Semua Bab Merebut Hati CEO Tampan : Bab 31 - Bab 40
98 Bab
Koma Dirumah Sakit
“Dokter, bagaimana dengan keadaan Putra saya?” nyonya Fitrya begitu sangat khawatir hingga ia baru datang langsung bertanya kepada dokter yang kebetulan keluar dari ruangan.“Keadaan Pasien sangat parah. Banyak luka namun yang membuat saya khawatir adalah dibagian kepalanya” ujar dokter.“Kenapa, dokter?” tanya Nyonya Fitrya.“Kemungkin Putra ibu mengalami amnesia atau lupa ingatan dalam jangka waktu panjang” ujar dokter dengan raut sedih. Dokter itu pun pergi setelah mengatakan itu.Wilona mencoba menenangkan Nyonya Fitrya yang sedang sedih. Namun reaksinya tidak aku duga dan bahkan Tuan Harizon pun juga heran dengan istrinya. “Ini gara-gara kamu!” mata Nyonya Fitrya melotot ke arah Wilona.“Salahku?” tanya Wilona tidak mengerti.“Kamu dan Reyhan pasti habis ke danau kan? kamu tahu, Putraku itu takut dengan air!!!” teriaknya dengan kencang yang membuat beberapa orang menolehkan kepalanya ke arah kami.Tuan Harizon menyuruh Nyonya Fitrya untuk diam karena ia merasa malu istrinya berte
Baca selengkapnya
Hamil Diluar Nikah
Reyhan terbangun dari alam bawah sadar dengan mata masih meremang-remang dan orang yang pertama kali yang ia lihat adalah Syahnaz. Dengan kondisi yang sangat lemah Reyhan berusaha bertanya kepada syahnaz. “Kamu siapa?” Syahnaz tersenyum lalu mengatakan bahwa dirinya adalah kakaknya. Melihat kebingungan yang diperlihatkan oleh Reyhan, Syahnaz dengan sangat yakin bahwa saat ini Reyhan tengah anemia atau mengalami lupa ingatan.“Mengapa aku ada disini?” Reyhan dapat mengetahui bahwa saat ini ia berada dirumah sakit. “Kamu kecelakaan dan koma lalu kamu sadar setelah koma dua minggu” ujar Syahnaz.“Kecelakaan?” Reyhan nampak kebingungan. Syahnaz berpikir sejenak, kalau ia bercerita mengenai diriku dengan buruk-buruk maka Reyhan akan membenciku dengan mudah.Syahnaz berpura-pura menangis dan mengatakan kecelakaan yang Reyhan alami akibat ulah Wilona. “Gara Wilona kamu harus koma hiks” Isak tangis palsu semakin dikeluarkan oleh syahnaz.“Siapa Wilona?” tanya Reyhan.“Wilona itu cewek muraha
Baca selengkapnya
Jahat!
Di part sebelumnya, Wilona telah mengungkapkan kehamilannya dihadapan Nyonya Fitrya dan Syahnaz. Pengakuan Wilona telah berhasil membuat Nyonya Fitrya begitu terkejut hingga menggelengkan kepalanya. Hampir saja Nyonya Fitrya luluh hatinya apalagi ia begitu menginginkan seorang cucu. Namun, bukan Syahnaz namanya kalau tidak tinggal diam.Syahnaz membisik di telinga nyonya Fitrya dan mengatakan bahwa janin yang ada di perut Wilona bukanlah anak Reyhan. Syahnaz juga mengatakan bahwa ia pernah menyelidiki Wilona berada di sebuah club malam dan bersenang-senang bersama banyak pria. Tentu apa yang dikatakan oleh syahnaz hanyalah kebohongan keji yang tidak benar adanya.Hati Wilona telah was-was melihat mereka berbisik-bisik. Hingga Nyonya Fitrya pun menyilangkan kedua tangannya dengan rapat dan syahnaz telah selesai berbisik dengan wajah kemenangan. Kini mereka menoleh ke arah Wilona yang sedang menunggu jawaban.“Mama jangan percaya dia! Bisa saja dia hamil sama orang lain lalu Reyhan jadi
Baca selengkapnya
Nayla
Hari ini tepat dimana Reyhan akan melangsungkan pernikahannya bersama wanita lain. Wilona tahu, bahwa Reyhan juga tidak mengingat apa-apa selain mempercayai orang-orang yang didekatinya. Reyhan memang sudah terkena hasutan baik dari syahnaz hingga kedua orang tuanya. Di sisi lain, Wilona dan Sofia masuk ke dalam rumah Reyhan. Upacara pernikahan ini berlangsung dengan meriah dan membebaskan siapapun dari kalangan atas maupun kalangan bawah untuk masuk kedalam rumahnya.Wilona memakai masker mulut agar tidak ada orang yang mengenalinya. Wilona ngin bertemu dan akan berusaha memberi ingatan pada Reyhan. Siapa tahu, saat melihat Wilona dihadapan Reyhan, Reyhan bisa mengingatnya kembali dan membatalkan pernikahan ini. Sementara Sofia merasa tergiur dengan berbagai aneka olahan masakan yang mampu mengunggah selera. Ada Lalapan pedas, sosis bakar, ayam geprek hingga tidak bisa disebutkan lagi karena saking banyaknya masakan itu.“Nayla... Mau kemana?” tanya seorang nenek namun berpakaian eleg
Baca selengkapnya
Kata-kata Buruk
“Kapan paspor akan selesai diurus?” tanya Sofia yang sedang membawa secangkir teh untuk suaminya.“kurang lebih lagi satu Bulan” ujarnya. Wilona dapat mendengar percakapan mereka dan yang membuatnya sedikit merasa kecewa lantaran harus menunggu paspor itu sekitar satu bulan lagi. Rasanya, sangat lama baginya yang begitu ingin tinggal di luar negeri.Sebelumnya, Wilona ingin keluar negeri dan bekerja disana sehingga mau tidak mau harus menyewa apartemen disana. Selain itu juga, Wilona berencana akan melahirkan dan membesarkan anaknya di luar negeri agar bisa melupakan Reyhan dari ingatan. Dari sekian banyak negara, Wilona memilih negara Singapore karena Wilona merasa kualitas di rumah sakit sangat Singapura sangat canggih dan akan memilih rumah sakit Singapura sebagai tempat rumah sakit pilihnya untuk melahirkan.“Wilona, kamu ingin Tante buatkan teh hijau?” tanya Sofia yang kini duduk disamping Wilona. Seperti biasa, Sofia memang selalu rutin membuatkan Wilona teh hijau karena teh hij
Baca selengkapnya
Rasa Penasaran Nayla
Karena terlanjur penasaran Nayla mencoba untuk mencari keberadaan Wilona secara diam-diam. Ia ingin lebih banyak menanyakan perihal Reyhan dan Wilona. Namun sayangnya Nayla tidak tahu keberadaan Wilona saat ini. Ingin mencari dan menanyakan ke orang lain pun tidak bisa karena tidak ada foto Wilona satu pun. Tiba-tiba Nayla teringat dengan ponsel Reyhan dan berharap ada foto Wilona di ponsel suaminya.“Aku harus mencari foto Wilona di ponsel Reyhan” gumam Nayla dari dalam hati. Saat ini, Reyhan tengah bersama Syahnaz di ruang makan. Sementara ponsel milik Reyhan ada di meja kamar tidur. Nayla mencoba meraih ponsel tersebut dan membuka galeri. Ada ribuan foto namun ia harus melihatnya satu-satu hingga membuatnya mabuk.“Astaga... Capek sekali” Nayla memberhentikan kegiatannya untuk mencari foto Wilona. Ia mulai merenggangkan jari-jari tangannya yang sudah mulai terasa pegal-pegal. Sesudah dirasa membaik Nayla hendak melanjutkannya lagi. Namun, Reyhan telah datang dengan bersama Syahnaz
Baca selengkapnya
Ada Mata-mata
Nayla telah sampai di rumah Wilona. Namun sayangnya Wilona telah lebih dulu pindah ke Singapura. Karena paspor yang diurusi suami Sofia yang sebelumnya selesai satu bulanan kini lebih awal sudah selesai ditangani oleh pihak sana yang paham akan paspor. Disana, Nayla memang tidak menemukan Wilona namun ia telah berhadapan dengan Sofia. Keterangan Sofia juga sama dengan apa yang Wilona pernah katakan pada Nayla.“Jadi, mertuaku juga ikut terlibat?” tanya Nayla dengan terkejut. Ia tidak habis pikir dengan sikap mertuanya yang ikut menyembunyikan sesuatu padahal setahu dirinya mereka sangat ingin mempunyai keturunan alias cucu.“Iya. Mereka itu sudah terhasut oleh Syahnaz yang jahat itu” ujar Sofia dengan geram. Namun, ia tidak dapat berbuat apa-apa.“Bisakah aku meminta alamat rumah Nayla yang ada di Singapura?” tanya Nayla. “Maaf, aku tidak tahu alamatnya” ujar Sofia.“Kalau begitu, izinkan aku meminta nomor ponselnya?” pinta Nayla sopan.Sofia menggelengkan kepalanya dan mengatakan bah
Baca selengkapnya
Siapa Dia?
Jam telah menunjukkan pukul 12:00 Malam. Nayla Nayla belum juga bisa tidur. Padahal, ia sangat jarang dan hampir tidak pernah insomnia. Nayla mencoba membuka ponsel dan bermain sosmed. Tujuannya agar ia bisa mengantuk namun tetap saja, sudah berjam-jam bermain sosmed namun tetap tidak merasa ngantuk. Dari arah pintu, terdengar suara langkah kaki dan Nayla mendengarnya. Nayla menjadi berpikiran aneh-aneh dan mencoba mengambil sapu lidi yang berada di samping pojok kamar tidurnya. Ia menjadi sapu lidi sebagai perlindungan bila ada seseorang yang berniat jahat dan masuk kedalam sana. Meskipun demikian, Nayla tidak berani membuka pintu karena itu ia memilih untuk tetap berada di dalam kamar tidur.Brug!Suara tendangan pintu pun terdengar dan Nayla mendadak terkejut saat melihat orang itu sudah berhasil merobohkan pintu pertahanan kamar tidur yang saat ini ia tempati! Orang tersebut memakai penutup wajah, sehingga Nayla tidak mengenalinya dan dia mengancam Nayla. Pria tersebut mengatakan
Baca selengkapnya
Separuh Jiwa
Setelah delapan tahun lamanya, Reyhan baru mengingat kembali bayangan-bayangan yang dulu pernah hadir dikehidupannya. Reyhan mengingat Wilona kembali dan telah menyesali perbuatannya. Reyhan juga menyalahkan orang-orang disekitarnya yang telah berhasil menipunya hingga bertahun-tahun. Reyhan yang amnesia kini telah mengingat masa lalu. Nayla datang dengan membawa semangkok bubur ayam yang akan ia berikan kepada Reyhan. Saat sudah diambang pintu Nayla melihat Reyhan tengah berdiri dan menatap kaca cermin berukuran besar. Nayla berjalan kearahnya dan kini Nayla telah berada dibelakang Reyhan. Ia tengah bersiap-siap untuk memanggil Reyhan dan memberikan bubur tersebut.“Nayla, mengapa kamu merahasiakannya?” tanya Reyhan dengan suara pelan Reyhan masih tidak ingin menoleh kearah Nayla. “Merahasiakan apanya? Aku tidak mengerti” Reyhan mulai menoleh. Matanya sembab dan terlihat menyesal. Nayla semakin bingung dan juga khawatir.“Kamu kenapa?” tanya Nayla. “Aku sudah mengingat kembali inga
Baca selengkapnya
Karma Di masa Lalu
Syahnaz berjalan menuju ke arah kamar tidur. Didepan kamar tidur, ia melihat Vino tengah menangis dan Bram tengah menenangkannya. Dalam tangisan, Vino pun berkata. “Papa, apa aku ini anak pungut? Sehingga Mama sangat tidak menyukai aku” tanya Vino pada Bram.“Tidak, Vino anak kandung Papa sama Mama, Vino itu jelas bukan anak pungut” ujar Bram.Syahnaz tidak bisa memasuki ruangan kamar itu. Ia terlalu malu untuk meminta maaf. Lalu Syahnaz memutuskan pergi dari pintu kamar tidur Reyhan dan saat pergi Bram dapat menyadari bahwa Syahnaz tengah mengintip. Mas Bram mengejarnya hingga ke teras rumah lalu Syahnaz minta agar tangannya tidak digenggam. “Syahnaz, kamu lihat anak kita, aku sakit saat Vino mengatakan kita ini orang tua pungutnya” ujar Bram.Syahnaz tidak bergeming dengan apa yang Bram kataksn. Bram seakan dapat melihat raut wajah penyesalan dimata istrinya yang hanya diam saja.“Apa kamu merasa menyesal?” tanya Bram. Syahnaz sedikit gengsi untuk mengakuinya hingga Bram harus lebih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status