All Chapters of Lelaki Tak Terkalahkan: Chapter 31 - Chapter 40
121 Chapters
Bab 31: Hanya Segini Saja?
Terlambat!Satu kata itu langsung menghantam kepala Sania begitu mendengar laporan dari security kantornya.Perihal keluarga Glazier akan bergerak cepat untuk menemukan Tristan, itu sudah Sania pikirkan sejak tadi, tapi Sania tetap tidak menyangka mereka akan datang secepat ini.Dia melirik Alea dengan tatapan iba. "Alea, aku tidak tahu entah aku bisa meredakan kemarahan keluarga Glazier atau tidak, tapi aku akan mencobanya."Sania akan melakukan apa ia yang bisa, semua demi pertemanannya dengan Alea.Selesai berkata, Sania langsung berjalan keluar kantor. Ketika berpapasan dengan Tristan, dia berhenti sejenak."Lihat, bencana macam apa yang telah kamu buat, jika bukan karena Alea, aku pasti akan membiarkan keluarga Glazier masuk, agar mereka bisa membunuhmu di sini!"Sania mendengus sinis, kemudian melanjutkan langkah keluar dari kantor.Alea hendak menyusul Sania keluar, sama seperti temannya itu, dia juga berhenti ketika berpapasan dengan Tristan."David, aku akan membantu Sania mem
Read more
Bab 32: Panggil Dia Datang
Ketika mendengar pernyataan meremehkan dari mulut Tristan, masing-masing orang memiliki ekspresi yang berbeda-beda.Kenan Glazier menggertakkan gigi, niat balas dendam di hatinya tumbuh semakin besar.Landak Kuning tersenyum geli sambil menatap Tristan dengan sedikit iba. Dia sedikit bersedih melihat ketidak-tahuan Tristan, bicara sembarangan dan tidak mengenali lawannya.Dia Kota Fuji ini, siapa yang tidak bergidik ngeri ketika bertemu dengan Landak Kuning, bahkan pejabat pemerintah juga harus bersikap segan padanya. Tapi pria yang tidak memiliki latar belakang ini, sunguh berani mengeluarkan kalimat memprovokasi.Benar-benar ingin mati!Sementara Sania, menatap Alea sambil mengidikkan bahu tanpa daya. "Alea, tempramen suamimu sangat buruk. Jika kau masih bersikeras bersamanya, hanya ada masalah yang akan mendatangimu dari waktu ke waktu."Alea menoleh ke belakang dengan tatapan rumit, dan langsung membuang napas berat. Dia putus asa melihat suaminya yang sekarang ini tidak pernah mau
Read more
Bab 33: Lari Tidak Mendatangkan Ketenangan
Kantor Loreng Group, Kota Fuji.Di ruang pribadi yang mewah, Denis Tiger tengah menyambut tamu penting dari ibukota provinsi, yang tak lain adalah seorang teman lama.Pada saat ini, ponsel Denis Tiger berdering menerima panggilan masuk dari Landak Kuning."Ada apa?" Bos Tiger menjawab telpon dengan nada sedikit meninggi, dia merasa terganggu."Bos, lawan kita kali ini cukup kuat, aku sudah kalah. Bos, dia juga ingin menantangmu, dia bilang akan menghancurkan kita semua sampai ke akar-akarnya ...." Suara Landak Kuning terdengar putus asa."Kurang ajar!" Denis Tiger menggeram, kemarahan melonjak tiada batas hingga membuat kulit wajahnya menggelap.Di Kota Fuji ini, dia adalah dominasi yang tidak tergoyahkan selama bertahun-tahun, tidak ada yang berani mengusik.Ketika ada orang yang mencoba menantang, maka dia akan memastikan orang itu harus lenyap."Denis, ada apa?" Melihat perubahan pada wajah Denis Tiger, temannya langsung bertanya dengan penasaran.Pria ini adalah Jhoni Bear, hari in
Read more
Bab 34: Semua Orang Tercengang
"Apa dia yang bernama Bos Tiger?"Pupil mata Alea menyusut, menatap dengan penuh rasa takut pada pria beraura dominan yang baru saja turun dari mobil."Iya, dia orangnya, Bos Tiger yang kejam," jawab Sania Hill sambil menatap ke depan dengan ekspresi muram.Meski Sania Hill tidak pernah berinteraksi secara langsung dengan Bos Tiger, tapi setidaknya dia pernah beberapa kali bertemu dengan taipan raksasa itu dalam event bisnis.Selain seorang pengusaha kondang, Bos Tiger juga memimpin organisasi bawah tanah, sepak terjangnya sangat menakutkan, dia adalah orang yang tidak kenal ampun pada lawan.Jadi saat Tristan memilih untuk melawannya, Sania seakan sudah melihat akhir yang menyedihkan untuk Tristan.Sania berkata sambil melirik Tristan dengan penuh penyesalan, "Kalau saja kau mau mendengarkanku sedikit saja, mungkin kau masih bisa hidup tenang dengan Alea di luar sana."Hanya saja, Sania tidak memperhatikan seperti apa ekspresi Tristan ketika lawan yang ditakutkan sudah datang. Tristan
Read more
Bab 35: Sammy Clarke Ketakutan
Hari ini, diawali Alea dengan perasaan yang penuh tekanan, takut, cemas, khawatir, segalanya bercampur menjadi satu.Namun, Tristan selalu tenang dari awal sampai akhir, tidak pernah takut pada apa pun.Kenyataannya, Tristan memang mampu mengatasi segalanya, bahkan dengan cara yang terkesan mudah, tanpa melakukan banyak upaya.Inilah yang membuat Alea menjadi linglung, tidak bisa berkata-kata dimulai dari meninggalkan kantor Hill's Corp, pergi mengambil mobil di showroom Bentley, bahkan sampai saat ini ketika keduanya sudah dalam perjalanan kembali."Istriku, aku akan pergi menemui Sarah Clarke. Kau ingin ikut, atau kembali ke hotel dan beristirahat?" tanya Tristan."Hah? Kenapa?" Alea tersentak, dia bahkan tidak mendengar pertanyaan Tristan dengan jelas.Sepanjang perjalanan, Alea tenggelam sendiri dalam dunia lamunan, dan baru kembali ke alam sadar setelah mendengar pertanyaan Tristan barusan."Astaga!" Tristan tersenyum geli, "Kau ini kenapa? Terlalu banyak melamun tidak baik bagi k
Read more
Bab 36: Pergi Saja ke Neraka
Tristan tidak menjawab, tapi dalam sekejap melesat ke depan untuk menyambar leher Sammy Clarke.Sebelum Sammy Clarke sempat bereaksi, dia sudah mendapati tubuhnya yang penuh dengan otot-otot kekar, tinggi lebih dari 180 centimeter, dan berat di atas 100 kilogram itu terangkat ke udara.Beradu tatap dengan sorot mata mengerikan milik Tristan dari jarak beberapa centimeter, membuat kelopak mata Sammy Clarke begetar ketakutan.Dia mengerang, mencoba mengeluarkan energi sejati untuk melepaskan diri, tapi sekali lagi langsung ditekan oleh kuatnya gelombang energi sejati milik Tristan hingga padam.Lengan Tristan yang mencengkram lehernya memang terlihat lembek, tapi begitu kokoh seperti penjepit yang terbuat dari baja.Saking kuatnya cengkraman Tristan, sampai membuat Sammy Clarke yang notabene adalah seorang kultivator tahap tengah Gold Core tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk sekedar mengeluarkan suara pun ia tidak mampu.Sammy Clarke yang tidak berdaya hanya bisa menatap Tristan de
Read more
Bab 37: Masalah Lain
"Kakak, tolong beri aku lima menit untuk menjelaskan."Suara Sammy Clarke rendah, dia menatap Tristan mata memohon.Sekarang ini dia hanya ingin Tristan tahu apa yang sebenarnya terjadi. Setelah itu, dia akan sepenuhnya siap bilamana Tristan tetap ingin mengakhiri hidupnya."Cepat katakan, jangan membuang-buang waktu!" sahut Tristan dingin."Kakak, aku tahu kau pasti sangat marah padaku. Itu pasti menyangkut kehidupan bibi saat kau tidak ada, ya kan?"Dengan wajah pucat dan tarikan napas yang terengah-engah, Sammy Clarke mulai menjelaskan."Tak lama setelah insiden tragis yang menimpamu, aku berhasil menemukan bukti bahwa ledakan itu bukan berasal dari serangan musuh. Namun, Deckard Graham malah semakin menggila, dia bahkan mengancam akan menghabisi paman, bibi, dan juga Talyssa.""Deckard Graham tidak pernah main-main dengan ucapannya, jadi aku hanya bisa memohon padanya untuk membiarkan keluargamu tetap hidup. Deckard setuju, tapi dengan syarat aku harus menyimpan semua yang aku keta
Read more
Bab 38: Jangan Ragukan Dia
"Tubuh baruku ini bermarga Graham. Aku yakin langit memberiku tubuh ini bukan tanpa alasan."Tristan hanya berkata satu kali, tapi Sammy Clarke langsung mengangguk paham. Dia tahu Tristan pasti berpikir jika tubuh barunya memiliki hubungan dengan Deckard Graham."Kakak, aku pasti akan mencarikan informasi yang sedetail mungkin. Aku tidak akan mengecewakanmu."Sammy Clarke berjanji dengan wajah penuh kesungguhan.Setelah merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, keduanya pun keluar dari ruangan. Menemui Sarah Clarke yang menunggu di ruang tamu."Sesuai janjiku, kerja sama kita bisa dimulai. Aku sudah menyiapkan resep untuk dijadikan produk body lotion. Besok, kumpulkan semua pegawai lab Shining Corp, kita akan melakukan uji kelayakan produk."Tatapan Sarah Clarke berbinar, dia mengangguk dengan penuh semangat. "Baik, Tuan. Aku pasti akan mempersiapkan proyek ini dengan sebaik mungkin.""Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa besok."Tanpa banyak bicara, Tristan langsung
Read more
Bab 39: Untuk Apa Kau di Sini?
Hari mulai gelap ketika Tristan meninggalkan kediaman keluarga Clarke.Sembari menyetir, Tristan membaca alamat yang tertera di kartu nama milik Direktur Liam, dan segera melajukan mobilnya ke sana.Rumah Direktur Liam sendiri berada di Komplek Paramesh, yang merupakan komplek paling elit di Kota Fuji.Rumah-rumah di Komplek Paramesh dipisah menjadi beberapa tipe. Yang paling murah saja harganya berada di atas satu miliar, sedangkan paling mahal harganya bahkan mendekati angka seratus miliar.Tristan terus melajukan mobilnya melewati beberapa blok, sampai akhirnya tiba di bagian yang paling mewah dari komplek tersebut.Rumah Direktur Liam sendiri adalah tipe tertinggi, berdiri di atas tanah yang sangat luas, terdiri dari tiga lantai, dengan desain khas Eropa.Saat tiba di depan teras, Tristan langsung membunyikan bell. Tak lama kemudian, pintu terbuka, dan muncul seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Hendrik Liam."Tuan Graham, ayo, ayo masuk, aku sudah menunggumu!"Dia tersenyu
Read more
Bab 40: Tebakan yang Tepat
Suara gadis berambut sebahu itu cukup keras, dan semua orang dapat mendengarnya dengan jelas.Tristan menoleh dengan ekspresi acuh tak acuh, dia sama sekali tidak merasa kenal dengan gadis ini, jadi hanya menatapnya dengan sebelah alis terangkat, merasa agak bingung."Hana, siapa yang mengajarimu bicara tidak sopan, hah!?" Hendrik Liam menatap gadis yang tak lain adalah putrinya itu dengan marah.Dia benar-benar merasa tidak enak hati pada Tristan.Hendrik Liam sangat menghormati Tristan, dan melihat Tristan sebagai dewa penolong. Dia bahkan berpikir Tristan adalah satu-satunya orang yang bisa mengatasi penyakitnya.Perlu diingat, Hendrik Liam sudah berobat ke sina-sini selama tujuh tahun, tapi tidak membuahkan hasil.Ketika sudah putus asa, harapan untuk sembuh kembali muncul ketika ia bertemu Tristan. Sosok yang memiliki keahlian medis luar biasa, bukan sekedar rumor, tapi kehebatannya telah ia saksikan dengan mata kepala sendiri.Kini harapan untuk sembuh sudah di depan mata, tapi t
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status