Semua Bab RAHIM GADIS SEWAAN: Bab 11 - Bab 20
100 Bab
Bab 11
Kini sekeliling sudah bersih dan rapi. Zevanya dan Rosa yang bermandi peluh karena membersihkan apartemen yang sudah lama tak ditinggali oleh sang tuan. Alejandro dan Tessa pasti tinggal di mansion yang lebih mewah.“Nyonya, silakan Anda mandi. Saya sudah menyiapkan air hangat untuk menghilangkan penat.” Tutur Rosa yang mendekatiku di sofa.Zevanya mengatur napas karena kegiatan bersih-bersih tadi menguras tenaganya, “Terima kasih banyak, Rosa. Oh ya, aku boleh minta tolong?”“Silakan saja, Nyonya.”“Siapkan bahan makanan karena aku ingin makan lasagna,” sambil berjalan menuju kamar.“Ingat, hanya menyiapkan bahan saja. Kita masak bareng. Oke?” sambung Zevanya.Rosa hanya bisa geleng-geleng kepala sambil senyum melihat tingkat dan sifat Zevanya yang tak suka dilayani berlebihan.***Hari ini Bianca akan menemui seseorang. Gadis yang menyita pikiranku karena dari semalam. Dia hanya teringat akan wajahnya. Wajah gadis itu mengingatkan pada seseorang yang sudah lama dicari.“Nyonya, sila
Baca selengkapnya
Bab 12
Lagi-lagi Bianca hanya merenungi wajah yang baru saja ditemui. Gadis itu benar-benar sangat mirip dengan seseorang yang dikenal. Sebenanya Bianca bisa saja menampar wajah anak itu sebagai pelampiasan. Ya, pelampiasan kekesalannya terhadap anak dan menantunya. Tetapi, ia tak bisa. Hatiku bergejolak lain saat menatap wajahnya. Bianca hanya bisa menumpahkan kekesalan dengan menyebutnya jalang. Menyebut dengan sebutan kasar, sebenarnya hatinya tak tega. Karena dia mirip dengan orang yang berarti. “Di mana kamu sekarang Lidya. Apa Hudson memperlakukanmu dengan baik?” lirihnya. Bianca sudah sampai di kediamannya yang ditinggali bersama Ronald. Melihat dari kejauhan pelayan setianya menyambut. Namun suara Marco mengalihkan perhatian. “Nyonya, gadis itu menitipkan ini pada saya,” Marco menyerahkan paper bag. Bianca melihat sekilas “Untukmu saja,” katanya. “Nyonya belum makan. Tak ada salahnya jika mencicipi masakan buatannya. Dari raut wajahnya, tidak ada kejahatan yang saya lihat. Malah
Baca selengkapnya
Bab 13
“P-Pak Jorge. Terima kasih.” Lirih Zevanya dan langsung mebenarkan posisi. Rosa yang tercengang melihat Jorge. Memang siapapun wanita akan terkesima dengan kharisma Jorge. “Rosa ini Pak Jorge, dosenku di kampus,” jelasnya memperkenalkan. Mereka saling berjabat tangan. “Mari, Pak. Silakan dilanjut, saya harus pulang. Terima kasih atas bantuannya,” pamit dengan sopan. Namun Jorge menahan tangan gadis yang dirindukannya, “Aku antar kamu pulang. Aku juga sudah selesai berbelanja.” “P-pak tidak perlu. Kami bisa naik taksi,” kilah Zevanya. Tatapan Jorge sangat dalam padanya lalu berkata, “Aku akan mengumumkan kencan kita pada mahasiswa di kampus jika kau menolakku.” ancamnya. Secara otomatis Zevanya dan Rosa saling pandang karena panik. Ancaman itu sama sekali tidak akan menguntungkan. Bahkan sebaliknya. Alejandro bisa-bisa mengamuk karena kontrak mereka belum selesai. Sama halnya dengan Rosa. Rosa seakan tahu apa yang akan terjadi bila Jorge benar-benar mengumumkan hal tersebut. Mer
Baca selengkapnya
Bab 14
Sore ini Alejandro memutuskan untuk pulang lebih cepat. Pekerjaan sudah diselesaikan lebih cepat. Selagi Tessa-istrinya ada di rumah dia ingin menghabiskan waktu dengannya. Ia tak mau dicap sebagai suami yang lepas tanggung jawab dan mementingkan pekerjaan.Mereka sudah sering kali dipisahkan oleh pekerjaan masing-masing. Jika Tessa ada pekerjaan, wanita itu pasti harus meninggalkan suaminya dan butuh waktu seminggu paling cepat dan 1 bulan paling lama. Entah jika Tessa sudah menjalankan shooting film akan menghabiskan berapa banyak waktu di luar sana.Rekan kerja, teman, sahabat bahkan kedua orang tua Alejandro sendiri menyematkan julukan khusus padanya. Duda pasif. Julukan itu yang mereka sematkan jika ia dan Tessa sudah mulai LDR. Namun kedua orang tuanya dan Victor yang selalu menyuruh cerai dan mencari wanita lain. Mereka pikir banyak yang lebih baik dari Tessa.Jika sedang LDR Alejandro menyibukkan diri dan itu sudah menjadi kebiasaannya. Jadi, ia tak terlalu memusingkan hal itu
Baca selengkapnya
Bab 15
“Zevanya…” gumam Victor.Namun kembali Victor memerhatikan wanita yang sedang berbicara dengan pelayan tadi. Dia wanita licik yang sangat dikenal, Tessa. Untung saja sudah direkam momen penting. Karena Victor yakin pasti akan berguna. Tak lupa dengan niatnya, dia memutuskan untuk pergi ke toilet karena sudah tak bisa dibendung lagi.Lega sekali, terlalu banyak minum membuatnya harus bolak-balik kamar mandi karena kantung kemihnya yang full. Victor menyusuri jalanan tadi. Tak lupa menyempatkan diri untuk melihat sejauh mana Tessa melakukan rencana busuknya untuk Zevanya.Manik matanya langsung menemukan gadis cantik dengan balutan dress hitam itu. Yang sangat menarik adalah lekukan tubuhnya. Mengapa bukan dia yang lebih dulu mendapatkan Zevanya. Victor sangat iri dengan sahabatnya. Alejandro yang selalu menolak saat ditawari wanita, kini dia mendapatkan gadis muda dan cantik. Bonusnya gadis itu memiliki tubuh yang indah. Meski ia tahu mereka hanya terikat kontrak.Jika Victor tak meman
Baca selengkapnya
Bab 16
“Lebarkan kakimu,” imbuhnya.Tak sabar Alejandro menyerbu bibir lembut dan manis milik Zevanya. menyesap, menikmati sajian di depan mata. Tangan kanan meraba benda bulat seraya memijat. Sedangkan tangan kiri sudah sampai pangkal bawah perut milik Zevanya. Sudah lembab dan basah. Jemari Alejandro mengusap pelan sambil memainkan dengan ritme dari pelan ke cepat.Leher jenjang dan mulus kini sudah memiliki banyak jejak merah hasil cetakan bibir pria ganas. Napas Zevanya tersengal-sengal, akibat dari aktifitas intens yang dilakukan Alejandro di bawah sana.“Ahhk!! Ale!” pekik Zevanya sambil meremas rambut Alejandro. Dia sudah mencapai puncaknya. Cairan membasahi tangan kekar.Entah mengapa Alejandro menyeringai puas. Ada rasa bangga. Sudah lama dia tak merasakan hal seperti ini. Ia sudah melucuti pakaiannya. Tongkat pusaka sudah tinggi tegak menjulang. Alejandro menyiumi kening gadis yang sekarang tepat berada dikungkungannya. “Apa kau sudah siap?” tanya Alejandro dengan nada lembut. Mend
Baca selengkapnya
Bab 17
“Tessa! Di mana kamu!” teriakan Alejandro menggelegar memenuhi seisi mansion. Beberapa pelayan keluar dan salah satu pelayan menghampirinya. Mereka terlihat terkejut melihat Alejandro. Muka merah padam yang tak pernah ia tunjukkan pada penghuni mansion kali ini terpampang jelas. Pantas saja mereka terkejut melihat sosok Tuannya yang seperti ini. Karena yang mereka kenal dan tahu, dia adalah sosok yang dingin, cuek. Ini memang kali pertama dia marah. Khususnya pada Tessa-istrinya.“Tu-Tuan, Nyonya ada di kamarnya.” Kata kepala pelayan.Setelah mendengar itu Alejandro buru-buru menaiki anak tangga. Terdengan pintu terbuka di pertengahan anak tangga yang dipijak. Ya, itu dia Tessa muncul dengan raut yang sama terkejutnya dengan para pelayan mansion.“Honey, ada apa? aku dengar kamu teriak barusan,” tanya Tessa bingung.Alejandro meraih tangan Tessa agar dia bisa lebih dekat dengannya. Hanya berjarak beberapa centi saja. Dia menangkap sorot mata Tessa yang ketakutan, “Katakan semalam kamu
Baca selengkapnya
Bab 18
“Zeva ….” lirih pria yang sudah berada tepat di samping Zevanya dan Ana. Mereka berdua tertegun melihat pria itu.“Apa benar apa yang kau katakana tadi? Itu semua bukan lelucon kan?” tanyanya memastikan.Benar, dia Jorge. Raut wajahnya memucat, seakan tak siap dengan apa yang baru saja didengarnya. Zevanya pun bingung dan malu mengetahui Jorge ada di sana. Menceritakan pada Ana saja butuh waktu dan keberanian. Tetapi sekarang, ada Jorge pula yang mendengarkan pengakuannya.Dosen yang ia segani tahu aibnya. Aib yang dianggapnya hina. Menjual harga diri bahkan rahimnya pada pasangan suami istri demi mendapatkan uang. Tak tahu harus apa karena suasana menjadi sangat canggung.Zevanya berdiri dari tempatnya dan lari. Dia kehilangan muka bahkan harga dirinya di depan sahabat serta dosen yang ia segani. Jorge bukan hanya dosen baginya. Karena sejatinya Zevanya sudah menaruh hati. Namun ia sadar jika bukan saatnya menerima Jorge saat itu. Kini ia pun hanya bisa fokus untuk menyelamatkan kelu
Baca selengkapnya
Bab 19
Remuk badan seperti telah dihantam benturan berkali-kali. Zevanya duduk dipinggiran ranjang. Tempat dia dan Alejandro menghabiskan malam dengan penuh siksaan. Matanya masih sembab karena dari kemarin, pagi sampai dengan malam hanya menangis. Dia beralih menuju meja rias. Melihat kondisinya mengenaskan. Wajah kusam, taka da binary dan seri yang nampak. Luka dibibirnya juga terlihat merah dan bengkak. Akibat perlakuan Alejandro yang tak manusiawi.Derit terdengar dari arah belakang. Pintu terbuka dan Alejandro sudah memasuki kamar tanpa butuh izin dari Zevanya. “Kau sudah bangun. Jangan keluar tanpa mendapat izin dariku. Hidupmu sudah kubeli. Jadi jangan sampai kau seenaknya saja main peluk sana sini dengan pria mana pun di luar sana.” pungkas Alejandro.Mendengar itu Zevanya hanya memalingkan muka. Dia tak menggubris perkataan Alejandro. Pria tak punya hati itu pergi meninggalkannya. Dia tak pernah mengalami kehidupan sehina dan serendah ini.***Alvaro-sibungsu yang dianggapnya adik o
Baca selengkapnya
Bab 20
Derap kaki terdengar makin lama makin dekat. Ketukan kaki mengalun dengan suara yang konstan. Sejenak terjeda, Alejandro tau kalau sosok itu sudah ada di depan ruangan kerjanya. Tak lama derit pintu terdengar dan benar saja, Lian sudah memasuki ruangan kerja bossnya.“Tuan, ada undangan pesta dari Tuan Frederick.” Menyodorkan undangan pada Alejandro.Namun Alejandro tak menerima dan masih fokus dengan layar monitor yang bertengger di atas meja kerjanya. "Bacakan,” timpalnya.“Ini undangan pesta untuk menyambut kepulangan anak tuan Frederick. Katanya dia baru lulus dari Oxford University dan juga atlet golf. Tuan, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk proyek baru perusahaan ini.” Ungkap Lian.Tak butuh waktu lama, bibir Alejandro terangkat. Lian memang sangat mengerti bosnya. Kesetiaan Lian tak perlu diragukan lagi. Setiap usulan, intrupsi, langkah dalam memecahkan masalah memang sangatlah sistematis. Sifat cepat tanggap dan tangkasnya yang selalu dipuji oleh Alejandro. “Lalu, bagaim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status