Lahat ng Kabanata ng Vampire Kesayangan Duke Berbahaya: Kabanata 41 - Kabanata 50
110 Kabanata
41. Pilihan Sulit
Setelah tidur panjang, Elora terbangun. Begitu membuka mata, dia melihat pemandangan lampu bertabur berlian yang tergantung di langit-langit kamar. Dia tersadar sedang terbaring di atas ranjang. Selama satu menit lamanya, dia hanya diam.Samar-samar, ada suara musik yang merdu— kemungkinan jelas itu adalah gesekan biola.Elora bangkit dari ranjang, lalu turun. Dia memperhatikan dirinya sendiri dalam balutan gaun tidur warna putih. Seseorang pasti sudah mengganti bajunya yang berlumuran darah.Kepalanya masih sakit, tapi masih ingat apa yang terjadi sebelum ini.Dijebak oleh penjaga rumah bangsawan, lalu dijebak juga oleh Leandro— dan akhirnya terperangkap di kebakaran hebat, terakhir ....Elora menyentuh dada, sebelumnya sudah ditusuk sampai berlubang. Namun, lukanya sudah hilang, tak berbekas. Apa sudah sembuh? Mana mungkin luka tusukan dari perak sembuh begitu saja? Berapa lama dia tak sadarkan diri?"Kenapa aku bisa masih hidup? Aku sudah ditusuk perak?" Elora bertanya-tanya. KE
Magbasa pa
42. Rencana Damio
Damio duduk di kursi ruang kepala keluarga di kediaman Grim. Ruangan itu terakhir dimasuki oleh kepala keluarga Grim sebelumnya alias ayah angkat Damio, sang keturunan Grim terakhir— Duke Deidrich Grim.Damio menghindari tempat ini karena sejak dulu tak sanggup menerima kepergian sang ayah. Apalagi, dia bukanlah keturunan langsung dari keluarga Grim, jadi merasa tak pantas berada di sini. Satu-satunya yang membuatnya bertahan adalah demi menjaga warisan keluarga.Tetapi, situasinya sudah sangat mendesak. Sekarang— dia harus bertindak sebagaimana seorang kepala keluarga bangsawan.Ruangan itu disebut juga ruang tahta, ruangan yang sangat luas dengan langit-langit tinggi terhias oleh lampu gantung bertabur berlian asli.Banyak jendela tinggi yang ada di di situ, semuanya tertutup oleh kelambu putih yang memiliki bordir lambang keluarga Grim— dua sayap perak.Lambang yang diartikan sebagai malaikat pembunuh vampire.Sejak dahulu, keluarga Grim memang dianggap sebagai bangsawan bawah yang
Magbasa pa
43. Di Pesta Topeng
Pesta topeng.Elora memanfaatkan keadaan ini untuk menyusup ke istana raja. Iya, malam ini— mereka sedang mengadakan pesta ulang tahun dari sang raja Bernardo II.Untuk memutuskan kerjasama atau tidak dengan Leandro, dia ingin mengetahui lebih lanjut tentang "karakter utama". Berada dekat dengannya adalah cara tercepat mengetahui tentang itu.Karena wajahnya sudah diketahui oleh banyak bangsawan sebagai vampire, maka pesta ini cocok untuk menyembunyikan jati diri. Dia menggunakan topeng berbulu dengan warna merah darah, selaras dengan warna gaun malam yang dia kenakan.Cantik. Elegan.Berkat pembelajaran tata Krama bangsawan dari Damio, dia mampu berkamuflase dengan para tamu undangan lain tanpa masalah. Selain itu, dia bisa masuk ke sini juga berkat Leandro. Pria itu seolah-olah mengontrol penuh Marquess Tordes. Elora penasaran hubungan mereka— entah mengapa Leandro seperti dimanja, apapun yang dia inginkan dipenuhi oleh bangsawan tersebut."Minumanmu, Lady Eloyna," ucap Leandro s
Magbasa pa
44. Vampire Lain Muncul
Elora berlari keluar dari ruang pesta raja itu tanpa hambatan. Namun, salah satu penjaga raja yang sedari tadi curiga padanya— mengejar.Lari pria penjaga itu lebih cepat, lalu berhasil menghadangnya ketika baru keluar dari bangunan itu.Elora terkejut. "Apa?"Suasana di luar bangunan istana lumayan sepi, seluruh amu sudah masuk ke dalam— sementara di luar hanya ada beberapa penjaga yang berpatroli.Malam ini cukup dingin, tapi langit lumayan cerah. Udara saat mendekati musim dingin memang seperti ini.Si penjaga memiliki insting yang kuat. Dia sudah sangat curiga kalau Elora bukan manusia biasa. "Maaf, Nona— apa saya boleh tahu, Nona ini dari keluarga mana?""Beraninya kamu menghentikan langkahku, lalu bertanya seperti itu tiba-tiba?" Elora berpura-pura tak senang. Dagunnya sedikit dinaikkan sehingga memperlihatkan sikap angkuh seorang putri bangsawan. Dia memperkenalkan diri, "aku adalah keponakan dari Marquess Tordes, Lady Ellianna Tordes. Aku datang bersama Lord Leandro."Penjaga
Magbasa pa
45. Berciuman dengan Tunangan
Damio masuk ke dalam ruang tahta kediamannya. Di ruangan bercahaya redup itu, dia tesenyum kepada dua orang paling berjasa dalam melakukan kegaduhan malam ini.Fionnan dan seorang pria berjubah hitam dengan banyak rantai berkarat— alias si Vampire yang mengamuk di istana raja."Tuanku, Tuan Lucien ...“ sambut sang Vampire yang langsung berlutut begitu Damio sudah ada di depan mata.Damio memandangi vampire itu. Bibirnya langsung mengembangkan senyuman licik. Senjata rahasia yang tersimpan di kediaman keluarga Grim memang berbahaya.Dia berkata, "Bagus, Marko. Aktingmu sangat mengagumkan. Aku bangga denganmu.""Terima kasih, tapi saya mohon maaf— saya tidak menemukan dimana sang raja.""Tidak masalah, aku hanya menyuruhmu mengamuk di istana— itu yang terpenting. Sekarang, pergilah untuk membersihkan diri, Haervis akan membantumu. Besok kita bicarakan semua ini.“ Damio menoleh ke belakang— tepat di ambang pintu terlihat sang kepala pelayan sudah berdiri menanti.Tanpa menunggu lagi, vam
Magbasa pa
46. Mesra di Pagi Hari (++)
Elora masih ingin terlelap, tapi panggilan-panggilan mesra terus saja memenuhi telinga. Tidurnya jadi terganggu. Belum lagi, tangan jahil juga mengelus-elus pipinya.Mau tak mau, dia membuka mata— dan melihat sosok yang sedari tadi mengganggu. "Damio?“"Selamat pagi, Sayang." Damio berada di atas tubuh wanita itu. Dia seakan tak puas menatap wajahnya sejam bangun setengah jam yang lalu."Aku masih mengantuk— jangan ganggu aku.""Mengantuk? Kenapa kamu seperti lelah sekali? Kita semalam tidak melakukan apapun yang melelahkan.""Pokoknya aku mengantuk. Vampire memang harusnya tidur di pagi hari.""Masalahnya kamu tidur juga kalau malam. Ini sih kamu saja yang malas.""Pokoknya ngantuk.""Ayo bangun, kita sarapan. Aku punya kejutan buat kamu.""Nanti saja.""Ayo banguuun~""Tidak maaauuuu." Elora mendorong tubuh Damio sampai berguling di sampingnya. Setelah itu, dia berguling membelakangi pria itu, menyembunyikan wajah di bantal.Damio tersenyum. Dia menyibakkan rambut dari leher samping
Magbasa pa
47. Mesra di Atas Ranjang
Elora seperti kucing jinak yang suka mendusel majikan. Dia melingkarkan tangan di lengan Damio, kemudian menyandarkan kepala di atas bahunya.Mereka masih bersama di bawah selimut tebal, menikmati sisa-sisa permainan pagi barusan.Cahaya matahari sudah semakin terang, sehingga suasana kamar menjadi tak terlalu redup lagi.Elora membuka obrolan. "Aku selalu penasaran."Damio menatapnya. "Penasaran apa?“"Penyihir itu selain berumur panjang, bisa mengeluarkan sihir 'kan? Kamu bisa?”"Kamu jangan membayangkan sesuatu yang seperti kilat memancar-mancar saat melafalkan mantera. Aku tidak bisa.“Elora tertawa lirih. "Bukannya penyihir memang seperti itu? Mengucapkan mantera, lalu sesuatu yang fantastis terjadi. Apa karena kamu cuma setengah penyihir, makanya tidak bisa?”"Sihir di dunia ini lebih tentang kutukan. Harusnya kamu tahu. Bukannya kamu bilang sendiri mengetahui apapun tentang dunia ini?“Elora tertegun. Ucapan Damio memang benar. Semakin lama berada di dunia ini, dia sudah hampir
Magbasa pa
48. Apa Yang Terjadi?
Damio dan Elora melewatkan jam sarapan.Kalau Elora mungkin tidak masalah walaupun tidak makan, seorang vampire jarang merasakan lapar. Mereka lapar jika sudah sangat lama tidak minum darah. Akan tetapi, berbeda dengan Damio yang masih setengah manusia biasa-- dia lapar.Pelayan kembar hanya senyum-senyum. Mereka tak masalah memasak lagi untuk menggantikan menu sarapan yang dingin.Setelah menyajikan menu makan siang di meja makan, seperti biasa-- mereka akan berdiri di tembok, dekat pintu masuk ruangan itu.Sementara itu, Haervis menjemput Damio di kamar tidurnya. Tuannya itu sudah siap dengan pakaian kerajaannya, dan sedang merapikan dasi.Damio sengaja menggunakan pakaian yang kerahnya lebih tinggi sedikit agar bekas gigitan Elora tak terlihat."Aku lupa hari ini harus pergi ke kerajaan," katanya.Begitu dia memasuki ruang makannya yang megah itu-- dia disambut oleh pengawal pribadinya, Fionnan. Damio duduk di kursinya.Pelayan kembar saling membantu dalam menaruh serbet makan di
Magbasa pa
49. Seorang Pelayan Vampire
Damio bercerita kepada Elora tentang kejadian beberapa hari sebelumnya, dimana dia dan para pelayan membuka ruang rahasia keluarga Grim.Waktu itu ... Setelah membicarakan semuanya dengan Fionnan, penyihir Lloloayma, dan pangeran Seleno, Damio pergi menuju ke depan ruang rahasia.Karena berpotensi sangat berbahaya, maka hanya Damio, Fionnan dan Haervis yang menuju ke tempat itu.Fionnan dan Haervis setia berada di samping Damio, bersiap menjadi tameng hidup jika memang ada bahaya datang."Tenanglah sedikit, tidak akan terjadi apapun," kata Damio melihat kedua pelayannya yang sangat resah, tegang, sekaligus serius.Bahkan, Fionnan sudah siap dengan pedangnya. Sorot matanya pun terlihat seperti siap menebas apapun.Haervis menatap Damio. "Tuan— tolong berhati-hati. Setelah pintunya terbuka, anda harus berada di belakang kami.""Jangan berlebihan.""Tolong mengertilah, kalau ada sesuatu yang mengerikan di sana, kami bisa menjadi tameng hidup untuk Tuan.""Sudah kubilang jangan berlebiha
Magbasa pa
50. Cerita di Novel
Penjelasan Elora ditunda setelah makan selesai. Dari semua orang yang ada di situ, Damio adalah yang paling butuh makan.Setelah semua selesai, pelayan kembar membersihkan meja, barulah Elora bercerita tentang siapa dirinya, bagaimana dia bisa ada di dunia ini, dan siapa itu Leandro."Aku sudah pernah bilang ini padamu 'kan? Aku sedikit kesulitan menjelaskannya karena memang aku sendiri tidak mengerti," kata Elora pada akhirnya.Tidak masuk akal. Aneh. Misterius.Masuk ke dalam dunia novel? Sampai sekarang pun, tak diketahui alasan kenapa bisa begini?Damio menanggapi ini dengan serius. Sebelumnya, dia masih bingung dengan keadaan Elora. Tetapi, sekarang dia sedikit mengerti.Elora merasa sedih. "aku serius waktu itu, Damio. Aku ini berasal dari dunia lain ... dan di dunia itu, aku membaca novel tentang dunia ini, lalu aku masuk ke sini sebagai Elora si Vampire.""Novel ..." "Iya, novel, buku cerita. Nama asliku memang Elora, entah kebetulan atau tidak, aku tidak tahu. Tapi, yang jel
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status