All Chapters of Istri Cantik CEO: Chapter 11 - Chapter 20
87 Chapters
10. Elena Sakit
Hari ini tubuhnya terasa kurang fit, Elena memutuskan untuk tetap di rumah dan tidak pergi untuk mengajar. Perutnya terasa nyeri, karena maagh dan asam lambungnya kambuh. Elena duduk terdiam di atas ranjangnya. Tubuhnya benar-benar lemas. Setelah 2 hari yang lalu, ia berhasil menelfon Leonardo. Hari ini ia mendapatkan kabar, jika calon suaminya akan kembali ke Jakarta. Elena tidak tahu, pukul berapa Leo akan sampai. Karena Leo sendiri melarang Elena untuk pergi menghampirinya. Elena juga memberi tahu jika dia sedang kurang enak badan."Nona, saya bawakan bubur." Dona mengetuk pintu kamar Elena."Masuk Dona." Dona dengan setelan daster rumahan, masuk ke dalam kamar Elena dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat semangkuk bubur dan air putih. Ketika maagh Elena kambuh, Dona selalu sigap untuk merawat Elena. Ia takut kondisi Elena menjadi lebih parah. "Ini ada obat juga saya bawakan nona. Nona jangan stress banget, kalau nona stress sedikit asam lambung nona kambuh. Maag sama as
Read more
11. Keputusan Akhir yang......
Sore ini Elena dan Leonardo tengah berdebat. Setelah bangun tidur dari istirahat, Elena mendapatkan kabar jika opahnya memintanya untuk datang bersama Leo ke salah satu restoran. Mereka akan membahas keputusan akhir untuk pernikaha Elena dan Leonardo. Leonardo meminta Elena untuk menentang para tetua untuk menunda pertemuan kali ini, sebab Leo sangat khawatir dengan kondisi Elena. Sedangkan, Elena sendiri bersikukuh untuk tetap datang ke tempat opahnya minta. Dona yang melihat Elena dan Leo sedang berdebat hanya bisa diam. Ia tidak bisa ikut campur urusan mereka. Karena masalah tersebut masalah pribadi Elena dengan Leo. Dona yang berdiri di dekat pintu hanya bisa berdoa agar Elena mendengarkan Leo demi kesehatan Elena. "Nona, tolong dengerin Tuan Leo." Batin Dona lalu meninggalkan kamar Elena. Ia tidak mau menguping pembicaraan majikannya dengan lama. Leo memijat pelipisnya. Kenapa wanitanya itu benar-benar keras kepala. Ia sedari tadi menahan diri untuk tidak marah. Nada bicara ya
Read more
12. Persiapan Pernikahan (1)
Rumor tentang Leo yang beberapa hari lagi akan menggelar pernikahan sudah terdengar di kalangan para karyawan di kantor. Karena papanya yang mengabarkan itu semua ke para karyawan Leo. Leo tidak peduli dengan apa yang dilakukan papanya. Terpenting sekarang pernikahan berjalan lancar dan Elena bisa segera tinggal bersamanya.Leo melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Beberapa hari ini, Leo sudah mengatur jadwal untuk tidak banyak pekerjaan. Karena persiapan pernikahan yang harus ia rancang juga. Mengenai Elena, Leo harus membiarkan Elena untuk tetap menjadi dosen. Karena Elena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya itu. "Hans, kamu bisa kan jadi ketua acara pernikahan saya sama Elena?" Tanya Leo menatap Hans dengan serius."Mau menolak juga tidak bisa. Jadi saya siap pak untuk yang penanggung jawab acara bapak. Tapi jangan berat-berat ya pak tugas saya. Saya juga butuh tidur juga." Hans menampilkan sederet gigi putihnya. "Iya, saya juga gak sejahat ibu tiri ya. Saya sama Elena tetap am
Read more
13. Persiapan Pernikahan (2)
Matahari sudah tidak memperlihatkan dirinya, tanda hari sudah malam. Leo dan Elena malam ini memilih untuk tinggal di hotel tempat dimana mereka akan melangsungkan pernikahan. Elena sendiri sudah merasa lelah, karena hampir tengah malam melihat perkembangan persiapan pernikahan mereka. Malam ini, mereka tengah duduk berdua di ruang privat yang Leo minta kepada Manager hotel kepercayaannya. Mereka duduk di sebuah ruangan yang di dalamnya ada sofa untuk bersantai. Beberapa makanan juga tersaji di depan mereka. Elena menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Leo sambil memandang lurus kaca di depannya, yang memperlihatkan banyak bangunan tinggi di ibu kota."Lelah ya sayang." Ucap Leo sambil meneguk sampanye miliknya."Hemm. Kamu jangan minum minuman seperti itu. Aku tidak suka mas." Elena tidak menyukai jika Leo meneguk minuman alkohol apalagi di depannya."Malam ini saja sayang. Setelah itu tidak akan lagi. Sayang sekali aku tidak minum, minuman dari Prancis." Leo terkekeh pelan."Tapi aku
Read more
14. Persiapan Pernikahan (3)
Dear Elenaku ♡Maafakan mas harus pergi tiba-tiba. Tapi aku berjanji kepadamu akan segera pulang dan lusa kita mengadakan pesta pernikahan. Aku akan mengurusi beberapa masalah yang ada di Bandung. Jadi kamu jangan khawatirkan aku. Tetap bersama Hans. Dia akan membantu kita selagi aku di Bandung, jangan sampai asam lambungmu kambuh. Aku tidak mau itu. I love you so much my queen. ♡ Begitulah sepenggal isi surat yang Leo berikan untuk Elena. Elena hanya bisa diam dan tidak bisa berkomentar apa-apa. Pikirannya menjadi kalut. Bahkan ia juga tidak tau, apa Leo bisa menyelesaikan masalah itu dengan cepat atau tidak. Elena memilih merebahkan badannya di kasur kamar hotel yang kini ia tempati. Tidak mau ambil pusing dan berharap semuanya akan baik-baik saja.Disisi lain, Hans juga ikut terpontang panting untuk membantu mengurusi pernikahan bossnya itu. Di ballrom hotel sudah banyak orang untuk mendekorasi ballrom menjadi wedding day. Ketika Hans tengah memantau banyak orang, kakek Elena data
Read more
15. Wedding Day
Suasana meriah dengan dekorasi pernikahan yang mewah, menghiasi suasana di ballrom hotel milik keluarga Leonardo. Iya tepat hari ini, adalah tepat hari dimana Leonardo dan Elena akan menjadi sepasang suami isteri. Setelah banyak drama, masalah dan hingga Leonardo harus pergi ke Bandung di H-2 pernikahan, membuat banyak true story untuk perjalanan pernikahan mereka. Elena dan Leonardo tampil menawan dengan balutan baju pegantin yang senada berwarna putih. Leo yang tampan dengan balutan jas putih dan celana putih. Sedangkan, Elena berbalut gaun putih dengan bahu yang tidak tertutupi apapun. Sehingga terlihat jelas bahu putih bersih Elena. "Kamu sangat cantik istriku." Bisik Leonardo tapi tatapannya lurus ke arah tamu."Diam kamu mas. Entah ini sudah kali keberapa kamu bilang seperti itu." Elena berusaha tersenyum ke arah tamu."Kamu juga seksi, aku sudah tidak sabar untuk menerkammu nanti malam di kamar." Ucap Leo yang mulai berani. "Mulutmu rasanya ingin ku sumpal pakai lap meja dis
Read more
Kegalauan Penulis
Halo semuanya, udah pada tidur kah. Rasanya pengen banget buat upload bab lagi teman-teman. Tapi sekarang aku lagi di kejar deadline buat ngumpulin skripsi huhuhu. Aku memang masih anak kuliahan temen-temen. Oh iya sebelumnya aku ucapin terimakasih buat kalian yang udah baca ceritaku dari Bab 1 - 15. Seneng banget rasanya lihat pembaca nambah, meskipun belum banyak. Tetap support aku ya. Ajak teman-teman kalian untuk baca novelku. Yang masih proses penulisan. Akan ada banyak kejutan dari Leonardo dan Elena nantinya. Oh iya, mereka udah resmi nikah kan. Leonardo junior coming soo wkwk. Dah intinya aku minta maaf karena belum bisa upload bab baru dan jangan lupa like and coment buat karyaku ini. Aku mau nuntasin skripsi dulu. nanti di masa tenang sebelum sidang aku janji bakal upload bab lagi. Doakan semuanya. Galau banget asli karena gak bisa upload bab baruLove you all :* saranghae. Arigatou. Good Night.
Read more
16. Pindah Rumah Setelah Menikah
Sinar cahaya menyeruak memasuki jendela kamar. Seorang wanita cantik mengeliat kan badannya. Iya dia Elena. Elena baru saja terbangun dari tidurnya, karena merasa cahaya pagi mengganggu tidurnya. Saat membuka matanya, sesosok laki-laki tampan tengah memandangi dirinya dari jarak dekat. Siapa lagi kalau bukan Leonardo Matt Thomas yang kini resmi menjadi suaminya."Cantiknya istriku." Leo memberikan kecupan manis di kening Elena."Masss." Elena menelusupkan wajahnya di bantal malu. Leo memeluk tubuh Elena erat. Rasanya semenyenangkan ini menikah, bangun tidur bisa melihat pasangan kita yang tidur bersebelahan. Leo mengusap rambut Elena lembut. "Sayang kenapa malu? Kan sama mas sendiri. Udah jadi suami juga. Bahkan semalam, kamu sudah memberikan mahkota kamu ke mas." Leo terkekeh pelan, mengingat semalam adalah momen terindah dimana ia bisa mendapatkan mahkota dari gadis kecilnya."Ih mas. Kan emang udah sewajarnya kalau sudah menikah." Elena mendongkakkan kepalanya. "Semoga nanti sege
Read more
17. Rumah Apa Rumah Ya
"Buat apa mas berbohong sayang? Ini rumah kita. Apa rumahnya kurang besar?" Tanya Leonardo dengan merasa was-was. Ia takut tidak bisa membahagiakan Elena dengan rumah yang sudah ia siapkan sejak lama.Elena memperhatikan seluruh halaman rumah Leonardo. Mungkin untuk menjadi lapangan sepak bola juga bisa digunakan. "Mas buat rumah kenapa besar banget?" Tanya Elena menatap Leonardo lembut. Ia berharap jawaban Leonardo bisa memuaskan dirinya. "Ya mas pengen punya banyak anak. Rumah besar biar anak-anak bisa main puas di rumah. Nanti kita bikin anak kaya Gen Halilintar ya sayang. Nanti jadi kesebelasan Leonardo squad. Ayo sayang, Dona sudah menunggu kita di dalam." Leo melangkahkan kakinya mendahului Elena. Bibir Elena masih komat-komat setelah mendengarkan ucapan laki-laki yang kini sudah menyandang status suaminya. "Banyak anak banyak anak. Mulutnya emang gak bisa di kontrol banget. Suami siapa sih dia." Elena melangkahkan kakinya menyusul Leonardo. Rumah yang akan mereka tempati ben
Read more
18. Masih Seputar Tentang Rumah Tangga
Pagi ini, Elena dikejutkan dengan apa yang Leonardo lakukan. Ia membawa beberapa asisten rumah tangga untuk membersihkan rumah mereka. Paling mengejutkan lagi, mereka semua sudah berumur paruh baya. Leonardo juga menjelaskan, mereka juga sudah mendapatkan tugas masing-masing di setiap sudut. "Kalau sekarang ada banyak ART, Elena juga minta sesuatu mas. Ada titik dimana mereka nggak usah bersihin tempat itu." Ucap Elena dan membuat Leo menautkan alisnya."Dimana aja sayang?" Tanya Leonardo penasaran."Kamar kita, ruang kerja dan belajar sama ruang musik. Jawab Elena dengan tenang. Meskipun menjadi istri orang kaya raya, Elena tetap ingin menjalankan beberapa kegiatan yang ada di rumahnya. "Sayang gak usah ya. Masa kamu ngepel, nyapu juga. Mas nyari istri lo, bukan babu." Leo merangkul pinggang Elena posesif. "Emang Elena ini istri mas. Tapi Elena juga pengen jadi istri kaya umumnya. Ngerjain pekerjaan rumah juga. Nanti masalah masak, mungkin Elena bisa malam harinya atau hari libur
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status