All Chapters of Menantu Quadrilion Berkaki Palsu: Chapter 51 - Chapter 60
138 Chapters
51. Pertemuan yang Mengenaskan
“Kenapa kamu diam, Mas?” Cahaya lagi dan lagi protes dengan kebisuannya kali ini.Suara yang menggelegar di balik handphone membuyarkan lamunannya dan memikirkan bagaimana caranya bisa pulang cepat ketika ia belum berada di hari pernikahan. Namun, ia belum memiliki celah untuk mencari solusi dari rencana yang sudah disusun dan direncanakan olehnya bersama Arini.Tanpa sengaja, ia melihat seorang perempuan yang mirip dengan Arini, cara berjalan dan rambut panjang yang menjuntai hingga pinggang itu tampak bercanda dan menorehkan senyuman lebar yang menampakkan barisan gigi. Sontak, ia teringat dengan tugas Arini, apakah dia telah menjalankan tugasnya dengan lancar lalu melirik waktu di handphone yang ternyata masih menggunakan waktu Indonesia.Perbedaan waktu yang memakan selama tujuh jam dengan hari yang sama. Dahi mengernyit secara otomatis saat memerhatikan jarum jam yang berputar dan menunjukkan pukul setengah satu siang di sini.“Jam berapa di sana?”“Jam setengah delapan malam, M
Read more
52. Hati yang Kaku Melunak
“Iya, Tuan besar menjalani kemoterapi. Beliau menyebut nama Tuan muda setiap hari. Sebelum kondisinya semakin buruk, meminta untuk datang ke Indonesia, tapi tidak diizinkan oleh saya karena kondisi yang tidak membaik dan meyakinkannya bahwa Tuan muda pasti datang ke sini. Tidak hanya itu, Tuan besar menitipkan semua berkas pada saya untuk ditanda tangani dan beberapa pemilik Perusahaan yang bekerja sama dengan Perusahaan Tuan besar telah mengetahui bahwa pemiliknya sudah berganti atas nama Arya Soeparman.”Air saliva ditelan dengan susah ketika mendengar ungkapan Willy terkait keinginan ayahnya yang ingin mengunjunginya di Indonesia. Ia tidak tahu bahwa lelaki yang pernah tidak memercayainya karena rayuan seorang wanita yang merebutnya dari Ibu memiliki tekad yang besar.Hati yang pernah kaku atas sikap Ayah yang tidak memandang dan memercayainya perlahan luluh saat mendenar semua pengakuan Willy. Sesak rasanya hati ini melihat Ayah yang terkapar dengan bantuan infus. Perjuangan besar
Read more
53. Sosok Ryan Soeparman yang Sesungguhnya
“Pak Soeparman yang mengajari saya. Beliau bersedia membantu saya untuk bisa berbahasa Indonesia baik lisan maupun tertulis. Ketika saya bisa berbahasa Indonesia, sejak saat itu saya menggunakan bahasa Indonesia ketika ada pelanggan yang mengunjungi toko pastry saya maupun rumah sakit. Pak Soeparman sangat berjasa bagi saya karena sudah membantu saya dengan jumlah yang sangat banyak. Beliau meminta saya untuk menyimpan uangnya saat hendak mengembalikan semua uang yang dipinjamkan pada saya. Saat saya tanya, kenapa gak mau menerima uang dari saya? Jawabannya masih terngiang sampai detik ini dan membuat saya gak bisa menahan air mata kalau ingat itu,” jelas Dokter Max sembari mengusap matanya yang sudah basah.Arya terdiam beribu bahasa mendengar penjelasannya atas jasa Ayah yang sudah banyak membantu ketika dia sedang terpuruk. Kebaikan Ayah selama ini tidak pernah diketahui olehnya hingga tercengang dengan mulut terbuka lebar.“Jawabannya adalah rezeki gak akan ke mana selagi masih be
Read more
54. Tanda Kesadaran Ryan Soeparman
Arya menepuk-nepuk pipi dengan keras dengan mengamati jari telunjuk yang bergerak pelan. Pipi yang ditepuk terasa panas dan sakit bahwa dirinya tidak sedang bermimpi. Apa yang dilihat olehnya adalah nyata dengan pergerakan jari telunjuk Ayah yang sangat pelan.Ia teringat dengan perlakuannya terhadap sang Ayah seharian dengan mengajak berbicara menjadi teringat dengan mitos kebanyakan orang yang mengatakan bahwa ketika mendapati keluarga sedang koma, sering diajak berbicara. Arya yang tidak percaya dengan hal itu menjadi terheran-heran dengan pendapat banyak orang bahwa ia mengalami sendiri. Bahkan, saat pertama kali mengajak bicara, Ayah merespons ucapannya dengan air mata yang mengalir.Kini, mitos Masyarakat terbukti bahwa yang dikatakan mitos bukanlah mitos melainkan, cara seseorang untuk mengembalikan fungsi saraf yang ada di otak dengan cara yang lembut dan mengingatkan kenangan yang manis. Tidak hanya itu, masih banyak lagi yang bisa dilakukan oleh banyak orang.Secepat kilat,
Read more
55. Ryan Soeparman Terbangun dari Koma
“Saya hanya menyebutkan nama-nama orang yang sangat jelas ingin menghancurkan bisnis Tuan besar karena mereka adalah pesaingnya. Ada beberapa Perusahaan yang bekerja sama dengan Keluarga Stagle dari dunia bisnis yang gelap.”“Pak Willy tahu kalau Stagle punya bisnis gelap?”“Tahu. Saya tahu ketika pengawal menangkap anak buah mereka.”“Apakah ada rekan bisnis Ayah yang tahu kalau Ayah koma karena penyakitnya?” tanya Arya yang terbesit pikiran itu.“Ada, tapi hanya rekan baiknya.”Arya menatap Willy lamat dan memiliki ide yang menurutnya cemerlang. Ide yang ada pada pikirannya harus disampaikan olehnya agar pebisnis lain tahu bahwa pemilik Perusahaan di bidang industri sedang koma.“Sebarkan berita ini ke seluruh dunia, Pak. Bapak bilang, kan kalau hanya ada beberapa rekan saja yang tahu tentang Ayah sakit dan Perusahaan yang diserahkan pada anaknya? Sedangkan, anaknya belum ketemu. Semua ini adalah rencana yang bagus untuk memberikan mereka peluang dalam berlomba-lomba untuk mempermai
Read more
56. Hampir Saja
Arya menghela napas panjang ketika Ayah meminta selang di mulut dilepas dan disingkirkan. Ia menatap Ayah yang memohon padanya hingga akhirnya menyetujui permintaannya untuk melepas selang. “Baiklah, tapi jangan lama,” kata Arya tegas.“Oke.”“Apa yang mau dibicarakan sama Ayah?”“Mana istrimu? Kata Willy, istrimu cantik, anggun dan pintar.”Arya tersenyum tipis. “Dia memang definisi wanita sempurna. Dia menerimaku apa adanya sampai aku sering menghindar kalau dia ingin berkenalan dengan keluargaku. Aku bilang padanya bahwa Ayah sedang bekerja diluar pulau tanpa menyebut jabatan. Aku gak membawa nama Ayah di depan siapa pun, termasuk saat menikahi Cahaya. Nama istriku adalah Cahaya Sentosa. Anak dari pengusaha konglomerat. Per—”“Ayah tahu soal itu, apa pun yang terjadi pada pernikahanmu, jangan pernah membantah mertua atau melawannya. Kamu gak pernah dianggap olehnya karena kemiskinan, tapi suatu saat nanti akan menerimamu dengan lapang dada dan tangan terbuka. Buktikan pada me
Read more
57. Pergantian Wajah
Baju digantung di tempat penggantungan pakaian yang terbuat dari jati berjajar tiga dengan barisan berbagai macam pakaian wanita hingga bisa membuatnya bersembunyi di sana. Kepala disembunyikan serendah mungkin sembari menoleh ke arah dua pengawal dengan jari telunjuk di bibir lalu mengintip tingkah laku Keanu dari belahan barisan baju.Keanu melanjutkan langkah setelah memerhatikan ruangan di sekelilingnya ketika merasa aman. Sikap dia yang terlihat merasa aman tidak bisa dicurigai oleh Arya serta merta karena lelaki yang bulus. Ia melirik waktu di jam tangan dan telah menunjukkan hampir pukul tiga sore.Saat ia hendak melangkah, tanpa sengaja bola mata melihat pergerakan Arini yang keluar dari lemari dengan model baju pengantin Cahaya berwarna putih dengan hiasan mutiara di bagian belahan dada dan pinggul yang hendak menghampiri Cahaya. Sontak, Arya keluar dari belakang gantungan pakaian dengan sedikit membungkukkan badan dan mengulurkan tangan sekaligus menampakkan telapak tanganny
Read more
Lolos dari Kejaran Anak Buah Keanu
Suatu bukan rahasia lagi saat mendengar kalimat celotehan teman Cahaya yang menyatakan bahwa Arya tidak memiliki banyak uang. Ia hanya melirik dan membuang napas lalu memerhatikan Keanu dan Arini yang mengenakan topeng wajah Cahaya duduk berdampingan di atas podium, depan meja dan tampak seorang lelaki dengan tampang, seperti penghulu duduk di depan mereka. Lelaki mengenakan peci, jas hitam dan membawa sebuah map bak mempertanyakan kesungguhan mereka melangsungkan pernikahan ini. Namun, saat ia memerhatikan map yang dibawa penghulu dan buku nikah yang terlihat di sela map itu, ia mengkhawatirkannya nama belum diganti atau ditumpuk menggunakan nama Cahaya padahal nama aslinya adalah Arini. Ia menghubungi dua pengawal untuk memastikan buku pernikahan yang dibawa oleh penghulu bukanlah nama asli Cahaya.“Kalian sudah memastikan bahwa isi map dengan surat yang berisi nama perempuan telah diganti dan ditumpuk dengan nama Cahaya untuk menyakinkan bahwa yang menikah adalah Cahaya dengan Kea
Read more
59. Menghancurkan Anak Buah Keanu
“Kemungkinan dia adalah anak buah Keanu,” jawab Sophia yang masih berusaha mengendalikan mobilnya.“Ganti posisi. Aku yang mengendarainya dan kamu jadi navigatorku,” kata Arya lalu berdiri dengan badan membungkuk menuju tempat pengemudi.“Oke.”Sophia menginjak gas mobil sembari berdiri, Arya memindahkan posisi kaki dengan melewatinya dari belakang. Ia telah memindahkan kedua kaki, memegang kemudi lalu menginjak gas mobil saat kaki Sophia berpindah ke kursi penumpang di sebelahnya.“Pindah ke posisi sisi kanan dan kiri Cahaya. Lindungi dia!” seru Arya pada dua pengawal tegas. Dua pengawal pindah posisi dengan duduk di bagian kursi tengah.“Oke.”Mobil mewah Sophia dipepet terus oleh dua mobil mewah lainnya sampai hampir oleng. Ia mengendelikan setir kemudi agar arahnya stabil dan tidak ke mana-mana. Arya mengambil jalan tol menuju rumahnya yang baru dengan jalan tol yang masih sepi dan tidak ada orang yang melintasinya. Kaki Arya yang sudah terasa sakit berusaha ditahan sekuat tenaga
Read more
60. Kesembuhan Ayah Ryan adalah Keajaiban
“Ya, aku membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tiba di Indonesia hanya karena mengambil topeng wajah yang sudah dibuat di luar negeri. Aku datang ke sana karena memikirkan biaya kirim yang pastinya sangat mahal dan gak bisa tiba dalam waktu sehari makanya memutuskan datang ke sana dengan merogoh uang yang kumiliki dan tambahannya, aku meminjam pada kedua temanku yang kamu lihat tadi,” jelas Arya sambil menatap Cahaya.Cahaya tampak tertegun berdasarkan mata yang menatapnya. Ia mengalihkan pandangan ke kasur dengan jemari yang dimainkan. Dia terlihat merasa bersalah atas pertanyaan yang dilontarkan olehnya.“Aku melakukan itu untuk pernikahan kita bukan karena egois meninggalkanmu tanpa berpamitan. Cara berpamitan itu sangat banyak macamnya dengan cara yang kutitipkan padamu.”“Kenapa mendadak sekali?”“Gak mendadak. Sebelum berangkat, kamu tahu, kan mereka yang merencanakan sesuatu yang jahat pada pernikahan kita. Malamnya, aku berpikir keras cara memuluskan rencana tanpa ketahuan.
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status