229. Rahasia Yang Disembunyikan Suamiku
Baru juga satu jam aku menemani ibu, Mas Bara sudah memintaku untuk meninggalkan rumah sakit. Jelas aku menolak meski aku tegaskan penolakanku dengan nada yang tidak terlalu lugas. “Mas, aku ingin menggantikan Mbak Murni sebentar karena selama ini Mbak Murni sudah menemani ibu sekian lama.” Aku mengungkapkan alasanku. Sementara aku lihat saat ini Mbak Murni malah menjadi gelisah. “Rin, sebaiknya kamu beristirahat dulu, bukankah kamu baru saja menempuh perjalanan sangat jauh? Pasti kamu sangat letih,” ucap Mbak Murni sembari memandangku lurus. “Benar kata Mbakmu, kamu itu masih lelah jadi jangan memaksa berada di sini, aku tak mau kalau kamu sakit.” Ibu menyahut sembari meraih tanganku dengan lembut. “Kamu dengar kan kata mereka, jadi ayo kita pergi dulu, nanti setelah kamu beristirahat aku akan me
Read more