Semua Bab Istri Sah, sang Presdir Dingin: Bab 131 - Bab 140
188 Bab
Bab 128
Perkataan Angkasa membuat Ethan menganggukan kepalanya, dengan suara pelan berkata. "Tapi hal ini akan membuat Rian keluar, beberapa tahun ini, Rian bekerja sama dengan kita, sudah jelas dia juga ingin bermain mengenai hal ini, melakukan hal ini bukankah begitu murahan?""Tidak bisa dibilang murahan, nanti masih akan ada kesempatan untuk menyuruh dia mengurusnya." Setelah Angkasa bicara dengan penuh arti dia naik ke helikopter.Ketika helikopternya sedang mengudara, perasaan Angkasa juga seoerti sedang terbang. Dia sama sekali tidak berani untuk percaya, dirinya tiba-tiba seperti menjadi pemuda yang begitu bersemangat. Ternyata perasaan hatinya begitu luar biasa, luar biasa hingga dia bisa menukar dengan segalanya.Helikopter sampai tengah malam.Dimas merasa ada orang yang datang, hal yang dilakukan pertama adalah mempersiapkannya, tidak disangka itu adalah Angkasa. "Tuan Angkasa? Bagaimana kamu bisa datang? Apakah ada hal penting yang ingin disampaikan?" Dimas sangat jarang bertemu
Baca selengkapnya
Bab 129
Dia menghela nafas lega, menoleh untuk melihat Angkasa, dan berbisik. "Bisakah Paman membantuku mengangkat Mama ke tempat tidur? Tanah di sini sangat lembab, aku khawatir dia tidak tahan."Angkasa bangkit dengan cepat, dengan hati-hati memeluk Tasya ke tempat tidur.Dia ingin menyalakan lampu, tetapi dihentikan oleh Zayn. "Mama takut lampu dan api. Dia pada dasarnya tidak menyalakan lampu di malam hari. Jika bukan karena menggambar, dia tidak akan terbangun sepanjang malam."Hati Angkasa sakit lagi, mereka yang telah terbakar oleh api takut akan cahaya. Seorang wanita yang dulu sangat cerah sekarang hanya bisa hidup dalam kegelapan?Hati Angkasa tidak nyaman, dia dengan lembut menarik selimut untuk menutupi Tasya.Zayn telah memakai sepatunya dan mengenakan pakaiannya. "Ayo pergi keluar dan bicara, jangan mengganggu Mama beristirahat, siklus tidurnya kurang baik."Mendengarkan Zayn berkata, Angkasa memandangi putranya yang berkata dengan masuk akal, dia melepas mantelnya dan memakaika
Baca selengkapnya
Bab 130
Setelah pensiun, dia menikahi Tasya. Apa yang dia lakukan untuk Tasya selama hampir lima tahun itu?Angkasa tiba-tiba tidak bisa memikirkan apa pun yang akan memberinya cukup keberanian untuk berdiri di depan Tasya dan berbicara tentang hak asuh anak itu.Awalnya Angkasa ingin menggunakan masalah merawat Zayn untuk menahan Tasya supaya tetap tinggal. Sekarang, mendengar Dimas berkata seperti itu, Angkasa berpikir. 'Apakah aku pria brengsek?'Jangan bilang anaknya sendiri tidak mengenalinya, jika demikian Angkasa akan merasa jijik bahkan pada dirinya sendiri!Angkasa menepuk pundak Dimas sambil berkata. "Terima kasih, Dimas, kamu telah membuatku memahami hal ini.""Nona Helen yang ada di dalam itu, apakah Tuan berencana menjadikannya sebagai istri?" Dimas bisa melihat bahwa perasaan Angkasa terhadap Tasya berbeda dari yang lain, jadi dia bertanya dengan santai.Angkasa berbisik. "Zayn adalah anakku, anak kandungku! Tapi Helen adalah ibu kandung Zayn, jadi menurutmu aku bisa apa?"Dimas
Baca selengkapnya
Bab 131
"Tidak memiliki hati dan otak?!"Tidak heran, dia sebegini kasarnya, sebenarnya ingatan tersebut tidak bisa dilupakannya, sehingga membuat Tasya merasa sedih setiap kali dia mengingatnya. Namun, Angkasa menampilkan raut wajah tidak bersalah, seolah-olah Tasya sedang bercanda. Angkasa maju satu langkah, dia bertelanjang dada, hormon pria menyembur keluar dari seluruh tubuhnya ke arah Tasya.Tasya tanpa sadar mundur selangkah, takut dirinya akan terpesona. Sudah enam tahun, namun pesonanya masih tak tertahankan. Angkasa sepertinya telah melihat jelas maksud Tasya, dia menjebak Tasya di sebuah partisi di tempat latihan.Satu lengannya menyokong punggung Tasya, aroma tubuhnya tercium sangat kuat. Tasya ingin mendorong Angkasa, namun dia menyadari bahwa tangan Angkasa yang telanjang dan terentang akhirnya diturunkan."Angkasa, kendalikan dirimu!""Kendalikan diriku? Aku dan istriku begitu intim, buat apa mengendalikan diri? Tasya, sampai kapan kamu akan berpura-pura denganku?" Sikap agresi
Baca selengkapnya
Bab 132
Melihat Tasya yang terus berjalan tanpa menghiraukannya, wajah Angkasa melemas. Raut wajahnya terlihat sangat sedih, seakan kehidupannya telah hilang begitu saja."Tuan Angkasa!" Teriakan Dimas menggelegar.Dimas berlari ke arah Angkasa dengan tergesa-gesa, pria itu menyaksikan hal gila yang dilakukan oleh Angkasa. Namun, Dimas terdiam saat melihat sosok wanita yang sedang ditatap oleh Angkasa.JLEB!Tasya menghentikan langkahnya, hatinya langsung menegang. Suasana tempat pelatihan yang sepi itu seakan seperti kuburan yang begitu mencekam."Tidak! Tidak mungkin!"Angkasa adalah seseorang yang sangat mencintai hidupnya, bagaimana mungkin dia melukai dirinya sendiri?Tetapi langkah kaki Tasya seperti, dia tidak bisa mengangkatnya lagi. Tepian mata Tasya terasa mengganjal dan tidak nyaman, cairan hangat dengan cepat mengalir dari sana. Perasaan cinta dan benci waktu itu sekarang berkumpul dan bersarang di dadanya, seperti akan meledak.Tasya tidak berani berbalik, dia bahkan tidak ingin
Baca selengkapnya
Bab 133
Tasya tidak bicara juga tidak membantah, ia melihat dokter mengangkat Angkasa ke atas tandu kemudian dengan cepat membawanya ke ruang operasi.Tasya mengikuti dari belakang dengan perasaan campur aduk, kata-kata terakhir Angkasa bergema di dalam kepalanyaterus-menerus.Angkasa berkata. "Tasya, aku mencintaimu!"'Angkasa mencintaiku? Benar-benar lucu!'Tapi mengapa Tasya tidak tertawa?Tasya tidak ingin menangis, tapi air matanya berjatuhan seperti mutiara, sama sekali tidak mau berhenti. Bukan begini seharusnya. Tasya sudah lama tidak memiliki perasaan terhadap Angkasa.'Ini adalah trik Angkasa denganmelukai dirinya sendiri! Angkasa tidak mungkin kenapa-napa!'Tasya menghibur dirinya terus-menerus, tapi Tasya menyadari seluruh tubuhnya bergetar, dia bahkan tidak bisa memegang kedua tangannya dengan benar. Karena masalah yang ditimbulkan oleh Angkasa, pangkalan jadi ramai untuk beberapa saat.Ketika Adelia datang setelah mendengar berita ini, yang dia lihat pertama adalah Tasya, dudu
Baca selengkapnya
Bab 134
Melihat kedua anak ini begitu aktif, dokter buru-buru memandang Tasya. "Nona Helen ....""Lakukan saja apa yang diinginkan anak-anak, tapi jangan sampai melewati batas volume darah normal mereka," suara Tasya terdengar sangat menyesali semua ini."Ini sudah pasti!" Dokter merasa sangat gembira, dia membawa Zayn dan David masuk ke ruang tes darah.Adelia melihat mereka pergi, kemudian berkata dengan suara rendah. "Mengapa kamu menyelamatkannya? Di samping itu, Zayn hanya seorang anak kecil.""Putri membutuhkan Angkasa untuk hidup, paling tidak Angkasa tidak boleh meninggal sekarang." Tasya tidak tahu apakah dia bicara untuk diperdengarkan pada Adelia atau pada dirinya sendiri, hanya saja dadanya terasa masam, sakit, dan tidak nyaman.Setengah jam kemudian, Zayn dan David keluar, dokter bilang golongan darahnya sama persis dan mereka siap untuk diambil darahnya segera. David yang pertama masuk karena dia adalah anak Angkasa.Zayn menggenggam tangan Tasya erat-erat, dia berbisik. "Apakah
Baca selengkapnya
Bab 135
"Ma …. aku lapar, tolong buatkan aku makanan." Zayn melihat Tasya dengan paras penuh harap.David yang ada di sampingnya juga mengatakan hal yang sama. "Tantr, aku juga lapar. Ditambah lagi aku baru saja kehilangan darah, aku merasa sangat lemas."Tasya sebenarnya tidak ingin pergi, dia ingin tinggal dan mendengar dokter berkata bahwa Angkasa tidak apa-apa, dia ingin melihat dengan mata-kepala sendiri bahwa Angkasa sudah keluar dari masa kritis. Tapi mata penuh harap dari anaknya membuat Tasya menolak pemikiran tersebut dan langsung berpikiran jernih, Angkasa tidak pantas mendapatkan rasa khawatirnya. Mungkin juga ini adalah rencana Angkasa.Adelia memandang Tasya dan ragu untuk sesaat, ia kemudian berkata pelan. "Mengapa tidak aku saja yang kembali dan membuatkan mereka makanan? Kamu tinggal di sini saja.""Tidak perlu, anakku terbiasa dengan masakanku, kamu pergi saja duluan." Suara Tasya terdengar tenang sekarang, seperti seluruh kekhawatirannya yang barusan telah hilang, tapi Adel
Baca selengkapnya
Bab 136
Tasya selalu mengingatkan dirinya sendiri bahwa anaknya tidak bersalah, tapi ketika memikirkan Putri yang berbaring dan bergantung pada alat-alat medis di rumah sakit untuk bertahan hidup setiap hari, Tasya tidak bisa untuk tidak peduli.Tasya tidak bisa menjadi seorang dewi!Tasya menghela napas, dia membenarkan posisi tidur Zayn, membiarkannya tidur bersama David, kemudian menarik selimut dan menyelimuti mereka berdua. Tasya pergi ke dapur, meletakkan makanan di dalam microwave supaya tetap hangat, lantas beranjak pergi ke kamarnya.Adelia baru saja kembali. "Angkasa sudah sadar, dia telah melewati masa kritis, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.""Oh!" Tasya menjawab dengan biasa saja, dia berkata dengan suara rendah. "Aku ingin jalan-jalan sendiri, kamu istirahatlah dulu, aku sudah selesai memasak, makanlah kalau mau.""Tasya." Adelia menggenggam lengan Tasya. Kondisi Tasya sekarang membuat Adelia khawatir."Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lelah, aku ingin mencari tempat untuk be
Baca selengkapnya
Bab 137
Mendengar Tasya berkata demikian, Rian langsung tertawa. "Mengapa aku merasa kamu benar-benar membencinya? Apakah kamu memiliki masalah dengannya?""Tidak ada!" Dengus Tasya dengan kuat."Apakah ada semacam rasa benci? Atau kalian sudah saling kenal sebelumnya?" Rian semakin lama semakin penasaran.Tasya memberi padangan dingin ke arah Rian, kemudian berkata. "Percaya atau tidak, jika kamu menggangguku lagi seperti ini, aku bisa menendangmu dari sini.""J-jangan! Aku hanya bertanya, kalau kamu tidak ingin bicara, maka anggap saja aku tidak pernah mengatakannya. Tapi aku benar-benar penasaran, kamu punya begitu banyak pilihan, tapi mengapa kamu memilih bekerja sama dengan Wijaya Company? Ditambah lagi, melihat sikapmu terhadap Angkasa, katakanlah kalian baru pertama kali bertemu, tapi mana ada baru pertama bertemu langsung memandang penuh benci begitu?" Rian merasa ada yang janggal dengan sikap Tasya. "Aku juga paham akan Angkasa, dia ini seorang 'isolator', ada banyak wanita yang data
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status