Share

Bab 19

Remuk badan seperti telah dihantam benturan berkali-kali. Zevanya duduk dipinggiran ranjang. Tempat dia dan Alejandro menghabiskan malam dengan penuh siksaan. Matanya masih sembab karena dari kemarin, pagi sampai dengan malam hanya menangis. Dia beralih menuju meja rias. Melihat kondisinya mengenaskan. Wajah kusam, taka da binary dan seri yang nampak. Luka dibibirnya juga terlihat merah dan bengkak. Akibat perlakuan Alejandro yang tak manusiawi.

Derit terdengar dari arah belakang. Pintu terbuka dan Alejandro sudah memasuki kamar tanpa butuh izin dari Zevanya. “Kau sudah bangun. Jangan keluar tanpa mendapat izin dariku. Hidupmu sudah kubeli. Jadi jangan sampai kau seenaknya saja main peluk sana sini dengan pria mana pun di luar sana.” pungkas Alejandro.

Mendengar itu Zevanya hanya memalingkan muka. Dia tak menggubris perkataan Alejandro. Pria tak punya hati itu pergi meninggalkannya. Dia tak pernah mengalami kehidupan sehina dan serendah ini.

***

Alvaro-sibungsu yang dianggapnya adik o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status