukanya. Di lihatnya sekeliling kamar untuk memastikan Kevin masih berada di luar.[Aku gak mau ketemu atau berurusan apa pun dengan kamu.] balas Vyolin.[Vyolin, sikap keras kepala kamu itu yang membuat aku semakin penasaran. Kamu pasti cantik banget kalau lagi cemberut. Kamu lagi cemberut kan? Jangan dong, gak kuat aku kalau kamu cemberut.] kirim
Read more
Bab 33. Akhirnya Cerita
Usia kehamilan Vyolin telah genap delapan bulan, menaiki bulan ke sembilan. Vyolin membuka perutnya di depan cermin, dan memperhatikan penampilannya saat ini. Dalam hatinya merasa tak menyangka bahwa dia akan bertahan sampai sekarang bersama bayi itu.Vyolin tak bisa mengatakan bahwa dia membenci bayi dalam kandungannya, akan tetapi dia juga tak terlalu menginginkan untuk melihat bayi itu lahir. Tak seperti Kevin dan Mike yang sangat menginginkan bayi itu. Vyolin menjadi kian takut, Mike akan melakukan hal yang tak disangka-sangka dan itu akan menyakiti Kevin juga.Setelah merenung beberapa saat, akhirnya Vyolin berpikir untuk meminta bantuan sahabatnya, Sarah. Sarah menurutnya adalah yang bisa diandalkan untuk saat ini. Setidaknya bisa mengurangi sedikit rasa sesak di dalam dadanya karena terlalu lama memendam masalah sendirian.Di kediamannya, Sarah telah menunggu kedatangan Vyolin. Vyolin memutuskan untuk datang sendirian dengan
Read more
Bab 34. Sebuah Alasan
Aroma lezat masakan Sarah, membuat Vyolin terbangun dari tidur singkatnya. Dia pun pergi ke dapur dan melihat banyak makanan telah tersaji di meja. Sarah begitu bersemangat mengajak sahabatnya itu untuk santap siang bersama."Kamu memang juara kalau soal masak," ucap Vyolin saat telah merasakan suapan pertamanya."Gak ada apa-apanya dibanding kamu, lah. Hehe," sahut Sarah."Kamu beneran sudah berhenti dari kantor yang kemarin? Padahal kan kerjaan di kantor itu udah bagus," tanya Vyolin membuka obrolan baru."Soal kerjaannya sih oke-oke aja. Tapi gimana, ya? Resiko jadi cewek seksi, selalu digodain sama Pak Direktur," jawab Sarah.Pernyataan Sarah membuat Vyolin terkejut, dan rasa penasaran di hatinya pun tak terelak untuk bisa tahu lebih banyak."Digodain gimana, Sarah?" tanya Vyolin lagi."Ya, digodain. Ditawarin jadi pacar, istri kedua. Pak Direktur itu bucin bange
Read more
Bab 35. USG
Disambut oleh senyum istri saat pulang kerja, adalah hal membahagiakan untuk semua suami yang mencintai istrinya. Rasa lelah yang mendera, dapat luntur seketika. Kevin begitu senang melihat Vyolin yang telah duduk di teras menyambut kedatangannya."Sudah sore, Sayang. Ngapain di luar?" Kevin lalu menciumi kening istrinya, tak lupa juga ciuman di perut yang telah membuncit itu."Aku tadi dengar ada tukang jualan tahu tek-tek, eh, pas mau manggil ternyata udah jauh," sahut Vyolin."Tahu tek-tek? Kamu mau makan itu?" tanya Kevin antusias."Tadi sih, mau. Sekarang enggak, mending makan opor daging buatan Julia. Ayo, Mas, kita masuk," jawab Vyolin lalu menggandeng tangan suaminya masuk ke rumah."Kalau kamu mau, kan aku bisa cari," lirih Kevin lagi."Udah enggak pengen kok, Mas," sahut Vyolin.Kevin pergi membersihkan diri di kamar, sedangkan Vyolin membantu Julia untuk menyajikan makanan ke meja makan. Julia tak pernah lelah membuat masakan yang bervariasi setiap hari, tak disadari berat
Read more
Bab 36. Pesona Istri Orang
BAB 36. PESONA ISTRI ORANGMembenarkan kecurigaan Rianti, Mike akhirnya tiba di klub. Sebuah Klub malam disewa Stephen untuk merayakan hari jadi perusahaannya yang ke tiga belas. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli online itu, kian melejit dengan sebagian suntikan dana juga datang dari perusahaan Mike.Stephen mengundang semua karyawan dan sahabatnya untuk datang berpesta. Mike merasa malas untuk memberitahu atau mengajak Rianti, meski Stephen meminta mereka untuk datang berdua.Rianti yang baru mengetahui adanya pesta dari istri Stephen, akhirnya datang sendirian juga ke pesta itu. Dan Rianti bisa dengan jelas menyaksikan Mike yang duduk dikelilingi banyak pelayan seksi."Sial! Dia gak ngajak aku datang ke sini, rupanya dia mau puas-puasin main sama cewek-cewek seksi!" gumam Rianti.Mike dan teman-temannya menikmati pesta dengan suka cita. Rianti pun memilih untuk cuek dan ikut tenggelam dalam kerumun
Read more
Bab 37. Terserah kamu, Mas.
Vyolin akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya, ketika suara ketukan palu terdengar berisik dari halaman depan rumah. Dengan tubuh yang mulai berat untuk diajak melangkah, Vyolin bangkit dari tempat tidurnya dan menyibak tirai jendela kamar. Semesta telah terang, dengan udara yang terasa hangat. Dari balkon kamarnya, Vyolin bisa melihat Kevin yang tampak sibuk dengan palu dan kayu di halaman.Rasa ingin tahu, membuat Vyolin segera berjalan turun dari kamar dan langsung menghampiri Kevin. Julia juga tampak berada di sana, sedang menyirami bunga-bunga."Mas, kamu gak kerja?" tanya Vyolin yang datang masih dengan daster tidurnya."Hari sabtu, Sayang. Libur," jawab Kevin dengan lembutnya."Oh, iya. Aku lupa," sahut Vyolin. Sejatinya dia hampir tak pernah lagi begitu peduli pada pergantian hari. Baginya semua hari sama saja."Kamu lagi bikin apa, Mas?" tanya Vyolin lagi."Mm, mau coba biki
Read more
Bab 38. Ponsel Mati
Kelelahan, Vyolin kembali tertidur di jam makan siang. Sementara Kevin tak bisa menahan rasa laparnya setelah berperang, segera dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Di dalam kamar mandi, tatapan Kevin langsung tertuju pada bath-up yang terisi penuh air. Tanpa sabun atau apa pun, bisa dipastikan bath-up itu belum digunakan. Dan begitu terkejutnya Kevin, melihat ada ponsel di dalamnya."Hape Vyolin?" gumam Kevin sembari mengambil ponsel itu.Melalui sticker hello kitty berwarna pink yang ada di ponsel itu, bisa dipastikan bahwa itu adalah ponsel milik istrinya. Kevin lalu segera mengeringkan ponsel itu dengan handuk."Bisa-bisanya jatuh ke air," gumam Kevin lagi.Terlalu lama berada di dalam air, ponsel Vyolin pun mati. Kevin hanya bisa mendiamkannya dulu, sampai selesai dirinya mandi. Dengan hanya terbelit handuk, Kevin segera membawa ponsel itu ke dapur.Julia yang sedang duduk santai menonton televisi di ruang keluarga, hanya menoleh sebentar pada Kevin yang berjalan mel
Read more
Bab 39. Anti Selingkuh
"Jangan berharap, Kapten. Kita ke sana untuk liburan, bukan untuk selingkuh!" ucap Vyolin lalu tersenyum ramah.Tomo tersenyum lemas, lalu merasa heran pada sikap Rianti yang tidak tegas. Kalau Rianti memang ingin bermain-main, maka dia akan senang hati mengikuti permainannya."Suami kamu salah satu yang terkaya di Jakarta. Apa gak akan ada pengaruh buruk kalau kita dilihat orang-orang?" tanya Tomo."Itu sebabnya saya pakai penyamaran, Kapten. Jadi lebih baik kita diem aja sampai keluar dulu dari Indonesia," jawab Rianti setengah berbisik.Rianti memang tak pernah mendapatkan pengawalan khusus selama menjadi bagian dari keluarga elit Baskoro Group. Tak seperti mertuanya yang selalu dikawal ketat.Keluarga mereka juga tak sering mendapat berita negatif, karena CEO Baskoro Group selalu meminta orang-orangnya untuk mengontrol media. Namun, Rianti tetap selalu diwanti-wanti untuk menjaga sikap. Sepanjang perjalanan menuju Maldives, keduanya banyak mengobrol tentang kehidupan pribadi masi
Read more
Bab 40. Sesak di Dada
Setelah mencuci wajahnya di westafel, Vyolin merasa menjadi lebih tenang. Ponsel yang tak kunjung menyala, dia letakkan lagi di tempat penyimpanan beras. Setelah memastikan pintu dan semua jendela terkunci, dia pun pergi beristirahat di kamar.Kevin dan Julia belum juga pulang, mereka masih asyik berbincang di sebuah restoran. Menghabiskan makan malam bersama keponanakannya, Kevin merasa kurang karena ketidakikutsertaan Vyolin.Tak ingin terlalu lama meninggalkan Vyolin sendirian di rumah, Kevin pun segera mengajak Julia untuk pulang setelah mengantar anak Julia kembali ke asrama.Dengan kecepatan sedang, Kevin melajukan mobilnya. Berusaha lolos dari kemacetan Jakarta, akan tetapi nyatanya mereka harus terjebak juga beberapa saat tertahan di jalan."Ah, aku lupa hapenya lagi mati," gumam Kevin saat memegangi ponselnya berpikir untuk menghubungi Vyolin."Dia pasti baik-baik aja," ucap Vyolin."Hu'um.
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status