Lahat ng Kabanata ng Terjebak Pernikahan Tak Diinginkan: Kabanata 21 - Kabanata 30
49 Kabanata
Luka Akibat Semalam
"Akhh Om!! Sakit Om!!. ""Aakkkkkhhhh sakittttt.. Jangan di gigit Om… hiksss… " Samira memohon sambil terisak. Entah iblis apa yang sedang merasuki Davino, kini justru Davino semakin menggila saja kala memainkan pucuk boba nya itu, apalagi gigitan Davino terasa semakin kencang dan itu benar-benar perih. "Kita cerai saja Om! Hiksss.. "Deggh.. Davino langsung tersadar dari kegilaannya, dia langsung menghentikan aksinya. Mata yang tadi terbalut emosi kini berubah jadi sendu ketika Davino melihat sendiri, betapa kusut dan kacaunya Samira di bawah tubuhnya. Banyak bercak kemerahan di bagian leher sampai dada, bibir Samira juga terlihat membengkak. Apalagi kini Samira sedang menangis. Sungguh Davino tidak pernah sekacau ini sampai melampiaskan semua kekesalannya pada Samira, gadis yang bahkan belum pernah mengenal hubungan seks itu. Trauma? Semoga Samira tidak sampai di tahap itu. Davino sadar, untuk hal pertama kali. Harusnya dia memperlakukan sang istri dengan lembut, bukan bertingka
Magbasa pa
So Fucking Sexy!
"Samira.. Kok pakai baju atasan? Buka saja. Ingat kata Barta tadi. ""OM MESUM!! "BUGHH… . . "Awhhh kok saya di pukul Mir? " Tanya Davino keherenan, pasalnya apa yang salah dengan ucapannya barusan? Jika diingat tidak ada yang salah dengan itu, karena Davino hanya mengingatkan Samira tentang pesan dari dokter Barta, dan itu semua demi kesembuhan Samira kan? "Tapi tatapan Om itu tidak bisa bohong!! Om ngomong sambil menatap mupeng dada aku. Yakan?!! " Pelotot Samira. Nampaknya ada yang geram dengan hal barusan. Ya memang! Siapa yang tidak ingin melihat langsung benda kenyal yang kembar itu? Davino itu lelaki normal. Jadi wajar saja jika dia ingin melihat kepunyaan istrinya. Ibarat kata kesempatan dalam kesempitan. "Mupeng? Muka gepeng?! " Tanya Davino. Bahasa apa itu? Dasar alay. "Muka pengen! ""Pengen apa? ""Pengen lihat punya aku lah! Iya kan?!""IYA!! Oh astaga Tidak!! Maksud ku tidak Samira cantik.. ""Iya atau tidak?!! " Ulang Samira dengan raut wajah mengintimidasi. Bahka
Magbasa pa
Enakan? Tidak Perih.
Davino membalikkan tubuh Samira, kemudian kedua tangannya menyelinap di bagian ketiak dan mengangkat tubuh sang istri untuk duduk di atas meja. Dengan begini, Davino bisa melihat dengan jelas setiap tetesan susu yang menetes dari ujung kuncup Samira, bukan karena Samira sudah mengeluarkan asi. Melainkan karena susu kotak yang sengaja Davino sembur kan ke arah tubuh istrinya, nakal! Begitu batin author. Glekhhh… Lagi-lagi. Davino menelan salivanya susah payah. Pemandangan seperti ini yang selalu ia bayangkan sebelumnya. Samira sangat menggoda, apalagi wajahnya terlihat pasrah dan menahan malu, pipinya merona seperti tomat yang menggemaskan. "Biarkan aku membersihkannya. " Davino mengangkat dagu Samira, agar pandangan mereka sejajar. Meski Samira duduk di atas meja, namun tetap saja kepala nya harus mendongkak kala menatap manik mata Davino yang semakin terlihat gelap. membuat Samira semakin tersihir dan dibaluti rasa gugup yang luar biasa. Samira mengangguk menyetujui Davino. Sepe
Magbasa pa
Akh Om Jangan Yang Itu
Ketika Raja menatap Samira penuh khawatir, berbanding terbalik dengan Deby yang menatap curiga pada Davino. Kalau benar dugaan nya apa itu kissmark? Dan siapa pemilik jejak itu? Apakah Davino atau pria lain? Tapi siapa jika pria lain itu? Bukankah Raja pernah mengatakan jika Samira tidak memiliki teman selain dirinya? Shit! Nampaknya Deby sangat tidak tenang memikirkan itu semua. "Aku alergi kacang. Jadi leherku akan memerah dan terasa gatal. " Bohong Samira. "Syukurlah jika itu alergi, padahal hampir saja aku berfikir itu adalah kissmark. " Deby terkekeh seraya menatap Davino yang berekspresi datar. "Sudah selesai. Pulanglah, Samira harus istirahat. " Ujar Davino seraya berdiri. Jika sudah begitu Deby tidak memiliki alasan lagi untuk berlama-lama disini. "Baiklah kalau begitu kami permisi, aku mewakili Raja sangat memohon maaf padamu Dav dan Samira. ""Pulang saja By, sorry. " Davino segera melangkah ke ambang pintu dan membuka pintu dengan lebar. Dengan berat hati, Raja meningg
Magbasa pa
Dengkul Bergetar
Setelah puas memainkan kedua aset kembar Samira, tangan Davino mulai berani menjalar semakin turun ke bawah sana. "Akhh Om.. Jangan yang itu. " Tangan Samira mencegah jemari Davino untuk tidak mengelus dibawah sana. Sumpah demi apapun, rangsangan nya jadi seribu kali lipat saat di sentuh. Menghantarkan rasa geli, tegang dan penasaran. Davino sama sekali tidak mengindahkan permohonan sang istri, justru dia semakin gencar mengelus lembut sesuatu dibawah sana yang terasa hangat dari balik celana Samira. "Akhhh… " Lenguh Samira tertahan, Davino benar-benar membuatnya menginginkan sentuhan yang lebih dari ini. Ternyata dunia orang dewasa seenak ini, pantas saja Samira selalu penasaran akan hal baru yang masih sangat asing untuknya. Mendengar lenguhan sang istri membuat Davino yang sedang menyusu itu mendongak ke atas, buliran keringat terlihat dari pelipis dan leher Samira, pasti Samira sangat gugup. Tapi matanya terpejam seraya masih menggigit bibir bawahnya, seolah sedang menahan gej
Magbasa pa
OMM!! ITU BURUNGNYA MAU LONCAT!
"Bagaimana ujiannya? " Tanya Davino datar, sejujurnya dia masih kesal dengan ucapan Samira semalam. Tapi tetap saja melihat Samira yang baru saja pulang membuatnya sedikit penasaran, bagaimana istrinya menjalani proses ujian? Apakah lancar atau terasa sulit? "Lancar dong Om.. Heheheh aku gak nyangka kalau aku lancar menjawab soal, otakku benar-benar encer, padahal semalam butek banget." Kekeh Samira. Iya! Padahal dia sudah pesimis saja, semalam sebelum mereka melakukan hal intim, Samira malah merasa sulit untuk memahami setiap pelajaran, bahkan sesuatu yang sudah ia pelajari kemarin lupa begitu saja. Dan bahkan, tadi pagi dia tidak mengulang belajarnya, tapi syukurlah keberuntungan sedang berpihak padanya. Nyatanya Samira melaksanakan ujiannya dengan lancar jaya. "Syukurlah kalau begitu, itu pasti karena tangan saya yang sudah servis kamu sampai keenakan. ""Ih Om ngomongnya vulgar banget. " Celetuk Samira. Sementara Davino hanya tersenyum kecil saja. Seolah tidak ada lagi jawaban
Magbasa pa
kissing French, mau coba?
"Makanya hati-hati, jangan seperti anak kecil. " Tukas Davino. Ya meskipun begitu, nyatanya Davino yang mengurus Samira selama dua hari ini. Setelah kejadian dua hari lalu, dimana Samira terjatuh dari ranjang, membuat kakinya terkilir dan sakit apabila digerakan. Davino terpaksa harus cuti selama dua hari agar bisa mengurus istrinya. "Tapi ini lumayan lebih baik Om. Sudah mulai bisa digerakkan. " Kata Samira. "Tentu saja, ramuan itu mahal. Saya carinya susah. ""Iya iyaaa maaf ngerepotin. "Sebuah ramuan herbal yang di oleskan di pergelangan kakinya yang terasa sakit. Konon katanya bisa mengurangi bengkak dan rasa nyeri, tapi memang sulit untuk ditemukan dan mahal untuk di cari, beruntung Davino bisa menemukannya, dan itu berkat informasi dari temannya. Jadi kaki Samira yang sakit bisa cepat membaik. "Yasudah yang penting kondisi kamu sudah jauh lebih baik. Mungkin besok saya harus pergi ke rumah sakit, jadwal besok lumayan padat. Kamu sudah bisa jalan kan? Pelan-pelan saja ya, na
Magbasa pa
I'm Still Virgin Om
"Di dalam ada dokter Davino Sus? " Tanya seorang wanita pada nurse yang baru saja keluar dari ruangan Davino. "Ada dok. " "Oke, terimakasih. " Senyuman anggun itu mengakhiri perbincangan singkat mereka, sebelum akhirnya wanita itu masuk ke dalam ruangan Davino. Cklek, "Hai Dav…. ""Oh Hai By… " Balas Davino kepada Deby, memang tidak aneh lagi jika Deby masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu, dan Davino pun tau seseorang yang tidak pernah mengetuk pintu itu pasti Deby. "Kamu sibuk? " Tanya Deby pada Davino yang terlihat begitu serius memperhatikan berkas laporan yang menumpuk diatas mejanya. "Lumayan," Jawab Davino singkat tanpa menoleh ke arah Deby. "Kamu memang selalu lupa dengan hari spesial mu. HAPPY BIRTHDAY DAVINO… " Ucap Deby antusias dengan sekotak kue berukuran 30x40 yang lumayan besar dari belakang tubuhnya, tak lupa ada lilin yang menyala di sana, dengan tulisan HappyBirthday Davino. Davino langsung menoleh menatap Deby dengan sedikit senyumannya, Deby memang selalu
Magbasa pa
Direnggut Paksa ++
"I'm still Virgin Om.. Hikss.. ""Kalau begitu, buktikan Samira! ""Tapi bukan seperti ini caranya Om.. Hiksss… Om memaksa aku. "Degh.. Sontak mata Davino langsung terangkat untuk melihat bola mata istrinya yang berlinang air mata dan menyedihkan. Apa Davino luluh? No! Kali ini dia justru berdecak seolah meremehkan, dengan sunggingan di sudut bibirnya, ia menatap remeh Samira yang memohon untuk tidak dipaksa seperti itu. Jika Samira mengira kali ini dia akan luluh lagi, maka jawabannya salah. Davino sudah mengeraskan hatinya, apa ya ia lihat di kampus sang istri sudah sangat keterlaluan. Samira harus tau martabatnya sebagai perempuan yang sudah beristri. Dia tidak pantas berduaan dengan laki-laki lain, apalagi melakukan hal yang tidak sepantasnya. Dan untuk kejadian tadi, dimana Samira keluar bersamaan dengan Raja dari sebuah toilet, bahkan yang tidak ada orang lain disana selain mereka berdua. apakah itu sudah menjelaskan semuanya? BRENGSEK! Kenapa dia bisa kecolongan dengan bocah
Magbasa pa
Jebakan Deby
Davino melangkah tegap ke ruangannya, baru saja dia mendapat pesan jika ada seseorang yang menunggunya di ruangannya. "Disha? ""Kak.. ""Kamu ke Jerman? Sama siapa? " Tanya Davino menghampiri seorang perempuan berambut hitam legam sebahu yang ia sebut Disha. Dari tatapan Davino, seorang bernama Disha bukanlah orang asing untuknya, tapi dari pertanyaan seperti mereka sudah tidak bertemu untuk waktu yang cukup lama. "Kakak masih cinta sama kak Dinha? " Tanya Disha seolah tidak menanggapi pertanyaan yang Davino ajukan padanya. Mendapat pertanyaan seperti itu, seolah membuat dunia Davino berputar pada masa lalu, dimana Davino dan Dinha berjuang bersama dalam cinta yang mereka bangun bertahun-tahun lamanya. Seolah banyak kenangan manis yang masih ia simpan dengan rapat dan rapih dalam hati dan fikiran nya, dan ketika nama Dinha di sebut, seakan semua terbuka kembali, begitu juga dengan perasaannya. dan kenapa Disha harus tiba-tiba muncul di hadapannya dengan menyebut nama Dinha? satu n
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status