Alih-alih mendengarkan perkataan Alea, Alfred Wilson dan Aldric Wilson justru menunduk lebih dalam. "Maafkan kami, Alea," ucap Alfred Wilson dengan suara parau, berat dan terdengar memohon. "Paman juga, Alea, selama ini paman sudah berlaku terlalu kasar... terlalu jahat padamu …." Aldric Wilson menyusul, meski kata-katanya terdengar lebih kaku dan penuh pergolakan. Alea benar-benar terkejut melihat dua pria yang selama ini dikenal sebagai sosok paling keras dan tak tergoyahkan dalam keluarganya, kini berlutut di hadapannya, seperti dua orang pesakitan yang menanti pengampunan. Belum sempat Alea menanggapi lebih lanjut, kedua pria itu sudah berbalik saling menghadap satu sama lain. Untuk sesaat, suasana terasa membeku. "Ayah…." Aldric menatap Alfred, lalu berucap dengan ragu-ragu, "Apa kita benar-benar akan- ...." Alfred Wilson tidak langsung menjawab, dan keragu-raguan juga terlihat jelas di wajahnya. Pada saat yang sama, suara Hendrik Liam terdengar, "Terserah kalian mau bag
Terakhir Diperbarui : 2025-04-11 Baca selengkapnya