Istri Sah, sang Presdir Dingin

Istri Sah, sang Presdir Dingin

By:  Imgnmln  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.2
13 ratings
188Chapters
37.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Tasya Ziudith, karena kesalahannya Enam tahun yang lalu, dia harus berjuang demi membesarkan anaknya seorang diri. Angkasa Wijaya, yang telah menjadi suami sah untuknya, meninggalkan dia dan kandungannya demi wanita lain. Enam tahun kemudian, dia kembali dengan anak dan identitasnya yang baru. Apa yang akan terjadi kepada Tasya? Akankah dia membalaskan dendamnya kepada keluarga Wijaya, ataukah mereka akan bersatu kembali dalam ikatan cinta?

View More
Istri Sah, sang Presdir Dingin Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Eilla Jamaludin
sambungan yang di tunggu-tunggukan kembali bacaan nya yang menarik kesudahan
2024-02-04 09:46:35
1
user avatar
Eilla Jamaludin
tak sabar nak tunggu sambungan cerita nya...
2024-01-26 10:05:35
0
user avatar
Eilla Jamaludin
sambung lagi cerita nye, menarik sgt² cerita......
2024-01-04 00:26:12
2
user avatar
Dhita Dharsono
great story
2024-01-01 16:05:59
0
user avatar
puji amriani
sangat keren nyesel kalau gak baca
2023-12-06 10:48:56
1
user avatar
puji amriani
bagus banget ceritanya
2023-11-28 15:57:08
1
user avatar
Nasni Padangngaran
saya suka cerita nya tapi bikin penasaran,karna lambat Apdate nya
2023-11-07 20:25:29
1
user avatar
Deice Tirira
cerita yg menarik dan tidak membosankan
2023-11-05 16:29:14
1
user avatar
Riri Sari Tamba (Riri)
ceritanya buat penasaran terus mo baca
2023-10-08 14:42:44
2
user avatar
aflanmuhammad356
selalu sabar menunggu, minimal 3bab 1hari thor
2023-09-01 23:31:45
3
user avatar
Penikmat Senja
Perbanyak updatenya dong,,,
2023-09-01 23:29:28
2
user avatar
rina chiolly
tunggu selanjutnya ...
2023-08-23 06:45:21
1
user avatar
Serianti Harahap
mana bi thor bab berikutnya?
2023-08-22 15:32:36
0
188 Chapters
Bab 1
“Aku harus siap dengan semua resiko ini," sesosok wanita membuka membuka pintu ruang USG dan berjalan masuk ke dalam ruangan dengan hati yang risih."Tapi, apa yang akan terjadi jika hari ini aku masih saja tidak mendapatkannya?" lirihnya mengingat rentetan kalimat yang terus berdengung di telinganya.Beberapa menit kemudian, wanita itu keluar dari dalam ruangan USG dengan menggenggam secarik kertas, tangannya yang sedikit gemetar menandakan betapa panik hatinya saat ini.Saat melihat secarik kertas itu, dia merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Ketika Tasya Ziudith menatap hasil pemeriksaan kehamilan, hatinya melonjak kegirangan. 'A-aku hamil?' gumamnya memegang secarik kertas itu dengan kuat di depan dadanya. 'Aku mengandung anak dari Pewaris Keluarga Wijaya!' dengan raut wajah yang penuh rasa senang yang menatap langit-langit koridor rumah sakit. 'Apakah ini mimpi!?' timpalnya kembali melihat secarik kertas itu dengan mata yang memerah.Tasya menghela nafasnya de
Read more
Bab 2
Melihat secarik kertas yang melayang ke arahnya, Angkasa menunduk dan mengambil secarik kertas itu, setelah melihatnya dia mengerutkan keningnya. "Kamu …" ekspresi terkejut terlihat dari tatapan mata Angkasa. "Apakah ini milikmu? Kamu hamil?""Hahaha …" Tasya yang mendengar pertanyaan konyol itu kemudian tertawa, air mata yang mengalir tak terasa dari sudut matanya membasahi pipi manisnya. "Apa kamu buta? Lima tahun lalu aku telah menjelaskannya padamu, tapi kamu tetap tidak percaya padaku!" Suara bergetar seakan menahan rasa sakit di hatinya. "Tidak peduli bagaimana aku berusaha merebut hatimu, kamu tidak pernah melihatnya. Bahkan, sekarang cinta pertamamu akan memberimu seorang anak," ujarnya dengan senyuman yang menyakitkan tersungging di bibirnya.Melihat ekspresi wajah Angkasa yang datar, Tasya kembali berkata dengan gemetar. "Angkasa, aku memang mencintaimu, tapi aku juga punya harga diri! Aku akan menggugurkan anak ini. Hubungan di antara kita sudah berakhir," timpalnya yang ke
Read more
Bab 3
Enam tahun kemudian ...."Tuan Angkasa, ini adalah dokumen yang kita terima dari Star Company, Prancis. Dan, kebetulan orangnya telah sampai di Bandung," Ethan menatap Angkasa yang sedang menatap ke arah jendela dengan tatapan kosong. "Tuan, apakah kita mau menyuruh orang untuk menjemputnya?"Seorang pria duduk di atas kursi kerjanya dengan tatapan kosong memandangi ke arah jendela luar kantor. Dari belakangnya, seorang pria berjalan menghampiri dengan membawa beberapa dokumen di tangannya. Ethan Daniel, asistennya memberikan sebuah dokumen berisi data pribadi seseorang kepada Angkasa.Angkasa sama sekali tidak menghiraukan Ethan. Melihat tuannya yang terdiam tanpa jawaban, Ethan kembali berkata dengan raut wajah yang bingung. "Kudengar, desainer ini sangat terkenal di luar negeri, hasil rancangan fashionnya sangat sulit didapatkan. Kalau bukan karena mereka bekerjasama dengan Star Company kali ini, mereka pasti tidak akan meminta desainer itu ke tempat kita untuk mengadakan pelatihan
Read more
Bab 4
Dalam hati Tasya tertawa dingin. Saat ini wajahnya dengan yang dulu jauh berbeda. Dia masih ingat rasa sakit yang tak tertahankan ketika api membakar kulitnya, masih ingat bagaimana dia harus menahan sakit selama sembilan bulan demi menjaga anak dalam kandungannya, dan setelah melahirkannya barulah dia menjalankan operasi plastik.Siang dan malam, dia selalu dihantui mimpi buruk, dan setiap mengungat itu, air matanya membasahi bantalnya. Saat ini dalang dari kecelakaan yang menimpanya ada di depan matanya. Wanita itu tak tahan lagi ingin mencabik-cabik wajahnya, merobek hatinya dan melihat sebenarnya apa isi hatinya itu, dan yang lebih ingin dia tanyakan adalah, apakah dia punya hati?Tangan Tasya menggenggam ponsel sambil sedikit gemetar. Dia menatap raut wajah Angkasa yang dingin, berkata sambil tersenyum. "Maaf, barusan aku sungguh tidak melihatmu," Tasya sedikit menundukkan kepalanya. "Jas milikmu jadi kotor karena minuman yang aku bawa. Lebih baik aku ganti yang baru, bisakah aku
Read more
Bab 5
Mata Zayn bersinar kegirangan, namun dia tetap berkata sambil berpura-pura menangis. "P-paman, aku akan keluar, tapi jangan pukul aku ya?" suaranya bergetar seakan-akan dia ketakutan. "Anggap saja kamu sedang dipipisi oleh anakmu sendiri. Aku benar-benar tidak sengaja. Juga jangan beritahu Mama, ya? Dia akan menghajarku!" Zayn terus berkata sambil mengeluarkan nada tangis pura-puranya itu.Angkasa kembali terdiam membeku dan menghentikan apa yang sedang dilakukannya. 'A-anak sendiri?''Jika Tasya tidak meninggal, mungkin anakku juga sebesar ini sekarang?' Angkasa menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.Pria itu tidak pernah terlihat begitu menyedihkan, rambutnya basah dan menempel di dahinya, kedua matanya yang menekuk ke atas memancarkan kemarahan.'Mata bocah itu ….' Mendadak Angkasa sadar bahwa anak itu juga memiliki sepasang lipatan mata yang sama persis dengan miliknya.Pantas saja, dia merasa anak itu tidak asing, ternyata karena kedua matanya. Di seluruh Bandung, orang yang
Read more
Bab 6
'A-Apa maksudnya ini?'Mata indah Zayn memerah, ingin rasanya dia membakar wajah Angkasa yang muncul di layar komputer itu.Tampaknya, dia memberi pelajaran terlalu kecil di bandara tadi. Zayn mengeluarkan sebuah kamera dari saku bajunya, lalu memasukan SDCard ke komputer. Anak kecil itu segera mengupload video berisi Angkasa yang dipipisi olehnya tadi.Setelah selesai, Zayn tersenyum, dia kembali menyelidiki sejenak tentang David, didapatinya ternyata dia bersekolah di TK Semesta."Sepertinya Taman Kanak-kanak di Bandung cukup bagus."Zayn tersenyum getir, setelah dia menghapus jejak di komputer itu dengan bersih, anak kecil itu mematikan komputer lalu bangkit berdiri dan mulai membantu Tasya membereskan kopernya. Tubuh yang kecil itu membuatnya sedikit kesulitan untuk menggantungkan baju di lemari.Zayn melihat kaki kecilnya itu dengan kesal. "Aku akan makan yang banyak! Dan segera tumbuh besar, dengan begitu aku bisa melindungi Momy," dengusnya menggerutu.Sadar dirinya kesusahan,
Read more
Bab 7
Tasya dan Adelia mengobrol tanpa henti melepas rindu mereka sambil memasak bersama di dapur."Tasya, coba lihat ini!" sahut Adelia menyodorkan ponsel miliknya sambil tertawa. "Ini lucu sekali! Memang, orang jahat harus mendapatkan balasan yang setimpal!"Zayn yang mendengar suara tawa itu mengerutkan keningnya. "Tante, kenapa tawamu begitu cempreng?" ujarnya dengan nada kesal. "Pantas saja kamu masih melajang setua itu!"Mendengar itu Adelia terkejut bukan main. "Hei bocah, apa katamu? Sekali lagi bilang, aku akan menciumu tanpa henti."Zayn menatapnya dengan nyinyir dan segera berjalan ke tempat Tasya, namun raut mukanya berubah dalam sekejap. "Mama, biar aku saja yang bereskan, kamu duduk dan istirahat saja di ruang tamu."Melihat Zayn yang begitu lugu dan juga baik terhadap ibunya, emosi Adelia mereda. "Bocah, untung saja kamu sangat baik terhadap ibumu, jika tidak, aku akan mencabik mulutmu!""Berisik!" gerutu Zayn dengan kesal. "Wanita tua yang bahkan tidak mengerti bagaimana mem
Read more
Bab 8
Tasya menarik napas dalam-dalam, lalu berkata datar. "Zayn bukan anak yang akan membiarkan dirinya ditindas, tenang saja.""Ya, untuk satu hal ini aku mengakuinya." Adelia dan Tasya terus mengobrol tanpa henti.Sementara Angkasa, pria itu sedang mengamuk hebat di dalam kantornya."Siapa yang menyebarkannya di internet?!""Apakah orang-orang yang dibayar untuk menjaga privasi terhadap publik itu hanya makan gaji buta, tidak bisa melakukan apa-apa? Video seperti ini bisa beredar di internet, apa yang mereka lakukan?" Angkasa melemparkan ponsel di hadapannya itu ke arah Ethan.Ethan berkeringat dingin.Dia juga baru menemukan video itu, ketika ingin menghapusnya, video itu sudah terlanjur menyebar. "Tuan Angkasa, kami juga sedang berusaha membereskannya, tapi sepertinya pihak yang menyebarkan itu menambahkan virus di dalamnya. Sehingga komputer kami terjangkit virus, saat ini teknisi IT sedang memperbaikinya," jawab Ethan dengan gemetar.Melihat Angkasa yang hanya terdiam, Ethan kembali
Read more
Bab 9
Sudah begitu lama Angkasa tidak semarah itu, bahkan sudah lama dia tidak turun tangan untuk membereskan masalah seperti ini. Mau tak mau dia mengakui, ahli IT di pihak sana sangat hebat, namun dia dapat melihatnya, pihak lawannya ini kurang berpengalaman.Melihat dirinya tidak bisa bergerak lagi di layar, Zayn tahu dirinya sudah dikunci. "Kacau!" dengusnya sembari terus menerus mengetik di laptop yang dia gunakan.Zayn ingin keluar dari database milik Wijaya Company, saat ini layarnya tidak bisa dikontrol olehnya sendiri. 'Bagaimana ini?' kebingungan terpancar di wajah Zayn.'Ini berbahaya! Pria bajingan itu bisa mengetahui posisiku!' Zayn segera bergerak, secepat kilat menghubungkan alat lain ke komputer.Tiba-tiba laptop di hadapan Zayn berkedip tanpa henti, layar biru bergaris hitam memenuhi laptop itu. Virus itu telah didobrak semuanya, dan mereka telah berhasil mengunci alamat IP nya.Angkasa semakin bingung melihat alamat IP yang tertera di depan matanya. "Ethan!"Mendengar Angk
Read more
Bab 10
Keesokan harinya ….Ketika Tasya bangun di pagi hari, dia melihat Zayn baru dari luar membelikannya sarapan, dan meletakkannya di atas meja."Morning, Mom," Zayn tersenyum lebar pada Tasya.Meskipun raut wajahnya mirip dengan Angkasa, tapi Angkasa tidak pernah tersenyum seperti itu padanya. Sementara itu Zayn adalah malaikat baginya, malaikatnya seorang."Morning too, baby …." Tasya mengusap kepalanya dengan senang.Adelia yang mendengar suara itu segera keluar dari kamar, ketika dilihatnya sarapan yang tertata di atas meja, dia segera berkata dengan gembira, "Tasya, kamu benar-benar pengertian!" Ucapnya dengan wajah penuh kegembiraan. "Kamu bahkan telah membelikan sarapan! Hebat sekali, akhirnya hari ini aku kembali sarapan sebelum ke sekolah.""Zayn yang membelinya, aku juga baru bangun," Tasya merasa sikap Adelia telah kembali seperti biasa, tapi Zayn justru membuatnya pusing."Mama, apa aku benar-benar harus ikut Tante Adelia pergi ke sekolah?" suaranya terdengar malas.Seketika A
Read more
DMCA.com Protection Status