All Chapters of Dipinang Dosen Tampan: Chapter 41 - Chapter 50
123 Chapters
Keguguran?
“Bu. Jangan dulu emosi, yaa. Tim IT di kantor saya lagi cek fotonya. Jaman sekarang canggih-canggih, Bu.” Jason menenangkan besannya agar jangan memarahi Jonathan.“Pak Jason. Saya minta maaf atas kelakuan hina ini. Saya tidak pernah menyangka kalau anak saya tega, membuat malu orang tuanya,” lirih Tiara merasa malu.‘Waduh! Dia nggak tahu aja, kalau kamu jauh lebih hina dari kelakuan Jonathan. Kalau dia tahu kami kayak orang gila dulu, bisa-bisa dipecat jadi besannya,’ ucap Kayla dalam hati.“Bu. Tidak apa-apa. Belum tentu benar juga kok,” ucap Kayla menenangkan Tiara sembari mengusapi punggungnya.“Malu, Bu. Malu! Saya selalu membeberkan kalau anak saya anak yang baik-baik. Tapi, kenyataannya malah melakukan hal hina seperti ini!” Tiara menatap nanar wajah anaknya itu.Kayla menelan salivanya seraya menggaruk rambutnya. ‘Besan yang ini memang benar-benar kuat iman. Bisa-bisanya buat aku malu sendiri kalau ingat masa lalu.’ Kayla kembali menggerutu dalam hatinya.Tak lama kemudian, J
Read more
Siuman
Tangis Tiara semakin kencang. Tubuhnya lemas saat itu juga setelah mendengar penuturan Ramos. Hatinya hancur secara bersamaan. Yang seharusnya sebentar lagi dia akan menggendong cucu, harus kehilangan sebelum melihatnya.Tidak ada yang tidak menangis di sana. Pun dengan Kayla. Ia sangat mengkhawatirkan kondisi anaknya itu.“Bagaimana perasaannya nanti saat tahu dia keguguran, Daddy? Aku nggak mau Laura kayak aku nanti,” lirih Kayla seraya menatap suaminya itu.Jason kemudian memeluknya. Menenangkan istrinya agar tegar dan jangan berpikir jauh tentang kondisi Laura.“Dia pasti akan baik-baik saja, Sayang. Kamu jangan khawatir. Kejadian itu tidak akan terjadi pada Laura. Aku pastikan itu,” ucapnya dengan tenang.Kayla terisak pelan. Kejadian di masa lalu itu, saat dirinya kehilangan anak pertamanya itu kembali terngiang di dalam pikiran Kayla. Khawatir terjadi kepada anaknya, itu yang ditakutkan Kayla saat ini.Plak!Tiara kembali menampar pipi Jonathan seraya menatapnya dengan nanar. “
Read more
Terima Kasih
Kayla menganggukkan kepalanya. “Iya. Bukan karena nggak maafin papa kamu. Lagi pula, ngapain juga kamu marah sama Jonathan. Yang bikin kamu keguguran dan kecelakaan kan, karena kelalaian kamu. Bukan ditabrak sama Jonathan.”“Kok Mommy malah belain dia sih! Anak Mommy sebenarnya siapa? Aku atau dia?” sengal Laura tak terima sang mama lebih membela Jonathan.Sementara Jonathan hanya menatap sayu wajah Laura seraya menitikan air matanya. Sungguh, lelaki itu tidak ingin kehilangan Laura apalagi harus berpisah dengannya.“Aku tidak akan menceraikan kamu, Laura. Tolong, maafkan aku,” ucapnya lirih.Laura menelan salivanya dengan pelan. Tidak menjawab apa pun, bahkan menoleh pun enggan.“Laura harus dirawat beberapa hari dulu. Kondisinya masih lemah soalnya. Dan kalau bisa, jangan dulu melakukan hubungan badan dulu selama satu bulan, yaa.”“Siapa juga, yang mau kasih dia jatah! Nggak ada!” sengal Laura kemudian.Kayla menggaruk pelipisnya seraya melirik Jonathan yang terlihat lemas mendengar
Read more
Jason Melamun
Gerald menghela napas pelan. “Berapa lama, si Kiara sama Devano pacaran? Selingkuh di belakang elo, maksudnya?”Jonathan mengendikan bahunya. “Nggak tahu. Pokoknya, enam bulan yang lalu itu aku baru tahu kalau dia selingkuh. Udah, itu aja. Aku tidak bertanya banyak dan setelah itu dia memilih untuk kembali denganku. Tapi, rasa cintanya ke dia itu udah hilang.”Gerald manggut-manggut dengan pelan.“Lagian Kakak kepo amat sih. Ngapain nanya kayak gitu ke dia?” ucap Laura penuh emosi.Gerald mengusapi belakang kepalanya dengan pelan. “Pengen tahu aja. Kalau dari enam bulan yang lalu, berarti bisa jadi si Kiara udah tidur juga sama tuh cowok. Biar elo nggak jadi janda!”Laura menyunggingkan bibirnya. “Issh!”Gerald menyunggingkan senyumnya. “Udahlah, Laura. Jangan bikin masalah di atas masalah. Kayak begini aja udah nyerah. Kayak gue dong! Pantang menyerah walau dua kali hampir mati.”“Katanya jangan ikuti Kakak. Gimana sih! Labil bener. Tapi ya, Kak. Aku masih sayang nyawa. Nggak bakalan
Read more
Siapa Penggantinya?
Jonathan menerbitkan senyumnya kemudian mengangguk. “Sudah kenyang?” tanyanya pelan.“Sudah. Mau pulang sekarang? Udah malam juga nih! Nggak terasa, lama juga kita ngobrol. Udah hampir dua jam.”Jonathan kemudian beranjak dari duduknya. “Aku bayar dulu, yaa. Kamu tunggu di mobil aja.”“Iya, Mas.” Laura kemudian beranjak dari duduknya lalu keluar dari resto tersebut. Menunggu di parkiran sampai sang suami selesai membayar makanan yang dipesan olehnya.“Laura?” Virza menghampiri perempuan itu yang tengah duduk di kursi panjang.“Virza. Lagi ngapain di sini?” tanyanya kemudian.“Lagi nunggu temen. Dia kerja di sini. Suaminya ke mana?”“Masih di dalam, lagi bayar makanannya dulu. Temen apa temen?” goda Laura kemudian.“Temen, Laura. Si Aris.”Laura lantas mengatup bibirnya seraya melirik Virza yang tengah menertawakan dia dengan pelan.“Kirain cewek. Sorry, Virza.” Laura tampak merasa bersalah.“Nggak apa-apa. Santai aja. Aku turut sedih juga atas kejadian minggu lalu. Katanya kamu kegugu
Read more
Penjelasan Devano
“Euh! Nggak. Hanya ingat masa lalu saja. Kamu juga sudah tahu, apa yang terjadi dulu.” Jason tersenyum tipis.“Ooh. Iya, Pa. Aku sudah tahu. Jangan diingat terus, Pa.” Jonathan berucap pelan.“Diingat karena kalian juga. Ada-ada aja bikin masalah hampir sama kasusnya dengan Gerald.”Jason kemudian menatap Jonathan dengan lekat. “Jo. Mending kamu jujur aja deh, sama Papa. Kamu tenang aja, Papa tidak akan memberi tahu Laura kok.” Jason meminta Jonathan agar jujur padanya.Jonathan menelan salivanya dengan pelan seraya menatap sayu wajah Jason. Kemudian menggelengkan kepalanya dengan pelan karena dia tidak ingat sama sekali dengan kejadian itu.“Memang sangat suliit, Pa. Buktinya ada, tapi aku tidak merasa melakukannya. Memangnya, kalau diperkosa dalam keadaan tidak sadarkan diri, bisa berdiri kemudian mengeluarkan benihnya juga?” tanya Jonathan kemudian.Jason menggaruk rambutnya kemu
Read more
Kenapa?
Mendengar penjelasan Devano membuat Jonathan semakin geram dan marah kepada perempuan itu.“Jo. Gue cinta, sama Kiara. Gue tulus, mau tanggung jawab tapi dia nggak mau. Tetap ingin nikah sama elo. Itulah kenapa gue mau, cerita semuanya ke elo agar elo tahu, kalau gue tulus cinta sama dia.”Jonathan tersenyum tipis. Ia kemudian menatap Devano dengan lekat. “Lanjutkan, Devano. Gue udah lega, karena memang benar kalau itu bukan anak gue. Dari awal pun gue nggak yakin itu anak gue.”Devano mengulas senyum tipis. “Ya. Memang pada dasarnya itu bukan anak elo. Tapi anak gue. Kiara yang terlalu kepedean karena berharap elo percaya, kemudian nikahin dia. Begitulah kurang lebihnya rencana si Kiara.”Jonathan menghela napasnya dengan pelan. “Kasih tahu Kiara, Devano. Dia udah bikin Laura, istri gue keguguran karena dia nyebarin berita serta foto itu.”Devano geleng-geleng kepala mendengar cerita lelaki itu. &ldq
Read more
Tidak Merasa Bercinta dengan Kiara
Jonathan mengangguk. “Dilarang, karena Gerald memacari istri orang.”“Gerald? Kayak pernah denger. Aaah! Beritanya sampai booming hingga berbulan-bulan itu, kan? Yang hamilin dosennya sendiri? Iyaa? Itu, kakak ipar elo? Gilak! Berani bener emang itu orang. Suami dari perempuan itu mafia, kan?”Jonathan menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya. Tapi, mereka memang sama-sama saling mencintai.”Devano manggut-manggut dengan pelan. “Nggak nyangka aja. Ternyata masih ada cowok yang berjuang demi kebahagiaan orang yang dia cinta. Mempertahankan perempuan itu karena ada anak yang sedang dikandung perempuan itu. Gue salut dengan pengorbanan dia walau banyak korban di dalamnya.”Jonathan menelan salivanya dengan pelan. Ia kemudian memarkirkan mobilnya di garasi mobilnya karena mereka sudah tiba di rumah.“Jangan bahas ini di depan mertua gue. Dia masih belum bisa melupakan kesalahannya dulu,” uca
Read more
Mati?
Satu minggu berlalu ....“Kiara!”Devano akhirnya menemukan Kiara yang sudah satu minggu ini tidak dia jumpai.Perempuan itu terlihat terkejut kala melihat Devano ada di sana. “Mau ngapain kamu di sini?” tanyanya penuh khawatir.Devano tersenyum miring melihat Kiara. “Nggak usah panik gitu. Semuanya udah tahu, kalau itu bukan anak kandungnya Jonathan.”“APA?!” Kiara membolakan matanya menatap Devano penuh dengan amarah yang tersimpan dalam dirinya.Devano kemudian melangkahkan kakinya hingga mendekati perempuan itu.“Kamu mau mengelak kayak gimanapun itu tetap jadi anak aku. Berani tes DNA? Kamu pikir aku nggak tahu kalau om kamu dokternya? Kamu pikir, dengan cara kayak gitu akan membuat Jonathan tetap kembali ke kamu? Jangan bodoh, Kiara. Jonathan jauh lebih pintar dari kamu.“Semuanya sudah tahu. Bahkan, papanya Laura akan melaporkan kamu ke polisi karena sudah membu
Read more
Kamu jangan Khawatir
“E—elo ke sini aja deh. Gue nggak berani lihatnya. Mengerikan dan gue takut ada sidik jari gue di dia. Sumpah, Jo. Gue nggak bunuh Kiara. Buat apa, nggak ada kerjaaan banget gue bunuh dia.”Jonathan menghela napasnya dengan pelan kemudian menganggukkan kepalanya. “Gue percaya sama elo, Devano. Gue ke sana sekarang juga.”Jonathan menutup panggilan tersebut kemudian segera menemui Devano yang sedang ketakutan karena Kiara yang sengaja bunuh diri di rumahnya.“Anda harus ikut kami ke kantor polisi untuk menindaklanjuti kronologi kematian Saudari Kiara.”Kepolisian sudah lebih dulu masuk ke rumah Devano karena berhasil melacak lokasi Kiara.Devano menggelengkan kepalanya dengan cepat kepada pihak kepolisian itu. “Saya nggak bunuh dia, Pak. Nggak tahu juga kenapa dia ada di sini.” Devano terlihat panik karena kepolisian memintanya untuk ikut ke kantor polisi.“Anda bisa jealskan di kant
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status