Merebut Hati CEO Tampan

Merebut Hati CEO Tampan

Oleh:  Piki  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 Peringkat
98Bab
2.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Wilona yang merasa sakit hati dengan kelakuan suami yang bermain dibelakang. Yang lebih menyakitkan, selingkuhannya tidak lain merupakan sahabat dekatnya sendiri. Berhari-hari Wilona sabar, hingga batas kesabarannya pun menghilang. Ia nekat ingin melakukan percobaan bunuh diri dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Namun, saat melakukan percobaan bunuh diri di gedung bioskop lantai tiga, seorang pemuda tampan mencegatnya. Saat hubungan mereka semakin dekat barulah Wilona menyadari bahwa pemuda tersebut merupakan adik angkat si Pelakor. Sementara si Pelakor tersebut bernama Syahnaz. Ia yang mempunyai adik angkat dengan latar belakang orang tua yang kaya raya, tidak ingin harta warisan mereka jatuh di tangan adik angkatnya. Jadi, Syahnaz selain merupakan penghancur rumah tangga Aris dan dan Wilona, Syahnaz juga ingin sangat berambisi ingin hidup kaya raya dengan jalan yang salah melalui menyingkirkan adik angkatnya sendiri. Bagaimana kah kelanjutan ceritanya? Yuk, simak hanya di goodnovel.

Lihat lebih banyak
Merebut Hati CEO Tampan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
031_ MADE DANNY ARYA PRADANA
Novel menegangkan dan bagus
2024-01-05 16:49:07
0
user avatar
Ayu Widya
k...️...️............
2023-10-25 09:01:56
0
user avatar
Ana j
nexttt kak, semangat ya
2023-09-12 22:17:17
0
user avatar
Zuroidaa
bagus ceritanya lanjut dong
2023-09-12 22:12:36
0
user avatar
Viala La
Wahhh bagus Bnget ni cerita.. lanjut kk...
2023-09-12 21:38:01
0
user avatar
Ayu Widya
Cerita ada bumbu bawang
2023-08-06 14:55:16
1
user avatar
Piki
yukk komentar
2023-07-21 09:48:59
0
98 Bab
Ke Kantor Suami Tanpa Izin
Wilona berjalan menuju ke sebuah kantor perusahaan milik suaminya. Namun, beberapa karyawan menatapnya dengan tatapan kebingungan. Sekilas Wilona memang melihat reaksi mereka hanya saja ia tidak terlalu memikirkannya. Wilona lebih memilih menghampiri ruang administrasi yang saat itu dijaga oleh Wulan yang memang jabatannya sebagai sekretaris perusahaan. “Wulan, dimana pak Aris berada sekarang?” tanya Wilona dengan santai sembari membawa sebuah rantang makanan di tangan kanannya.Wulan nampak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang sebetulnya sangat sepele. Melihat Wulan yang terpaku, Wilona pun kembali angkat bicara."Wulan, kenapa kamu diam?" tanya Wilona heran. "Anu... Pak Aris lagi ada acara meeting” ujar Wulan dengan gugup. Seakan ada hal yang saat ini ia sembunyikan dari Wilona.“Oh, iya. Kalau begitu sekarang juga aku mau masuk ke ruangan pak Aris" ujar Wilona sembari melewati Wulan. Saat Wilona hendak membuka pintu rupanya Wulan mengikutinya dari arah belakang dan berlari me
Baca selengkapnya
Rumah Sakit
Wilona yang pingsan di jalanan kini sudah berada di ruangan rumah sakit. Terlihat, ada dokter yang sibuk memeriksa keadaannya. Setelah mengetahui keadaan Wilona, dokter tersebut pun keluar dari ruangan dan menghampiri seorang pemuda yang telah membawa Wilona ke rumah sakit. Belum apa-apa pemuda itu sudah lebih dulu menanyakan keadaan Wilona.“Dok, bagaimana keadaannya?” tanya pemuda tersebut dengan hati gelisah. Ia tidak ingin terjadi apa-apa terhadap Wilona. “Maaf sebelumnya, nama anda siapa? apakah anda suami korban?” tanya dokter tersebut.“Saya Reyhan dan saya suaminya” ujar Reyhan dengan berbohong. Ia hanya bingung harus menjawab apa? Sementara ia malu mengakui bahwa dirinya adalah pelaku yang telah membuat Wilona jatuh pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.Dokter tersebut mengangguk pelan lalu beliau mengatakan bahwa kondisi pasien baik-baik saja dan cukup hanya membutuhkan waktu untuk beristirahat. Mendengar perkataan dokter, Reyhan yang tadinya khawatir kini wajahnya mul
Baca selengkapnya
Masalah Yang Bertubi-tubi
Wilona yang masih berada di rumah sakit memutuskan untuk tidur. Karena kedua bola matannya sudah benar-benar sangat lelah. Benar saja, baru hitungan beberapa menit Wilona bisa tertidur dengan pulas. Sementara itu, tiba-tiba saja ponselnya bergetar sehingga mengganggu jam tidur Wilona. Dengan mata yang sangat mengantuk, Wilona berusaha untuk bangun.Pertama-tama dia mengucek kedua bola matanya. Setelah itu, Wilona mengecek siapa yang saat ini menghubunginya. Ternyata, yang menghubungi dirinya adalah Siska yang merupakan adik kandung dari ibunya sendiri.Wilona mencoba menghapus sisa-sisa air matanya lalu mulai menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Hal itu dia lakukan agar suaranya tidak serak akibat efek menangis dan berteriak-teriak. Wilona juga takut tantenya mengetahui apa yang tengah dialami Wilona. Setelah dirasa sudah membaik, Wilona pun mengangkat telepon tersebut."Wilona, kamu ada dimana sekarang? Kok Tante hubungi lama sekali diangkat?" tanya Siska. W
Baca selengkapnya
Tega, Kamu Mas!
Wilona berada di kamar tidur dan merebahkan tubuhnya. Rasanya ia benar-benar ingin tertidur. “Ah... Aku capek sekali” gumam Wilona dari dalam hati. Beberapa menit kemudian, akhirnya Wilona berhasil tertidur. Sementara itu, Siska tengah sibuk memasak nasi goreng di dapur. Ia sangat tahu bahwa Wilona belum sarapan dan ingin memasakan nasi goreng untuknya. Hal itu ia ketahui saat perut Wilona tidak henti-hentinya mengamuk.Setelah selesai memasak, Siska pun berniat untuk memberitahukannya pada Wilona. Namun, saat melihat Wilona yang tengah tertidur pulas, Siska menjadi tidak tega membangunkannya dengan bergumam, “Kasihan sekali Wilona”Siska memutuskan untuk membiarkan saja Wilona beristirahat dan dirinya sendiri juga sudah merasa lelah. Sambil sesekali menguap, Siska pun menuju ke kamar tidurnya dan mulai tidur.Jam telah menunjukkan pukul 19:00 Malam namun Wilona belum juga terbangun hingga tantenya membangunkan Wilona dengan lembut. “Wilona, ayo bangun sayang” ujarnya. Wilona pun bang
Baca selengkapnya
Aib Mereka Sungguh Menjijikan
Wilona mencoba memeriksa sisa uang yang berada di dompet. Untungnya, masih ada uang yang bisa Wilona pergunakan untuk naik ojek online agar bisa pulang tanpa harus berjalan kaki. Wilona menghubungi salah satu driver ojek online dan katanya aku harus menunggu. Wilona mengiyakan dan memutuskan menunggunya di Alfamart samping gang lima.Karena merasa haus, Wilona mampir sebentar ke dalam Alfamart itu dan membeli satu botol teh hijau dan membayarnya ke kasir. Sembari menunggu, Wilona pun keluar dari dalam Alfamart dan duduk ke kursi yang telah disediakan pihak Alfamart sebagai tempat buat nongkrong. Wilona membuka minuman teh tersebut dan menenggaknya beberapa kali. “Permisi, apa boleh ikut gabung?”Wilona melihat sekilas orang yang tengah berdiri dihadapannya itu. Wilona mengangguk dan pemuda itu pun mulai duduk disampingnya. Karena sudah berada di meja yang sama, pemuda itu pun berinisiatif untuk memperkenalkan dirinya.“Hai, perkenalkan namaku Brian” Sambil memperkenalkan diri, Brian j
Baca selengkapnya
Mengapa Dia Mencari Wilona?
“Mereka beranu-anu!!!” seru Frisya. Membuat Anik dan karyawan lain terkejut. Namun, Prilly meminta mereka agar menjaga rahasia itu. Mereka pun mengangguk dan kembali beraktivitas.Frisya yang masih syok memutuskan untuk duduk di kursi kerjanya. Prilly memberikannya air minum agar Frisya dapat lebih tenang. Frisya pun menerimanya dan langsung meminum hingga habis. “Terimakasih Prilly” ujar Frisya.“Iya, santai saja!” “Kalau kamu masih trauma sama yang barusa. itu biar aku saja membawa berkasnya tapi nanti biar mereka selesai bermain dulu ha ha” tawa Prilly.Prilly memang orangnya gampang tertawa dan mudah mencairkan suasana. Berbeda halnya dengan Frisya, dia sangat kalem namun tahu suaranya sopan santun terhadap orang lain. Karena saking kalemnya, membuat Anik dan Prilly suka mengajaknya bercanda. Barang kali, berkat mereka Frisya dapat ikut tertawa lepas.“Terimakasih” ujar Frisya pada Prilly.“Santai sis! Btw, aku kerja dulu ya!!!” seru Prilly.Jam istirahat pun telah berbunyi dan P
Baca selengkapnya
Berawal Dari Rasa Bertanggungjawab
Wilona fokus merapihkan seluruh beda-beda di rumah lamanya. Rasanya hampir separuh tulang ditubuhnya mulai mengilu. Wilona mengistirahatkan diri di kursi yang terbuat dari bambu asli. Sesekali melakukan peregangan otot. Sambil melakukan peregangan otot, Wilona melirik ruangan di hadapannya yang kini sudah lebih membaik daripada sebelumnya.DRETTTWilona melirik ponselnya yang tengah berbunyi dan Wilona melihat nomor yang tidak Wilona simpan sedang meneleponnya. “Apa aku angkat saja teleponnya?” gumam Wilona dalam hati. “Hallo?” Wilona mencoba mendahului. “Hai, Wilona!” terdengar suara laki-laki lembut dibalik telepon. Wilona belum memastikan siapa pemuda itu? “Maaf, ini siapa?” tanya Wilona memastikan.“Apa kamu sudah lupa sama orang yang telah menabrakmu?” tanyanya.Wilona baru menyadari bahwa Reyhan yang kini menelepon dirinya. Namun, Wilona bingung mengapa Reyhan bisa menghubungi dirinya? Sedangkan Wilona tidak pernah merasa memberikan nomor pribadinya pada orang asing.“Wilona,
Baca selengkapnya
Di Toko Emas
Wilona berjalan beriringan dengan Reyhan. Namun kali ini ada cerita lucu yang berkaitan dengan pemuda itu, bagaimana tidak? Reyhan memilih untuk naik mobil sewaan bersama Wilona, padahal sudah jelas-jelas ia memiliki mobil pribadi. Atau jangan-jangan... Reyhan sengaja menyembunyikan mobilnya karena belum melunasi hutang? itu yang dipikirkan oleh Wilona.Wilona hanya merasa curiga saat Reyhan begitu menutup diri depan umum, seperti siang-siang bolong memakai jaket tebal, hingga masker mulut dan topi. Wilona tidak mempermasalahkan Reyhan miskin atau kaya karena Wilona pun juga pernah merasakan hidup melarat. Karena penasaran, Wilona pun langsung mempertanyakan hal itu pada Reyhan.“Kamu pasti lagi sembunyi dari kejaran hutang?” Terlihat, Reyhan terkejut ketika mendengar pertanyaan Wilona yang menganggapnya bersembunyi. Namun, Reyhan tidak menggubrisnya dan malah menarik tangan Wilona hingga ke arah toko emas yang ada di seberang jalan! Pegangan tangannya yang erat, membuat Wilona merasa
Baca selengkapnya
Apa Yang Salah?
Sebuah tamparan keras kini tengah dirasakan Reyhan. Tuan Harizon benar-benar keras terhadap putranya itu namun Nyonya Fitrya merasa tidak tega. Dia meminta agar suaminya tidak memarahi putranya lagi. Reyhan sendiri hanya bisa diam, seakan tidak merasakan sakit. Nyonya Fitrya menghampiri putranya dengan khawatir.“Apa pipi kamu terasa sakit?” tanya Nyonya Fitrya.“Tidak, Bu” ujar Reyhan.Tuan Harizon kembali memperingati putranya bahwa Reyhan tidak boleh asal mendekati seorang wanita. Apalagi, wanita itu tidak sederajat dengan dirinya. Nyonya Fitrya sendiri meminta Reyhan agar masuk ke dalam kamar tidurnya. “Baik, Reyhan pergi” setelah Reyhan keluar dari ruangan itu, tuan Harizon dan Nyonya Fitrya terlihat seperti tidak memiliki hubungan harmonis. Sama-sama menjaga harga diri dan tidak mau mengalah satu sama lain.Namun, untuk urusan Reyhan, tuan Harizon meminta istrinya agar lebih tegas lagi terhadap putranya mereka. Nyonya Fitrya mengangguk seakan setuju dengan perintah suaminya. Kar
Baca selengkapnya
Surat Cerai Dari Mas Aris
Malam ini Reyhan terlihat begitu rapih karena ia baru saja selesai mandi di rumah Wilona. Di saat Reyhan tengah berganti pakaian di kamar tidurnya, Wilona berpikir ingin bertanya pada Reyhan dengan pertanyaan yang cukup sederhana yakni apakah sekarang dia akan pulang? Namun rasanya Wilona sedikit canggung setiap kali harus menatap kedua bola mata Reyhan yang terlihat menarik.Saat ini Wilona tengah menunggu Reyhan di ruang tamu dengan diselimuti kegelisahan dan kebimbangan. Reyhan pun keluar dari kamar tidur dengan bau khas shampo dan sabun cair milik Wilona yang dipakai sedikit oleh Rayhan.“Wilona, apakah ada sisir rambut?” seketika Reyhan bertanya kepada Wilona. Wilona langsung menyahut, “Ada. Tunggu sebentar!” Wilona meraih sisir miliknya di kamar tidur lalu dengan cepat memberikan sisir itu kepada Reyhan.Reyhan meraih sisir tersebut dan segera menyisir rambutnya sendiri. Saat Reyhan menyisir rambut beberapa kali tetesan air di rambut basahnya mengenai wajah Wilona, sontak Wilona
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status