Lahat ng Kabanata ng Trik Cinta Mr. James: Kabanata 11 - Kabanata 20
80 Kabanata
Acara penobatan
"Kemana anak itu? Satu jam yang lalu aku melihatnya, kenapa sekarang menghilang?" ucap Vanda carut marut seraya berdecak kesal karena James tidak kunjung datang ketika acara intinya akan dimulai. Keluhan itu didengar oleh sang suami, Dylan. Dylan berusaha menenangkan istrinya. Karena tidak ingin raut wajahnya yang marah itu menjadi perhatian para tamu. Kedua tangannya bergerak menggamit kedua sisi bahu istrinya. "Sayang tenanglah pasti James akan muncul sebentar lagi," ucap Dylan sembari mengelus pundak istrinya. Namun usaha itu sia-sia dan semakin membuat Vanda tidak tenang. "Aku harus telpon dia! Dia memang anak yang menyusahkan!" tukas Vanda seraya meraih HP di dalam tas. Ekspresi tidak tenangnya itu tergambar jelas, bahkan saat menunggu James mengangkat telponnya. Selesai menelpon James, Vanda kembali duduk di samping suaminya. Dylan mengetahui wajah Vanda yang semakin menekuk. Melipat kedua tangannya di depan dada, nampak seperti Vanda yang tidak profesional. Tidak seperti
Magbasa pa
Si bungsu
Henley anak bungsu keluarga Connor telah kembali. Dia baru saja mendapat hari libur kuliahnya di Canada dan pulang ke Indonesia. Tentu kedatangan Henley yang secara tiba-tiba tanpa memberi kabar mereka terlebih dahulu membuat Dylan dan Vanda terkejut. Mereka sempat tidak percaya bahwa Henley sudah berada di sini. "Henley! Kok pulang tidak beritahu kami sih? Ibu kaget sekali loh tadi," ucap Vanda kembali memeluk Henley kesekian kalinya. "Hahaha maaf ya, Henley memang sengaja ingin beri kejutan untuk kalian, Ayah dan Ibu sehatkan?" tanya Henley, matanya sedikit berkaca-kaca. Dia tidak bisa menahan kerinduannya terhadap Dylan dan Vanda. "Kami sehat sayang!" jawab Vanda lembut, tangannya membelai rambut Henley sayang. Vanda tidak menyangka anak bungsunya sudah dewasa dan sangat tampan. Dia tak henti-hentinya membelai rambut Henley. Sudah belasan tahun mereka tidak bertemu. "Ayah sangat sehat Henley, lihat lah!" jawab Dylan sambil tersenyum. Pria tua itu berpose menunjukkan tubuhnya y
Magbasa pa
Meminta jawaban
"Ayah! Ibu! Orang yang aku temui tadi kenapa mirip Juan?" tanya Henley tiba-tiba. Dia sengaja menggiring kedua orangtuanya di tempat yang tidak banyak orang di sana. Dylan dan Vanda sangat terkejut. Mata mereka sama-sama membola mendengar pertanyaan Henley. "Jelaskan padaku? Sebenarnya ada apa? Apa yang sudah terjadi?" tanya Henley, berharap sebuah penjelasan apa yang dia rasakan dan dia lihat waktu di acara tadi. Alisnya mengkerut, matanya menatap fokus pada Dylan dan Vanda. Ketiga orang Connor itu duduk berhadapan. Dua lawan satu. Henley menatap kedua orangtuanya seolah sedang mengintrogasi mereka. Sedang Dylan dan Vanda saling bersitatap, bingung harus berkata apa pada Henley. Karena sebelumnya mereka berdua sengaja tidak memberitahu Henley bahwa kakak kesayangannya meninggal. Mereka hanya tidak ingin membuat Henley khawatir dan terganggu. "Ayah! Ibu! Cepat katakan?!" desak Henley dengan menggebrak meja. Dia tidak sabaran dan ingin cepat mendengar penjelasan dari Ayah dan Ibun
Magbasa pa
Aksi heroik
"Bagaimana? Apakah gadis itu sudah sadar?" tanya James pada Ford melalui telfon. "Tuan muda menanyakan dia karena khawatir?" Ford balik bertanya. Dia tidak bermaksud menggoda tuannya. Tapi terdengar seperti salah paham di telinga James, pria kaku itu malah mengelak dengan serius. "Cih! Buat apa aku khawatir dengan gadis itu? Aku hanya memastikan apakah dia masih ada di bawah pengawasanmu atau tidak?!" elak James dengan muka sinis dan sok abai nya itu. Padahal James benar-benar khawatir dengan kondisi Daisha. "Dia masih ada di sini tuan, aku masih menjaganya, dia belum tersadar juga padahal dokter bilang tidak ada kondisi yang serius yang dialaminya, menurutku waktu 2 jam cukup lama untuk seseorang yang pingsan," jelas Ford. Faktanya sekarang ini Daisha masih dalam keadaan tidak sadar sudah hampir 2 jam. Ford bingung entah kenapa penyebabnya sampai Daisha begini. "Yang benar saja? 2 jam dia belum sadarkan diri? Apa ciumanku sekuat itu?" tanya James polos. Ford membayangkan bagaima
Magbasa pa
Pasangan kekasih
"Semoga aku tidak mendapat masalah setelah ini," gumam Ford bersuara lirih sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia berdiri di ambang pintu memperhatikan Daisha yang tengah duduk di atas ranjang pasien dengan seorang Dokter wanita yang sibuk membalut lengan dan bahunya yang terluka akibat gesekan trotoar. Ford berjalan mendekati ranjang Daisha melakukan aksi protesnya pada gadis itu. Kalau saja dia tidak selamat akibat aksi heroik nya yang gagal. Dia bisa mati dan Ford lah yang akan dapat masalah juga. "Hei nona! Bisa tidak kau jangan membuat ulah lagi? Kau berusaha kabur tapi membuat dirimu sendiri terluka! Apa kau tidak sayang dengan nyawamu sendiri?!" omel Ford menatap sengit Daisha. Ford akui, gadis itu sangat pemberani dan rela mengorbankan nyawanya demi orang lain. Sebelumnya dia tidak pernah bertemu gadis sepemberani Daisha. Pria itu berjalan ke sebuah kursi yang tak jauh dari ranjang pasien. Dan duduk bersandar dengan santai sambil melipat kedua tangannya di dada.
Magbasa pa
Kakak adik
Beberapa kali jari jemari James mengetuk-ngetuk meja. Jelas terukir kecemasan di wajah tampan James menambah kesan tegas dan berwibawa. Kini pikirannya dihinggapi beberapa masalah yang mengganggunya. Yang pertama yang paling mengganggunya adalah kedatangan Henley yang begitu tiba-tiba ke Constone dan datang dengan status sebagai anak bungsu Connor. Dan yang kedua adalah Daisha yang dikatakan oleh Ford sempat kabur dari rumah sakit dan bahkan hampir mengalami kecelakaan. Pria itu memundurkan tubuhnya hingga menempel ke sandaran kursi kerjanya. Menengadah menatap langit-langit atap dengan pandangan semu. Sejenak James menepikan rasa cemas nya itu, berpikir lebih tenang seperti yang biasanya dia lakukan. Mengatur napasnya lebih dalam dan rileks. "Setidaknya aku sudah menjadi direktur utama State Group, tapi... Aku masih merasa takut ada kegelapan dan kesedihan besar yang menjemputku di depan sana dan... Henley? Bagaimanapun tak bisa menggeser posisiku karena Dylan lebih berpengaruh da
Magbasa pa
Yakin James cemburu?
Artikel berita mengenai penobatan direktur utama State Group yang baru sudah diupload di media manapun. Nama James Elard Connor terpampang dimana-mana. Menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan masyarakat khususnya untuk orang-orang yang terjun dalam bisnis. "Inilah wajah baru direktur utama State Group! James Elard Connor harta Karun tersembunyi Connor yang kini telah muncul menjadi perbincangan hangat!" Judul tersebut tertulis di headline news. "Lihat wajahnya! Dia itu sangat tampan ya?" "Iya benar, dia seperti pria perkasa dan nampak dingin." "Biasanya pria yang kaku dan dingin ini, kalau dijadikan pacar terasa menantang." "Bodynya juga seksi, pantas saja disebut harta Karun tersembunyi, dia sangat cocok menjadi direktur utama, auranya sangat kuat dan berwibawa." "Jika dibandingkan kandidat sebelumnya, Mr. James lebih pantas." "Ah tapi aku lebih suka pesona Mr. Juan yang gentleman itu, sepertinya dia lebih romantis." "Lagipula diantara mereka tidak ada yang mau be
Magbasa pa
Kasihan
Sudah beberapa hari yang lalu setelah kembalinya dari rumah sakit. James dibuat cemburu oleh kedekatan Ford dan Daisha. Bahkan asisten pribadinya itu berani modus pada Daisha mencuri-curi kesempatan untuk berdua dengannya. Tentu saja membuat James merasa jengkel. Meskipun dia sendiri tidak tahu kenapa bisa sejengkel itu. "Apa aku kirimkan saja Ford ke Australia untuk mengurus bisnisku di sana ya? Jadi dia tidak perlu mengganggu Daisha seenaknya lagi," gumam James. Dirinya sendiri bertanya-tanya, mengapa akhir-akhir ini mudah marah melihat Ford dekat dengan Daisha. Padahal dia tahu gadis itu hanyalah pelampiasan kedengkiannya terhadap Juan. Sudah berjam-jam James mengamati buku dengan sketsa wajah yang diketahui telah dia buat dengan tangannya sendiri. Sketsa wajah yang dibuat 2 hari lalu itu menggambarkan seorang perempuan. James memandanginya khidmat, lalu ketika tangannya menyentuh sketsa wajah tersebut jarinya berhenti di bibir milik wanita yang digambarnya. "Kenyal dan lembut
Magbasa pa
Hanya aku yang boleh
Daisha diseret pelan oleh James menuju kamarnya. Selagi Daisha nampak pasrah meskipun alam bawah sadarnya mengatakan untuk menolak mengikuti arahan James. Agaknya gadis itu takut James akan melakukan hal yang tidak-tidak seperti sebelumnya. Terlebih James sudah merebut ciuman pertamanya dan itu tentu saja membuat dirinya begitu kesal. Lantaran Daisha yang berpacaran dengan Juan pun belum pernah berciuman dengannya. Rasanya dia sangat menyesal dulu menolak ciuman dari Juan. Setelah mereka sampai di depan pintu kamar. James menggamit bahu Daisha tak sabaran menyuruhnya segera masuk. Tapi Daisha menahan kakinya untuk melangkah lagi. "Kenapa?" tanya James menatap Daisha heran. "A-aku bisa obati lukanya sendiri," jawab Daisha terbata, dia seperti itu karena gugup. Di waktu yang seperti ini, otak nya malah memutar adegan di mana mereka berciuman. Meskipun itu ciuman yang kasar dan memaksa, baginya itu adalah yang pertama kali. "Ayolah! Jangan buat aku marah! Aku hanya ingin mengobatimu!
Magbasa pa
Gadis aneh
"Uh! Kurang ajar anak itu! Dia berani mempermalukanku di hadapan orang-orang! Dia pikir siapa dia?!" ucap Vanda geram dan duduk dengan tidak tenang di sofa nya. Meremas dan mencakar bahu sofa juga menggemeretakan gigi-giginya.Melihat bos nya yang sedang frustasi, Legina merasa harus menawarkan sesuatu yang menenangkan untuk Vanda."Nyonya ingin aku buatkan minum?" tawar Vanda dengan menampilkan senyum terbaiknya."Ya! Tapi aku tak ingin minum kopi ataupun teh! Aku ingin bir! Bawakan bir untukku cepat!" perintah Vanda sungkan. Legina segera pergi memenuhi perintah Vanda. Wanita paruh baya itu merasa harga dirinya terinjak-injak. Bahkan sebelumnya tidak pernah ada yang berani menginterupsinya selain Dylan suaminya sendiri."Semenjak kembalinya bocah itu! Perasaanku selalu was-was! Padahal aku tahu dia anakku sendiri! Tapi... di matanya seolah ada banyak kebencian yang dia pendam! Maka dari itu polah nya selalu angkuh baik padaku maupun pada Dylan!" cakapnya bermonolog."Posisi direktu
Magbasa pa
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status